Cinta yang Menyakitkan

Yoan memparkir mobilnya dan segera mungkin masuk ke dalam kantornya,

Fikirannya benar-benar sangat kacau saat ini, ia terpaksa bangun dari tidurnya di jam 03:45 pagi, mimpi buruk itu hadir dalam tidurnya.

"Yoan!" panggil seseorang dibelakangnya,

Yoan yang terpanggil menengok ke arah belakang,

"Ammar?" terkejutnya.

•••

"Jadi, kepala keluarga Zhao mengganti calonnya?! ja-jadi Ha-Haara menjadi calon perjodohanmu??" terkejut Ammar,

Yoan hanya mengangguk sambil meminum coklat panasnya.

"Jujur aku merasa senang mendengar kau menolak perjodohan antara dirimu dengan Anna, tapi ... Aku terlalu egois, aku tak memikirkan perasaanmu yang terjebak perjodohan keluargamu, aku sangat tak berguna sebagai sahabatmu, aku minta maaf~" jelas Ammar terus menunduk, ia benar benar merasa sangat bersalah.

"Tak usah kau merasa bersalah, aku ingin melihat kedua sahabatku bahagia itu sudah cukup, mungkin takdir hidupku memang seperti ini, terus memprihatinkan." seru Yoan tersenyum hambar,

"Haara itu gadis yang baik,"

Yoan menatap Ammar,

"Meski ia sangat ceroboh, malas belajar, mudah marah, cengeng, sangat antusias mendengar hal yang membuatnya senang, dan Anna bilang dia adik yang menyebalkan," gantung Ammar,

"tapi dia adalah gadis baik, perhatian, polos, dan mudah bergaul, kau beruntung mendapatkannya." jelas Ammar.

Yoan menatap sahabatnya bingung,

"Aku hanya menjelaskan siapa AtHaara, dan juga ... Semua takdir hidupmu tidak selamanya memprihatinkan,"

"Aku berharap dengan adanya Haara disisimu nanti, traumamu akan hilang~" senyum penuh arti Ammar.

"Aku tak ingin melibatkan gadis itu dalam hidupku yang kacau," seru Yoan dengan suara merendah,

"Aku paling benci saat kau mengatakan jika dirimu seolah orang yang paling sengsara, ayolah! itu dulu! bukan saat ini, kehidupanmu sudah berbeda dengan yang dulu, kau boleh sebut masa lalumu kacau, tapi jangan untuk sekarang!" geram Ammar.

"Apa gadis itu akan menerima masa laluku yang menyeramkan? aku tak bisa mengatakan dan terus terang padanya." tanya Yoan dengan pandangan kosong.

"Aku yakin ia akan percaya denganmu, bahkan kami percaya padamu." seru Ammar menepuk pundak Yoan memberi semangat,

Yoan meminum lagi coklatnya,

"Aku dan Anna juga ingin melihatmu bahagia, mulailah berfikir positif!" seru Ammar menepuk bahu Yoan lagi kini sangat keras.

"Uhuk!! kau ingin membunuhku?!!" geram Yoan yang membungkuk karena tersedak saat minum,

"Habis aku bicara padamu bodoh, kau asyik minum dan tak mendengarkanku!"

"Aku mendengarkanmu bodoh!" kesal Yoan,

"Ah benarkah? ah maaf~" cengir Ammar.

"Secepat ini kau tahu tentang pertemuan keluarga kemarin, kau tahu dari mana?" tanya Yoan,

"Hmm, aku terkejut karena Haara menelfonku sambil berteriak menyuruhku untuk datang kerumah, lalu ia menceritakan semuanya."

"Mm dia menangis?"

"Yahh~ bisa dibilang seperti itu, ia terus meracau, 'aku masih SMA, aku tak ingin dinikahi dengan om mesum!!' ah! om mesum. aku jadi teringat, memangnya apa yang kau lakukan pada Haara? sebelumnya kalian penah bertemu??" penasaran Ammar,

Yoan memukul keningnya, ia merasa telah menjadi korban, gadis itu telah menjatuhkan nama baik nya.

