Flashback Episode 6
"Apa maksud-" "Tuan Duke!paduka Kaisar datang ingin menemui Anda!" kata ayah terpotong karna kepala pelayan datang membawa pesan
"P-paduka kaisar?!" teriak ku kaget
'Kenapa sekarang paduka kaisar yang Kesini?!'
.
.
Episode 7
Ayah dan Ibu segera berlari ke ruang utama setelah mendapat pesan itu. Aku, Kakak dan Ian menyusul dari belakang,
/Di ruang utama/
"Saya memberi salam kepada Baginda Kaisar Sang Matahari kekaisaran,Semoga Dewa Memberkati anda" salam ayah dan Ibu pada Baginda
"Semoga Dewa memberkati kalian juga Duke dan Duchess" jawab salam Baginda
"Saya memberi salam kepada Baginda Kaisar,semoga Dewa memberkati" ucap Kakak,Ian,dan aku bersamaan
"Semoga Dewa memberkati" jawab Baginda.
"Ada apa Baginda datang kemari malam malam begini?" tanya ayah pada Baginda
"Aku ingin membahas soal Pesta di Istana 1 Minggu lagi,bisakah kita bicara Duke?" jawab Baginda Kaisar dengan senyum
"Baik Baginda,mari ikuti saya" ucap ayah sambil meminta Baginda untuk mengikuti nya.Baginda pun mengangguk dan mengikuti ayah.
Rambut Baginda berwarna merah dengan mata berwarna kuning keemasan.Rambut merah adalah warna yang sangat jarang ditemui,bahkan hanya keluarga kaisar lah yang mempunyai rambut Merah.Walau sudah menginjak usia tua,Baginda tetap terlihat sehat dan muda,masih banyak wanita bangsawan yang terpesona dengan Baginda Kaisar
"Bukankah Tuan Muda harus pulang?" tanyaku pada Ian
"Apa apaan caramu memanggilku itu,kau seperti wanita murahan di bar" jawabnya dengan senyum licik
"Aku hanya bercanda!" ujarku kesal
"Aku tau,baiklah aku akan pulang,jaga dirimu baik baik" ucapnya sambil mengelus kepala ku. Mukaku agak memerah karna sikapnya,
"Aku bukan anak kecil" gumamku
"Iya iya,kalau begitu aku pergi dulu,sampaikan salam ku pada Duke dan Duchess" ucapnya lalu pergi
"Benar benar orang itu" ujar kakak,
"Kenapa kak?" tanyaku,
"Kau harus tetap berhati hati dengannya,tetap saja dia iblis",ucap kakak dengan serius
"Aku tau,tenang saja kak" ucapku agar kakak tidak terlalu memikirkan itu
"huft,baiklah" jawabnya agak lesu
"Tapi kak, bukankah besok kakak akan kembali ke Medan perang?" tanyaku memastikan
"Iya,maka dari itu aku tidak bisa datang ke upacara kedewasaan sekaligus Pertunangan mu" jawabnya
"Tidak apa apa,aku harap kakak bisa kembali dengan selamat"ucapku dengan senyum
"Tenang saja,aku akan kembali dengan selamat" jawab kakak sambil mengelus kepalaku
"Apakah kau makan dengan benar?kau sangat pendek" lanjutnya mengejek
"Aku tidak pendek!kakak saja yang terlalu tinggi!" ucapku sambil memukul kepala kakak
"Sakit! dasar adik tidak tau diri!" ucap kakak sambil mengusap kepalanya
"Hmp!siapa suruh mengejekku duluan!" ucapku lalu pergi kembali ke kamar meninggalkan kakak,
"hoi!" teriak kakak, tapi tidak ku pedulikan.
/6 hari kemudian/
"Nona,gaun pertunangan anda sudah sampai" ucap Rina dari ambang pintu
"Bawa masuk kemari" ucapku,
Para pelayan dan pemilik toko butik pun masuk dan meminta ku untuk langsung mencoba gaun itu. Tampak gaun berwarna putih yang sangat indah, dengan banyak renda menghiasi dan permata berwarna Biru yang disesuaikan dengan warna mataku.
"Ini sangat indah" ucapku,
"Terimakasih pujianmu nona" jawab pemilik toko,
Para pelayan pun membantuku memakai gaun itu. Selang beberapa menit setelah memakai gaun,Ian datang untuk melihat gaun.
"Nona,Tuan Muda datang" ucap salah satu pelayan
"Suruh dia masuk saja" ucapku,Ian pun masuk ke kamar dan berhenti di depan pintu setelah melihatku.
"Ada apa?apakah terlihat aneh?" tanyaku ragu,Ian tidak menjawab dan mendekatiku.
