Sebuah Pertemuan

Indonesia, 14 Agustus 2020

Terik matahari yang sangat bisa dirasakan panasnya membuat banyaknya keluhan banyak orang yang berlalu lalang pinggir jalan, sehingga banyak orang berfikir ingin berdiam dirumah saja.

Tak banyak kendaraan yang berlalu lalang di siang hari apalagi mataharinya sedang sangat terik sekali.

Terfokus pada satu mobil berwarna putih yang tak kalah bersinarnya, seorang CEO muda yang sudah membuka cabang perusahaannya di Indonesia selama 1 tahun kurang ini,

Zhao Yoan Ti-En.

Seorang CEO muda yang terkenal dikalangan pemimpin perusahaan-perusahaan di Indonesia. Banyakmya pemimpin perusahaan yang mendengar bahwa ia sudah memiliki cabang di beberapa negara, membuat banyaknya perusahaan berusaha keras agar bisa bekerja sama dengan perusahaannya.

Berawal banyak yang memandangnya sebelah mata karena seorang anak muda yang memimpin sebuah perusahaan besar, namun itu semua akan terganti menjadi sebuah pujian dan takjub banyak orang.

Memiliki kejeniusan dan jiwa kepemimpinan yang tidak dapat diragukan dan tak hanya itu saja, wajah rupawan yang biasa di sebut 'tampan' membuat banyak kaum hawa jatuh cinta dan jatuh dalam pesonanya, hal yang utama yang ditanya adalah tentang 'apa dirinya masih lajang?'

Banyak yang salah mengira jika dirinya itu adalah seorang aktor, atau pula seorang model.

"Selamat siang Mr. Yoan" sapa para karyawan disana, pria bernama Yoan itu hanya membalas dengan senyumannya.

Kaki jenjangnya melangkah masuk kedalam kantor perusahaannya dan banyak karyawan lain yang menyambut dan juga menyapanya.

Langkahnya terhenti saat ia telah berada di lift VVIP nya khusus untuknya, ia menuju lantai paling atas atau lebih tepatnya ruangannya dan juga terdapat ruang-ruang penting di lantai tersebut.

Ia menghela nafas dan sedikit melonggarkan dasinya, tak lama dari itu seseorang mengetuk pintu ruangannya, dengan sigap ia merapihkan dasinya dan duduk tegak.

"Masuk!" perintahnya,

Seorang wanita masuk membawa banyak dokumen,

"Mr. Yoan, saya ingin memberikan dokumen-dokumen ini yang dititipkan oleh Mr. Ammar."

"Ammar? apa ia kembali absen??" tanya Yoan tak menyangka,

"Mr. Ammar mengatakan lewat telfon tadi pagi bahwa ia belum bisa kembali bekerja, saat saya tanya alasannya, beliau mengatakan jika anda tahu apa alasannya." jelas karyawan itu,

Mendengar hal itu Yoan menghela nafasnya.

"Baiklah, terima kasih, kembali bekerja."

Karyawannya pun pamit mengundurkan diri dari hadapannya.

Yoan memijat pelipisnya, Xiao Ammar adalah sahabatnya dan juga asisten pribadinya.

Ammar benar-benar marah besar padanya, bagaimana tidak? ini semua adalah tentang surat wasiat perjodohan antar dua keluarga lebih tepatnya perjodohan dirinya dengan kekasih sahabatnya, Ammar.

Usianya yang telah membuat berlakunya surat wasiat perjodohan itu, surat yang sudah di sumpahkan oleh kakek nenek darinya dan dari kekasih Ammar.

Tradisi yang tak pernah memudar sungguh membuatnya baru merasa jengkel. ia tak bisa membantah surat wasiat perjodohan itu, namun sisi lain ia tak ingin mengorbankan persahabatannya.

Bahkan ia tak mengetahui wasiat itu, bahkan AtHanna kekasih Ammar sekaligus sahabatnya juga itu tidak mengetahui adanya wasiat itu.

"Kenapa harus AtHanna? sahabatku sendiri? kini aku melukai perasaan kedua sahabatku." frustasinya.

