Chapter 2. Kemarahan Gara

“Dasar kau brengs*ek.” pekik Gara yang kini menyerang tubuh sahabatnya berkali-kali mendaratkan pukulan pada wajah pria itu.

“Cukup Gara, ini salah paham. Semua bukan seperti kau lihat.” teriak Reynka Naul sembari menarik keras lengan Gara.

Kemarahan Gara benar-benar terlihat menakutkan. Katroy yang sudah tidak berdaya kini hanya pasrah menerima pukulan Gara. Kekuatan Gara benar-benar tidak di ragukan lagi.

Reynka terus berteriak histeris menangis ia tidak tahu harus meminta pertolongan pada siapa. Semua terjadi di luar dugaannya, Reynka berfikir beberapa hari ia bersama Katroy baik-baik saja.

Ternyata semua salah, Gara yang begitu khawatir tidak mendengar kabar Reynka beberapa hari akhirnya memaksa datang ke Indonesia. Betapa terkejutnya Gara saat mendapat kabar kekasihnya yang tengah menikmati waktu bersama sahabatnya.

Setelah Gara selesai melampiaskan kemarahannya kini waktunya ia kembali menatap Reynka.

Matanya begitu menusuk dalam kedua mata Reynka. Sementara tangan Gara sudah terarah pada kepala Katroy dengan pistol yang siap menembak kapan pun ia mau.

Reynka menggelengkan kepalanya meneteskan air mata. “Tidak Sayang, kau tidak boleh melakukan itu.” ucap Reynka bergemetar.

Gara yan tersenyum dengan tenangnya menekan jari dan sukses terdengar suara tembakan.

“Tidaaaak...” teriak Reynka yang membungkam mulutnya.

Reynka segera berlari mendekat pada Katroy. “Apa yang kau lakukan? Dia sahabatmu.” teriak Reynka menyadarkan Gara.

“Kalian sama-sama sampah.” ucap Gara yang sudah menendang tubuh Reynka dengan kasarnya lalu beranjak pergi.

Gara sudah tidak bernyawa lagi matanya terlihat menatap pada Reynka. Kini wanita itu hanya menangis histeris.

“Kau jahat Gara, kau jahat.” teriak Reynka dengan tangis pecah.

“Bereskan dia.” ucap Gara pada beberapa pasukan yang ia bawa.

Setelah kemarahannya selesai Gara pergi kembali ke California. Matanya berkaca-kaca menahan sakit hatinya. Pria itu tetap berusaha menahan sesak di dadanya. Ia tidak ingin menunjukkan kelemahannya pada bawahannya.

Di perjalanan Gara terus memukuli kursi di pesawat itu, semua pasukan yang ikut dengannya hanya tertunduk tanpa berani berkata apa pun. Gara yang masih tidak puas dengan memukuli kursi kini beranjak mendekat pada pasukannya.

Matanya menatap satu persatu pria itu. Seketika tangannya melayang di wajah mereka seakan melampiaskan kemarahannya.

Tidak ada yang berani melawan satu pun pada Gara. Ia terus memukuli satu persatu hingga kekesalannya benar-benar terlampiaskan.

***

Beberapa lama setelah kejadian perselingkuhan Katroy dengan Reynka kini Ibu Gara menghubungi putranya.

“Ada apa,Bu?” tanya Gara tanpa basa basi.

“Gara, apa kau tidak ingin bertanya keadaan Ibu sama Ayahmu Nak?” tanya Nyonya Harina.

“Bu, katakan saja ada apa? Gara sedang sibuk.” ucapnya datar.

“Ayahmu sakit, ia sangat menginginkan kau pulang ke Indonesia. Pulanglah Gara kasihan Ayahmu.” ucap Nyonya Harina terdengar menyedihkan.

“Bu, Gara tidak bisa pulang.” bantahnya perlahan.

“Mengapa tidak bisa? bukankah kau bisa sekalian melihat kekasihmu di sini? Bagaimana Reynka apa dia baik-baik saja? Kau bagaimana bisa membiarkan kekasihmu seorang diri di sini?” ucap Nyonya Harina tanpa tahu apa yang terjadi pada putranya.

