Flashback
"N-nona!"
"Ada apa?" tanya Lily kebingungan.
"Putra pertama Grand Duke Darvin datang ingin menemui anda." jawabnya.
"A-apa!?"
'Tidak mungkin..putra pertama Grand Duke Darvin yang terkenal dengan sifat dingin,tak berperasaan,dan sering membunuh orang tak bersalah dengan tampang datarnya itu..Levian de Darvin..Iblis Kekaisaran itu?!Yang benar saja!!.'
.
.
Episode 3
Setelah mendengar hal itu,Lily langsung bergegas ke ruang utama untuk menyambut kedatangan putra Grand Duke yang sangat tiba tiba.
'Kenapa putra Grand Duke yang keji datang kesini?!Aku tidak boleh membuat kesalahan.' pikir Lily sambil berjalan tergesa-gesa ke ruang utama.
Begitu sampai disana,terlihat seorang pemuda tinggi menggunakan setelan jas putih berdiri diambang pintu menunggu Lily.
"Saya memberi salam kepada Putra Pertama Grand Duke Darvin.Semoga Dewa memberkati." ucap Lily memberi salam sambil membungkuk hormat.
Pemuda itu berambut hitam dan bermata biru tua bagai laut malam yang dingin.Dia hanya diam dengan ekspresi datarnya.Lily sedikit merinding melihat tatapan itu.
"Mari saya antar ke ruang tamu." tawar Lily
"Tidak perlu,kita bicara disini." jawabnya datar.
"Baiklah." Lily memberi tanda kepada para pelayan untuk pergi, meninggalkan dirinya dan putra Grand Duke berdua.
"Ada perihal apa anda kemari?" tanya Lily agak ragu.
"Kudengar selama 3 bulan terakhir ini kau terbaring sakit,apa itu benar?" tanyanya memastikan.
"Iya Yang Mulia,darimana anda mendengar hal itu?" tanya Lily penasaran.
"Siapa yang tidak tahu tentang kondisimu? Terus terang saja,kondisimu selama 3 bulan terakhir sudah terdengar sampai pelosok negeri.Banyak orang yang percaya kalau sebenarnya kau sudah meninggal,tapu Tuan Duke menutupi kebenaran itu dengan dalih kau terbaring sakit.Tadi siang saat pertemuan bangsawan di istana,Tuan Duke menjawab pertanyaan Baginda Kaisar tentang kondisi mu." jawabnya menjelaskan.
'Sepertinya begitu,siang tadi ayah pergi menemui pertemuan bangsawan di Istana,sebentar lagi pasti sudah ada rumor dimana mana.' pikir Lily.
"Kalau begitu sepertinya saya harus bersiap dengan segala kemungkinan yang ada." ucap Lily berpikir serius.
"Jangan panggil aku seperti itu,panggil saja Ian, terserah kau saja.Asal jangan panggil aku dengan 'Yang Mulia',itu aneh." ujarnya.
"Baiklah,Ian." jawab Lily ragu.
"Langsung ke intinya saja.Bintang pergaulan kelas atas telah berubah,kau pasti tau itu.Bukan kau lagi tapi 'Lady Iris De Vartita' Putri tunggal keluarga Marquess Vartita.98% orang mengira kau sudah mati,tapi Tuan Duke menyembunyikan itu karna tidak ingin kehilangan mu.Mereka memanfaatkan kondisi Duke untuk mengambil gelar mu." ujarnya.
"Lady Iris?Bukankah dia anak haram dari Marchioness dan selingkuhanya, Count Frenchia?bagaimana dia bisa jadi Bintang Pergaulan Kelas Atas?Apa tidak ada seorang pun tahu?" tanya Lily pada Ian.
"Sudah jelas karna rambut dan mata merah muda yang mirip dengan Marchioness.Mana mungkin ada yang mengira dia anak haram.Intinya aku tidak ingin anak haram yang akan dijodohkan dengan ku itu jadi istriku kelak,hanya karna dia Bintang Pergaulan Kelas Atas.Dia wanita yang tidak berguna.." jawab Ian ketus.
Aku memang dengar rumor dari beberapa pelayan bahwa Lady Iris yang merupakan Bintang Pergaulan Kelas Atas akan dijodohkan dengan Ian, Putra pertama Grand Duke Darvin,Iblis Kekaisaran.Mungkin gara gara itu Ian meminta Lily untuk mengambil kembali gelar Bintang Pergaulan Kelas Atas untuk menggantikan Lady Iris sebagai tunangannya.
"Jadi,anda meminta saya untuk mengambil hak itu lagi?" tanyaku memastikan.
"Setidaknya aku bisa menjauh dari Iblis itu." jawabnya.
'Apa dia tidak sadar bahwa dia juga iblis?' pikir Lily heran dengan Ian.
"Kenapa anda tidak menolak perjodohan itu?" tanya Lily penasaran.