Ia akan memikirkan hal ini nanti, ia harus fokus dengan pekerjaannya saat ini.

Fikirannya yang terfokus pada setumpuk dokumen pun kini teralih oleh suara alarm di ponselnya, pengingat jam pulangnya sudah tiba, ia melirik ke samping kaca besar yang memperlihatkan pandangan disana dan langit yang sudah berubah warnanya yang menjadi biru tua.

Ini menjadi kebiasaannya mengaktifkan alarm disaat Ammar tak bekerja.

●•●•●•●•●

Ia membenci hal yang terjadi saat ini,

Jalanan yang macet.

Perutnya sudah merasakan lapar, sepertinya ia akan makan malam diluar lagi, mengingat di apartemennya kosong akan bahan masakan, ia membelokkan mobilnya ke sebuah lestoran hamburger.

• • •

suara bunyi kunci mobil terdengar, sesegera ia melangkah ke lestoran, namun baru saja beberapa langkah ia menghela nafasnya kasar.

bagimana tidak? melihat banyaknya pengunjung didalam lestoran itu, ia sungguh malas bergerak untuk melangkah, sepertinya ia tak akan makan disana, melainkan hanya memesan untuk di bawa pulang.

Ia melangkah ke tempat memesan khusus untuk dibawa pulang, ia bernafas lega karena tak ada pengunjung disana, tak menunggu lama, ia pun sesegera mungkin memesan.

Tak menunggu lama pesanannya pun sudah siap, tak lupa membayar lewat code QR ia pun langsung pergi.

• • •

Yoan telah tiba diparkiran,baru saja ia ingin membuka pintu mobilnya tapi ...,

Buk!

Ia terkejut pintu mobil nya kembali tertutup, ia menatap tangan yang membuat pintu mobilnya kembali tertutup, lalu perlahan menatap si pemilik tangan itu.

Mata nya terbelalak, ia mematung seketika.

"Mm~ sorry Mr, it is my hamburger order~" seru gadis itu kaku dalam bicara dalam bahasa inggris.

Merasa tak ada balasan dari lawan bicaranya,gadis itu merasa ia salah bicara dalam bahasa inggris,

"Mr, sorry sorry, it is so my food, and this is ... Mr food, ahh apa aku salah bicaranya nya ya?" seru gadis itu kacau dalam mengucapkan bahasa inggris dan juga bergumam diakhiran kalimatnya.

Yoan terkekeh mendengar penuturan yang sangat kacau dalam berbahasa inggris.

"Gunakan bahasa indonesia saja, saya tak paham ucapan bahasa inggris kamu yang tadi" seru Yoan masih terkekeh,

Gadis itu terkejut mengetahui lawan bicaranya bisa berbahasa indonesia juga ternyata,

"Ya ampun memalukan~" gumam gadis itu malu.

"Tak apa, saya sedikit paham atas maksud ucapan bahasa inggris mu tadi" seru Yoan menyodorkan papperbag kecil berisi hamburger gadis itu.

Gadis itu merasa kesal karena pria yang tadi ia kagumi ketampanannya sedang megejeknya, tanpa berkata ia mengambil papperbagnya dan menyodorkan papperbag hamburger milik pria itu.

"Untung saja masih terkejar, jika tidak, aku benar benar tak ingin stok terakhir hamburger kesukaanku di lestoran habis~" racau gadis itu asyik sendiri,

Yoan merasa aneh melihat tingkah gadis didepannya ini berbicara sendiri, namun sangatlah menggemaskan, pakaian sekolah menengah atas dan jas yang ia kenakan bisa dipastikan gadis itu baru akan pulang sekolah,

"Terima kasih, saya permisi." pamit gadis itu akan pergi,

"Ah, tunggu!"

Gadis itu berbalik kembali menatap Yoan,

"Dimana kamu tinggal?" ucap Yoan secara tiba tiba, Yoan sendiri tak menyangka akan mengatakan hal itu, ia takut gadis didepannya mencurigainya.

Benar saja, gadis itu menatap curiga dirinya.

"Mm saya hanya bertanya karena hampir malam, kamu anak sekolah, apa rumahmu jauh dari ...,"

"Dasar! om om mesum!"

