Flashback
"Maukah anda menikah dengan saya,Lady?" ucapnya sambil tersenyum.
Semua orang di ruangan kembali dikejutkan dengan sikap pemuda yang dikenal dingin tanpa perasaan itu,tak terkecuali Lily yang benar-benar terkejut.
'A-Apa lagi sekarang!?Aku hanya mau hidup enak!'
.
.
Episode 4
Lily yang terkejut, hanya menatap wajah si Iblis itu dengan penuh keraguan yang dalam.
"Anu..Tuan muda..apakah anda tidak salah orang?" tanya Lily pada Ian agak ragu.
"Memangnya ada lady lain yang berdiri disini,dihadapan saya selain anda?" ujarnya dengan senyum licik.
Dia pun mengedipkan salah satu mata yang mungkin berarti 'Tolong aku/Percayalah padaku.'
"Benar juga,ahaha.." jawabku sambil memalingkan wajah ke arah lain.
"Jadi?Apa jawaban anda Lady?" tanyanya dengan nada lembut.Tentu saja itu hanya acting.
"Tapi saya baru akan menginjak usia dewasa 1 minggu lagi, apakah tidak masalah?" tanya Lily hanya untuk basa basi.
"Kita bisa bertunangan lebih dulu,bagaimana?" ujarnya menawar.
'Laki-laki iblis!Apa sebenarnya maumu!?' itulah yang ingin Lily katakan,tapi ia tau nyawanya sangat berharga.
"Iya,saya bersedia." jawabku dengan senyum terpaksa.
Seketika,seluruh bangsawan di isi ruangan terkejut,tak terkecuali Arina,dia bahkan mengeluarkan keringat dingin dan bahkan terlihat hampir menangis,tapi tak ada yang menyadarinya karna sibuk memperhatikan Lily dan Ian.
Setelah kehebohan sesaat itu,Ian berpamitan dan mengajak Lily untuk pulang karna hari mulai gelap.
/Skip Di Kereta Kuda.
"Kenapa Anda ikut kereta kuda saya?" tanya Lily dengan wajah sebal.
"Aku ingin bertemu Duke,,ada sesuatu yang harus aku sampaikan." jawabnya datar.
"Apa maksud anda melakukan hal itu?" tanya Lily pada Ian.
"Melakukan apa?" ujarnya seperti tidak melakukan apa apa.
"Tentu saja melamar saya di acara tadi" jawab Lily.
"Akan ku jelaskan setelah sampai." ujarnya.
"Hmp." Lilu hanya memalingkan wajah dengan kesal.
"Apa-apaan muka mu itu?Kau mirip kelinci." ujarnya dengan nada mengejek.
"Saya bukan kelinci!" tegas Lily.
"Aku hanya berkata mirip."
"Terserah anda!"
"Dasar kelinci."
"Jangan panggil saya seperti itu!"
Selama di perjalanan,Ian hanya menatap wanita rambut putih perak yang sedang melihat luar dengan mata sayu.Tampak dia sedang memikirkan sesuatu yang membuatnya sedih.
"Apa yang sedang kau pikirkan sampai sampai kau terlihat hendak menangis?" tanya Ian pada wanita itu.
"Saya hanya berpikir apa saya bisa bertahan 'di dunia' ini dengan tubuh 'orang lain'.." jawab Lily pelan.Suaranya terdengar sedih.
"Orang lain?Apa maksud mu itu?" tanya Ian.
"Tidak,tidak apa apa." jawabnya sambil tersenyum melihat Ian.Walau tersenyum,Lily tetap tampak sedih.
Ian yang tidak ingin melihat wajah terpaksa itu,tanpa sadar mendekat ke wanita itu dan memeluknya.Lily sontak terkejut dengan apa yang Ian lakukan.Ian pun sadar dan langsung melepas pelukan itu.
"Maaf,aku melakukan itu tanpa sadar." ujar Ian sambil memalingkan wajah.
"T-tidak apa apa!Anda tidak perlu meminta maaf!" jawab Lily dengan gagap. Sekilas Ian melihat raut wajah Lily merah padam,tentu saja dia malu.Ian bahkan tidak tau kenapa dia memeluk Lily seperti itu.
'Apa apaan dia?!Tiba-tiba memeluk ku seperti itu!Apa dia gila!?Ya Dewa apa yang kupikirkan!' pikir Lily panik.
