Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong

Pagi itu Kharisa yang menuju kantor dengan pakaian rapinya terlihat di jemput seorang supir pribadi Tuan Tedy.

“Tuan Tedy tidak ke kantor?” tanya Kharisa penasaran.

“Tuan Tedy saat ini sedang di bandara, Nona.” jawab supir itu membuat Kharisa seketika semakin bingung.

Karena yang ia tahu hari ini adalah hari pertamanya ia bekerja dan harusnya Tuan Tedy memperkenalkan dirinya dengan para pekerja di perusahaan itu.

“Ah sudahlah aku bisa bekerja dengan bertanya pada pekerja di sana jika ada yang tidak aku ketahui.” ucap Kharisa dalam hatinya dan segera menyandarkan tubuhnya di kursi mobil itu.

Mobil pun melaju ke arah kantor, perasaan gugup di hati Kharisa tentu terasa dengan jelas. Ini adalah pertama kalinya ia harus terjun langsung mempraktekkan apa yang ia pahami selama ini dalam kuliahnya.

Sementara dua adik kembarnya yang baru selesai sarapan bersama guru barunya.

“Bagaimana Pak Refi? Masakan Kakak enak kan?” tanya a ini pada gurunya itu.

“Em...enak. Jadi itu Kakakmu? Apa dia sudah menikah?” tanya Pak Refi penasaran.

Sejak pandangan pertama sungguh perhatian guru muda itu tak henti-hentinya memikirkan Kharisa. Wanita begitu cantik berparas sangat dewasa dan jiwa lembutnya begitu terlihat jelas.

“Jadi rencana kalian apa setelah belajar bersamaku?” tanya Refi dengan santainya berusaha mendekatkan diri dengan dua muridnya.

Vino dan Vano saling menatap, “Kami ingin ikut paket setelah bisa belajar dengan baik dan akan melanjutkan sekolah setelah itu.” jawab Vano.

Hari itu kedua anak kembar tampak belajar dengan serius. Sementara Kharisan yang tengah duduk di rumah Tuan Tedy hanya berdiam dengan rasa gelisahnya.

“Ku fikir aku akan segera bekerja, tapi nyatanya Tuan Tedy meminta ku untuk duduk di ruangan ini sampai ia tiba.” gumam Kharisa yang tidak enak berada di ruangan luas tanpa ada satu pun orang di sana.

Tidak lama kemudian setelah Gara tiba di bandara dengan wajah khawatirnya ia segera melangkah keluar bandara.

“Selamat datang, Tuan.” sambut seorang bodyguard Gara di Indonesia.

Gara bahkan tidak menghiraukan sambutan itu dan segera berjalan ke arah tempat penjemputan. Ia yakin jika mobilnya sudah terparkir di sana.

Dan benar yang Gara fikirkan. Mobilnya sudah terparkir sempurna, namun matanya sesaat mengerut menatap ke arah mobil itu.

“Ayah.” ucapnya begitu tidak percaya.

“Randa, apa itu benar Ayah?” tanya Gara menyelidik dari tatapannya.

“Benar, Tuan.” jawab Randa menunduk takut.

Gara begitu geram melihat Ayahnya yang datang menjemputnya. Segera pria itu pun melangkah dengan tatapan penuh marahnya.

Sesampainya di mobil Gara langsung membuka pintu mobil tanpa sabaran.

“Apa yang Ayah lakukan di sini? Bukankah Ayah bilang sakit padaku? Lalu mengapa berjalan-jalan di luar seperti ini?” pekik Gara yang begitu memerah padam wajahnya.

Tuan Tedy hanya tertawa kecil melihat ekspresi putranya. “Kau khawatir pada Ayahmu ini?” tanya Tuan Tedy.

“Ayah fikir apa jika bukan khawatir?” Gara melontarkan pertanyaan itu begitu kasar.

Pria itu pun segera masuk ke dalam mobil, matanya beberapa kali menatap ke arah Tuan Tedy karena kesalnya.

