"Alen.. Kau cantik sekali" ucap tia sahabat alena sajak SMA, dialah orang pertama yang diberi tau siapa alena sebenarnya, bahkan tia sekarang bekerja sebagai asisten pribadi alena. Padahal alena hanya mengerjakan masalah kecil perusahaan.
Dulu tia selalu bersama alena, sampai kejadian dimana alena di permalukan dan kecewa ,tia selalu berada di dekat alena.
"Bagaimana pekerjaan kantor?, apa sudah beres?" tanya alena.
"Sudah, mangkanya aku langsung kesini menemuimu ,lagi pula urusan kantor hanya sedikit saja" ucap tia.
"Baguslah, tunggu disini, aku harus pemotretan sekarang" kata alena tersenyum, tia memberikan 2 jempolnya pada alena.
"Semoga kau selalu bahagia alen, kau orang yang sangat baik, semoga kau segera bertemu dengan pria yang bisa menjagamu kelak" ucap tia dalam hati
Doa yang selalu ia panjatkan untuk alena sahabatnya begitu tulus, alena sudah banyak membantu dirinya dan juga keluarganya, hingga ia bisa hidup berkecukupan seperti ini.
"Heiii prince tia" sapa sasa pada tia.
"what???, prince?" ucap tia menajamkan matanya.
"hehe maafkan aku tia sayang, haiiii tia asisten tercetar alena" sapa ulang sasa dengan gaya khasnya.
tia tertawa melihat tingkah sasa yang memang setengah pria setengah wanita.
"Hy sa, lama tidak bertemu denganmu, kau sangat sebuk sekali akhir akhir ini" tia memukul pundak sasa pelan.
"Tau lah cyin..orderan rias gue bertambah karna boss yeee itu, pendapatan eike bertambah banyak" ucap sasa sambil mengipas ngipas wajahnya.
"Waw... Sepertinta sebentar lagi ada yang bakal teraktir aku dong," ucap tia menaik turunkan alisnya.
"Hmmmm... Buat ye apa sih yang enggak cyin.., nanti ye dan alen gue teraktir di hotel bintang 5" kata sasa tersenyum.
3 jam lamanya alena menjalankan pemotretan dan harus berganti ganti pakaian, tentunya di bantu tia dan sasa.
"Capek banget," ucap alena.
"Sabar, ini sudah selesai kok len, habis kau ganti baju kita bisa pergi untuk mengisi perutmu," kata tia.
"Hmmm oke,"
***
"Bagaimana kau bisa tidak pulang selama sebulan julian, apa kau pikir kami sudah mati, begitu?" teriak mama julian bernama helen.
"Aku sibuk ma, banyak pekerjaan yang aku tangani di kantor" kata julian.
Sebenarnya pekerjaannya tidak begitu banyak ,apa lagi ia dibantu ray untuk mengurus semua pekerjaan kantor, tentu saja julian malas pulang ke rumah orang tuanya dan memilih tinggal di apartemen pribadinya, karna setiap kali kedua orang tuanya selalu memaksa julian menikah, dengan alasan ingin cucu, umur sudah tua, dll.
Merasa bosan di tanyakan dan dipaksa seperti itu ,julian memilih tidak pulang ke rumah.
"Jangan pikir mama tidak tau, kau selalu menyuruh ray yang bekerja, lalu apa yang kau bilang sibuk julian?" tanya helen.
"Ma pleas, julian pulang untuk bertemu papa dan mama ,bukan untuk berdebat masalah yang tidak penting seperti ini ma," kata julian.
Sedangkan ray hanya bisa diam, tidak ingin ikut campur.
Sama halnya dengan papa julian, tidak ingin ikut campur jika istrinya sudah marah. Biasalah suami takut istri.
"Mama tidak mau tau, tahun ini kau harus mengenalkan calon istri pada mama, kalau tidak terima saja elin menjadi istrimu" ucap helen.
Elin adalah anak dari teman arisan mama julian, dan sudah lama menyukai julian ,namun tidak dengan julian ,ia merasa risih jika berada di dekat elin.
"ELIN.." pekik ray tiba tiba membuat terkejut semua orang.