Tanpa sadar,kereta kuda yang mereka tumpangi sudah sampai di Kastil Everon.
"Silahkan masuk,anggap saja rumah sendiri." ucap Lily kepada Ian.Dia hanya mengangguk lalu masuk mengikuti Lily.
"Lily kenapa kau lama seka- Tuan Muda Levian!?" Duke begitu kaget begitu melihat Lily pulang bersama Ian.
"Saya memberi salam kepada Tuan Muda Grand Duke Darvin, Semoga Dewa memberkati Anda" ucap Duke pada Ian.
"Semoga Dewa memberkati anda juga,Duke." jawab Ian.
"Ada keperluan apa anda kemari?" tanya ayah.
"Saya ingin melamar putri anda." jawab Ian datar.
Sontak Duke tampak membatu.Dia tidak menjawab apa-apa dan hanya ternganga mendengar perkataan Ian.
"Anda kan sudah melamar saya tadi." ucap Lily. pada Ian.
"Aku tetap perlu dapat izin dari orang tuamu bukan?" jawab Ian.
'Benar juga,disini tetap harus ada izin dari kedua belah pihak untuk bertunangan.' pikir Lily.
Setelah sadar,Duke meminta Lily kembali ke kamar,dan meninggalkan Ian bersama Duke untuk berbincang.Setelah kembali ke kamar,seorang pelayan yaitu Rina masuk ke kamar Lily.
"Nona,Tuan Tony datang untuk memberi anda sebuah hadiah lagi untuk nona." ujar Rina.
note:Tony adalah anak dari Baron Sitren yang merupakan mantan kekasih Lily. Lily memutuskan hubungan dengan pria itu karna bosan
"Dia lagi dia lagi..Rina,tolong suruh dia pergi dan jangan pernah berhubungan dengan ku atau keluarga ku lagi atau keluarganya akan ku hancurkan.." jawab Lily datar karena malas.
"Baik nona." jawab Rina,lalu dia keluar.
'Aku ngantuk..kenapa aku mudah lelah seperti ini?..Banyak hal yang sudah terjadi dalam seminggu..semoga saja aku bisa bertahan..'
Tanpa Lily sadari,ia sudah tertidur pulas di kasurnya.
"Cika.." suara seorang wanita berteriak memanggil 'nama Lily'.Saat Lily membuka mata,tampaklah sosok wanita yang sangat 'Cika' rindukan.
"Ibu?.." Lily memastikan wanita itu sambil menangis.
"Kemarilah nak..Ibu disini." jawabnya dengan senyum lebar sambil membuka tangannya seolah ingin memeluk Lily.Lily yang tak tahan lagi dengan kerinduan akan ibunya langsung menghampiri nya dan hendak memeluknya.Tetapi..dia menghilang..Semua berubah gelap.Tampak seorang wanita dengan gelar 'ibu tiri' itu datang menghampiri Lily.
"Dasar anak bodoh!Kau pikir dengan ayahmu menikah lagi denganku untuk memberikan kasih sayang pada anak seperti mu?Hahaha!Kau itu cuma alat yang ku gunakan untuk mengambil harta ayahmu." ujarnya sambil tersenyum licik dan sangat jahat.
'Aku..Alat?'
Lily langsung berteriak dan terbangun tengah malam.Tubuhnya banyak berkeringat dingin. Tiba-tiba Duchess masuk ke kamar Lily dengan ekspresi sangat khawatir.
"Lily?!Apa kamu bermimpi buruk?Kenapa kau berteriak?Kau juga menangis.." ucap nya sambil mengusap wajah Lily yang ternyata sudah basah karna menangis.Duchess pun memeluk Lily dengan erat,seolah tidak ingin melepas Lily.
"Ibu.." ucapku lemas.
"Ibu disini..tenang saja putriku." ucapnya sambil mengelus kepala Lily dengan lembut.
Lily diam-diam menangis lagi.Ia membalas pelukan Duchess lebih erat dan menangis di pundak beliau.
'Dia ibuku..ibuku yang hangat dan penuh kasih sayang..Aku harus melindunginya..' pikir Lily.Ia lalu tertidur di pelukan Duchess
/Esok paginya saat sarapan.
