Bab 1

Pembaca baru harap baca novel Tumbal Cinta Tuan Muda (season 1 dan 2) dulu ya, baru baca novel ini.

***

Reino dan Venus sedang menanti kepulangan putri semata wayang mereka di sebuah bandara, sudah empat tahun gadis cantik yang di beri nama Nevi Queen Brahmansa itu sekolah di New York dan tak pernah sekalipun pulang ke tanah air. Entah apa alasannya, hanya dia dan Tuhan yang tahu.

Tiap kali kedua orangtuanya merindukannya, merekalah yang akan berangkat ke New York.

"Mama ... Papa ...!!!" Vie, begitulah dia disapa. Gadis itu berteriak sambil melambaikan tangannya kearah Reino dan Venus. Vie berjalan sambil mendorong troli yang mengangkut barang-barang bawaannya.

"Itu mereka!" Venus tertawa girang. "Hey ... sayang." Venus membalas lambaian tangan sang putri sambil berjalan cepat kearahnya.

"Mama ... aku kangen!" Vie segera berhambur memeluk Venus.

"Mama juga kangen." Balas Venus.

"Bukankah kalian baru bertemu dua minggu yang lalu, cepat sekali sudah kangen lagi?" Protes Reino melihat tingkah berlebihan anak dan istrinya.

"Kau ini! Dua minggu itu kan waktu yang lama, tentu saja aku merindukan putriku lagi. Memangnya kau tidak merindukan dia? Ayah macam apa kau ini?" Venus mencibir dengan raut wajah kesal.

"Tentu saja aku merindukannya. Sini, apa kau tidak ingin memeluk papamu juga anak nakal?"

"Papa ... aku juga kangen kok!" Vie beralih memeluk Reino.

"Papa juga." Balas Reino sambil melirik sang istri.

"Hai ... Vin, papa kamu tidak jemput ya?" Tanya Venus saat melihat Davin yang sedari tadi hanya berdiri diam menyimak interaksi unfaedah mereka.

"Iya, Tante. Papa lagi sibuk banget ngurusi pembukaan cabang baru. Tapi papa sudah kirim supir kok." Jawab Davin dengan senyum yang mengembang.

"Tunggu!!! Kamu kok beda, Vin? Agak kurusan dan pucat deh, kamu sakit?" Venus cemas melihat perubahan lelaki yang sekarang mengenakan kacamata ini.

"Oh ... tidak kok, Tan. Mungkin karena kelelahan dan kurang tidur saja."

"Hmm ... jaga kesehatan dong, Vin. Masih muda, sayang loh kalau kamu sampai sakit." Reino memberi nasehat.

"Iya, Om."

"Ya, sudah. Kita pulang yuk! Aku lelah ini." Vie bergelayut manja di lengan Reino.

"Iya ... iya ... bawel. Yuk kita pulang!"

"Lalu Davin bagaimana?" Tanya Venus cemas.

"Aku juga mau pulang kok, Tan. Itu supir aku sudah datang." Davin menunjuk seorang lelaki yang berjalan kearah mereka.

"Oh ... ya sudah kalau begitu." Venus menghela nafas lega.

"Danu! Bawa barang-barang nona Vie ke mobil!" Pinta Reino kepada supirnya.

"Baik, tuan."

"Kami duluan ya, Vin." Tegur Reino.

"Iya, Om." Jawab Davin.

"Bye, Davin." Vie tersenyum kepada Davin sambil melambaikan tangannya tanda perpisahan.

"Bye, Vie."

Merekapun pulang ke rumah masing-masing, begitu masuk ke dalam mobil, wajah Davin berubah sendu mengingat kata-kata Venus dan Reino tadi. Dia hanya melamun, menatap nanar keluar jendela.

***

Mobil yang membawa Vie beserta kedua orangtuanya tiba di depan gerbang kediaman Brahmansa, sejenak mata Vie tertuju pada tembok di samping gerbang rumahnya itu. Ada sebuah kenangan yang terlintas diingatannya, mendadak wajahnya gadis itu menyedih.

Mobil itu memasuki pekarangan rumah megah dan mewah milik keluarga Brahmansa dan terparkir sempurna ditempatnya, Vie turun begitu saja dan melangkah pelan memasuki rumah yang sudah empat tahun ini dia tinggalkan.

Sekali lagi Vie merasakan kesedihan melihat setiap sudut rumah itu, dia seperti merindukan sosok yang tak mungkin dia temui lagi.

"Kau kenapa, sayang? Kenapa wajahmu sedih begitu? Kau tidak senang kembali ke rumah ini lagi?" Tanya Venus saat melihat wajah sendu Vie.

"Siapa bilang aku tidak senang? Aku malah sangat senang, Ma. Aku hanya terharu karena bisa kembali ke rumah ini lagi." Elak Vie sambil mengembangkan senyuman. "Aku bahkan kangen banget dengan rumah ini. Terutama dengan kamarku." Lanjut Vie dan sontak berlari menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Hey ... pelan-pelan, sayang! Kau bisa terjatuh nanti." Teriak Venus yang cemas melihat putrinya. Tapi Vie mengabaikankannya.