"Gadis bodoh,"

"Ada apa sebenarnya sampai ia memanggilmu om mesum?"

Yoan pun menjelaskan tentang pertemuannya beberapa hari lalu kepada Ammar dengan detail,

"Ahh seperti itu, tapi kalimat pertanyaan yang kau lontarkan ke Haara salah bodoh"

"Tapi kau tahu apa maksud dari ucapanku!"

"Ya tapi ...,"

"Berisik! kemarin kau tidak masuk selama 4 hari! bahkan tugasmu aku yang menanggung! sebagai balasannya dokumen di meja ku kau kerjakan semua!!" marah Yoan,

"Yo-Yoan, ayolah~ kita bagi dua ya??" mohon Ammar,

"memang sudah dibagi dua, bahkan aku sudah lebih dulu mengerjakannya, dan yang itu aku sisakan untukmu." seru Yoan dengan tatapan tajam.

"Yoan ~" rengek Ammar,

"Jadwal rapat dimulai 3 menit lagi, setelah selesai rapat aku tak ingin masih melihat setumpuk dokumen itu di ruanganku! pindahkan dan kerjakan semua di ruanganmu!" seru Yoan tegas dan pergi meninggalkan Ammar.

"Yoan! Yoan! Aduh anak itu!"

●•●•●•●•●

"Cita-citaku? ahh mencari seorang pria tampan dan kaya raya! HAHAHA!!" tawa seorang gadis ikat kuda,

"Haaa? cita-cita macam apa itu??" tanya temannya berambut pendek sebahu,

"Apa yang salah? perempuan tak butuh cita-cita. jika sudah menikah, yang pasti kita akan menjadi ibu rumah tangga." seru gadis rambut kuda.

"Hahh, jika kau mampu menulis itu di lembar biodata yang kepala sekolah ini, silahkan saja~" pasrah gadis berambut pendek sebahu meminum teh kotak nya,

"Mm? bagaimana denganmu Haara?" seru gadis berambut pendek sebahu itu,

"Aku ... Tidak tahu."

"Haa?? bukannya cita-citamu ingin menjadi seorang Dokter?" tanya gadis kuncir kuda,

"Aku tak tahu bisa atau tidak." lamun Haara.

"Riza? bagaimana denganmu?" tanya gadis kuncir kuda,

"Aku ..."

"Jangan bilang bercita cita menjadi istri Yifan?" goda gadis kuncir kuda itu,

"Apa yang kau katakan? mengawur!" seru gadis yang bernama Riza, Yuriza Olivia.

"Alka, ayolah jangan menggoda Riza terus" seru Haara terkekeh,

"Aku ingin menjadi desainer di Perancis." seru Riza,

Alka dan Haara terdiam,

"Lalu ... bagaimana dengan Yifan?" ragu Haara bertanya,

"Kenapa harus di fikirkan, sejak awal memang jelas bukan? jika ia membuat status aku dan ia tak jelas." jelas Riza,

"Bahkan ia bisa mencari wanita yang lebih sesuai keinginannya, bahkan banyak siswi yang mengantre ingin menjadi kekasihnya." seru Riza lagi melangkah ke pembatas rooftop.

"Hahh, hubunganmu benar-benar rumit" prihatin Alka.

Haara larut dalam fikirannya, bahkan nasib percintaannya lebih jelas dan lebih menyakitkan dari sahabatnya,

ia di tolak!

"Cinta memang menyakitkan ya?" senyum Haara,

"Aku dapat merasakannya saat melihat kalian terluka kerena cinta, itu membuatku takut untuk mulai jatuh cinta." seru Alka.