"Ada apa?, kenapa kau teriak seperti itu ray?" tanya helen.
"Tidak apa apa tante, aku seperti mengenalnya saja," ucap ray, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tentu saja kau kenal, dia itu pernah datang ke kantor dan kalian malah mengusirnya," ucap helen.
"Ma sudahlah, aku ingin istirahat di kamar, besok pagi aku akan balik ke apartemen" ucap julian
"Lian..." panggil keras helen pada putranya, namun julian terus melangkah sambil menarik ray.
"Jangan terlalu memaksakan kehendakmu ma, lian juga punya pilihannya sendiri, elin bukanlah tipe wanita lian, papa juga tidak setuju jika elin yang menjadi menantu di keluarga kita,"
"Papa bagaimana sih, anak kita itu udah dewasa pa, sudah waktunya berumah tangga, apa kata teman teman mama kalau sampai detik ini lian belum memiliki kekasih," kata helen kekeh dengan pendiriannya.
"Terserah Mu saja, papa istirahat dulu"
Di dalam kamar julian langsung merebahkan tubuhnya, sudah pusing dengan urusan kantor, dibuat pusing lagi dengan mamanya di rumah, ini alasan julian sangat malas untuk pulang, perdebatan antara mereka hanya soal pernikahan.
Ray melihat kegelisahan di mata julian, karena ini bukan kali pertama mamanya meminta julian segera menikah.
Mungkin julian merasa tertekan..
"Kenapa kau tidak setuju saja menikah dengan nona elin" ucap ray secara tiba tiba.
Julian langsung menatap tajam ray "kau ingin aku tersiksa jika menikah dengannya , bisa bisa aku mati muda karena setiap hari mendengar teriakan mautnya itu," kata julian.
Ray langsung tertawa terbahak bahak mendengarnya, yang dikatakan julian sangat benar, elin adalah wanita sosialita yang hanya bisa berteriak dan meminta.
Bahkan tidak peduli dengan sekitarnya, melakukan apapun dengan uang, kedua orang tuanya selalu memanjakan elin, karena anak satu satunya mereka.
"Kenapa tidak kau saja menikah dengannya ,kalian sangat cocok" kata julian balik menggoda ray.
"Tidak tidak, walaupun dia kaya, aku tidak mau menikah dengan wanita yang sering ke club malam" kata ray menolak keras.
Julian tertawa keras... Ray memang sangat pemilih dalam urusan wanita ,bahkan ray bilang dia tidak peduli dengan urusan kaya atau miskin istrinya nanti. Yang terpenting adalah dia merasa cinta dan dicintai juga nyaman, urusan bekerja hanya boleh dilakukan ray saja.
Sama seperti julian, dia juga ingin memiliki istri yang baik dan bisa menjadi ibu yang baik buat anak anak mereka.
***
Alena sedang berada di sebuah cafe mewah bersama tia dan juga sasa, karena menagih janji teraktiran dari sasa.
Sebenarnya bukan alena yang meminta, tapi tia sahabatnya.
"Kenapa wajahmu menekuk seperti itu sa?" tanya alena.
"Bagaimana tidak cyin, lihat sahabatmu makan rakus sekali, tidak menjaga imagenya, malu dong yeey" ucap sasa
"Hahaha, biarkan saja sa, nanti aku yang akan membayar semuanya, kau juga bisa pesan untuk karyawan salonmu" kata alena
"Astaga sayangku, kau begitu baik, jika aku normal pasti aku akan melamarmu sekarang juga" kata sasa.
Uhuk..
Uhuk..
Tia mendengar itu langsung tersedak..
"Ucapanmu membuatku tersedak sasa" ucap tia.
"Apa ada yang salah dengan ucapanku" kata sasa.
"Tentu saja salah," kata tia.
"Sudahlah.. Kalian habiskan saja makananya, aku tidak ingin ada keributan saat makan" kata alena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Lilis Wati
lucu..menarik
2021-04-21
0
Mr.Iz
...
2020-12-14
2
ɴᴏɪsᴇ⁶¹⁹
aku ga mau baca pusing yg penting like komen nge vote aja buat anakku yang terbabi ini 😅😍😍😍😍😍
2020-12-14
3