Kontrak Cinta 100 Hari
Adelia Putri
Gadis manis yang kini masih duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Atas. Terlahir dari keluarga sederhana yang broken home membuatnya kini tinggal dan di asuh oleh sang Nenek, orang tua dari Mamanya.
Kedua orang tua Adel (nama panggilan sehari-hari) bercerai saat ia masih berusia 7 tahun dengan alasan yang Adel sendiri belum memahaminya dalam usianya saat itu, kedua orang tua Adel yang telah menikah lagi dan memiliki keluarga baru itu tega meninggalkan anak semata wayang mereka untuk di asuh dan di besarkan oleh Neneknya, melemparkan tanggung jawab mereka sebagai orang tua kepada wanita tua tersebut dengan berbagai macam alasan yang mereka buat.
Ayah Adel kini telah menikah lagi setelah bercerai dari istri pertamanya yang merupakan mama Adel dengan seorang wanita yang merupakan anak seorang saudagar kaya raya dan tentu saja itu membuat hidup sang ayah berubah drastis dari hidup pas-pasan menjadi hidup berkecukupan bahkan berlimpah harta bila di bandingkan hidup bersama keluarga terdahulunya. Tapi siapa sangka selama menikah dan memiliki keluarga baru tersebut Ayah Adel tidakk pernah sekali pun yang namanya menjenguk dan memberikan uang untuk biaya hidup anaknya sebagai tanggung jawab seorang ayah untuk menafkahi anaknya. Mungkin ia malu atau bahkan merahasiakan telah memiliki anak dari pernikahan pertamanya tersebut kepada istri barunya dan kini mereka telah memiliki anak sendiri dan hidup bahagia dengan melupakan satu anak kandungnya yang kini hidup dengan di asuh sang Nenek, bagi Adel itu bukan hal yang besar. Apa pun yang Ayahnya lakukam sekali pun Nenek tak pernah meminta untuk membencinya, Nenek selalu menanamkan hubungan Ayah dan anak tak pernah putus walau apa pun yang terjadi. Mungkin saat ini Ayah melupakannya tapi suatu saat ia akan datang dan menemui Adel hingga saat itu tiba Adel akan menunggu kedatangan Ayahnya.
Mama Adel juga telah menikah lagi dengan seorang perwira polisi dan memiliki dua orang anak dari pernikahannya saat ini setelah bercerai dari suaminya terdahulu. Berbeda dengan Ayahnya, Mama Adel rutin setiap bulannya menjenguk dan memberikan uang untuk keperluan sekolah dan biaya hidup putrinya itu, membelikan segala keperluan anak perempuan tertuanya itu dan tak pernah membedakan kasih sayang antara Adel dan adik-adiknya hasil pernikahannya sekarang. Uang yang setiap bulan Mama berikan Adel simpan untuk biaya kuliah suatu saat nanti. Bahkan Papa barunya itu berulang kali meminta Adel untuk tinggal bersama mereka dalam satu rumah, tapi Adel selalu menolak karena merasa kasihan sama Nenek yang harus hidup sendiri kalau Adel tinggalkan untuk tinggal di rumah Mama. Rasanya Adel gak tega buat ninggalin nenek yang udah ngurus dari kecil buat tinggal serumah sama Mamanya setelah besar. Walau hanya di asuh oleh sang Nenek, Adel gak pernah ngerasa kekurangan kasih sayang sedikit pun karena Nenek membesarkannya dengan penuh kasih sayang dan mendidiknya menjadi seorang yang rendah hati. Papa baru Adel adalah orang yang baik dan penyayang, beliau selalu mengaggap Adel seperti anaknya sendiri tanpa membedakan rasa sayang untuk anak-anaknya walau pun status Adel yang hanya anak tiri baginya.
Setiap hari, Nenek selalu mengingatkan kalau mereka adalah orang miskin tapi jangan sampai miskin hati dan menjadikan harta adalah patokan dari segala-galanya dalam hidup dan menjadikan seseorang sombong karenanya.