"Aku tak tahu ingin memberi julukan apa pada Yifan. jika ku juluki playboy, jelas dia tak pernah merespon gadis-gadis yang menyatakan cinta dan menggoda nya. bahkan fans nya lebih menakutkan, tidak jauh berbeda dengan Yifan dengan sikap dinginnya~" seru Alka berfikir.

"Ah! bagaimana kabar teman pria masa kecilmu atau bisa disebut gebetanmu itu Haara??" antusias Alka,

"Mm, sudah lama aku tak bertukar kabar dengannya,"

"Lho kenapa?"-Alka

"Lebih baik seperti ini, jarak kami yang jauh pula bisa mendukungku agar bisa melupakan nya" miris Haara,

"Hahh, malang sekali kalian berdua." sedih Alka dibuat buat,

Yifan adalah seorang pria yang sangat populer dikalangan siswi, tak hanya dikalangan siswi bahkan di kalangan siswa karena kejeniusannya dalam anggota klub nya, tak hanya itu ia juga menjadi anggota OSIS atas perintah lebih tepatnya paksaan dari kepala sekolah alias pamannya.

Memiliki sikap dingin, cuek dan tak perduli itu tak melunturkan kepopuleritasannya karena ia memiliki wajah yang tampan.

"5 menit lagi bel masuk pelajaran terakhir, ayo kekelas." seru Riza meninggalkan mereka.

●•●•●•●•●

Jam telah menunjukkan jam 16:15 bel telah berbunyi 5 menit lalu, tak semua siswa maupun siswi telah pulang, ada sebagian yang masih disana karena perkumpulan klub atau lainnya.

"Ayo kita pulang!!" semangat Haara menggandeng kedua sahabatnya.

• • •

"Bagaimana kalau kita pergi makan Hamburger? aku lapar~" rengek Alka,

"Ehee~tiba tiba ingin itu." kikuk Haara, ia teringat pertemuannya dengan calon suaminya itu di lestoran Hamburger.

"Kenapa? bahkan kau pasti semangat aku ajak makan Hamburger~" keluh Alka,

"Ahh tidak, ayo!" kikuknya.

Alka dan Haara terhenti mengetahui Riza menghentikan langkahnya,

"Za? ayo!" -Haara

Mereka mengikuti arah pandang Riza kedepan,

"Yifan??!" bisik Alka,

Yifan melangkah mendekat kearah Riza, Riza hanya mengalihkan pandangannya,

"Ku antar kau pulang," seru Yifan,

"Aku pulang bersama Haara dan Alka."

"Kenapa tak mau sama aku?" tanya Yifan dingin,

"Aku hanya tak ingin kedua kalinya harus diturunkan dijalan." sahut Riza pelan,

Haara dan Alka terkejut mendengar penuturan Riza, mereka paham sekarang kenapa kemarin Riza menangis.

"Ayo kita bicara." seru Yifan menghela nafas,

"Aku tak punya waktu, aku sudah memiliki janji dengan Haara dan Alka,"

"Baiklah, tapi bahkan aku tak menurunkan mu, kau yang minta turun."

"Karena aku tak ingin merasa seperti orang bodoh melihat kemesraan kalian,"

"Kemesraan apa maksudmu, bahkan aku tak memiliki ...,"

"Sudah lalu juga, aku permisi, ayo Haara, Alka." ajak Riza murung,

Yifan hanya menatap Riza dan kedua sahabatnya menjauh dari pandangannya,

Fokusnya teralihkan dengan suara dering dari ponselnya.

●•●•●•●•●

Mereka telah tiba di letoran yang mereka maksud dan juga awal pertemuannya dengan pria yang ia juluki 'om mesum' itu.

"Keburu ramai, ayo kita masuk" seru Riza,

"Ayo!!" semangat Alka dan Haara.

Bunyi lonceng saat pintu terbuka berbunyi, tak begitu ramai disana, mengingat masih belum saatnya jam pulang kerja.