“Lupakan wanita itu, Bu. Mereka semua sampah.” ucap Gara yang terdengar begitu kesalnya.

Nyonya Harina terkejut mendengar ucapan kasar putranya. Dulu ia begitu sangat menyayangi Reynka, apapun yang di inginkan wanita itu Gara selalu menurutinya hingga rela melawan Mr. Dave sekalipun.

“Gara, Ayahmu sekarang semakin melemah. Kau satu-satunya orang yang akan meneruskan perusahaan itu, cepatlah pulang.” ucap Nyonya Harina berusaha lembut.

Gara menghembuskan nafasnya kasar, ia begitu tidak siap untuk kembali ke Indonesia mengingat semua kenangan buruk oleh Reynka. Bukan hanya kejadian di hotel itu saja, Gara sudah mendapat semua bukti jika Reynka selama dengannya juga menjalin hubungan dengan Katroy.

Tanpa Gara sadari kepercayaannya pada dua orang itu membuatnya buta jika di belakang Gara, mereka sudah mempermainkannya.

“Maaf, Bu. Gara belum bisa pulang jaga Ayah baik-baik.” ucap Gara segera mengakhiri telfonnya dan kembali merebahkan tubuhnya di kursi kerjanya.

“Ada apa, Gara? kau sakit karena wanita? bukankah sudah ku katakan jangan pernah luluh dengan makhluk seperti mereka? Kau selalu tidak percaya dengan omonganku bukan?”

Mr. Dave tiba-tiba datang menghampiri Gara setelah mendapat laporan dari beberapa pasukan Gara.

“Iya Mr, saya telah bodoh selama ini tidak mendengar ucapan anda.” jawab Gara dengan wajah penuh dendamnya.

“Bagus. Jangan pernah lagi berurusan dengan wanita. Semua wanita sama saja kecuali Ibumu. Dia adalah makhluk satu-satunya yang Tuhan ciptakan berbeda dari yang lainnya.” ucap Mr. Dave.

***

“Yah, biar Ibu temani ke kantornya.” ucap Nyonya Harina lembut.

“Tidak usah Bu, Ayah sudah baik-baik saja. Bagaimana dengan putra kita, kapan dia pulang?” tanya Tuan Teddy penuh rasa berharap.

Nyonya Harina menunduk ia merasa gagal membujuk putranya karena Gara hingga saat ini masih bersih keras untuk menetap di California.

Nyonya Harina menggelengkan kepalanya memberi isyarat pada suaminya. Jika putranya masih menolak untuk kembali.

“Sepertinya kita gagal mendidik putra kita, Bu.” ucap Tuan Tedi dengan wajah kecewanya.

“Ayah jangan bilang seperti itu, mungkin memang belum waktunya Gara kembali.” Nyonya Harina berusaha menenangkan suaminya dengan mengusap punggung Tuan Tedy.

Tuan Tedy pun pergi ke kantornya hari itu supir pribadinya kebetulan sedang sakit. Nyonya Harina yang ingin memanggil supirnya mengantar Tuan Tedy di cegah.

Nyonya Harina merasa kesal dengan sifat keras kepala suaminya, akhirnya setelah lama berdebat kini Tuan Tedy berhasil keluar dari rumah seorang diri.

Pria itu mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Di pertengahan jalan jantungnya kembali terasa sakit, ia mencari-cari air di mobil namun sayang tidak ada ia dapatkan.

Pria itu akhirnya memutuskan untuk membeli di pinggiran. Setelah Tuan Tedy membelinya tiba-tiba ia kehilangan keseimbangan tubuh.

Seketika tubuhnya jatuh tersungkur ke tanah. Wajahnya yang memerah membuat semua orang ketakutan. Tuan Tedy terus berteriak memegang dadanya.

“Ada apa yah disana?” Suara gadis kecil yang penasaran.

Ia melangkah mendekati kerumunan orang di pinggir jalan.

“Pak, anda tidak apa-apa?” tanya gadis itu dengan wajah panik.

“Ayo bantu saya.” teriak gadis itu.

