Hari yang cerah Nada beraktifitas seperti biasa, tubuhnya sudah kembali bugar seperti sedia kala. Hari ini ia ada kelas olahraga, dimana dia paling membenci pelajaran itu.
Ia memiliki fisik yang lemah tidak seperti teman temannya yang lebih menyukai pelajaran olahraga ketimbang pelajaran yang lain.
Seperti saat ini Nada hanya duduk di pinggir lapangan, melihat teman temannya yang sedang bermain bola. Guru olahraganya tidak akan memarahinya jika ia tidak ikut olahraga karena pernah Nada ikut olahraga dan sudah pasti ia akan pingsan. Jadi ia diizinkan tidak ikut olahraga deh.
"Na! Minta minumnya dong aku haus!" Kata Vio sambil mengelap keringatnya.
"Aku juga dong!" Di susul dengan Willie.
Nada memberikan air minumnya untuk kedua sahabatnya itu.
"Udah minumnya! Sana lanjutin lagi!" Usir Nada sambil merebut botol minumnya.
Willie dan Vio lanjut lagi ke lapangan sedangkan Nada kembali duduk di pinggir lapangan di bawah pohon. Saat Nada melihat ke lapangan basket ternyata ada The Prince's dan lainnya sedang bermain basket. Melihat air minumnya tinggal sedikit, Nada memilih pergi untuk mengisi air minumnya lagi.
Nada berjalan sambil fokus liatin ponselnya tanpa memperhatikan sekitarnya.
"Woi! Awas!" Nada mendongakkan kepalanya dan...
Buk...
Nada terjengkal ke belakang akibat pukulan bola basket yang mengenai tepat di kepalanya. Nada memegang kepalanya dan merasakan kepalanya begitu pening.
"Na!"
"Nada!"
Nada bisa melihat teman temanya menghampiri dirinya sebelum gelap menghampiri dirinya.
...****************...
Nada membuka matanya dan mendapati dirinya sudah berada di kamarnya. Melihat jam di dinding ternyata sudah jam 7 malam.
"Berapa lama aku pingsan?" Gumamnya.
"Hampir seharian." Sahut seseorang yang berada di bawah.
Nada berjalan menuju pagar pembatas dan mendapati Alfa yang sedang duduk anteng nonton tv.
Setelah itu Nada memilih pergi mandi walau kepalanya masih agak pening. Di kamar mandi Nada melihat jidatnya membiru akibat pukulan bola.
"Pantas saja sakit, sampai biru begini." Gumam Nada.
Nada lebih memilih mandi saja tanpa tahu jika pintu kamar mandi terbuka sendiri. Nada membasuh dirinya di bawah guyuran air shower yang hangat.
Sedangkan Alfa tidak tahu jika Nada sedang mandi, tiba tiba ia kebelet kencing. Saat melihat pintu kamar mandi terbuka sedikit berarti itu tandanya tidak ada orang di dalam.
Alfa menarik gagang pintu tapi yang didapatinya ialah Nada yang sedang mandi.
Alfa menutup kembali pintunya dan kembali ke sofa. Alfa menenguk ludahnya kasar setelah melihat tubuh mulus Nada saat mandi.
"Kenapa tidak menutup pintunya? Untung dia tidak melihatku!" Gerutu Alfa.
Baru saja di bilangin Nada sudah selesai mandi lengkap dengan piyama tidurnya.
'Tunggu dulu! Kenapa jidatnya membiru? Padahal tadi siang tidak ada?' Batin Alfa.
Merasa di pandangi Nada bertanya dengan takut takut.
"Kekekenapa kau melihatku seseperti iitu?" Tanya Nada yang mulai gemeteran.
"Tidak ada." Jawab Alfa singkat.
Alfa sebenarnya juga sedang menahan gugubnya saat ini, kemudian ia pergi ke kamar mandi untung menuntaskan kebeletnya yang tertunda tadi.
Saat Alfa menutup pintu kamar mandi barulah Alfa tahu kenapa tadi pintunya tidak tertutup rapat.
"Kenapa bisa rusak begini?" Gumam Alfa sambil mengotak Atik pintu.
...*...
...*...
...*...
Nada pergi ke sekolah saat Alfa masih di kamar mandi, ia tidak mau berurusan lama dengan Alfa karena takut. Di sekolah Alfa sudah di hadang oleh 3 orang kakak kelas yang Nada hindari selama ini.
