Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu

"Akhirnya kau sudah tumbuh dewasa dan sukses menyelesaikan kuliahmu, Risa." Tuan Tedy terdengar memuji gadis cantik di hadapannya kali ini.

Begitu juga dengan Nyonya Harina yang ikut tersenyum di belakang kursi roda Tuan Tedy. Mereka benar-benar tidak memiliki harapan lagi pada putranya dan hanya Kharisa satu-satunya harapan keluarga Crisswong meneruskan perusahaan itu.

"Semua berkat bantuan anda, Tuan. Saya sangat berterimakasih karena telah membantu kehidupan saja sejak masuk kuliah." jawab kharisa begitu sopannya.

Tuan Tedy hanya mengangguk pelan memahami ucapan dari Kharisa. "Kalau begitu biarkan saya menerima bantuan darimu sekali lagi, bagaimana?" Tuan Tedy tampak membuat Kharisa begitu terkejut dan penasaran.

"Tentu saja saya akan membantu anda Tuan jika saya bisa." jawab Kharisa sembari tersenyum lembut.

Tuan Tedy segera memberikan kartu pintu ruangan kerjanya yang sudah beberapa hari ini kosong. Kharisa menatap heran pada benda tipis itu, ia masih tidak mengerti apa yang Tuan Tedy berikan padanya. Apa sebuah apartemen? ah rasanya tidak. Tuan Tedy sudah memberikan rumah sederhana untuknya sejak lama.

Kharisa pun meraihnya dan menatap benda itu. "Apa ini, Tuan?" tanya Kharisa dengan berani.

"Itu kunci ruangan pemilik perusahaan CW Sejahtera. Mulai besok kau bisa datang ke tempat itu bersama sekertaris yang akan membimbingmu nanti." jawab Tuan Tedy kembali membuat wajah bingung Kharisa semakin jadi.

"M-maksud anda saya-?" (ucapan Kharisa tidak bisa ia lanjutkan dan di jawab Tuan Tedy dengan anggukan saja).

"Yah kau akan belajar memimpin perusahaan itu dan akan memimpinnya selamanya." jelas Tuan Tedy yang membuat Kharisa begitu tertegun tidak percaya.

"Maafkan saya Tuan, apa ini tidak berlebihan? dan saya tentu tidak akan sanggup melakukan hal itu." bantah Kharisa begitu yakinnya.

"Kau sanggup, saya yakin dirimu memiliki jiwa tanggung jawab yang begitu besar." ucap Tuan Tedy sangat yakin dengan pilihannya kali ini.

Kharisa takut bagaimana jika dirinya akan membawa dampak buruk pada perusahaan itu, bagaimana jika karena dirinya CW Sejahtera akan bangkrut? bisa saja keluarga Crisswong menuntut haknya pada Kharisa. Sungguh semua begitu di luar dugaan gadis cantik itu.

"Kharisa, terima saja. Hanya kau yang bisa kami percaya." lanjut Nyonya Harina lembut.

Kharisa tidak menjawab satu katapun, bibirnya hanya diam membisu. Ia tidak tahu lagi harus mengatakan apa pada dua orang tua di hadapannya ini.

Dengan penuh keberanian akhirnya Kharisa mengiyakan permintaan Tuan Tedy dan Nyonya Harina. Hari itu ia meninggalkan rumah mewah itu dengan sejuta langkah bimbang.  Wajah penuh bebannya terlihat begitu memberatkan langkahnya.

"Apa ini jalan yang benar aku pilih kali ini?" gumam Kharisa sembari masuk ke taksi online yang sudah ia pesan di depan halaman kediaman Crisswong.

"Bu, sepertinya Gara akan suka dengan wanita ini." Suara Tuan Tedy terdengar mengejutkan istrinya.

"Ayah serius dengan ucapan yang barusan?" tanya Nyonya Harina.

"Iya, Ayah serius. Kharisa gadis yang mandiri dan penurut. Gara sangat butuh sosok pendamping yang bisa meluluhkan keras kepalanya itu." sahut Tuan Tedy dengan yakin.