Supir pun melaju bersama Randa dan dua pria di belakang menuju kantor. Gara yang tidak memperhatikan jalan itu hanya terus mengumpat kekesalannya pada sang Ayah. Ia benar khawatir jika benar Ayahnya sakit.

“Ayah sungguh keterlaluan, bisa-bisa berbohong padaku sakit untuk meminta ku pulang.” sahut Gara lagi.

“Memangnya kalau Ayah tidak sakit, kau akan pulang?” seru Tuan Tedy.

“Yaah...tidak tahu.” jawab Gara yang bingung dan membenarkan ucapan Ayahnya saat itu.

Di perjalanan mereka hanya terus saling beradu mulut tanpa ada yang mau mengalah lagi. Beberapa saat kemudian mobil pun sampai di kantor.

“Ayah, untuk apa kemari?” tanya Gara.

“Jika kau khawatir pada Ayah, ayo ikut padaku.” pintah Tuan Tedy yang ingin sekali di hentikan oleh Gara namun ia tidak sampai setega itu pada Ayahnya yang sudah sakit-sakitan.

Gara pun turun menginjakkan kakinya pertama kali setelah beberapa tahun lamanya tidak pernah menonjolkan dirinya.

Beberapa pekerja menatap takjub pria di samping Tuan Tedy itu. Tentu mereka tahu siapa dia, Gara Crisswong seorang pemilik tunggal perusahaan CW Sejahtera.

Tuan Tedy dan Gara kini menuju ruangannya, di sana tampak seorang wanita cantik yang tidak lain adalah Kharisa Agatha.

“Kharisa, ini anak saya.” tutur Tuan Tedy menunjuk ke arah Gara.

Kharisa tersenyum dan menunduk hormat seraya menyatukan dua tangannya. Gara hanya menatapnya dengan tatapan datar tanpa balasan sapa.

“Siapa dia?” tanya Gara.

“Namanya Kharisa, dia akan meneruskan perusahaan ini bersamamu.” terang Tuan Tedy yang seketika membuat kedua mata Gara terbelalak.

“Apa yang Ayah lakukan?” pekik Gara.

“Kau tidak pernah mau belajar mengenai perusahaan yang susah payah Ayah dirikan dan apa benar jika saat Ayah sakit seperti ini Ayah langsung menunjuk dirimu untuk memimpin perusahaan ini?” tanya Tuan Kriss yang mampu membungkam mulut Gara saat itu juga.

Kharisa yang hanya menunduk merasa sunggu tidak enak hati, dirinya tentu sadar apa posisinya saat ini. Jika orang tidak melihat kemampuannya tentu mereka hanya akan memandang rendah Kharisa.

“Kharisa kau pasti bisa, yakinkan pada semua orang jika kemampuanmu patut di hargai bukan hanya karena balas budi saja.” gumam Kharisa memberi semangat pada dirinya sendiri.

Belum sempat selesai perdebatan tentang perushaan, Tuan Tedy pun kembali melontarkan kata-kata yang sukses membuat keduanya saling terkejut.

“Sekarang sudah selesai membicarakan tentang perusahaan. Dan Ayah akan mencari tanggal yang tepat untuk pernikahan kalian berdua.” ucap Tuan Tedy yang sudah terdengar begitu yakin.

“Tu-an anda ingin...tidak, ini tidak benar kan?” Kharisa begitu gugup hingga tidak bisa berbicara dengan benar.

“Kalian berdua harus menikah. Saya tidak bisa tenang meninggalkan perusahaan ini jika kalian belum memiliki ikatan pernikahan.” pintah Tuan Tedy yang tidak ingin mengurungkan niatnya.

“Tidak, Ayah. Aku tidak mau, aku sebentar lagi akan kembali ke California.” bantah Gara yang sudah ingin bergegas pergi meninggalkan kantor itu.

“Baiklah Gara, jika kau mau itu pergilah! Ketika kau kembali kau tidak akan bisa melihat Ayahmu lagi yang sakit-sakitan ini.” Suara ancaman Tuan Tedy terdengar seakan mengutuk kepergian putranya itu.

Gara yang ingin melangkahkan kakinya pun terhenti. Ia takut jika benar yang di katakan Ayahnya itu.