"Syukurlah sepi, Haara, Riza cari tempat ...,"

"Haara??"

"Kak Ammar??!"

"Wah, kebetulan sekali, bagaimana kalian bergabung dengan kami" cengir Ammar,

"Ka-kami??" -Haara,

"Hm, aku dan Yoan~"

"AP APA!!??".

...•...

...•...

...{Bersambung}...

...•...

Terpopuler

Comments

Xianlun Ghifa

Xianlun Ghifa

nyicil jejak

2021-10-11

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

likeee

2021-04-19

1

coco

coco

mampir lagi.



jangan lupa mampir di Dear Star ya.

2021-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Sebuah Pertemuan
3 Keputusan Yang Mengejutkan
4 Cinta yang Menyakitkan
5 Sepupu?
6 Rasa Canggung
7 Sebuah Rahasia
8 Bantu Alka
9 Sekian Lama tak Jumpa
10 Dia yang Menyebalkan
11 Dia yang Makin Menyebalkan
12 Kepercayaan
13 Sebuah keputusan
14 Tak Lagi Polos
15 Pacar?
16 Pengagum Rahasia
17 Butuh Seorang Pelindung
18 Meminta Bantuan
19 Katakan Tujuanmu
20 Tak Ada Alasan Untuk Menolak
21 Balas Budi
22 Perhatian Kecil
23 Tempat Mengadu
24 Sepupu yang Baik
25 Rasa Takut
26 Wedding AnnMar
27 Terluka
28 Salah Pemahaman
29 Ingkar Janji
30 Rasa Khawatir
31 Wedding Day
32 Nyonya Zhao
33 Ancaman Tuan Zhao
34 Pasutri Baru
35 Pertengkaran
36 Rasa Bersalah
37 Cuek
38 Save Me
39 Haara yang Terluka
40 Savage Yoan Greeting
41 Tidak Suka Terlalu Bertele Tele
42 Izinkan Aku
43 Kunjungan Mertua
44 Dia Berhak Mengetahuinya
45 Mengizinkannya
46 Idola Sekolah
47 Keluarga Zhao
48 Tak Menerima Kehadirannya Lagi
49 Keras Kepala
50 Kerapuhan Yoan
51 Siapa Pria Itu?
52 Masih Menjadi Rahasia
53 Nasihat Yifan
54 3 Bersaudara Menyebalkan
55 Kejahilan Yoan
56 Suami as Pacar
57 Pengakuan dan Sebuah Rumor
58 Permintaan Sang Nenek
59 Keluhan Haara
60 Peran Seorang Pacar
61 Mimpi Buruk
62 Bersandar Di Pundakku
63 Membantah Ucapan
64 Pemberian
65 Panggilan Alam
66 Perhatian Yoan
67 Degup Jantung
68 Tidak Peka
69 Bahayanya Jauh Dari Pengawasan
70 Tugas Kelompok
71 Anak Kucingku yang Menggemaskan
72 Sebuah Cinta di Masa Lalu
73 Album Foto
74 Penderitaan di Masa Lalu
75 Tidak Mendapatkan Kabarnya
76 Say "Hello to the Cast My Destiny is Mr Zhao!"
77 Pangeran Tidur
78 Kening yang Merah
79 Pertikaian Warna Rambut
80 Sebuah Alasan dan Sebuah Maaf
81 Takut Untuk Perduli
82 Catatan Takdir
83 Kau Tanggung Jawabku
84 Sebuah Fakta yang Berbeda
85 Pengakuan yang Menyakitkan
86 Teman Baru
87 keputus Asaan
88 Runtuhnya Sebuah Pertahanan
89 Sebuah Sindiran
90 Hari yang Telah Berlalu Cukup Lama
91 Akhirnya Bertemu
92 Kepedulian Seorang Istri
93 Kecurigaan
94 Tingkah Ke kanak kanakkan
95 Teman Satu Kampus Yoan
96 Gaya Kencan Pasutri
97 Aku Akan Menjadi Rumahmu
98 Sayatan yang Lebih Tajam
99 Penyesalan