Nyonya Harina yang begitu mengingat-ingat percakapannya terkahir kali dengan Gara kini tampak menganggukkan kepala. Ia juga ingat jika putranya itu sedang melewati masa-masa patah hatinya beberapa tahun yang lalu. Sepertinya sejauh ini belum ada tanda-tanda Gara senang dengan seorang wanita.

Nyonya Harina sangat kenal dekat dengan putranya, setiap kali Gara berpacaran ia selalu mengenalkan dengan Nyonya Harina. Karena bagi Gara istrinya kelak adalah wanita yang akan merawat kedua orangtuanya.

Namun ketika Gara berpacaran dengan Reynka, Nyonya Harina memang tidak setuju tetapi karena ia tidak ingin mengecewakan hati putranya akhirnya Nyonya Harina menyetujui saja. Karena ia percaya jika seseorang yang tidak baik pada waktunya akan menyerahkan diri.

Dan hal itu terbukti, Reynka yang tanpa bisa lama menutupi keburukannya dengan cepat di ketahui oleh Gara.

"Iya Ayah benar, Gara butuh sosok seperti Kharisa." jawab Nyonya Harina tersenyum.

***

Di perjalanan Kharisa yang tersadar jika ingin kesuatu tempat segera meminta supir taksi itu memutar kembali arah mobilnya. Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.

"Hari yang ku nanti kini tiba juga." ucap Kharisa tampak tidak sabaran menemui kedua adik kembarnya.

Beberapa menit setelah perjalanan kini Kharisa tiba di rumah yang terlihat sangat sepi, yah rumah itu adalah rumah paman dan tante Kharisa yang ia titipkan kedua adik kembarnya beberapa tahun lalu.

"Ada apa kau kemari?" tanya Tante Kharisa dengan ketusnya.

Kharisa terkejut mendapat respon seperti itu. "Tante, saya mau ketemu adik-adik saya." jawab Kharisa.

"Kalian berdua keluar!" teriak Tante Kharisa yang begitu tidak di sangka-sangka menjadi kasar begitu.

Vino Demian adalah adik pertama dan Vano Demian adik kedua Kharisa. Mereka dilahirkan kembar dan Kharisa sengaja menitipkan kedua adiknya di tempat keluarganya karena Kharisa berfikir usia adiknya yang masih sangat kecil waktu itu begitu sulit jika di bawa hidup di jalanan.

"Tante, ada apa ini?" tanya Kharisa yang terkejut melihat seluruh tubuh adiknya tampak biru-biru di lengannya.

"Kakak." teriak kedua adik Kharisa serentak berlari.

"Kalian mau kemana?" Tante Kharisa seketika merentangkan kedua tangannya menghalangi pertemuan antara kakak dan adik itu.

"Tante Dila, katakan apa yang tante lakukan pada kedua adik saya?" Kharisa kembali bertanya dengan suara tingginya.

"Pertanyaan itu tidak perlu saya jawab, yang jelas saat ini saya minta biaya saya membesarkan dua adikmu ini." jawab Tante Dila dengan emosinya.

Kharisa benar-benar tidak habis fikir dengan apa yang ia dengar barusan. Matanya yang menatap ke arah kedua adik kembarnya itu.

"Kak bawa kami pergi dari sini, Kak." Suara tangis kedua adik Kharisa membuatnya tak kuasa menahan kesedihannya.

"Tante Dila, Kharisa mohon jangan seperti ini. Mereka juga keponakan Tante, kan?" Kharisa tanpa sadar meneteskan air matanya melihat perlakuan Tante Dila pada kedua adiknya.

Selama ini Kharisa tidak menyangka jika keluarga yang terdekat dengannya bisa berlaku sejahat itu pada dua adiknya itu. Kharisa salah besar telah percaya dengan Tante dan Pamannya selama ini.

Beruntung Kharisa ingat jika ia memiliki tabungan dari hasil bulanan yang di berikan oleh Tuan Tedy, sekitar lima puluh juta. Segera Kharisa pun mengeluarkan atm yang berisi tabungannya itu dan menyerahkan pada Tante Dila.