Kharisa yang tidak bisa mengatakan apa pun hanya terus menunduk karena tidak sanggup menatap wajah calon suaminya itu.

Yang Kharisa fikirkan pasti Gara menyangka jika dirinya lah yang sudah mencuci otak Tuan Tedy agar mau menikahkan dirinya dengan putra satu-satunya itu.

“Ya Tuhan, di mana harga diriku saat ini?” gumam Kharisa yang menghentikan air mata di sana tanpa berani mengeluarkan isak tangisnya.

Terpopuler

Comments

Eris Nur Riyanti

Eris Nur Riyanti

hadir

2021-04-07

0

Ezrahi

Ezrahi

hadir.. like mendarat
mampir ya

2021-01-18

0

kamunanya

kamunanya

hadir

2021-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Prolog
2 Chapter 2. Kemarahan Gara
3 Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu
4 Chapter 4. Adik Dan Kakak Terbaik
5 Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong
6 Chapter 6. Pemaksaan Tuan Tedy
7 Chapter 7. Makan Siang Bersama
8 Chapter 8. Kharisa Di Antar Pulang
9 Visual
10 Chapter 9. Makan Malam
11 Chapter 10. Malam Dingin Mencekam
12 Chapter 11. Vano Mimpi Basah
13 Chapter 12. Perjanjian Pernikahan
14 Chapter 13. Pernikahan
15 Chapter 14. Menginginkan Mantan Kembali
16 Chapter 15. Nyonya Harina Mengetahui Keadaan Anaknya
17 Chapter 16. Kemarahan Tuan Tedy
18 Chapter 17. Gara Kecelakaan
19 Chapter 18. Kharisa Menemani Gara
20 Chapter 19. Membantu Gara
21 Chapter 20. Keangkuhan Gara
22 Chapter 21. Kemarahan Kharisa
23 Chapter 22. Merawat Gara
24 Chapter 23. Mengusir Reynka
25 Chapter 24. Penolakan Kharisa Berujung Nasib Buruk
26 Chapter 25. Khard Berhasil
27 Chapter 26. Penyesalan Gara
28 Chapter 27. Game Pernikahan Di Menangkan Oleh Gara
29 Chapter 28. Surat Permintaan Maaf
30 Chapter 29. Kerinduan Gara Bayi
31 Chapter 30. Perjanjian Gara pada Mr. Dave
32 Chapter 31. Mengajak Kembali
33 Chapter 32. Ancaman Mr. Dave
34 Chapter 33. Gara Akan Memperjuangakan
35 Chapter 34. Kehadiranmu Yang Tidak Tepat
36 Chapter 35. Tinggal Bersama
37 Chapter 36. Jangan Pernah Berfikiran Untuk Cerai
38 Chapter 37. Usaha Gara
39 Chapter 38. Otak Gara Tidak Bisa Sampai Seperti Kharisa
40 Chapter 39. Pengabdian Randa
41 Chapter 40. Makan Bersama
42 Chapter 41. Kharisa Mulai Cemas
43 Chapter 42. Kharisa Salah Tingkah
44 Chapter 43. Usaha Gara
45 Chapter 44. Pergi Berdua
46 Chapter 45. Menemui Kedua Orangtua
47 Chapter 46. Taktik Reynka
48 Chapter 47. Bayangan Masa Lalu Gara
49 Chapter 48. Ingin Membantu Gara
50 Chapter 49. Gara Berbelanja
51 Chapter 50. Memberi Tahu Identitas
52 Chapter 51. Persidangan
53 Chapter 52. Kesalahan Bersama
54 Chapter 53. Kebahagiaan
55 Chapter 54. Keinginan Kharisa
56 Chapter 55. Gara Di Penjara
57 Chapter 56. Kepanikan Keluarga
58 Chapter 57. Kekacauan
59 Chapter 58. Anggrek Dua Kosong Satu
60 Chapter 59. Kesadaran Gara
61 Chapter 60. Kesedihan Nyonya Harina