"Kau sangat cantik" ucapnya datar tapi terkesan kagum,
"T-terima kasih" jawabku agak malu
"Kalian semua keluar,tinggalkan kami berdua disini" ucap Ian pada para pelayan,lalu para pelayan pun keluar termasuk pemilik toko butik.
"Kenapa kau menyuruh mereka pergi?" tanyaku pada Ian
"Aku ingin berdua denganmu,apakah salah?" ujarnya sambil melingkarkan tangannya di pinggang ku
"Kau tidak boleh begini" gumamku pelan
"Baiklah" jawabnya,tidak kusangka dia akan langsung patuh. Dia melepas tangannya dari pinggangku lalu beranjak keluar sambil berkata, "Gantilah gaunmu dan temui aku di taman rumahmu" ,Aku hanya bisa terdiam,setelah itu meminta pelayan masuk dan mengganti gaunku.
Setelah berganti gaun,aku segera ke taman belakang rumah,terlihat Ian sedang duduk di rerumputan sambil melihat matahari yang tenggelam,aku pun menghampiri nya dan duduk disebelahnya.
"Kenapa kau tidak duduk dikursi taman saja?disini kan kotor,baju mu bisa ikut kotor" tanyaku menjelaskan pada Ian.Ian langsung menatapku,
"Aku lebih suka alam bebas" ucapnya datar seperti biasa,
"Kau sudah siap untuk besok?" tanyanya
"Tentu saja,besok adalah hari yang sangat kutunggu tunggu" ucapku dengan senang
Ian mendekatkan wajahnya ke wajahku dan mencium keningku.
"Kau pikir aku akan mencium bibirmu?" ucapnya sambil tersenyum licik terkesan sangat mengejek,
"S-s-saya tidak berpikir seperti itu!!" teriakku dengan muka yang sudah merah padam,
"Sangat terbalik dengan warna mukamu saat ini" ucapnya dengan senyum tipis,
"T-tidak!aargh!terserah anda!" ucapku kesal lalu memalingkan kepala,
"Lihatlah,ada tupai marah" ujarnya mengejek,
"Saya bukan tupai!" ucapku marah
"Apakah aku bilang kalau tupai itu dirimu?" ucapnya polos tapi licik
"Anda ini benar benar ya.." ucapku menahan amarah.
/Keesokan paginya di Istana/
"Selamat atas pertunangan kalian Tuan Muda Levian dan Lady Lily,dan selamat memasuki usia dewasa Lady Lily" ucap Baginda kaisar memberikan selamat pada ku dan Ian
"Terima kasih banyak Baginda" jawabku dan Ian serentak,
Setelah ucapan selamat dari Baginda kaisar,para bangsawan lain pun ikut mengucapkan selamat terus menerus sampai tidak ada waktu bagiku untuk berbicara dengan Ian.
Karna lelah,aku memutuskan pergi ke balkon untuk mencari udara segar.Hari ini sangat lah berat.
"Aku merasa sedang berada di kolam bola anak anak.." gumamku letih,
"Apa kau butuh minum Lady?" tanya seorang Pria yang tiba tiba datang,orang itu adalah Putra Mahkota,
"Saya memberi salam kepada Putra Mahkota,semoga Dewa memberkati Anda" ucapku salam padanya
"Tidak perlu seperti itu,aku membawakan mu jus jeruk,terimalah" ucapnya sambil menyodorkan gelas berisi jus jeruk,
"Terima kasih banyak yang mulia" jawabku dan menerima gelas itu,aku pun meminumnya sampai habis,
"Hah..aku merasa sedikit lega" ucapku setelah menghabiskan jus itu
"Selamat atas pertunangan mu Lady" ucap Putra Mahkota memberi selamat
"Terimakasih yang mulia" jawabku,
"Apakah kau merasa sulit?akhir akhir ini kau terlihat lebih kurus sejak terakhir kali kita bertemu" tanya Putra Mahkota memastikan
"Saya baik baik saja,hanya mungkin saya kelelahan karna mengatur 2 perayaan dalam 1 hari,saya jadi jarang makan" ucapku sambil tersenyum terpaksa.
Putra Mahkota melihatku dengan kesan terkejut tapi samar,telinganya sedikit merah
"Yang mulia?apakah anda sakit?" tanyaku sedikit khawatir
"E-eh,ah iya aku tidak apa apa hanya memikirkan sesuatu" jawabnya gagap,aku berpikir apakah dia demam(?),
"Lebih baik yang mulia masuk,mungkin anda kelelahan" ujarku,
"Aku tidak apa apa,terimakasih atas perhatian mu" jawabnya dengan senyum lebar,
"Saya akan kembali duluan,Ian pasti mencari saya" ucapku,
"Baiklah,kembali lah" ucapnya mengizinkan,
"Ah iya yang mulia,Saya sangat berterima kasih dengan jus nya" jawabku tersenyum ke arah Putra Mahkota lalu pergi mencari Ian
Setelah agak lama aku mencarinya,aku melihat dia sedang duduk di meja makan sambil meminum segelas anggur.