CTAZZ!!

seperti tersambar petir, ia tak menyangka gadis itu memanggilnya 'OM?!'

"Ap apa?!! o om??!! hya!! apa kamu bilang!!" marah Yoan,

Gadis itu tak menyahut ia pun terus melangkah menjauh dari nya,

"Argh! pertemuan apa ini!!" kesal Yoan

Yoan tak berniat mengejarnya, karena seragam sekolah nya merasa ia sudah tahu kemana ia akan kembali bertemu dengan dirinya.

●•●•●•●•●

"Pria yang menakutkan, baru saja bertemu sudah bertanya dimana aku tinggal, tampan tapi mesum!" seru gadis itu makan hamburger nya,

"Wajahnya jelas bukan orang Indonesia, darimana ia berasal? ahh tidak perduli! dia itu pria mesum~aku berharap tak bertemu dia lagi." gerutunya sambil memantau kebelakang, takut jikalau ia di ikuti.

...•...

...•...

...{Bersambung}...

...•...

Terpopuler

Comments

R.F

R.F

2 like Hadir cemungut, like balik iya
Istriku mantanku
Istriku ternyata cinta pertamaku

2021-07-01

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeeeeeee 😍😍😍😍

ASIYAH AKHIR ZAMAN mendukungmu

2021-04-17

1

coco

coco

mampir lagi bawa like. semangat ya

jangan lupa mampir lagi

2021-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Sebuah Pertemuan
3 Keputusan Yang Mengejutkan
4 Cinta yang Menyakitkan
5 Sepupu?
6 Rasa Canggung
7 Sebuah Rahasia
8 Bantu Alka
9 Sekian Lama tak Jumpa
10 Dia yang Menyebalkan
11 Dia yang Makin Menyebalkan
12 Kepercayaan
13 Sebuah keputusan
14 Tak Lagi Polos
15 Pacar?
16 Pengagum Rahasia
17 Butuh Seorang Pelindung
18 Meminta Bantuan
19 Katakan Tujuanmu
20 Tak Ada Alasan Untuk Menolak
21 Balas Budi
22 Perhatian Kecil
23 Tempat Mengadu
24 Sepupu yang Baik
25 Rasa Takut
26 Wedding AnnMar
27 Terluka
28 Salah Pemahaman
29 Ingkar Janji
30 Rasa Khawatir
31 Wedding Day
32 Nyonya Zhao
33 Ancaman Tuan Zhao
34 Pasutri Baru
35 Pertengkaran
36 Rasa Bersalah
37 Cuek
38 Save Me
39 Haara yang Terluka
40 Savage Yoan Greeting
41 Tidak Suka Terlalu Bertele Tele
42 Izinkan Aku
43 Kunjungan Mertua
44 Dia Berhak Mengetahuinya
45 Mengizinkannya
46 Idola Sekolah
47 Keluarga Zhao
48 Tak Menerima Kehadirannya Lagi
49 Keras Kepala
50 Kerapuhan Yoan
51 Siapa Pria Itu?
52 Masih Menjadi Rahasia
53 Nasihat Yifan
54 3 Bersaudara Menyebalkan
55 Kejahilan Yoan
56 Suami as Pacar
57 Pengakuan dan Sebuah Rumor
58 Permintaan Sang Nenek
59 Keluhan Haara
60 Peran Seorang Pacar
61 Mimpi Buruk
62 Bersandar Di Pundakku
63 Membantah Ucapan
64 Pemberian
65 Panggilan Alam
66 Perhatian Yoan
67 Degup Jantung
68 Tidak Peka
69 Bahayanya Jauh Dari Pengawasan
70 Tugas Kelompok
71 Anak Kucingku yang Menggemaskan
72 Sebuah Cinta di Masa Lalu
73 Album Foto
74 Penderitaan di Masa Lalu
75 Tidak Mendapatkan Kabarnya
76 Say "Hello to the Cast My Destiny is Mr Zhao!"
77 Pangeran Tidur
78 Kening yang Merah
79 Pertikaian Warna Rambut
80 Sebuah Alasan dan Sebuah Maaf
81 Takut Untuk Perduli
82 Catatan Takdir
83 Kau Tanggung Jawabku
84 Sebuah Fakta yang Berbeda
85 Pengakuan yang Menyakitkan
86 Teman Baru
87 keputus Asaan