62 Chapter 61. Perdebatan Pagi
63 Chapter 62. Teror
64 Chapter 63. Memberikan Ketenangan
65 Chapter 64. Menjanjikan Kehidupan Yang Bahagia
66 Chapter 65. Ingin Menyelidiki
67 Chapter 66. Kembali Mengingat
68 Chapter 67. Aksi Reynka
69 Chapter 68. Kerja Sama
70 Chapter 69. Bom
71 Chapter 70. Mengatakan Kejujuran
72 Chapter 71. Bipolar
73 Chapter 72. Akting Gara
74 Chapter 73. Khayalan Gara
75 Chapter 74. Pulang
76 Chapter 75. Kiss
77 Chapter 76. Kecemburuan
78 Chapter 77. Berbelanja
79 Chapter 78. Selalu Salah
80 Chapter 79. Hukuman
81 Chapter 80. Memadu Kasih
82 Chapter 81. Keriwehan
83 Chapter 82. Kesombongan Yang Berasal Dari Kegugupan
84 Chapter 83. Mempertahankan Sakit
85 Chapter 84. Mendapatkan Jadwal
86 Chapter 85. Malam Hangat
87 Chapter 86. Api Di Balas Dengan Air
88 Chapter 87. Kantor Polisi
89 Chapter 88. Hari Pemakaman
90 Chapter 89. Rasa Bersalah Kembali
91 Chapter 90. Di Permalukan
92 Chapter 91. Pulau Kalimantan
93 Chapter 92. Kembalinya Mr. Dave
94 Chapter 93. Perjalanan Ke Rumah Sakit
95 Chapter 94. Kehampaan
96 Chapter 95. Pengeksekusian
97 Chapter 96. Dendam Sia-sia
98 Chapter 97. Mencintai Kelebihan Maupun Kekuranganmu
99 Chapter 98. Masa Lalu
100 Chapter 99. Terungkapnya Kebahagiaan dan Kesedihan
101 Chapter 100. Dewasanya Vano
102 Chapter 101. Menyerahkan Diri
103 Chapter 102. Pertengkaran
104 Chapter 103. Berbahagialah
105 Chapter 104. Pernikahan Dan Kepergian
106 Chapter 105. Kembalinya Vino
107 Chapter 106. Hujan Harta
108 Chapter 107. Pembuat Keributan Yang Sebenarnya
109 Chapter 108. Pengalaman Pertama
110 Chapter 109. Gani Anggara Crisswong
111 Chapter 110. Mengungsi Di RS
112 Chapter 111. Selesai
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Chapter 1. Prolog
2
Chapter 2. Kemarahan Gara
3
Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu
4
Chapter 4. Adik Dan Kakak Terbaik
5
Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong
6
Chapter 6. Pemaksaan Tuan Tedy
7
Chapter 7. Makan Siang Bersama
8
Chapter 8. Kharisa Di Antar Pulang
9
Visual
10
Chapter 9. Makan Malam
11
Chapter 10. Malam Dingin Mencekam
12
Chapter 11. Vano Mimpi Basah
13
Chapter 12. Perjanjian Pernikahan
14
Chapter 13. Pernikahan
15
Chapter 14. Menginginkan Mantan Kembali
16
Chapter 15. Nyonya Harina Mengetahui Keadaan Anaknya
17
Chapter 16. Kemarahan Tuan Tedy
18
Chapter 17. Gara Kecelakaan
19
Chapter 18. Kharisa Menemani Gara
20
Chapter 19. Membantu Gara
21
Chapter 20. Keangkuhan Gara
22
Chapter 21. Kemarahan Kharisa
23
Chapter 22. Merawat Gara
24
Chapter 23. Mengusir Reynka
25
Chapter 24. Penolakan Kharisa Berujung Nasib Buruk
26
Chapter 25. Khard Berhasil
27
Chapter 26. Penyesalan Gara
28
Chapter 27. Game Pernikahan Di Menangkan Oleh Gara
29
Chapter 28. Surat Permintaan Maaf
30
Chapter 29. Kerinduan Gara Bayi
31