"Ian!" teriakku memanggilnya sambil mendekat kearahnya
"Darimana saja kau ini?aku mencari mu daritadi" ucapnya datar,
"Maaf tadi aku pergi ke balkon untuk mencari udara segar" jawabku,
"Baguslah jika kau baik baik saja" ucapnya dengan nada khawatir,
"Apa kau khawatir?" tanyaku dengan nada mengejek,
"Untuk apa aku mengkhawatirkan mu?"jawabnya datar,
'Benar juga,aku terlalu berharap' pikirku
"Lady,apakah anda mau berdansa dengan saya?" tanya seorang Pria dengan Rambut Putih dan Mata Kuning keemasan seperti kaisar.Tiba tiba Ian berdiri dan menarikku,
"Maaf yang mulia pangeran,dia adalah tunangan saya,anda tidak bisa berdansa dengan nya" ucap Ian datar dan dingin,
"Yang mulia?apa maksudmu Ian?" tanyaku pada Ian,
"Dia adalah anak dari permaisuri pertama,yaitu permaisuri Renata, sekaligus adik Putra Mahkota Felix.Pangeran ke dua, Arhen de Raveldra" jelas Ian,
"Yo!" ucap Yang Mulia Pangeran,
"Maafkan hamba tidak mengenali anda yang mulia" ucap salam ku agak ragu,
"Tidak apa apa lady,aku memang jarang memperkenalkan diri ke dunia luar" jawabnya
"Jadi dia tunanganmu, Levi?" tanya Pangeran ke pada Ian
"Iya yang mulia,dan sepertinya anda masih mengingat nama panggilan itu" jawab Ian dingin,
"Tentu saja aku ingat, bukankah itu nama panggilanmu waktu kecil"ujar pangeran,
"Dan kita sering berbagi dulu,bagaimana kalau sekarang kita Berbagi lagi?" lanjut Pangeran
"Maaf yang mulia,kita bukan anak kecil yang membagi sebuah mainan untuk bersama" jawab Ian terkesan agak marah,
"Kalau begitu bagaimana kalau bergantian?" ucap pangeran memaksa,
"Maaf yang mulia,dia adalah tunangan saya,dia adalah milik saya" jawab Ian,
"Kalian hanya bertunangan,tidak menikah" ucap Pangeran makin menjadi jadi seolah memancing amarah Ian,
"Tolong sudahi pembahasan ini yang mulia pangeran" ujarku mencoba melerai pertarungan singkat mereka,
"Saya adalah tunangan Tuan muda Levian,anda tidak bisa mengambil saya secara sepihak seperti tadi" lanjutku dingin,
"Baiklah baiklah,aku paham" jawabnya,
"Tapi,kita lihat saja nanti Lady" lanjutnya lalu pergi
"Dasar Rubah.." gumam Ian,
"Sudahlah Ian,lebih baik kau istirahat" ujarku mencoba menenangkan nya
"Baiklah.." jawabnya dengan lesu,lalu meminta Izin pada Baginda kaisar agar pulang terlebih dahulu untuk beristirahat,lalu Baginda mengizinkan,dan kami pulang.
Di perjalanan, Ian terlihat tidak bersemangat dan sangat lelah,mukanya pucat.Aku yang duduk didepannya pindah disampingnya dan meletakkan kepalanya di pundakku,karna Ian tidak setinggi kakak,akan lebih mudah untuknya menyesuaikan kepalanya dengan pundakku.
"Tidur lah" ucapku sambil mengelus kepalanya,lalu Ian pun tertidur.
"Anna.." gumam Ian saat tertidur,
Seketika aku terkejut,dadaku sangat sesak,aku berpikir..
'Siapa Anna?..'
Bersambung...
Anna?Elsa?Sven?Samanta?:v siapa Samanta?😭👋🏻./biip/ makasih buat para pembaca yang udah baca Vita Nova sampe sekarang,memang masih banyak kekurangan👁️🍃tapi dukung terus yak😾✨👋🏻sekian dari saya terima gaji🗿✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sabanasha
ahahahaha keinget Ama Olaf.. mantapp sekali thorr
2021-06-03
1
shana 3108
lanjut lagi ya thor.
2021-05-01
2