88 Runtuhnya Sebuah Pertahanan
89 Sebuah Sindiran
90 Hari yang Telah Berlalu Cukup Lama
91 Akhirnya Bertemu
92 Kepedulian Seorang Istri
93 Kecurigaan
94 Tingkah Ke kanak kanakkan
95 Teman Satu Kampus Yoan
96 Gaya Kencan Pasutri
97 Aku Akan Menjadi Rumahmu
98 Sayatan yang Lebih Tajam
99 Penyesalan
100 Menghilang
101 Perubahan
102 Kembali di Jodohkan
103 Tak Akan Melepaskanmu
104 Pertemuan tak Terduga
105 Status Bastian
106 Lepaskan Aku
107 Lepaskan Diriku Sepenuhnya
108 Mencoba Menjelaskan
109 Fakta Dari Sebuah Kesalah Pahaman
110 Mengurung Diri
111 Pelukan Hangat di Musim Salju
112 Bola Salju
113 Kau Adalah Milikku
114 Dia itu Berbahaya
115 Godaan di Pagi Hari
116 Bukti Dari Sebuah Janji
117 Detak yang Tak Normal
118 Ilegal
119 Pencerahan
120 Sebuah Rencana
121 Catatan Takdir
122 Honey Moon?
123 Potret Candid
124 Hukuman Dari Pria Dewasa
125 Aku? Seorang Biksu?!
126 Keinginan Sang Suami
127 Pertikaian Air Botol
128 Sebuah Cinta
129 Pertengkaran
130 Bayi Besarku
131 Teman Lama
132 Seorang Papa
133 Dunia Yang Sempit
134 Sebuah Tanggapan
135 Rasa Sesal
136 You are Mine
137 Jaga Fikiran
138 Minta Bantuan
139 Pria (Polos) Idaman
140 Cemas Bukan Main
141 Keinginan Yang Tak Terwujud
142 Lelucon Anak SMA
143 Lelucon Ala Pria Dewasa
144 Kejutan Yang Tak Terduga
145 Sebuah Hutang
146 Otak Mesum!
147 Mengabulkan Sebuah Keinginan
148 Gambaran Takdir Gelang Biru
149 Lembaran Baru
150 Hukuman
151 Hasrat
152 Pertengkaran Orang dewasa
153 Holiday
154 My Prince
155 Sikap yang Aneh
156 Double-Double Kiss
157 Aroma Kopi
158 Pengaduan Adik Ipar
159 He Came Back
160 See You Again
161 Welcome Back to the Penthouse
162 Terus Terang
163 Hampir Hilang Kendali
164 Pernyataan Cinta
165 Sikap Posesif
166 Sepucuk Surat
167 Tipu Daya
168 Paranoid
169 Telah Hilang
170 Sosok Yoan yang Seperti Dulu
171 Sebuah Tuntutan
172 Introgasi Kakak Ipar
173 Perawat Pribadi
174 Ancaman Baru
175 Ancaman Mertua
176 Kemurkaan Haara
177 Godaan Haara di Pagi Hari
178 Waspada
179 Rasa Penasaran
180 Sebuah Izin
181 Sikap Dingin
182 Luluh
183 Sebuah Tipuan
184 Lampu Hijau
185 Safety
186 See You Again
187 Teringat Malam Itu
188 Jarak dan Waktu
189 Sakit?
190 Sebuah Kedustaan
191 Pantangan Baru
192 Kendala Waktu
193 Marga Besar Kedua
194 Liburan
195 The Come Back
196 Terus Terang dan Fikiran Sensitif
197 Sikap Langka Yoan
198 Pengungkapan
199 Godaan Papa Mertua
200 Sweet Morning
201 Hari kelulusan
202 Mood yang Buruk
203 Cium Aku!
204 Melamun
205 Hal Mengganjal
206 Dua Kabar yang Mengejutkan
207 Suami yang Ternistakan
208 Keponakan Baru
209 Firasat Buruk
210 Don't Leave Me
211 Keyakinan Hati
212 Dia Adalah Objek yang Nyata
213 Tidur Satu Kamar
214 Bulan Desember
215 Sebuah Rencana
216 Misi Selama Tiga Hari
217 Api Cemburu
218 Kemauan Yoan
219 Mengingat Kenangan Kita
220 We Promise
221 ●ExP-1: 18 Years Later
222 ●ExP-2: Back To Indonesia
223 ●ExP-3: My Destiny is Mr. Zhao
224 Say Hello To My New Story
225 I'M SORRY:(
Episodes

