Saatnya pesta di mulai, arlan mahesa berbicara beberapa patah kata untuk mengucapkan rasa terimakasih kepada tamu yang sudah datang ke acaranya saat ini.
banyak para teman, keluarga dan juga kolega bisnis mahesa grup yang turut hadir.
"terimakasih atas kehadiran para tamu sekalian"
"Aku merasa bangga pada putriku, gadisku, juga kesayangku ALENA KINANTA MAHESA, semua ini juga termasuk kerja keras putriku, naiklah sayang" kata arlan tersenyum menunjuk ke arah anaknya.
Alena berdiri sambil mengembangkan senyum cantiknya, dan melangkah menuju podium untuk memberikan sedikit ucapan.
"Terimakasih papa, aku juga menyayangimu, sangat. dan untuk para tamu undangan, terimaksih karna kalian telah hadir dalam pembukaan produk baru mahesa grup, aku sangat tidak menyangka bahwa desain yang ku buat ternyata membuat banyak kalangan ingin memilikinya, bahkan aku tidak menyangka sebelum produk ini meluncur sudah banyak yang menanti, aku terharu, dan terimakasih karna ini berkat papa dan opa yang mendukungku, buat mama dan omaku juga terimakasih"
Semua tamu bertepuk tangan untuk alena, mereka juga merasa terpukau dengan kecerdasan serta kecantikan yang dimiliki putri satu satunya pengusaha mahesa.
Elin melihat wajah kagum di mata helen, calon ibu mertua yang ia idam idamkan, sungguh membuatnya muak.
"Tidak bisa, kalau sampai tante helen lebih memilihnya, aku tidak akan rela, ini tidak boleh terjadi" batin helen.
Sedangkan julian tersenyum dalam hatinya, ia kagum pada sosok alena saat ini, dulu ia juga merasa kagum karna alena mampu menyembunyikan kecantikan dan juga asal keluarganya.
"Milikku," gumam julian.
"Kau bilang apa?" tanya ray yang kurang mendengar ucapan julian.
"Tidak, kenapa kau melihatku begitu?" tanya julian.
"Tidak apa apa, aku hanya baru pertama kali melihatmu menatap wanita sekagum itu" kata ray.
Semua tamu mulai berdansa juga berbincang bincang dengan teman teman pembisnis lainnya.
Sementara alena merasa bosan dan ingin pergi untuk menyendiri.
"Sayang kemarilah" panggil maria pada alena.
"Iya ma" alena menghampiri mamanya yang sedang duduk di meja sebrang bersama beberapa orang.
"Kenalkan ini teman mama panggil dia tante helen" kata maria.
"Salam kenal tante helen, aku elena" berkata sopan sambil mengulurkan tangannya.
"Senang bisa berkenalan denganmu sayang, kau sangat cantik" kata helen, dibalas senyuman hangat oleh alena
"Kenalkan aku elin, calon mantu tante helen" kata elin mengenalkan diri terlebih dahulu.
Helen terkejut mendengar ucapan elin, walaupun awalnya memang rencana untuk menjodohkan elin dan putranya ,tapi helen belum benar benar mengatakan pada elin.
"Iya salam kenal juga, baiklah semuanya aku pergi menemui oma dan opa dulu" kata alena.
"baiklah sayang, nanti mama menyusul" kata maria.
Julian yang melihat dari kejauhan langsung mengikuti alena, ia melihat sedari tadi mama dan juga alena berbincang, tentu saja julian senang melihatnya.
"oma, opa" sapa alena.
"akhirnya cucuku menyapa, aku menunggumu sedari tadi" kata dewi.
"maafkan aku oma, tadi mama mengenalkan aku pada temannya"
"apa kau sudah makan?" tanya opa
"sudah opa, kalau begitu aku pergi ke taman dulu sebentar" kata alena.
Alena duduk di dekat kolam tak jauh dari tempat pesta di adakan, jujur saja jika alena tidak terlalu suka dengan pesta.
namun tiba tiba ketenangan alena di usikan oleh kedatangan julian.
"Alena.." panggil julian.
Alena menoleh ke arah suara, walaupun tatapanya dingin, namun jantung alena tak karuan melihat kehadiran julian.
"Kau lagi? apa kau mau ganti rugi soal mobilku?" tanya alena.
"Apa seorang pewaris mahesa masih membutuhkan ganti rugi yang tidak seberapa itu" ucap julian.