100 Menghilang
101 Perubahan
102 Kembali di Jodohkan
103 Tak Akan Melepaskanmu
104 Pertemuan tak Terduga
105 Status Bastian
106 Lepaskan Aku
107 Lepaskan Diriku Sepenuhnya
108 Mencoba Menjelaskan
109 Fakta Dari Sebuah Kesalah Pahaman
110 Mengurung Diri
111 Pelukan Hangat di Musim Salju
112 Bola Salju
113 Kau Adalah Milikku
114 Dia itu Berbahaya
115 Godaan di Pagi Hari
116 Bukti Dari Sebuah Janji
117 Detak yang Tak Normal
118 Ilegal
119 Pencerahan
120 Sebuah Rencana
121 Catatan Takdir
122 Honey Moon?
123 Potret Candid
124 Hukuman Dari Pria Dewasa
125 Aku? Seorang Biksu?!
126 Keinginan Sang Suami
127 Pertikaian Air Botol
128 Sebuah Cinta
129 Pertengkaran
130 Bayi Besarku
131 Teman Lama
132 Seorang Papa
133 Dunia Yang Sempit
134 Sebuah Tanggapan
135 Rasa Sesal
136 You are Mine
137 Jaga Fikiran
138 Minta Bantuan
139 Pria (Polos) Idaman
140 Cemas Bukan Main
141 Keinginan Yang Tak Terwujud
142 Lelucon Anak SMA
143 Lelucon Ala Pria Dewasa
144 Kejutan Yang Tak Terduga
145 Sebuah Hutang
146 Otak Mesum!
147 Mengabulkan Sebuah Keinginan
148 Gambaran Takdir Gelang Biru
149 Lembaran Baru
150 Hukuman
151 Hasrat
152 Pertengkaran Orang dewasa
153 Holiday
154 My Prince
155 Sikap yang Aneh
156 Double-Double Kiss
157 Aroma Kopi
158 Pengaduan Adik Ipar
159 He Came Back
160 See You Again
161 Welcome Back to the Penthouse
162 Terus Terang
163 Hampir Hilang Kendali
164 Pernyataan Cinta
165 Sikap Posesif
166 Sepucuk Surat
167 Tipu Daya
168 Paranoid
169 Telah Hilang
170 Sosok Yoan yang Seperti Dulu
171 Sebuah Tuntutan
172 Introgasi Kakak Ipar
173 Perawat Pribadi
174 Ancaman Baru
175 Ancaman Mertua
176 Kemurkaan Haara
177 Godaan Haara di Pagi Hari
178 Waspada
179 Rasa Penasaran
180 Sebuah Izin
181 Sikap Dingin
182 Luluh
183 Sebuah Tipuan
184 Lampu Hijau
185 Safety
186 See You Again
187 Teringat Malam Itu
188 Jarak dan Waktu
189 Sakit?
190 Sebuah Kedustaan
191 Pantangan Baru
192 Kendala Waktu
193 Marga Besar Kedua
194 Liburan
195 The Come Back
196 Terus Terang dan Fikiran Sensitif
197 Sikap Langka Yoan
198 Pengungkapan
199 Godaan Papa Mertua
200 Sweet Morning
201 Hari kelulusan
202 Mood yang Buruk
203 Cium Aku!
204 Melamun
205 Hal Mengganjal
206 Dua Kabar yang Mengejutkan
207 Suami yang Ternistakan
208 Keponakan Baru
209 Firasat Buruk
210 Don't Leave Me
211 Keyakinan Hati
212 Dia Adalah Objek yang Nyata
213 Tidur Satu Kamar
214 Bulan Desember
215 Sebuah Rencana
216 Misi Selama Tiga Hari
217 Api Cemburu
218 Kemauan Yoan
219 Mengingat Kenangan Kita
220 We Promise
221 ●ExP-1: 18 Years Later
222 ●ExP-2: Back To Indonesia
223 ●ExP-3: My Destiny is Mr. Zhao
224 Say Hello To My New Story
225 I'M SORRY:(
Episodes