Updated 225 Episodes

1
PROLOG
2
Sebuah Pertemuan
3
Keputusan Yang Mengejutkan
4
Cinta yang Menyakitkan
5
Sepupu?
6
Rasa Canggung
7
Sebuah Rahasia
8
Bantu Alka
9
Sekian Lama tak Jumpa
10
Dia yang Menyebalkan
11
Dia yang Makin Menyebalkan
12
Kepercayaan
13
Sebuah keputusan
14
Tak Lagi Polos
15
Pacar?
16
Pengagum Rahasia
17
Butuh Seorang Pelindung
18
Meminta Bantuan
19
Katakan Tujuanmu
20
Tak Ada Alasan Untuk Menolak
21
Balas Budi
22
Perhatian Kecil
23
Tempat Mengadu
24
Sepupu yang Baik
25
Rasa Takut
26
Wedding AnnMar
27
Terluka
28
Salah Pemahaman
29
Ingkar Janji
30
Rasa Khawatir
31
Wedding Day
32
Nyonya Zhao
33
Ancaman Tuan Zhao
34
Pasutri Baru
35
Pertengkaran
36
Rasa Bersalah
37
Cuek
38
Save Me
39
Haara yang Terluka
40
Savage Yoan Greeting
41
Tidak Suka Terlalu Bertele Tele
42
Izinkan Aku
43
Kunjungan Mertua
44
Dia Berhak Mengetahuinya
45
Mengizinkannya
46
Idola Sekolah
47
Keluarga Zhao
48
Tak Menerima Kehadirannya Lagi
49
Keras Kepala
50
Kerapuhan Yoan
51
Siapa Pria Itu?
52
Masih Menjadi Rahasia
53
Nasihat Yifan
54
3 Bersaudara Menyebalkan
55
Kejahilan Yoan
56
Suami as Pacar
57
Pengakuan dan Sebuah Rumor
58
Permintaan Sang Nenek
59
Keluhan Haara
60
Peran Seorang Pacar
61
Mimpi Buruk
62
Bersandar Di Pundakku
63
Membantah Ucapan
64
Pemberian
65
Panggilan Alam
66
Perhatian Yoan
67
Degup Jantung
68
Tidak Peka
69
Bahayanya Jauh Dari Pengawasan
70
Tugas Kelompok
71
Anak Kucingku yang Menggemaskan
72
Sebuah Cinta di Masa Lalu
73
Album Foto
74
Penderitaan di Masa Lalu
75
Tidak Mendapatkan Kabarnya
76
Say "Hello to the Cast My Destiny is Mr Zhao!"
77
Pangeran Tidur
78
Kening yang Merah
79
Pertikaian Warna Rambut
80
Sebuah Alasan dan Sebuah Maaf
81
Takut Untuk Perduli
82
Catatan Takdir
83
Kau Tanggung Jawabku
84
Sebuah Fakta yang Berbeda
85
Pengakuan yang Menyakitkan
86
Teman Baru
87
keputus Asaan
88
Runtuhnya Sebuah Pertahanan
89
Sebuah Sindiran
90
Hari yang Telah Berlalu Cukup Lama
91
Akhirnya Bertemu
92
Kepedulian Seorang Istri
93
Kecurigaan
94
Tingkah Ke kanak kanakkan
95
Teman Satu Kampus Yoan
96
Gaya Kencan Pasutri
97
Aku Akan Menjadi Rumahmu
98
Sayatan yang Lebih Tajam
99
Penyesalan
100
Menghilang
101
Perubahan
102
Kembali di Jodohkan
103
Tak Akan Melepaskanmu
104
Pertemuan tak Terduga
105
Status Bastian
106
Lepaskan Aku
107
Lepaskan Diriku Sepenuhnya
108
Mencoba Menjelaskan
109
Fakta Dari Sebuah Kesalah Pahaman
110
Mengurung Diri
111
Pelukan Hangat di Musim Salju