"Ayah dan Marquess Vartita adalah sahabat sejak kecil.Sudah ada kemungkinan besar kalau putrinya akan jadi tunanganku.Dia hanya pembuat onar yang sudah mencelakai adik-adikku." jawab Ian.
'Dia tampak memendam amarahnya.Sebenci itukah?' pikir Lily.
"Baiklah akan saya lakukan." jawab Lily.
"2 Minggu lagi akan ada pesta di Istana, umurmu mulai menginjak 16 tahun bukan?Sudah waktunya menginjak usia dewasa,kau harus menemukan pasangan saat pesta." ujar Ian.
"Tapi,saya tidak ada niatan mencari pasangan." jawab Lily tegas.
"Pikirkan perkataan ku tadi." jawabnya.
"Baiklah aku harus pulang sekarang,sampai bertemu lagi lain kali." lanjutnya lalu keluar.
"Semoga hari anda menyenangkan." ucap Lily.
Ian mengangguk lalu pergi menggunakan kereta kuda berwarna merah dengan elang berwarna emas,lambang keluarga Grand Duke Darvin.Lily bergegas kembali ke kamar.Rina menyeduh teh untuk Lily yang tampak kelelahan.
"Nona,apa anda baik-baik saja?anda terlihat lelah." tanya Rina cemas.
"Tentu saja tidak baik baik saja,ku kira akan mati di rumahku sendiri." ujar Lily penuh keringat dingin.
"Huh,Rina kapan ada perkumpulan bangsawan?" tanya Lily.
"Sekitar 3 hari Lagi nona,di kediaman Duke Wilen." jawab Rina.
"Baiklah siapkan gaun simple terbaik untukku."
"Baik nona."
"Oh ya satu lagi."
"Ya?"
/Skip 3 hari kemudian.
"Nona sudah siap?"
"Tentu saja sangat siap!"
Rina merias Lily dengan gaun biru muda yang sangat sederhana dengan sedikit hiasan permata,sesuai dengan warna mata Lily.
"Anda sangat cantik!" ucap Rina terkagum-kagum dengan Lily.
"Begitukah? Terimakasih." ucap Lily.
"Ayo kita pergi." Lily hendak keluar,tapi tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.
"Siapa? Masuklah."
"Lily." Ternyata itu Lucas.
"Ada apa kakak?" tanya Lily.
"Apa kamu serius mau pergi?Aku khawatir ada masalah yang menimpa mu disana.Lagian belum ada 1 minggu sejak kamu sadar.Lebih baik kamu beristirahat." jawab Lucas.
"Kakak,aku bukan anak kecil lagi.Lagipula bukankah aku adalah Bintang Pergaulan Kelas Atas?Aku tidak boleh terlihat lemah!" jawab Lily dengan agak sombong di depan Lucas.Meyakinkan Lucas kalau dia akan baik-baik saja.
"Tentu saja.Baiklah, hati hati dijalan.Jika ada seseorang yang membuat masalah denganmu aku akan menghabisinya." jawab Lucas.
"Siap!"
"Ini baru adikku." ujar Lucas tersenyum lebar.
"Terimakasih kakak."
Lily pun beranjak pergi ke mansion Duke Wilen di Ibu kota.
'Sekarang lah saatnya aku melakukan sesuatu yang berguna.'
/Skip di kediaman Duke Wilen,Ibu kota.
"Sudah lama aku tidak merasakan hawa saing seperti ini(terakhir kali saat ujian di kampus)." gumamku sambil berjalan dengan tenang ke tengah-tengah pesta.
"Siapa lady itu?Dia terlihat tidak asing." bisik salah satu gadis bangsawan disana.
"Rambut perak,apa dia Lady Lily Everon?" bisik gadis bangsawan lain.
"Dia tetap terlihat anggun dan cantik.Sudah 3 bulan sejak dia menampakkan dirinya terakhir kali di pergaulan kelas atas." ujar seorang gadis bangsawan kepada salah satu wanita di sebelahnya.
Tak lama kemudian datanglah 'Bintang Pergaulan Kelas Atas'.Dia datang dengan gaun berwarna ungu dan merah muda serta banyak sekali berlian dan mutiara yang menghiasi gaun itu.Saking mewahnya,gaun itu seperti mengeluarkan cahaya sendiri walau sebenernya itu hanya pantulan lampu ruangan.
"Ya ampun Lady Vartita,gaun anda sangat indah dan mewah." ucap salah satu gadis kepada Iris.
"Iya,benar-benar cantik lady!" ucap gadis lain.
"Terima kasih banyak,gaun nona-nona juga cantik." ujar Iris dengan senyuman.
"Terima kasih banyak Lady." ucap mereka terpana pada Iris.
"Sepertinya ada Lady baru disini." seorang gadis berjalan mendekat ke arah Lily.Lady Arina,putri Kedua Duke Wilen.
Semua mata tertuju padaku,walau ragu,aku tetap menatap mata Arina dengan lekat.