"Ini di dalam ada lima puluh juta, Kharisa hanya punya itu Tante." ucap Kharisa dan menarik kedua adiknya sembari meneteskan air mata.

Ketiga saudara itu berpeluka menangis, sementara Tante Dila hanya menatap sini lalu masuk ke rumah menutupi ketiga keponakannya pintu.

"Lumayan duit belanja hehe." ucap wanita itu tertawa puas di dalam rumahnya.

Terpopuler

Comments

Bunda Seprai

Bunda Seprai

Tante jahat banget kamuuuu

2021-03-27

0

Yoo_Rachel

Yoo_Rachel

like like...

2021-02-11

0

Machan

Machan

lanjut

2021-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Prolog
2 Chapter 2. Kemarahan Gara
3 Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu
4 Chapter 4. Adik Dan Kakak Terbaik
5 Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong
6 Chapter 6. Pemaksaan Tuan Tedy
7 Chapter 7. Makan Siang Bersama
8 Chapter 8. Kharisa Di Antar Pulang
9 Visual
10 Chapter 9. Makan Malam
11 Chapter 10. Malam Dingin Mencekam
12 Chapter 11. Vano Mimpi Basah
13 Chapter 12. Perjanjian Pernikahan
14 Chapter 13. Pernikahan
15 Chapter 14. Menginginkan Mantan Kembali
16 Chapter 15. Nyonya Harina Mengetahui Keadaan Anaknya
17 Chapter 16. Kemarahan Tuan Tedy
18 Chapter 17. Gara Kecelakaan
19 Chapter 18. Kharisa Menemani Gara
20 Chapter 19. Membantu Gara
21 Chapter 20. Keangkuhan Gara
22 Chapter 21. Kemarahan Kharisa
23 Chapter 22. Merawat Gara
24 Chapter 23. Mengusir Reynka
25 Chapter 24. Penolakan Kharisa Berujung Nasib Buruk
26 Chapter 25. Khard Berhasil
27 Chapter 26. Penyesalan Gara
28 Chapter 27. Game Pernikahan Di Menangkan Oleh Gara
29 Chapter 28. Surat Permintaan Maaf
30 Chapter 29. Kerinduan Gara Bayi
31 Chapter 30. Perjanjian Gara pada Mr. Dave
32 Chapter 31. Mengajak Kembali
33 Chapter 32. Ancaman Mr. Dave
34 Chapter 33. Gara Akan Memperjuangakan
35 Chapter 34. Kehadiranmu Yang Tidak Tepat
36 Chapter 35. Tinggal Bersama
37 Chapter 36. Jangan Pernah Berfikiran Untuk Cerai
38 Chapter 37. Usaha Gara
39 Chapter 38. Otak Gara Tidak Bisa Sampai Seperti Kharisa
40 Chapter 39. Pengabdian Randa
41 Chapter 40. Makan Bersama
42 Chapter 41. Kharisa Mulai Cemas
43 Chapter 42. Kharisa Salah Tingkah
44 Chapter 43. Usaha Gara
45 Chapter 44. Pergi Berdua
46 Chapter 45. Menemui Kedua Orangtua
47 Chapter 46. Taktik Reynka
48 Chapter 47. Bayangan Masa Lalu Gara
49 Chapter 48. Ingin Membantu Gara
50 Chapter 49. Gara Berbelanja
51 Chapter 50. Memberi Tahu Identitas
52 Chapter 51. Persidangan
53 Chapter 52. Kesalahan Bersama
54 Chapter 53. Kebahagiaan
55 Chapter 54. Keinginan Kharisa
56 Chapter 55. Gara Di Penjara
57 Chapter 56. Kepanikan Keluarga
58 Chapter 57. Kekacauan
59 Chapter 58. Anggrek Dua Kosong Satu
60 Chapter 59. Kesadaran Gara
61 Chapter 60. Kesedihan Nyonya Harina
62 Chapter 61. Perdebatan Pagi
