MCA Ep3

Esokan harinya...

Alena sudah bersiap untuk pergi mencari gaun, karna pesta pembukaan produk branded A.L akan di luncurkan nanti malam.

semua pengusaha dan para sahabat keluarga akan datang, alena harus mempersiapkan diri agar tidak mengecewakan keluarganya, terutama sang papa.

"Selamat datang nona muda alena, silahkan masuk, anda sudah di tunggu oleh boss kami di dalam" ucap ramah salah satu karyawan sasa.

Sasa selain memiliki salon ,ia juga memiliki butik ternama. Berkat bantuan alena semua bisnis sasa berjalan lancar saat ini.

dulunya sasa hanya bekerja di sebuah salon kecil, dan sering terkena amukan bosnya, dari sanalah alena membantu sasa mendirikan salon sendiri, dan berkembang, dan mengembangi bakat desain gaunnya juga

"Akhirnya datang juga, aku sudah menyiapkan gaun terindah untuk sayangku alen ,yuuuhuuu" kata sasa memeluk alena.

"Terimakasih sa, kau tidak pernah mengecewakan aku"

"Ngomong ngomong dimana tia?" tanya sasa.

"Dia sedang ada urusan, tidak bisa menemaniku kemari" kata alena.

"Baiklah.. Ini coba gaunmu dulu" sasa memberikan gaun berwarna merah kepada alena.

***

"Kau akan datang nanti malam?" tanya ray pada julian.

"Tentu saja ,aku akan datang dan kesempatanku untuk menemuinya lalu meminta maaf" kata julian dengan pasti.

"Apa dia akan memaafkanmu?" tanya ray lagi.

"Tidak tau, tapi semoga saja dia mau memaafkanku," kata julian.

Tok tok tok...

tiba tiba suara pintu ruangan julian terketuk...

Julian langsung membuka pintu otomatis dengan remot di mejanya.

"Ada apa?" tanya ray pada sekretaris julian.

"Dibawah ada keriibutan pak, nona elin memaksa masuk ke ruangan anda, satpam dan yang lainnya sedang menghalangi nona elin, tapi beliau mengamuk pak" kata sekretaris julian.

"Hmmm.. Baiklah ,kau bisa pergi" kata julian.

"Wanita itu bisa bisanya bertingkah bodoh di perusahaan" kata ray.

"Aku tidak bisa diam saja, aku harus tegas , tidak peduli mama marah padaku" kata julian bangkit dari duduknya.

Di depan loby kantor elin terus berteriak memanggil julian, semua karyawan menutup telinga mendengarnya, sudah sering bagi mereka melihat elin seperti ini di kantor karna obsesinya terhadap bos mereka.

Julian berjalan mendekat ke arah elin di ikuti ray di belakangnya.

"Sudah puas kau membuat keributan dikantorku?" tanya julian dengan ekspresi wajah yang dingin.

"Julian akhirnya kau datang juga, aku mencarimu kesini dan mereka tidak mengijinkan aku masuk" kata elin.

elin memasang wajah melas pada julian, padahal itu tidak akan ada pengaruhnya.

"Aku yang menyuruhnya tidak membiarkanmu menginjak kantorku saat ini dan kedepannya" kata julian.

"Apa!!, kenapa julian, aku calon tunanganmu, kenapa kau melarangku menemuimu" kata elin tidak terima dengan apa yang dilakukan julian.

"Aku tidak pernah ingin bertunangan dengan siapapun, pergilah dari sini, aku masih menghormatimu karna ibumu adalah teman ibuku" julian berlalu pergi.

"Jangan membuat onar untuk kedepannya," kata ray juga berlalu pergi mengikuti julian.

Elin merasa terhina dan di permalukan oleh julian, belum pernah ada yang menolaknya.

"Iiat saja nanti julian, kau akan takluk padaku," batin elin.

Semua karyawan berbisik mengenai elin, bagaimana tidak, sudah sering di tolak mentah mentah ,tapi tidak ada kapoknya untuk mendekati julian.

"Iya, kalau aku jadi dia, lebih baik aku mencari pria lain saja" ucap karyawan wanita.

"Iya benar"

"Tidak tau malu sekali"

"Cantik sih ,tapi rela ngemis cinta seperti tidak laku saja"

"DIAM" teriak elin menatap semua karyawan yang mencemohnya.

