Di kediaman keluarga Abellard
Saat Kristina ingin mengunjungi kediaman Yustaf karena merindukan Elena.
"Pa! kristina mau kerumah Marisha dulu ya, mau menjenguk Elena." pamit Kristina kepada Abellard papanya.
"Sama siapa ke sana?" tanya Abellard.
"Sama Lucas dan papanya lah pa, dan juga beberapa bodyguard." jawab Kristina.
"Lalu papa sendirian di rumah?"
"Hii,hii,hii, terus papa juga mau ikut begitu."
"Tentu saja, aku juga mau membicarakan sesuatu dengan Yustaf."
"Baiklah kalau begitu kita pergi bersama ke rumah paman Yustaf."
Pasalnya setelah Yustaf menolong Abellard kedua keluarga itu mulai menjadi teman dan juga rekan kerja di dunia bisnis mau pun di dunia bawah.
Marisha dan Kristina pun semakin akrab layaknya saudara karena mereka putri tunggal.
...****...
Saat Yustaf berada di perjalanan pulang dia melihat seorang anak lelaki sedang melindungi anak yang lebih kecil darinya, karena di pukuli banyak orang.
"Menepi!" perintah Yustaf.
"Baik tuan." kata supir pribadi Yustaf.
"Periksa ada ribut-ribut apa di sana?"
Sang supir pun langsung turun dan memeriksa keadaan.
"Tuan ada seorang anak kecil yang katanya mencuri dan di masa oleh orang-orang tuan."
"Aku akan melihatnya sendiri!" kata Yustaf.
Yustaf pun pergi untuk menghampiri bocah lelaki yang di pukuli oleh orang-orang tadi.
"Ada apa ini? kenapa kalian main hakim sendiri apa pantas kalian sebagai para orang dewasa melakukan pengroyokan terhadap anak-anak." kata Yustaf dengan nada tinggi.
"Tapi dia mencuri dari toko saya tuan." kata salah satu orang yang ikut memukuli anak tersebut.
Yustaf dengan kesal melempar sejumlah uang kedepan pemilik toko tersebut dengan jumlah kurang lebih lima ratus Euro.
"Itu untuk mengganti apa yang telah diambil oleh anak itu." kata Yustaf dengan tatapan dinginnya.
"Kau! bawa anak itu ke mobil." perintah Yustaf kepada supirnya.
"Baik tuan." jawab sang supir.
"Apakah kalian bersaudara?" tanya supir Yustaf.
"Bukan, dia adalah anak dari bibi yang menolongku, karena bibi sakit dia terpaka mencuri aku hanya ingin melindunginya." kata anak itu dengan polos.
"Baiklah kalian berdua ikut aku." kata supir Yustaf.
Sang supir pun berbisik kepada Yustaf memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi.
Yustaf pun pergi untuk menolong Bibi yang di maksud oleh bocah kecil itu.
"Semua sudah beres, Bibi yang merawatmu sudah di bawa kerumah sakit sekarang apa paman boleh tau siapa namamu dan berapa umurmu." tanya Yustaf.
"Ma, maaf tuan saya tidak mempunyai nama kalau umur saya mungkin sekitar delapan atau sembilan tahun tuan, sejak berada di Panti Asuhan mereka tidak pernah ada yang memanggil namaku." ucap bocah itu.
"Baiklah kita pulang ke rumah paman, setelah tiba di sana aku akan memberimu nama dan seorang adik yang sangat manis." kata Yustaf.
"Apa saya akan tinggal dirumah tuan, apakah tuan tidak akan mengusir saya?" kata bocah lelaki tersebut.
"Ha,ha,ha, tenanglah Nak aku akan merawatmu asalkan kamu setia terhadap keluarga Yustaf." kata Yustaf sambil di iringi tawa.
Setelah tiba di kediaman Yustaf, Elena yang mendengar suara mobil kakeknya langsung berlari keluar untuk menyambut kedatangan Yustaf, walaupun Elena sedang asyik bermain dengan Yunus, namun ketika kakeknya datang semua terlupakan oleh Elena.
"Kakek!" teriak Elena dari dalam sambil berlari menghampiri Yustaf.
Anak lelaki yang di bawa Yustaf pun terdiam membatu melihat Elena yang begitu manis, cantik dan ceria.
"Kakek, kenapa baru pulang lihat paman Yunus pun sudah pulang dari kantor?" rajuk Elena dengan suara khas anak kecilnya.
"Maafkan kakek sayang tadi kakek harus menyelesaikan beberapa masalah jadi terlambat, tapi lihat kakek membawa seorang teman untuk Elena." kata Yustaf.
Elena dengan tingkah polosnya hanya memiringkan kepalanya untuk melihat sosok yang di bawa kakeknya.
"Yunus bawa dia masuk, suruh Mery membersihkanya!" perintah Yustaf.
"Baik tuan saya mengerti." kata Yunus.