63 Chapter 62. Teror
64 Chapter 63. Memberikan Ketenangan
65 Chapter 64. Menjanjikan Kehidupan Yang Bahagia
66 Chapter 65. Ingin Menyelidiki
67 Chapter 66. Kembali Mengingat
68 Chapter 67. Aksi Reynka
69 Chapter 68. Kerja Sama
70 Chapter 69. Bom
71 Chapter 70. Mengatakan Kejujuran
72 Chapter 71. Bipolar
73 Chapter 72. Akting Gara
74 Chapter 73. Khayalan Gara
75 Chapter 74. Pulang
76 Chapter 75. Kiss
77 Chapter 76. Kecemburuan
78 Chapter 77. Berbelanja
79 Chapter 78. Selalu Salah
80 Chapter 79. Hukuman
81 Chapter 80. Memadu Kasih
82 Chapter 81. Keriwehan
83 Chapter 82. Kesombongan Yang Berasal Dari Kegugupan
84 Chapter 83. Mempertahankan Sakit
85 Chapter 84. Mendapatkan Jadwal
86 Chapter 85. Malam Hangat
87 Chapter 86. Api Di Balas Dengan Air
88 Chapter 87. Kantor Polisi
89 Chapter 88. Hari Pemakaman
90 Chapter 89. Rasa Bersalah Kembali
91 Chapter 90. Di Permalukan
92 Chapter 91. Pulau Kalimantan
93 Chapter 92. Kembalinya Mr. Dave
94 Chapter 93. Perjalanan Ke Rumah Sakit
95 Chapter 94. Kehampaan
96 Chapter 95. Pengeksekusian
97 Chapter 96. Dendam Sia-sia
98 Chapter 97. Mencintai Kelebihan Maupun Kekuranganmu
99 Chapter 98. Masa Lalu
100 Chapter 99. Terungkapnya Kebahagiaan dan Kesedihan
101 Chapter 100. Dewasanya Vano
102 Chapter 101. Menyerahkan Diri
103 Chapter 102. Pertengkaran
104 Chapter 103. Berbahagialah
105 Chapter 104. Pernikahan Dan Kepergian
106 Chapter 105. Kembalinya Vino
107 Chapter 106. Hujan Harta
108 Chapter 107. Pembuat Keributan Yang Sebenarnya
109 Chapter 108. Pengalaman Pertama
110 Chapter 109. Gani Anggara Crisswong
111 Chapter 110. Mengungsi Di RS
112 Chapter 111. Selesai
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Chapter 1. Prolog
2
Chapter 2. Kemarahan Gara
3
Chapter 3. Tiga Tahun Berlalu
4
Chapter 4. Adik Dan Kakak Terbaik
5
Chapter 5. Kembalinya Gara Crisswong
6
Chapter 6. Pemaksaan Tuan Tedy
7
Chapter 7. Makan Siang Bersama
8
Chapter 8. Kharisa Di Antar Pulang
9
Visual
10
Chapter 9. Makan Malam
11
Chapter 10. Malam Dingin Mencekam
12
Chapter 11. Vano Mimpi Basah
13
Chapter 12. Perjanjian Pernikahan
14
Chapter 13. Pernikahan
15
Chapter 14. Menginginkan Mantan Kembali
16
Chapter 15. Nyonya Harina Mengetahui Keadaan Anaknya
17
Chapter 16. Kemarahan Tuan Tedy
18
Chapter 17. Gara Kecelakaan
19
Chapter 18. Kharisa Menemani Gara
20
Chapter 19. Membantu Gara
21
Chapter 20. Keangkuhan Gara
22
Chapter 21. Kemarahan Kharisa
23
Chapter 22. Merawat Gara
24
Chapter 23. Mengusir Reynka
25
Chapter 24. Penolakan Kharisa Berujung Nasib Buruk
26
Chapter 25. Khard Berhasil
27
Chapter 26. Penyesalan Gara
28
Chapter 27. Game Pernikahan Di Menangkan Oleh Gara
29
Chapter 28. Surat Permintaan Maaf
30
Chapter 29. Kerinduan Gara Bayi
31
Chapter 30. Perjanjian Gara pada Mr. Dave