"kalian sekarang boleh mencercaku ,lihat saja nanti ,jika aku menjadi nyonya agastara, kalian akan aku pecat saat itu juga"

Elin langsung pergi dari kantor julian, dan ingin mencari muka di mama julian, hanya helen yang bisa membuatnya menjadi menantu keluarga agastara.

***

Malam harinya, alena sudah bersiap untuk datang ke acara perusahaan mahesa, namun ia sedikit telat karena harus bersiap siap dan menunggu tia.

Julian juga sudah bersiap dan akan berangkat sekarang juga bersama ray, kedua orang tuanya sudah sampai di tempat acara.

Dari tadi mamanya selalu menelpon agar segera sampai.

Dipesta elin bersama kedua orang tuanya juga turut hadir, karna elin ingin mendapatkan tas branded terbaru yang di rancang khusus oleh anak dari keluarga mahesa.

Suatu kehormatan bisa dekat dengan anak kolongmerat keluarga mahesa. Namanya akan tambah terkenal ,itulah pikiran elin saat ini.

Di lihatnya julian sudah memasuki ruang pesta bersama ray, dengan stelan jas abu sangat cocok di tubuh julian.

Mata elin tak berkedip melihat ketampanan julian.

"Bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya, selain kaya dia juga sangat tampan," gumam elin sambil tersenyum kagum pada julian.

"Julian..." panggil helen pada putranya.

Julian tersenyum melihat mamanya bersama sang papa ,namun senyumnya langsung hilang karna melihat siapa yang berada di samping mamanya.

"Mulai perang lagi" batin ray.

"Kenapa kau lama sekali baru sampai?" bisik helen.

"Macet ma" jawab julian.

"Bagaimana kabarmu julian?" tanya mama elin.

"Baik" sahut julian.

"Calon mantuku semakin tampan saja ya" ujar papa elin.

"Aku bukan calon mantumu," kata julian.

"Lian.." tegur sang papa karna tidak sopan terhadap orang yang lebih tua.

Arlan dan juga maria menyambut kedatangan keluarga agastara, arlan terkenal dekat dengan kedua orang tua julian, karna kerjasama bisnis yang mereka jalani dulu.

"Apa kabar jeng maria?" tanya helen sambil cipika cipiki.

"Aku baik jeng, bagaimana dengan jeng helen?" tanya balik maria.

"Aku baik juga, dimana putrimu?, aku sangat ingin bertemu dengannya" kata helen begitu antusias.

"Putri kami sedang dalam perjalan ,mungkin sebentar lagi akan sampai" kata arlan menjawab.

Dan benar saja bisik bisik para tamu membuat keluargamahesa dan agastara melihat ke arah sorotan.

Seorang wanita cantik bahkan sangat cantik, berjalan anggun dengan gaun merah ,rambut tergerai indah bergelombang ,riasan natural sesuai permintaannya.

"Akhirnya dia sampai juga," ucap maria tersenyum melihat putri kesayangannya telah datang.

"Apa dia alena putri kalian?" tanya helen pada maria.

"Ya.. Dia putri kebanggaan keluarga mahesa," kata maria tersenyum bangga.

"Sangat cantik seperti ibunya," kata helen.

Tak ada yang menyadari tatapan julian pada alena, karna semua mata memang terpukau dengan kehadiran juga paras cantik alena.

Elin yang melihat semua mata tertuju pada alena merasa kesal dan cemburu, bahkan orang tuanya juga dibuat kagum oleh sosok alena.

"Selamat datang sayang," ucap arlan memeluk putrinya.

"malam papa, ma" ucap alena memeluk kedua orang tuanya.

"Selamat malam semuanya, maaf aku sedikit terlambat," kata elena pada semuanya dengan sopan.

"Menantu idamanku seperti dia ma" bisik papa julian pada istrinya.

"Cantik pa, mama juga mau jika alena jadi menantu mama," kata helen. Tanpa mereka sadari elin mendengar percakapan itu, tanganya terkepal kuat.

Terpopuler

Comments

Amelisa cherry Salsabila

Amelisa cherry Salsabila

mantu idAman namun... tiket kalian untuk jdi mertua Ada ditangan alena... dan kerj keras julian😂😂😂

2020-12-15

1

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

(`⌒´メ) HONEY BEAR ✧ 🦕

/nyimak dulu ya kak bacanya nanti 😊

2020-12-14

1

|ᴛͦʜͮɪͤɴͬᴋ

|ᴛͦʜͮɪͤɴͬᴋ

mhehehe😁

2020-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!