Di malam hari di kediaman Yustaf, Yustaf berserta putri dan menantunya sedang menikmati makan malam bersama di kediaman utama Yustaf.
Tiba-tiba asisten pribadi atau bisa di sebut tangan kanan Yustaf sedang terburu-buru untuk menyampaikan informasi penting.
"Maafkan saya tuan karena mengganggu waktu anda bersama keluarga."kata Yunus.
"Tidak apa-apa, memanganya ada hal penting apa sampai kamu terburu-buru?" tanya Yustaf.
"Tuan ada sekelompok mafia yang sedang memperebutkan wilayah diutara."jawab Yunus.
"Apa! Lancang sekali mereka? apa mereka tidak tahu jika wilayah utara sudah menjadi milik King Knight."kata Yustaf marah.
"Ada apa sih pa? kenapa sampai marah-marah seperti itu."tanya Marisha.
"Tuan maaf, saya dengar tidak baik jika marah atau kesal didekat ibu hamil, itu bisa mempengaruhi perkembangan calon cucu anda."bisik Yunus.
"Oh, cuma sedikit masalah kamu tidak perlu khawatir lanjutkan saja makan malammu bersama Bram, Papa mau ke atas dulu sama paman Yunus."kata Yustaf kepada Marisha.
Marisha yang sudah tahu kebiasaan sang papa hanya menanggapinya dengan anggukan saja, pada dasarnya Marisha yang sudah hamil sembilan bulan tidak ingin memperdebatkan masalah kecil karena Marisha terlalu malas untuk itu.
Bram yang melihat raut muka Marisha terlihat sedikit khawatir pun menenangkan Marisha sambil mengelus pucuk kepala sang istri.
"Sayang jangan khawatir, bukankah kamu tahu kalau papa adalah orang yang tangguh, jadi tidak akan ada masalah."kata Bram menenangkan Marisha.
"Iya,aku tahu papa pria yang sangat tangguh."jawab Marisha sedikit sedih.
Tak lama kemudian Yustaf dan Yunus bersiap untuk pergi keluar menyelesaikan masalah yang ada di Wilayah utara, dengan sekelompok yang terlatih dan handal, Yustaf pergi bersama Yunus.
Setibanya Yustaf di tempat kejadian terjadilah pertarungan antara kelompok mafia King Knight dan Black Devil yang cukup sengit, pada akhirnya kelompok yang di pimpin Yustaf pun memenangkan pertarungan dan wilayah utara tetap menjadi milik King Knight.
Dalam perjalanan pulang Yustaf tak sengaja melihat seorang pria tergeletak dengan luka yang sangat parah.
"Hentikan mobilnya!"perintah Yustaf.
"Ada apa tuan?"tanya Yunus heran.
"Ada seseorang yang terluka, mari kita lihat."
"Tapi tuan, jangan-jangan itu hanya jebakan saja"
"Maka dari itu kita harus turun, agar kita tahu itu jebakan atau bukan."
Tak lama kemudian Yunus mengikuti Yustaf dari belakang untuk melihat orang tersebut benar-benar terluka atau tidak.
"Tuan, sepertinya orang ini sudah tidak ada harapan lagi."
"Huuss! kamu ini sembarangan bicara, jelas-jelas masih bernafas."
"Tapi lukanya sangat parah tuan."
"Diam, jangan asal bicara cepat bantu aku mengangkatnya ke mobil."
"Tapi tuan..."
Yustaf akhirnya membantu pria tersebut, namun tanpa ia sadari pria yang ia tolong adalan pemimpin kelompok mafia King Dragon.
****
Di kediaman Yustaf, Bram mendapat panggilan dari orang kantornya yang mengatakan bahwa di perusahaanya ada seorang penghianat yang membocorkan rahasia perusahaannya.
"Sayang, maaf ya aku meninggalkanmu sendirian di rumah, karena kamu sedang hamil besar jadi tidak baik, kalau malam-malam keluar rumah."kata Bram.
"Iya, sayang tidak apa-apa lagi pula di rumah banyak penjaga dan juga Bibi Mery yang menemaniku."ucap Marisha.
"Jika masalah di kantor sudah selesai aku akan cepat-cepat pulang dan akan mengambil cuti untuk menemanimu waktu bersalin nanti." kata Bram sambil mengecup kening istrinya.
Bram pun buru-buru menuju ke kantornya, tanpa Bram sadari ternyata sudah ada dua mobil yang mengikutinya dari belakang. Bram pun lupa jika kemanapun dirinya pergi harus ada bodygurd yang menjaganya.
"Tuan target sudah ada didepan mata."kata salah satu orang yang berada di mobil yang mengikuti Bram.