"Yang namanya tanggung jawab tetap harus di jalankan, tidak peduli korban kaya atau miskin, atau jangan jangan kau tak sanggup membayar kerusakan mobilku?" kata alena tersenyum miring menatap julian.
Alena yang dulu dikenal julian sudah mati, kini alena yang berhadapan dengannya adalah alena yang pemberani dan juga sangat di kagumi, berbeda dengan alena yang dulu selalu menunduk dan selalu di remehkan.
bahkan alena dulu terkenal cengeng, karna selalu menangis jika di ganggu anak anak sekolah.
"Alena... Aku minta maaf" sontak ucapan julian membuat alena mengerutkan alisnya.
"Sudahlah, aku tidak akan minta tanggung jawab untuk mobilku, jadi tidak perlu meminta maaf," kata alena.
"Maaf, maaf, maaf" ucap julian yang sudah duduk di samping alena.
Kenapa sih dia, aku kan sudah bilang tidak perlu minta maaf, apa dia tuli.
"Aku kan sudah bilang kau..."
"Maaf karna dulu aku menyakitimu, aku membuatmu malu di seluruh sekolah sampai kau pergi, maaf aku selalu menolakmu alena" ucap julian.
Alena lagi lagi dibuat terkejut dengan ucapan julian. Jadi ini soal masa lalu mereka yang memang begitu menyakitkan bagi alena.
Alena menarik nafasnya lalu di hembuskan perlahan.
"Maaf tuan julian, untuk masalah itu sudah sangat lama, bahkan aku sudah melupakan kejadian menjijikan yang aku alami, aku anggap itu semua adalah hal bodoh yang aku lakukan, tapi aku berterimakasih juga padamu, karna kejadian itu aku bisa mendapatkan banyak pelajaran, dan setelah aku pergi ternyata aku bisa seperti ini. Dan maaf tuan julian atas sikapku yang pernah terobsesi denganmu, aku pikir kau adalah jodohku, dan ternyata tidak, aku hanya terobsesi saja, sekarang itu sudah tidak lagi, kalau begitu aku permisi tuan julian" ucap alena panjang lebar. ia terpaksa mengatakan hal ini karna tak ingin mengingat masa lalu yang begitu bodoh baginya.
Dan julian hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan alena, julian merasa tidak senang dengan kejujuran alena.
Julian terus menatap alena, ia ingin sekali mengatakan bahwa dulu dirinya hanya ingin melindungi alena dari bulyan anak anak sekolah.
jika saja dulu julian merespon alena, makan akan semakin bahaya bagi alena menerima perlakuan gadis gadis sekolahnya dulu, karna dulu julian termasuk pria populer di sekolah.
"Iya bagaimanapun itu adalah cinta monyet, jadi aku tidak mempermasalahkan lagi," kata julian.
"Cinta???, maaf tuan julian cinta dan obsesi itu berbeda, dulu aku juga mengira cinta padamu, tapi ternyata dugaanku salah, aku hanya sebatas kagum. Jadi menurutku tidak ada cinta dimasa itu" kata kata alena sangat menancap di hati julian.
"Yaaa... Kau benar, aku hanya salah mengartikan" kata julian pelan. Namun alena masih bisa mendengarkan.
"Tentu"
"Alen.." seseorang memanggul alena.
Tentu saja julian langsung melihat ke arah suara, dimana ada sosok pria bertubuh tinggi dan yaaa lumayan tampan menurut julian.
Pria itu berjalan mendekati tempat dimana julian dan alena duduk.
"rom..." ucap alena berdiri dari duduknya dan langsung memeluk erat pria yang disapa rom olehnya.
"Hmm..., aku mencarimu kesana kemari, dan ternyata kau disini dengan pria lain?, aku sangat cemburu sayang" ucap Romi pada alena.
Alena tersenyum mendengar ucapan romi, tentu saja dia tau apa maksud ucapan dari romi.
"Dia teman SMA ku dulu rom, kami hanya sekedar saling sapa, ohh ya kenalkan ini Romi tunanganku" ucap alena menekan kata tunangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
|ᴛͦʜͮɪͤɴͬᴋ
uwuw 🤣..lanjut ka ver
2020-12-25
3
W⃠areshaᵃⁿⁿᵃ💯
seru vera aku suka
2020-12-16
2
💕 istri mas hanif💕
Semangat author jgn lupa istirahat
2020-12-15
2