"Lily,ayah dan ibu sudah memikirkan matang matang soal pertunangan mu dengan Tuan Muda Levian." ucap Duke.
"Kami berpikir memang lebih baik kamu bertunangan dengannya." lanjut ayah.
"Tapi saya baru berusia 15 tahun." jawab Lily.
"Kamu akan masuk 16 tahun sebentar lagi.Selagi upacara kedewasaan mu dilaksanakan,kamu juga akan melakukan pertunangan dengan Tuan Muda Levian."
"Menurutku akan lebih baik mengadakan acara pertunangan bertepatan dengan pesta di Istana." lanjut Duke.
"hmm, bagaimana menurut mu Istriku?" tanya Duke pada Duchess.
"Yaa, menurut ku itu ide yang bagus,tapi itu artinya,pertunangan mu kali ini akan menyebabkan rumor besar dimana mana." jawab Duchess agak khawatir.
"Sepertinya itu benar.Iblis kekaisaran bertunangan dengan Bunga Utara sekaligus Bintang Pergaulan Kelas Atas,rumor pasti banyak yang berpotensi positif.Walau beberapa berpotensi negatif juga bisa mempengaruhi kenaikan reputasi Lily di wilayah Grand Duchy." ujar Lucas.
"Saya tidak peduli rumor apa yang akan tersebar,karna saya pasti bisa mengatasinya." jawab Lily percaya diri.
"Benar juga.Dia kan Lily,pasti bisa mengatasinya dengan cepat." ujar ayah dengan bangga.
"Malah sebaliknya ayah." balas lucas.
"Kakak!Jangan meledekku!" ucap Lily kesal.
"HAHAHAA!" Duke tampak senang dengan pertengkaran kecil antara Lily dan Lucas.
"Anu ayah,apakah saya boleh keluar sebentar?Saya mau membeli sebuket bunga baru dan beberapa barang untuk kamar saya menjelang musim gugur kali ini." tanya Lily pada Duke.
"Tentu saja,lakukan sesuka mu selagi kamu masih berada disini." jawab Duke dengan senyum
"Terimakasih ayah!" balas Lily senang.
"Kalau begitu mintalah uang jajan mu pada Kepala Pelayan." ucap Duchess.
"Baik Ibu,tapi berapa uang jajan saya?" tanya Lily agak ragu.
"Apa kamu lupa?Tentu saja 100.000 Gold sebulan"jawab ayah dengan polos
'Se-seratus ribu gold?!1 roti ukuran besar \= 10 perunggu,didunia asalku sekitar 10.000 kan?!1 silver \= 10 perunggu berarti 100.000 didunia ku..1 gold\= 20 silver..berarti 2.000.000!?..berarti 100.000 gold \=..200 M!?!?!' pikir Lily keras.
"BERAPA BANYAK KEKAYAAN KELUARGA INI??!?!?!?" teriak Lily di meja makan.
"Khok-!" suara tersedak keluar dari mulut Duke yang sedang makan.
Duchess segera memberi Duke minum.Lily pun merasa bersalah karna membuat ayahnya tersedak.
"Ayah baik baik saja?.." tanya Lily agak ragu.
"Kenapa kamu berteriak seperti itu!?Kamu itu putri bangsawan Duke!Bagaimana kamu bisa berteriak dengan suara lantang seperti itu!?" ucap Duke mengomeli Lily.
"Maaf!Aku tidak sengaja ayah!" jawab Lily pada Duke.
Setelah itu,Duke terus mengomeli Lily tentang sikapnya sebagai putri bangsawan yang sangat tidak sopan dan tentang kekayaan keluarga Everon.Lucas hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat Lily diomeli ayahnya.Duchess pun tertawa kecil melihat omelan Duke.
'Telingaku seperti akan meledak!!seseorang tolong aku!'
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Ida Blado
di sini sifat lily jelas lebay bgt
2022-10-23
0
kambing terbang
1.beli rumah
2.beli motor
3.wifi jelas
4.beli hp
5.buka warung ato toko
6.sumbangin
7.tabung
beres
2021-07-14
2
🌷 ‘only_@g’🌷
Lima like mendarat thorrrr 👍 Salken 👋 dari 'Simple That Perfects' 😊
di feedback ya thorrr 🙏😊
2021-04-22
3