Dia, yah Kharisa Agatha yang saat itu masih menduduki SMA kelas tiga. Dengan seragam sekolahnya yang tampak kusam berusaha meminta bantuan pada beberapa orang untuk membawa Tuan Tedy ke rumah sakit.

“Pak, bertahanlah anda akan sampai di rumah sakit sebentar lagi.” ucap Kharisa dengan paniknya.

Tuan Tedy terus berteriak kesakitan tanpa bisa bicara lagi. Beberapa kali tangannya semakin menekan dadanya.

Kharisa yang terus meminta supir taksi melaju tanpa sadar meneteskan air matanya. Ia takut jika pria yang di pangkuannya kali ini tidak bisa terselamatkan.

Terpopuler

Comments

Bunda Seprai

Bunda Seprai

lanjuuuut

2021-03-27

0

Marnigiecell

Marnigiecell

lanjut

2021-02-24

0

Yoo_Rachel

Yoo_Rachel

lanjutttt

2021-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Prolog
2 Chapter 2. Kemarahan Gara
3 Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu
4 Chapter 4. Adik Dan Kakak Terbaik
5 Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong
6 Chapter 6. Pemaksaan Tuan Tedy
7 Chapter 7. Makan Siang Bersama
8 Chapter 8. Kharisa Di Antar Pulang
9 Visual
10 Chapter 9. Makan Malam
11 Chapter 10. Malam Dingin Mencekam
12 Chapter 11. Vano Mimpi Basah
13 Chapter 12. Perjanjian Pernikahan
14 Chapter 13. Pernikahan
15 Chapter 14. Menginginkan Mantan Kembali
16 Chapter 15. Nyonya Harina Mengetahui Keadaan Anaknya
17 Chapter 16. Kemarahan Tuan Tedy
18 Chapter 17. Gara Kecelakaan
19 Chapter 18. Kharisa Menemani Gara
20 Chapter 19. Membantu Gara
21 Chapter 20. Keangkuhan Gara
22 Chapter 21. Kemarahan Kharisa
23 Chapter 22. Merawat Gara
24 Chapter 23. Mengusir Reynka
25 Chapter 24. Penolakan Kharisa Berujung Nasib Buruk
26 Chapter 25. Khard Berhasil
27 Chapter 26. Penyesalan Gara
28 Chapter 27. Game Pernikahan Di Menangkan Oleh Gara
29 Chapter 28. Surat Permintaan Maaf
30 Chapter 29. Kerinduan Gara Bayi
31 Chapter 30. Perjanjian Gara pada Mr. Dave
32 Chapter 31. Mengajak Kembali
33 Chapter 32. Ancaman Mr. Dave
34 Chapter 33. Gara Akan Memperjuangakan
35 Chapter 34. Kehadiranmu Yang Tidak Tepat
36 Chapter 35. Tinggal Bersama
37 Chapter 36. Jangan Pernah Berfikiran Untuk Cerai
38 Chapter 37. Usaha Gara
39 Chapter 38. Otak Gara Tidak Bisa Sampai Seperti Kharisa
40 Chapter 39. Pengabdian Randa
41 Chapter 40. Makan Bersama
42 Chapter 41. Kharisa Mulai Cemas
43 Chapter 42. Kharisa Salah Tingkah
44 Chapter 43. Usaha Gara
45 Chapter 44. Pergi Berdua
46 Chapter 45. Menemui Kedua Orangtua
47 Chapter 46. Taktik Reynka
48 Chapter 47. Bayangan Masa Lalu Gara
49 Chapter 48. Ingin Membantu Gara
50 Chapter 49. Gara Berbelanja
51 Chapter 50. Memberi Tahu Identitas
52 Chapter 51. Persidangan
53 Chapter 52. Kesalahan Bersama
54 Chapter 53. Kebahagiaan
55 Chapter 54. Keinginan Kharisa
56 Chapter 55. Gara Di Penjara
57 Chapter 56. Kepanikan Keluarga
58 Chapter 57. Kekacauan