Chapter 30. Perjanjian Gara pada Mr. Dave
32
Chapter 31. Mengajak Kembali
33
Chapter 32. Ancaman Mr. Dave
34
Chapter 33. Gara Akan Memperjuangakan
35
Chapter 34. Kehadiranmu Yang Tidak Tepat
36
Chapter 35. Tinggal Bersama
37
Chapter 36. Jangan Pernah Berfikiran Untuk Cerai
38
Chapter 37. Usaha Gara
39
Chapter 38. Otak Gara Tidak Bisa Sampai Seperti Kharisa
40
Chapter 39. Pengabdian Randa
41
Chapter 40. Makan Bersama
42
Chapter 41. Kharisa Mulai Cemas
43
Chapter 42. Kharisa Salah Tingkah
44
Chapter 43. Usaha Gara
45
Chapter 44. Pergi Berdua
46
Chapter 45. Menemui Kedua Orangtua
47
Chapter 46. Taktik Reynka
48
Chapter 47. Bayangan Masa Lalu Gara
49
Chapter 48. Ingin Membantu Gara
50
Chapter 49. Gara Berbelanja
51
Chapter 50. Memberi Tahu Identitas
52
Chapter 51. Persidangan
53
Chapter 52. Kesalahan Bersama
54
Chapter 53. Kebahagiaan
55
Chapter 54. Keinginan Kharisa
56
Chapter 55. Gara Di Penjara
57
Chapter 56. Kepanikan Keluarga
58
Chapter 57. Kekacauan
59
Chapter 58. Anggrek Dua Kosong Satu
60
Chapter 59. Kesadaran Gara
61
Chapter 60. Kesedihan Nyonya Harina
62
Chapter 61. Perdebatan Pagi
63
Chapter 62. Teror
64
Chapter 63. Memberikan Ketenangan
65
Chapter 64. Menjanjikan Kehidupan Yang Bahagia
66
Chapter 65. Ingin Menyelidiki
67
Chapter 66. Kembali Mengingat
68
Chapter 67. Aksi Reynka
69
Chapter 68. Kerja Sama
70
Chapter 69. Bom
71
Chapter 70. Mengatakan Kejujuran
72
Chapter 71. Bipolar
73
Chapter 72. Akting Gara
74
Chapter 73. Khayalan Gara
75
Chapter 74. Pulang
76
Chapter 75. Kiss
77
Chapter 76. Kecemburuan
78
Chapter 77. Berbelanja
79
Chapter 78. Selalu Salah
80
Chapter 79. Hukuman
81
Chapter 80. Memadu Kasih
82
Chapter 81. Keriwehan
83
Chapter 82. Kesombongan Yang Berasal Dari Kegugupan
84
Chapter 83. Mempertahankan Sakit
85
Chapter 84. Mendapatkan Jadwal
86
Chapter 85. Malam Hangat
87
Chapter 86. Api Di Balas Dengan Air
88
Chapter 87. Kantor Polisi
89
Chapter 88. Hari Pemakaman
90
Chapter 89. Rasa Bersalah Kembali
91
Chapter 90. Di Permalukan
92
Chapter 91. Pulau Kalimantan
93
Chapter 92. Kembalinya Mr. Dave
94
Chapter 93. Perjalanan Ke Rumah Sakit
95
Chapter 94. Kehampaan
96
Chapter 95. Pengeksekusian
97
Chapter 96. Dendam Sia-sia
98
Chapter 97. Mencintai Kelebihan Maupun Kekuranganmu
99
Chapter 98. Masa Lalu
100
Chapter 99. Terungkapnya Kebahagiaan dan Kesedihan
101
Chapter 100. Dewasanya Vano
102
Chapter 101. Menyerahkan Diri
103
Chapter 102. Pertengkaran
104
Chapter 103. Berbahagialah
105
Chapter 104. Pernikahan Dan Kepergian
106
Chapter 105. Kembalinya Vino
107
Chapter 106. Hujan Harta
108
Chapter 107. Pembuat Keributan Yang Sebenarnya
109
Chapter 108. Pengalaman Pertama
110
Chapter 109. Gani Anggara Crisswong
111
Chapter 110. Mengungsi Di RS
112
Chapter 111. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!