112
Bola Salju
113
Kau Adalah Milikku
114
Dia itu Berbahaya
115
Godaan di Pagi Hari
116
Bukti Dari Sebuah Janji
117
Detak yang Tak Normal
118
Ilegal
119
Pencerahan
120
Sebuah Rencana
121
Catatan Takdir
122
Honey Moon?
123
Potret Candid
124
Hukuman Dari Pria Dewasa
125
Aku? Seorang Biksu?!
126
Keinginan Sang Suami
127
Pertikaian Air Botol
128
Sebuah Cinta
129
Pertengkaran
130
Bayi Besarku
131
Teman Lama
132
Seorang Papa
133
Dunia Yang Sempit
134
Sebuah Tanggapan
135
Rasa Sesal
136
You are Mine
137
Jaga Fikiran
138
Minta Bantuan
139
Pria (Polos) Idaman
140
Cemas Bukan Main
141
Keinginan Yang Tak Terwujud
142
Lelucon Anak SMA
143
Lelucon Ala Pria Dewasa
144
Kejutan Yang Tak Terduga
145
Sebuah Hutang
146
Otak Mesum!
147
Mengabulkan Sebuah Keinginan
148
Gambaran Takdir Gelang Biru
149
Lembaran Baru
150
Hukuman
151
Hasrat
152
Pertengkaran Orang dewasa
153
Holiday
154
My Prince
155
Sikap yang Aneh
156
Double-Double Kiss
157
Aroma Kopi
158
Pengaduan Adik Ipar
159
He Came Back
160
See You Again
161
Welcome Back to the Penthouse
162
Terus Terang
163
Hampir Hilang Kendali
164
Pernyataan Cinta
165
Sikap Posesif
166
Sepucuk Surat
167
Tipu Daya
168
Paranoid
169
Telah Hilang
170
Sosok Yoan yang Seperti Dulu
171
Sebuah Tuntutan
172
Introgasi Kakak Ipar
173
Perawat Pribadi
174
Ancaman Baru
175
Ancaman Mertua
176
Kemurkaan Haara
177
Godaan Haara di Pagi Hari
178
Waspada
179
Rasa Penasaran
180
Sebuah Izin
181
Sikap Dingin
182
Luluh
183
Sebuah Tipuan
184
Lampu Hijau
185
Safety
186
See You Again
187
Teringat Malam Itu
188
Jarak dan Waktu
189
Sakit?
190
Sebuah Kedustaan
191
Pantangan Baru
192
Kendala Waktu
193
Marga Besar Kedua
194
Liburan
195
The Come Back
196
Terus Terang dan Fikiran Sensitif
197
Sikap Langka Yoan
198
Pengungkapan
199
Godaan Papa Mertua
200
Sweet Morning
201
Hari kelulusan
202
Mood yang Buruk
203
Cium Aku!
204
Melamun
205
Hal Mengganjal
206
Dua Kabar yang Mengejutkan
207
Suami yang Ternistakan
208
Keponakan Baru
209
Firasat Buruk
210
Don't Leave Me
211
Keyakinan Hati
212
Dia Adalah Objek yang Nyata
213
Tidur Satu Kamar
214
Bulan Desember
215
Sebuah Rencana
216
Misi Selama Tiga Hari
217
Api Cemburu
218
Kemauan Yoan
219
Mengingat Kenangan Kita
220
We Promise
221
●ExP-1: 18 Years Later
222
●ExP-2: Back To Indonesia
223
●ExP-3: My Destiny is Mr. Zhao
224
Say Hello To My New Story
225
I'M SORRY:(

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!