"Ya ampun Lady Wilen,sudah lama tidak bertemu ya!Apakah saya berubah sedrastis itu sampai-sampai tidak ada yang mengenali saya?Saya jadi sedih." ucap Lily pada Arina
"Eh?L-Lady Everon!?" tanyanya agak gemetar.
"EH?!?!" teriak seluruh orang di ruangan,terkecuali Iris yang hanya terkejut.
"Sepertinya aku membuat kalian syok.Maafkan aku." ucap Lily datar.
"Maafkan saya tidak mengenali anda,karna sepertinya anda berubah.Sudah lama tidak bertemu Lady.Bagaimana kabar anda?" ucap Arina bertanya seolah dia peduli.
'Dasar munafik.'
"Saya cukup baik, terimakasih sudah mengkhawatirkan saya." balas Lily.
"Aku hanya ingin bertemu 'Bintang Pergaulan Kelas Atas'.Apakah dia ada disini?" lanjut Lily melirik Iris.
"Maksud anda Lady Vartita?Dia ada disana." ucap Arina sambil menunjuk Iris.
"Maaf Lady, sepertinya posisi anda tergeser.." ucap Arina sok peduli.
"Ah tidak mengapa,toh itu hanya sementara." ucap Lily santai lalu berjalan ke arah Iris.
"Halo Lady Vartita,gaun anda sangat indah, sepertinya sangat mahal." ucapku memulai percakapan.
"Ini gaun import,Harganya bisa mencapai 1000 gold." ucapnya dengan sombong.
"Baju anda terlihat cantik.Apakah anda menjahitnya sendiri tanpa designer?Bagaimana mungkin ada dress yang tidak mengembang seperti itu." lanjutnya dengan nada merendahkan.
"Terimakasih atas pujian anda.Gaun ini saya buat agar tubuh saya lebih nyaman dan tidak terlalu berat.Terlebih gaun ini lebih membentuk lekuk tubuh saya. " ucap Lily masih tenang.
"Setau saya keluarga Marquess Vartita sedang dalam masalah.Apa tidak apa-apa anda gunakan uang sebanyak itu untuk membeli gaun semahal itu?" tanya Lily agak sinis.
"Keluarga saya memproduksi banyak barang berkualitas tinggi.Untuk apa saya khawatir dengan hal itu lady?" ujarnya dengan sangat sombong.
'Bisa-bisanya dia tidak tahu kejadian sebenarnya.Yah lagi pula aku tidak peduli.'
"Setau saya tambang keluarga Marquess Vartita sudah diambil alih oleh Viscount Delhi 1 minggu lalu karna utang yang sangat banyak.Bahkan menjual gelar pun tidak akan cukup.Ah!Apakah..anda bertunangan dengan Tuan Muda Levian untuk mengambil kekayaannya dan melunasi hutang?!" ujar Lily polos.
"Saya tidak tahu apa yang anda katakan.Tapi sayang sekali,kami bertunangan karna saling mencintai." ucapnya.
"Ya ampun,apakah itu benar?Maafkan kelancangan saya..tapi.. Marquess pergi ke kastil saya dengan niat meminjam uang." ujar Lily sedikit pelam.Itu tidak salah,pagi-pagi sekali tadi Marquess datang ke kastil Everon hanya untuk meminjamkan uang.
Orang orang didalam ruangan langsung membicarakan Iris.Iris yang malu langsung beranjak keluar dan pulang.
'Reputasi Iris perlahan akan menurun,pendukung ku akan perlahan naik jika aku 'membantu' mereka kan.'
Selesai acara,Lily hendak pulang dan istirahat karna sangat kelelahan menghadapi para bangsawan lain.Tetapi hal tak terduga terjadi. Ian tiba-tiba datang ke acara itu dengan pakaian yang sangat rapi.
"Ya ampun,Tuan muda Levian!" Arina terlihat semangat.Memang benar bahwa Arina menyukai Ian sejak dulu,tapi Ian selalu mengabaikan Arina.
"Aku tidak ada urusan dengan mu." ucap Ian dingin pada Arina.Ia melewati Arina dan berjalan mendekati Lily.
"Apa maumu?" tanya Lily berbisik pelan.
"Lady." Dia berlutut dihadapan Lily dan mencium punggung tangannya.
"Maukah anda menikah dengan saya,Lady?" ucapnya sambil tersenyum.
Semua orang di ruangan kembali dikejutkan dengan sikap pemuda yang dikenal dingin tanpa perasaan itu,tak terkecuali Lily yang benar-benar terkejut.
'A-Apa lagi sekarang!?Aku hanya mau hidup enak!'
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ida Blado
dialognya terasa menggebu gebu,gk ada feel cerita ttg bangsawan,,, apalagi ini setting masa lampau
2022-10-23
0
shana 3108
lanjut lagi ya thor.😢😭😞😣😣
2021-04-30
2