Adel tumbuh menjadi gadis cantik yang mandiri dan penuh perhatian, dari penghasilan sebagai buruh cuci, Nenek hanya mampu untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari dan biaya makan mereka berdua. Apa yang bisa di harapkan wanita tua tanpa pengalaman selain menjadi buruh cuci keliling, apa pun yang ia kerjakan tak menjadi masalah asalkan itu sesuatu yang halal dan menghasilkan yang akan Nenek berikan untuk cucu kesayangannya.
Rumah yang mereka tempati saat ini terbilang kecil dan tergolong rumah sangat-sangat sederhana, rumah peninggalan Almarhum kakeknya itu sudah terlihat kuno di bandingkan rumah lainnya yang terkesan minimalis dan megah di sekitar mereka tinggal. Itu pun sudah lebih dari cukup di bandingkan harus ngontrak dan mengeluarkan uang setiap bulannya untuk tempat tinggal, walau Mama Adel selalu menawarkan untuk merenovasi rumah yang Orang tua dan anaknya tinggali untuk menjadi lebih besar dan bagus namun Nenek selalu menolak dengan alasan bahwa apa yang mereka tinggali menjadi kenangan-kenanga almarhum kakek yang sudah lama meninggal walau pun rumah tersebut kecil dan kuno.
Untuk urusan sekolah, Adel sangat beruntung karena menjadi seorang murid yang berprestasi. Ia mendapatkan bea siswa penuh untuk semua biaya sekolahnya, gak perlu pusing lagi buat mikirin masalah biaya sekolah karenanya. Sejak dulu Adel memang tumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas, terbukti bahwa ia selalu mendapatkan peringkat teratas dan itu menjadi berkah tersendiri untuknya.
Sekolah Adel termasuk salah satu sekolah favorite dan bergengsi di kota tersebut. Untuk bisa sekolah di tempat tersebut para orang tua harus merogoh kocek yang lumayan tebal buat anak-anak mereka. Fasilitas yang di sediakan juga modern dan lengkap, sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan untuk mendapatkan pendidikan yang layak untuk anak-anak mereka.
Banyak dari para pejabat, artis, pengusaha atau orang kaya lainnya yang menyekolahkan anak mereka di sekolah itu jadi jangan heran kalo sekolah yang berada di tengah kota ini menjadi sekolah luar biasa dengan murid-murid yang berasal dari kalangan ekonomi tingkat atas dengan biaya yang luar biasa, bagi mereka uang yang mereka keluarkan tak seberapa di bandingkan dengan penghasilan yang mereka dapatkan.
Untuk sehari-hari, Adel bekerja part time di sebuah cafe sehabis pulang sekolah sampai cafe tersebut tutup. Beruntung pemilik cafe memberikan kelonggaran untuknya karena Adel masih seorang pelajar dengan cara setiap ulangan Adel mendapatkan libur penuh sampai ulangannya selesai tanpa ada potongan gajih. Dari hasil kerjanya itu Adel gunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya, gak mungkin harus minta dan membebankannya sama Nenek. Kasian Nenek yang udah tua setiap harinya harus menjajakan dan menawarkan tenaganya dari satu pintu ke pintu lain untuk menjadi buruh cuci.
Karena keadaan finansial yang gak setara dengan siswa lainnya di sekolah tersebut, Adel di kucilkan dari pergaulan teman sekelasnya yang rata-rata anak orang kaya. Mereka gak mau dan malu temenan sama orang miskin kayak Adel yang penampilannya gak modi buat di jadiin teman nongkrong atau jalan. Buat Adel itu semua gak jadi masalah dan beban yang membuatnya berkecil hati, bagi Adel cuma buang-buang waktu doang nongkrong sama mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Lily
jangan minder del capai citacita mu setinnggi langit semngat
2023-09-16
1
Rafika Aprilyanti Alfian
nyimak thoor
2022-04-21
1
Sari Haryanti
lnjut
2022-01-06
0