"Laksanakan rencana, jangan sampai dia lolos!"kata Hans pemimpin Black Devil.
"Siap."kata orang suruhnya menyanggupi Hans.
Braak...
Suara mobil Bram yang di tabrak dari belakang dan dari samping mobilnya, Bram pun hilang kendali dan keluar dari jalur berkendara, dia tahu bahwa dirinya tidak mungkin bisa selamat.
Akhirnya Bram pun mengambil ponselnya dan mengirim beberapa pesan suara untuk istri tercintanya.
"Sayang, maafkan aku tidak bisa menepati janjiku padamu, sepertinya saat kamu melahirkan anak kita nanti aku tidak bisa berada di sampingmu, sesungguhnya aku sangat amat mencintaimu, dan calon anak kita kelak katakan padanya bahwa aku sangat menyayanginya, marahi dia saat berbuat salah jangan terlalu keras padanya,aku mencintaimu." kata Bram dalam pesan suaranya untuk Marisha.
Mobil Bram yang keluar dari jalur pun ditabrak kembali oleh container yang membuat mobil Bram meledak.
"Bos, misi sudah selesai, target telah di nyatakan meninggal."ucap orang suruhan pemimpin Black Devil.
"Ha,ha,ha bagus, bagus sekali kerja kalian, aku tak sabar melihat Yustaf menderita karena putrinya menjadi janda." kata Hans yang di iringi tawa bahagia.
Setibanya Yustaf dan Yunus di kediamanya, Yustaf heran mengapa hanya putrinya yang menyambut dirinya, tak seperti biasanya, Bram yang selalu berdiri disamping Marisha.
"Pa, itu siapa yang di bawa paman Yunus?"tanya Marisha.
"Entahlah papa juga belum tau dia siapa, papa hanya kasihan melihatnya tergeletak di jalan, kamu tolong hubungi Dokter Mario ya." kata Yustaf.
"Baik pa,"jawab Marisha.
"Oh ya Marisha, kemana Bram tumben sekali dia tidak ada disampingmu?"tanya Yustaf.
"Dia, sedang ada urusan pa dikantor."jawab Marisha.
Marisha pun menghubungi Dokter Mario, dan betapa terkejutnya dia menerima pesan suara dari suaminya.
"Tumben Mas Bram mengirim pesan suara kepadaku, biasanya juga langsung bicara lewat telfon."gumam Marisa.
Marisha mendengar pesan suara dari suaminya dan pada pesan terakhir terdengar suara ledakan yang membuat Marisha menjatuhkan ponselnya karena kaget.
"Ada apa Marisha?"tanya Yustaf kepada putrinya.
Marisha yang masih syok hanya terdiam meningat pesan suaminya dan suara ledakan tersebut.
"Pa! suamiku pa, Mas Bram."kata Marisha panik.
"Iya sayang kenapa ,Bram ada apa?"tanya Yustaf.
Pertanyaan Yustaf hanya mendapat tangisan histeris dari Marisha dan saking syoknya Marisha pun pingsan, di depan papanya.
Yustaf yang merasa aneh pun mengambil ponsel Marisha dan mendengar pesan suara dari Bram,Yustaf pun terkejut saat mendengar suara ledakan dari pesan suara Bram.
"Yunus, cepat cari tahu di mana Bram berada sekarang juga!"perintah Yustaf.
Tanpa bertanya Yunus pun sudah tahu bahwa ada masalah serius yang terjadi.
"Baik tuan."jawab Yunus.
Yunus pun mengerahkan sebagian anak buahnya untuk mencari di mana Bram berada, tak berselang lama Dokter Mario pun datang untuk memeriksa pria yang dibawa Yustaf tadi.
Karena di dalam rumah Yustaf ada salah satu ruangan yang ia desain seperti ruang rawat rumah sakit, karena jika Yustaf terluka dia tidak mau pergi kerumah sakit alasanya karena banyak musuh, dan di dalam ruangan tersebut mempunyai peralatan lengkap layaknya rumah sakit, Dokter Mario pun dengan sangat cepat melakukan pertolongan kepada pria tersebut.
Setelah memastikan kondisi pria tersebut stabil, Dokter Mario bergegas memeriksa kondisi Marisha yang pingsan.
.
.
.
.
Like, coment n vote sangat membantu 🙏🙏😉😉 terimakasih
ditunggu part selanjutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Wensy Gusno
ceritanya bagus
2025-01-22
0
💟💟rianti lope 💟💟💟
lanjut masih nyimak
2021-08-07
0
Renna Mustika
lagi
2021-02-12
0