"Eh... Kita ada mangsa baru pagi ini." Kata salah satu dari mereka.
Nada mulai merasa tidak enak, ia buru buru berjalan menghindari mereka tapi sialnya ia tetap di hadang oleh mereka. Nada yang mulai panik bingung mau bagaimana.
"Permisi kak, Aku mau ke kelas." Kata Nada pelan.
"Nantilah, kenapa terburu buru? Kita bermain dulu saja ya!" Kata yang satunya lagi.
Panik Nada yang ketakutan ingin cepat cepat lari dari sana. Belum sempat berlari kedua tangan Nada di tahan oleh mereka. Nada diseret menuju tempat yang Nada tahu adalah gudang sekolah.
"Kak, tolong lepaskan aku!" Mohon Nada yang ketakutan.
"Tidak, kita bermain dulu sebentar ya!" Katanya.
"Ngomong ngomong kau cantik juga!" Goda salah satu dari mereka sambil mencolek dagu Nada.
"Jangan ganggu aku!" Kata Nada yang berusaha melepaskan diri.
mereka membawa Nada ke gudang lama sekolah, di sana adalah tempat yang jarang di kunjungi seseorang.
"Kita apakan dia ya?" Tanya salah satu dari mereka.
"Kita lucuti saja dia!" Nada membelalakkan matanya.
"Tidak! Aku mohon jangan!" Mohon Nada sambil terus memberontak.
"Pegang dia erat erat!" Katanya lalu mengeluarkan sesuatu di dalam tas.
Nada sudah tak bisa berbuat apa apa lagi karena pergerakannya di tahan oleh mereka. Baju seragam Nada di Gunting hingga terlepas dari tubuh polosnya. Dan hanya bersisa celana dalamnya saja.
Setelah puas mengerjai Nada mereka pergi begitu saja meninggalkan Nada yang menangis tanpa pakaian.
"Bagaimana ini? Hiks hiks..." Gumam Nada sambil memeluk tubuhnya sendiri.
Ia tak tahu mau bagaimana, jika dia keluar ia malu. Ponselnya juga tertinggal jadi ia tak bisa meminta tolong pada sahabatnya. Minta tolong pada orang lain percuma karena tak ada seorang pun yang lewat sana.
jadi yang bisa dilakukan nada sekarang ini hanya diam menunggu malam. Di tengah tengah tangisnya dia dikejutkan dengan seseorang datang menghampirinya. Nada menutup matanya dengan postur ketakutannya.
Tubuh Nada seketika jadi hangat karena ada sesuatu yang menutupi tubuhnya. Kemudian Nada merasa ringan karena tubuhnya terangkat dalam gendongan seseorang. Karena gelapnya gudang nada tidak tahu siapa orang itu.
...****************...
Willie dan Vio sedari tadi menunggu kedatangan Nada di kelas. Mereka ha
Eran karena jam segini belum juga datang padahal sudah mau bel masuk.
Mereka berdua langsung berpikir negatif soal yang terjadi pada nada kaarena belum juga masuk kelas. Mereka menunggu hingga Jam istirahat tiba tapi Nada belum juga datang.
Saat mereka berdua berjalan menuju kantin mereka tak sengaja berpapasan dengan The Prince's dan mendengar jika mereka kembali mengerjai murid bs di gudang sekolah.
Tanpa menunggu lama Willie dan Vio menuju gudang di mana mereka membully siswa bs.
"Wil, inikan sepatunya Nada!" Kata Vio menunjukan sebuah sepatu yang mereka beli couple an.
"Benar, hanya kita bertiga yang punya sepatu seperti ini di sekolah, Nada!" Willie langsung panik ketika hanya menemuka sepatunya saja.
Kemudian mereka menemukan robekan robekan pakaian sekolah di lantai. Willie dan Vio saling berpandangan ketika menemukan sepatu, pakaian, dan tasnya Nada.
"Nada?!" Kata Willie dan Vio berbarengan.
...#...
...#...
...#...
...Sorry author lama up-nya....
...Karena author berusaha membagi waktu sekarang ini....
...Jangan lupa bantu suport author dengan cara like, rate, dan koment!...
...Annyeong!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Bintangfajar21
ijin promosi ya kak, mampir yuk ke novel aku yang berjudul l'M Not Rena Anymore
2022-04-12
1
Lvy
lanjuttt
2021-07-08
1
☆???🐇
la kok kgk dilanjut ? padahal bagus..🐰
2021-01-03
2