59 Chapter 58. Anggrek Dua Kosong Satu
60 Chapter 59. Kesadaran Gara
61 Chapter 60. Kesedihan Nyonya Harina
62 Chapter 61. Perdebatan Pagi
63 Chapter 62. Teror
64 Chapter 63. Memberikan Ketenangan
65 Chapter 64. Menjanjikan Kehidupan Yang Bahagia
66 Chapter 65. Ingin Menyelidiki
67 Chapter 66. Kembali Mengingat
68 Chapter 67. Aksi Reynka
69 Chapter 68. Kerja Sama
70 Chapter 69. Bom
71 Chapter 70. Mengatakan Kejujuran
72 Chapter 71. Bipolar
73 Chapter 72. Akting Gara
74 Chapter 73. Khayalan Gara
75 Chapter 74. Pulang
76 Chapter 75. Kiss
77 Chapter 76. Kecemburuan
78 Chapter 77. Berbelanja
79 Chapter 78. Selalu Salah
80 Chapter 79. Hukuman
81 Chapter 80. Memadu Kasih
82 Chapter 81. Keriwehan
83 Chapter 82. Kesombongan Yang Berasal Dari Kegugupan
84 Chapter 83. Mempertahankan Sakit
85 Chapter 84. Mendapatkan Jadwal
86 Chapter 85. Malam Hangat
87 Chapter 86. Api Di Balas Dengan Air
88 Chapter 87. Kantor Polisi
89 Chapter 88. Hari Pemakaman
90 Chapter 89. Rasa Bersalah Kembali
91 Chapter 90. Di Permalukan
92 Chapter 91. Pulau Kalimantan
93 Chapter 92. Kembalinya Mr. Dave
94 Chapter 93. Perjalanan Ke Rumah Sakit
95 Chapter 94. Kehampaan
96 Chapter 95. Pengeksekusian
97 Chapter 96. Dendam Sia-sia
98 Chapter 97. Mencintai Kelebihan Maupun Kekuranganmu
99 Chapter 98. Masa Lalu
100 Chapter 99. Terungkapnya Kebahagiaan dan Kesedihan
101 Chapter 100. Dewasanya Vano
102 Chapter 101. Menyerahkan Diri
103 Chapter 102. Pertengkaran
104 Chapter 103. Berbahagialah
105 Chapter 104. Pernikahan Dan Kepergian
106 Chapter 105. Kembalinya Vino
107 Chapter 106. Hujan Harta
108 Chapter 107. Pembuat Keributan Yang Sebenarnya
109 Chapter 108. Pengalaman Pertama
110 Chapter 109. Gani Anggara Crisswong
111 Chapter 110. Mengungsi Di RS
112 Chapter 111. Selesai
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Chapter 1. Prolog
2
Chapter 2. Kemarahan Gara
3
Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu
4
Chapter 4. Adik Dan Kakak Terbaik
5
Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong
6
Chapter 6. Pemaksaan Tuan Tedy
7
Chapter 7. Makan Siang Bersama
8
Chapter 8. Kharisa Di Antar Pulang
9
Visual
10
Chapter 9. Makan Malam
11
Chapter 10. Malam Dingin Mencekam
12
Chapter 11. Vano Mimpi Basah
13
Chapter 12. Perjanjian Pernikahan
14
Chapter 13. Pernikahan
15
Chapter 14. Menginginkan Mantan Kembali
16
Chapter 15. Nyonya Harina Mengetahui Keadaan Anaknya
17
Chapter 16. Kemarahan Tuan Tedy
18
Chapter 17. Gara Kecelakaan
19
Chapter 18. Kharisa Menemani Gara
20
Chapter 19. Membantu Gara
21
Chapter 20. Keangkuhan Gara
22
Chapter 21. Kemarahan Kharisa
23
Chapter 22. Merawat Gara
24
Chapter 23. Mengusir Reynka
25
Chapter 24. Penolakan Kharisa Berujung Nasib Buruk
26
Chapter 25. Khard Berhasil
27
Chapter 26. Penyesalan Gara
28
Chapter 27. Game Pernikahan Di Menangkan Oleh Gara
29
Chapter 28. Surat Permintaan Maaf