"Sudah berapa kali aku mengatakan padamu kalau kita ini keluarga, jangan memanggilku tuan lagi." kesal Yustaf.
"Maaf Kak Yustaf, aku masih belum terbiasa." kata Yunus.
"Ini sudah berapa tahun dan kamu masih belum terbiasa." kata Yustaf.
Mereka pun pergi kedalam rumah, Elena sedang asyik bermain bersama mama serta kakeknya, dan anak yang di bawa pulang Yustaf pun sudah selesai berpakaian rapi dan turun bersama Mery.
"Pa, dia anak siapa? papa jangan terlalu percaya sama orang nanti malah di khianati lo pa." kata Marisha.
"Iya, papa juga tahu, dia anak yatim piatu yang papa temukan di jalan saat papa melihat sorot matanya, dia seperti orang yang baik."ucap Yustaf.
"Ya sudah terserah papa saja." kata Marisha menuruti papanya.
"Kemarilah Nak!" kata Yustaf memanggil anak lelaki tersebut.
"Aku akan mengangaktmu menjadi anakku, mulai sekarang panggil aku ayah, dia kakakmu Marisha dan dia keponakanmu Elena, sedangkan namamu HENDRI Yustaf." kata Yustaf menjelaskan.
"Ma... maaf tuan!tapi bolehkah aku tidak memakai nama Yustaf." kata Hendri.
"Kenapa! itu melambangkan nama keluarga kita." kata Yustaf.
"Aku hanya merasa nama itu terlalu berharga untukku jadi aku hanya akan menggunakan nama Hendri saja." ucap Hendri.
"Baiklah terserah padamu saja, mulai besok kamu akan berada bi bawah bimbingan dan didikan uncle Yunus." kata Yustaf.
"Baik tuan."ucap Hendri.
"Panggil aku ayah, atau papa sekarang kamu adalah bagian keluarga ini." perintah Yustaf.
"Baik tuan, em! maksud saya ayah." kata Hendri.
Waktu sore hari keluarga Abellard tiba di kediaman Yustaf, Kristina yang senang melihat Marisha langsung menghambur kepelukan Marisha.
"Sha aku sangat merindukanmu!" kata Kristina.
"Aku juga sama kris." kata Marisha.
Kristina dan Marisha mulai asyik berbincang berdua,
Wiliam pun berbincang dengan Yunus membahas soal bisnis,
Lucas yang merasa aneh karena Elena tidak terlihat mencari kesemua arah.
Elena gadis kecil yang selalu mengekor di belakang Lucas tiba-tiba tidak terlihat batang hidungnya.
Sedangkan,Abellard membicarakan masalah penting dengan Yustaf di ruang pribadi Yustaf.
"Ada apa? tadi kamu bilang ada masalah penting yang mau kamu bicarakan."tanya Yustaf.
"Sebenarnya, aku ingin Lucas dan Elena melakukan pertunangan untuk mengikat kedua keluarga kita." ucap Abellard.
"Tapi kan Bell mereka masih kecil, apakah mungkin melakukan pertunangan di usia yang masih kecil." kata Yustaf.
"Aku hanya takut, jika menunggu mereka dewasa aku tidak bisa menyaksikan penyatuan kedua keluarga, aku tidak bisa tenang jika belum menepati janjiku padamu Yus."kata Abellard sedih.
"Apa yang kamu bicarakan, kita akan hidup lama dan menyaksikan penyatuan keluarga kita, bahkan sampai kita mendapat cicit nanti." ucap Yustaf sambil tertawa kecil.
"Jangan bercanda, tolong turuti permintaanku ini." kata Abellard sedikit kesal.
"Baiklah, baiklah lalu bagaimana rencananya, atau begini saja lusa adalah ulang tahun Elena, pada waktu itu aku juga mau mengumumkan anggota keluarga Yustaf yang baru, dan bertepatan dengan itu Lucas dan Elena bertunangan juga, apakah kau setuju." ucap Yustaf.
"Baiklah aku setuju, terimakasih Yus, sudah menuruti permintaanku." kata Abellard.
Di sisi lain Lucas masih mencari keberadaan Elena, namun siapa sangka saat Lucas menemukan Elena, ia sedang bermain dan bercanda dengan Hendri.
Lucas yang melihatnya menjadi kesal dan berlari menghampiri Kristina, mengajak Kristina dan Sang kakek untuk cepat pulang dari rumah Elena.
.
.
.
.
.
Like, coment n vote jika poin lebih ya tman🙏🙏😊
terimakasih,kepada para pembaca yangg sudah mampir untuk membaca Kisah Elena.
selalu ikuti part terbarunya ya 😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Nurhalimah Al Dwii Pratama
Lucas cemburu
2021-07-27
0
silviaanugrah
hai thor aku hadir membawa 5 like 😍
semangat update dan smg ceritanya sukses.
aku tunggu feedback nya di cerita ku ya😍
2021-01-07
0
DenMart
wah gege yang yang kecil ngambek😂😂
2020-12-29
1