Updated 225 Episodes

1
PROLOG
2
Sebuah Pertemuan
3
Keputusan Yang Mengejutkan
4
Cinta yang Menyakitkan
5
Sepupu?
6
Rasa Canggung
7
Sebuah Rahasia
8
Bantu Alka
9
Sekian Lama tak Jumpa
10
Dia yang Menyebalkan
11
Dia yang Makin Menyebalkan
12
Kepercayaan
13
Sebuah keputusan
14
Tak Lagi Polos
15
Pacar?
16
Pengagum Rahasia
17
Butuh Seorang Pelindung
18
Meminta Bantuan
19
Katakan Tujuanmu
20
Tak Ada Alasan Untuk Menolak
21
Balas Budi
22
Perhatian Kecil
23
Tempat Mengadu
24
Sepupu yang Baik
25
Rasa Takut
26
Wedding AnnMar
27
Terluka
28
Salah Pemahaman
29
Ingkar Janji
30
Rasa Khawatir
31
Wedding Day
32
Nyonya Zhao
33
Ancaman Tuan Zhao
34
Pasutri Baru
35
Pertengkaran
36
Rasa Bersalah
37
Cuek
38
Save Me
39
Haara yang Terluka
40
Savage Yoan Greeting
41
Tidak Suka Terlalu Bertele Tele
42
Izinkan Aku
43
Kunjungan Mertua
44
Dia Berhak Mengetahuinya
45
Mengizinkannya
46
Idola Sekolah
47
Keluarga Zhao
48
Tak Menerima Kehadirannya Lagi
49
Keras Kepala
50
Kerapuhan Yoan
51
Siapa Pria Itu?
52
Masih Menjadi Rahasia
53
Nasihat Yifan
54
3 Bersaudara Menyebalkan
55
Kejahilan Yoan
56
Suami as Pacar
57
Pengakuan dan Sebuah Rumor
58
Permintaan Sang Nenek
59
Keluhan Haara
60
Peran Seorang Pacar
61
Mimpi Buruk
62
Bersandar Di Pundakku
63
Membantah Ucapan
64
Pemberian
65
Panggilan Alam
66
Perhatian Yoan
67
Degup Jantung
68
Tidak Peka
69
Bahayanya Jauh Dari Pengawasan
70
Tugas Kelompok
71
Anak Kucingku yang Menggemaskan
72
Sebuah Cinta di Masa Lalu
73
Album Foto
74
Penderitaan di Masa Lalu
75
Tidak Mendapatkan Kabarnya
76
Say "Hello to the Cast My Destiny is Mr Zhao!"
77
Pangeran Tidur
78
Kening yang Merah
79
Pertikaian Warna Rambut
80
Sebuah Alasan dan Sebuah Maaf
81
Takut Untuk Perduli
82
Catatan Takdir
83
Kau Tanggung Jawabku
84
Sebuah Fakta yang Berbeda
85
Pengakuan yang Menyakitkan
86
Teman Baru
87
keputus Asaan
88
Runtuhnya Sebuah Pertahanan
89
Sebuah Sindiran
90
Hari yang Telah Berlalu Cukup Lama
91
Akhirnya Bertemu
92
Kepedulian Seorang Istri
93
Kecurigaan
94
Tingkah Ke kanak kanakkan
95
Teman Satu Kampus Yoan
96
Gaya Kencan Pasutri
97
Aku Akan Menjadi Rumahmu
98
Sayatan yang Lebih Tajam
99
Penyesalan
100
Menghilang
101
Perubahan
102
Kembali di Jodohkan
103
Tak Akan Melepaskanmu
104
Pertemuan tak Terduga
105
Status Bastian
106
Lepaskan Aku
107
Lepaskan Diriku Sepenuhnya
108
Mencoba Menjelaskan
109
Fakta Dari Sebuah Kesalah Pahaman
110
Mengurung Diri
111
Pelukan Hangat di Musim Salju