30
Chapter 29. Kerinduan Gara Bayi
31
Chapter 30. Perjanjian Gara pada Mr. Dave
32
Chapter 31. Mengajak Kembali
33
Chapter 32. Ancaman Mr. Dave
34
Chapter 33. Gara Akan Memperjuangakan
35
Chapter 34. Kehadiranmu Yang Tidak Tepat
36
Chapter 35. Tinggal Bersama
37
Chapter 36. Jangan Pernah Berfikiran Untuk Cerai
38
Chapter 37. Usaha Gara
39
Chapter 38. Otak Gara Tidak Bisa Sampai Seperti Kharisa
40
Chapter 39. Pengabdian Randa
41
Chapter 40. Makan Bersama
42
Chapter 41. Kharisa Mulai Cemas
43
Chapter 42. Kharisa Salah Tingkah
44
Chapter 43. Usaha Gara
45
Chapter 44. Pergi Berdua
46
Chapter 45. Menemui Kedua Orangtua
47
Chapter 46. Taktik Reynka
48
Chapter 47. Bayangan Masa Lalu Gara
49
Chapter 48. Ingin Membantu Gara
50
Chapter 49. Gara Berbelanja
51
Chapter 50. Memberi Tahu Identitas
52
Chapter 51. Persidangan
53
Chapter 52. Kesalahan Bersama
54
Chapter 53. Kebahagiaan
55
Chapter 54. Keinginan Kharisa
56
Chapter 55. Gara Di Penjara
57
Chapter 56. Kepanikan Keluarga
58
Chapter 57. Kekacauan
59
Chapter 58. Anggrek Dua Kosong Satu
60
Chapter 59. Kesadaran Gara
61
Chapter 60. Kesedihan Nyonya Harina
62
Chapter 61. Perdebatan Pagi
63
Chapter 62. Teror
64
Chapter 63. Memberikan Ketenangan
65
Chapter 64. Menjanjikan Kehidupan Yang Bahagia
66
Chapter 65. Ingin Menyelidiki
67
Chapter 66. Kembali Mengingat
68
Chapter 67. Aksi Reynka
69
Chapter 68. Kerja Sama
70
Chapter 69. Bom
71
Chapter 70. Mengatakan Kejujuran
72
Chapter 71. Bipolar
73
Chapter 72. Akting Gara
74
Chapter 73. Khayalan Gara
75
Chapter 74. Pulang
76
Chapter 75. Kiss
77
Chapter 76. Kecemburuan
78
Chapter 77. Berbelanja
79
Chapter 78. Selalu Salah
80
Chapter 79. Hukuman
81
Chapter 80. Memadu Kasih
82
Chapter 81. Keriwehan
83
Chapter 82. Kesombongan Yang Berasal Dari Kegugupan
84
Chapter 83. Mempertahankan Sakit
85
Chapter 84. Mendapatkan Jadwal
86
Chapter 85. Malam Hangat
87
Chapter 86. Api Di Balas Dengan Air
88
Chapter 87. Kantor Polisi
89
Chapter 88. Hari Pemakaman
90
Chapter 89. Rasa Bersalah Kembali
91
Chapter 90. Di Permalukan
92
Chapter 91. Pulau Kalimantan
93
Chapter 92. Kembalinya Mr. Dave
94
Chapter 93. Perjalanan Ke Rumah Sakit
95
Chapter 94. Kehampaan
96
Chapter 95. Pengeksekusian
97
Chapter 96. Dendam Sia-sia
98
Chapter 97. Mencintai Kelebihan Maupun Kekuranganmu
99
Chapter 98. Masa Lalu
100
Chapter 99. Terungkapnya Kebahagiaan dan Kesedihan
101
Chapter 100. Dewasanya Vano
102
Chapter 101. Menyerahkan Diri
103
Chapter 102. Pertengkaran
104
Chapter 103. Berbahagialah
105
Chapter 104. Pernikahan Dan Kepergian
106
Chapter 105. Kembalinya Vino
107
Chapter 106. Hujan Harta
108
Chapter 107. Pembuat Keributan Yang Sebenarnya
109
Chapter 108. Pengalaman Pertama
110
Chapter 109. Gani Anggara Crisswong
111
Chapter 110. Mengungsi Di RS
112
Chapter 111. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!