32
Chapter 31. Mengajak Kembali
33
Chapter 32. Ancaman Mr. Dave
34
Chapter 33. Gara Akan Memperjuangakan
35
Chapter 34. Kehadiranmu Yang Tidak Tepat
36
Chapter 35. Tinggal Bersama
37
Chapter 36. Jangan Pernah Berfikiran Untuk Cerai
38
Chapter 37. Usaha Gara
39
Chapter 38. Otak Gara Tidak Bisa Sampai Seperti Kharisa
40
Chapter 39. Pengabdian Randa
41
Chapter 40. Makan Bersama
42
Chapter 41. Kharisa Mulai Cemas
43
Chapter 42. Kharisa Salah Tingkah
44
Chapter 43. Usaha Gara
45
Chapter 44. Pergi Berdua
46
Chapter 45. Menemui Kedua Orangtua
47
Chapter 46. Taktik Reynka
48
Chapter 47. Bayangan Masa Lalu Gara
49
Chapter 48. Ingin Membantu Gara
50
Chapter 49. Gara Berbelanja
51
Chapter 50. Memberi Tahu Identitas
52
Chapter 51. Persidangan
53
Chapter 52. Kesalahan Bersama
54
Chapter 53. Kebahagiaan
55
Chapter 54. Keinginan Kharisa
56
Chapter 55. Gara Di Penjara
57
Chapter 56. Kepanikan Keluarga
58
Chapter 57. Kekacauan
59
Chapter 58. Anggrek Dua Kosong Satu
60
Chapter 59. Kesadaran Gara
61
Chapter 60. Kesedihan Nyonya Harina
62
Chapter 61. Perdebatan Pagi
63
Chapter 62. Teror
64
Chapter 63. Memberikan Ketenangan
65
Chapter 64. Menjanjikan Kehidupan Yang Bahagia
66
Chapter 65. Ingin Menyelidiki
67
Chapter 66. Kembali Mengingat
68
Chapter 67. Aksi Reynka
69
Chapter 68. Kerja Sama
70
Chapter 69. Bom
71
Chapter 70. Mengatakan Kejujuran
72
Chapter 71. Bipolar
73
Chapter 72. Akting Gara
74
Chapter 73. Khayalan Gara
75
Chapter 74. Pulang
76
Chapter 75. Kiss
77
Chapter 76. Kecemburuan
78
Chapter 77. Berbelanja
79
Chapter 78. Selalu Salah
80
Chapter 79. Hukuman
81
Chapter 80. Memadu Kasih
82
Chapter 81. Keriwehan
83
Chapter 82. Kesombongan Yang Berasal Dari Kegugupan
84
Chapter 83. Mempertahankan Sakit
85
Chapter 84. Mendapatkan Jadwal
86
Chapter 85. Malam Hangat
87
Chapter 86. Api Di Balas Dengan Air
88
Chapter 87. Kantor Polisi
89
Chapter 88. Hari Pemakaman
90
Chapter 89. Rasa Bersalah Kembali
91
Chapter 90. Di Permalukan
92
Chapter 91. Pulau Kalimantan
93
Chapter 92. Kembalinya Mr. Dave
94
Chapter 93. Perjalanan Ke Rumah Sakit
95
Chapter 94. Kehampaan
96
Chapter 95. Pengeksekusian
97
Chapter 96. Dendam Sia-sia
98
Chapter 97. Mencintai Kelebihan Maupun Kekuranganmu
99
Chapter 98. Masa Lalu
100
Chapter 99. Terungkapnya Kebahagiaan dan Kesedihan
101
Chapter 100. Dewasanya Vano
102
Chapter 101. Menyerahkan Diri
103
Chapter 102. Pertengkaran
104
Chapter 103. Berbahagialah
105
Chapter 104. Pernikahan Dan Kepergian
106
Chapter 105. Kembalinya Vino
107
Chapter 106. Hujan Harta
108
Chapter 107. Pembuat Keributan Yang Sebenarnya
109
Chapter 108. Pengalaman Pertama
110
Chapter 109. Gani Anggara Crisswong
111
Chapter 110. Mengungsi Di RS
112
Chapter 111. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!