112
Bola Salju
113
Kau Adalah Milikku
114
Dia itu Berbahaya
115
Godaan di Pagi Hari
116
Bukti Dari Sebuah Janji
117
Detak yang Tak Normal
118
Ilegal
119
Pencerahan
120
Sebuah Rencana
121
Catatan Takdir
122
Honey Moon?
123
Potret Candid
124
Hukuman Dari Pria Dewasa
125
Aku? Seorang Biksu?!
126
Keinginan Sang Suami
127
Pertikaian Air Botol
128
Sebuah Cinta
129
Pertengkaran
130
Bayi Besarku
131
Teman Lama
132
Seorang Papa
133
Dunia Yang Sempit
134
Sebuah Tanggapan
135
Rasa Sesal
136
You are Mine
137
Jaga Fikiran
138
Minta Bantuan
139
Pria (Polos) Idaman
140
Cemas Bukan Main
141
Keinginan Yang Tak Terwujud
142
Lelucon Anak SMA
143
Lelucon Ala Pria Dewasa
144
Kejutan Yang Tak Terduga
145
Sebuah Hutang
146
Otak Mesum!
147
Mengabulkan Sebuah Keinginan
148
Gambaran Takdir Gelang Biru
149
Lembaran Baru
150
Hukuman
151
Hasrat
152
Pertengkaran Orang dewasa
153
Holiday
154
My Prince
155
Sikap yang Aneh
156
Double-Double Kiss
157
Aroma Kopi
158
Pengaduan Adik Ipar
159
He Came Back
160
See You Again
161
Welcome Back to the Penthouse
162
Terus Terang
163
Hampir Hilang Kendali
164
Pernyataan Cinta
165
Sikap Posesif
166
Sepucuk Surat
167
Tipu Daya
168
Paranoid
169
Telah Hilang
170
Sosok Yoan yang Seperti Dulu
171
Sebuah Tuntutan
172
Introgasi Kakak Ipar
173
Perawat Pribadi
174
Ancaman Baru
175
Ancaman Mertua
176
Kemurkaan Haara
177
Godaan Haara di Pagi Hari
178
Waspada
179
Rasa Penasaran
180
Sebuah Izin
181
Sikap Dingin
182
Luluh
183
Sebuah Tipuan
184
Lampu Hijau
185
Safety
186
See You Again
187
Teringat Malam Itu
188
Jarak dan Waktu
189
Sakit?
190
Sebuah Kedustaan
191
Pantangan Baru
192
Kendala Waktu
193
Marga Besar Kedua
194
Liburan
195
The Come Back
196
Terus Terang dan Fikiran Sensitif
197
Sikap Langka Yoan
198
Pengungkapan
199
Godaan Papa Mertua
200
Sweet Morning
201
Hari kelulusan
202
Mood yang Buruk
203
Cium Aku!
204
Melamun
205
Hal Mengganjal
206
Dua Kabar yang Mengejutkan
207
Suami yang Ternistakan
208
Keponakan Baru
209
Firasat Buruk
210
Don't Leave Me
211
Keyakinan Hati
212
Dia Adalah Objek yang Nyata
213
Tidur Satu Kamar
214
Bulan Desember
215
Sebuah Rencana
216
Misi Selama Tiga Hari
217
Api Cemburu
218
Kemauan Yoan
219
Mengingat Kenangan Kita
220
We Promise
221
●ExP-1: 18 Years Later
222
●ExP-2: Back To Indonesia
223
●ExP-3: My Destiny is Mr. Zhao
224
Say Hello To My New Story
225
I'M SORRY:(

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!