Ternyata empat tahun tak banyak merubah seorang Vie, dia hanya sedikit lebih dewasa dan lembut saja disaat tertentu, sementara tingkah gesrek dan sesuka hatinya masih tetap bersemayam didirinya. Walaupun sempat terbawa perasaannya, tapi gadis cantik itu mampu dengan cepat mengendalikan diri untuk menutupi semuanya.

"Anak itu tidak berubah, dia masih menjadi gadisku yang keren." Ucap Reino takjub.

"Apanya yang keren? Aku malah berharap dia bisa menjadi wanita pada umumnya, yang anggun dan lembut." Ada raut kecewa di wajah cantik Venus.

"Kenapa kau bersedih? Biarkan dia mencari jati diri dan hidupnya, aku yakin dia pasti tahu apa yang terbaik untuknya. Kita cukup pantau dia dari jauh." Reino merangkul Venus. Berusaha menenangkan istrinya itu.

Dari dulu Venus selalu berharap Vie bisa berubah jadi gadis yang anggun, bahkan sampai dia ikut andil menjodohkan Vie dan Andra dengan harapan, jika sang putri mengenal cinta, mungkin dia bisa berubah.

Tapi niatnya gagal dan berantakan.

***

Di dalam kamarnya, Vie segera menghempaskan tubuhnya di atas ranjang miliknya, tak ada yang berubah dari kamar ini, semua tetap sama seperti saat Vie meninggalkannya empat tahun yang lalu, hanya gorden dan seprainya saja yang diganti.

Vie berbaring dan memandangi langit-langit kamarnya.

"Itulah kenapa aku tak pernah sekalipun pulang selama empat tahun ini, aku pasti teringat dia saat melihat rumah ini. Selama empat tahun ini aku berusaha melupakannya, tapi hari ini aku teringat dia lagi. Kenapa sih dia susah sekali pergi dari hatiku?" Vie mengoceh sendiri.

"Ah ... sebaiknya aku tidur saja! Daripada terus-terusan teringat dia." Vie memejamkan matanya, berusaha untuk tertidur. Gadis itu berbalik kesana kemari, dari tidur miring, telentang sampai tengkurap.

Five minutes later ...

"Aaarrgghh ... aku tidak bisa tidur! Aku ajak cecunguks ketemuan saja deh!" Vie meraih ponselnya dan mulai mengirim pesan ke grup gesreknya.

"Cecunguks ... kalian lagi dimana?" Vie

"Lagi di cafe." Dino

"Ngapain?" Vie

"Bayar BPJS!!!" Raja

"Hee ... badak Sumatra! Aku serius bertanya, kau malah bercanda." Vie

"Hahaha." Dino

"Ngapain ketawa, Dinosaurus? Tidak ada yang lucu!" Vie

"Lagian kau kenapa masih bertanya? Sudah tahu lagi di cafe, ya pasti lagi nongkrong sambil ngopi lah." Raja

"Vie sudah empat tahun di New York, masih saja b3go." Dino

"Jaga mulutmu itu ya, keong racun! Kau belum pernah disiram pakai air comberan ya?" Vie

"Ampun, kanjeng mami. Hahaha." Dino

"Habis pertanyaanmu terlalu luar biasa." Raja

"Ya, kan mana tahu cuma numpang Wi-Fi gratis doang dengan modal air mineral. Maklumlah, kalian kan pengangguran, yang mungkin saja uang di dompet tinggal goceng." Vie

"Sepele dia, Ja." Dino

"Kau pun juga pengangguran." Raja

"Owh ... beda, kalau aku pengangguran terhormat, tetap berduit." Vie.

"Sombong sekali kuntilanak ini." Dino.

"Dasar Medusa ...! Untung jauh, kalau dekat, sudah ku lipat-lipat terus masukin ke kardus." Raja

"Oh iya? Awas kalian ya! Tunggu pembalasanku." Vie

"Ciihh ... bisanya cuma ngancam." Raja

"Mumpung dia jauh, Ja. Gas terus! Jangan kasih kendor!" Dino

"Siapa takut!" Raja

"Kemana dia? Vie ngambek ya?" Dino

"Vie ...?" Raja

"Kalah dia, Ja. Hahaha ..." Dino

"Sudah kalah, ngambek. Dasar wanita!" Raja.

Vie tak lagi membalas pesan Raja dan Dino, karena gadis itu sudah meluncur ke cafe tempat dimana duo gesrek berada. Dia tahu lokasi mereka dari GPS ponsel duo gesrek itu, tapi sayangnya duo gesrek tak sadar jika sahabat somplak mereka itu sudah kembali ke tanah air, Vie juga sengaja tidak memberi kabar kepada mereka, bermaksud ingin membuat kejutan.

***

Hai ... jumpa lagi dengan trio gesrek, mana ini yang kangen mereka?

Jangan lupa like tiap babnya ya sayang akuh, mohon dukungannya untuk author.

Terpopuler

Comments

Kapten Rajo Devi

Kapten Rajo Devi

,Davin punya penyakit ya Thor?

2021-05-02

0

Yessyka June

Yessyka June

cerita mu thor mengalihkan semua masalah ku thor..
makasih thor... semangat

2021-03-29

2

Nia Bae

Nia Bae

hmmmm ada apa dengan davin thoorrr apa davin sakit

2021-01-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!