Esok hari, Pak Hardinata berpamitan pada Mila karena ada urusan bisnis di Brunei Darussalam. Momen momen seperti ini sangat dibenci oleh Pak Hardinata. Karena tangisan Mila membuat dirinya ikut sedih dan tidak tega meninggalkanya. Namun, Pak Hardinata terpaksa tetap harus berangkat ke Brunei Darussalam selama satu bulan lamanya.
"Mila, ayah pamit ya, ayah ada urusan bisnis di Brunei Darussalam. Mila nanti gak usah takut sendirian. ada Haikal dan Mpok Wati yang menjaga Mila," ucap Pak Hardinata
"Ayah jangan pergi," jawab Mila
Mila menangis saat ayahnya akan berangkat ke Brunei Darussalam. Melihat putrinya menangis Pak Hardinata berusaha menenangkanya.
"Mila, tolong jangan nangis ya? ayah hanya sebentar kok, ayah harus pergi ke Brunei karena ada urusan bisnis," ucap Pak Hardinata
"Mila mau ikut ayah," jawab Mila
"Gak bisa Mila, Mila harus sekolah, ayah sudah mencarikan kamu guru untuk belajar di rumah. Mila harus belajar yang rajin supaya nanti bisa menggantikam ayah di perusahaan," ucap Pak Hardinata
Mila mencium tangan ayahnya lalu menatap kepergian ayahnya menaiki taksi menuju bandara. Setelah kepergian Pak Hardinata, Mpok Wati yang masih berada di halaman rumah meminta izin pulang kampung karena anaknya sakit.
"Non, Mpok tadi belum sempat bilang sama Tuan. anak Mpok di kampung sedang sakit. Mpok rencananya mau izin 3 hari untuk pulang kampung," ucap Mpok Wati
"Iya Mpok, Mila doakan anak Mpok cepat sembuh," jawab Mila
"Iya Non, terima kasih. tapi Mpok juga bingung Non, nanti kalau tidak ada Mpok di rumah yang bersih bersih rumah dan masak siapa? siapa yang gantiin pekerjaan Mpok," ucap Mpok Wati
"Mila tidak tahu Mpok, Mila juga bingung," jawab Mila polos
Mpok Wati tidak tega melihat wajah melas majikanya yang polos. Karena tidak tega, akhirmya Mpok Wati memutuskan tidak jadi izin.
"Ya sudah Non, gak usah dipikirkan. Non fokus sekolah saja, Mpok gak jadi izin," ucap Mpok Wati
"Tidak apa apa Mpok, biar saya yang mengurus rumah ini dan menjaga Mila. Sebaiknya Mpok tetap harus pulang kampung," saut Haikal
"Wah, terima kasih banyak Mas Haikal. saya jadi tenang kalau ada Mas Haikal yang jagain Mila. kalau gitu Mpok pamit dulu, assalamualaikum," ucap Mpok Wati
"Waalaikumsalam," jawab Haikal dan Mila
Sekarang di rumah hanya ada Mila dan Haikal. Mila saat itu menyiapkan buku, alat tulis dan boneka sapi sebelum belajar. Haikal yang melihat Mila membawa boneka sapi saat belajar ingin sekali tertawa tetapi dirinya menahanya.
"Lihatlah kelakuan gadis ini didepanku. apakah dia memang sudah SMA? Apakah dia tidak malu? dia membawa boneka sapinya untuk menemaninya belajar. bahkan bonekanya didudukan seakan akan boneka itu ikut belajar. apakah boneka sapinya itu sangat berharga? hingga kemana mana boneka sapi itu selalu dia bawa?" batin Haikal
Haikal yang penasaran saat itu mencoba bertanya pada Mila tentang boneka sapi yang ikut menemaninya belajar.
"Nona, apakah boneka sapi itu sangat berharga bagi Nona?" tanya Haikal
"Iya, sangat berharga sekali. perkenalkan namanya Echi. Echi ini sahabat Mila. Echi sangat istimewa bagi Mila. Jika rindu ibu, Mila selalu memeluk Echi," jawab Mila
"Apakah Echi adalah pemberian dari Ibu Nona?" tanya Haikal
"Iya benar, Echi hari ini juga ikut sekolah sama Mila," jawab Mila
"Sangat polos," batin Haikal
Tak lama kemudian, guru privat Mila datang dan mulai melaksanakan pekerjaanya. Mila sangat antusias mengikuti pembelajaran dengan guru privatnya. Haikal yang menatap Mila belajar ikut tersenyum.
Namun disela sela menatap Mila belajar, ponsel Haikal bergetar karena ada notifikasi pesan dari Sukma.
📩 "Sayang, gimana hari pertamamu bekerja?" pesan Sukma
📩 "Hari pertama lancar," balas Haikal
📩 "Semangat bekerja sayang, jangan lupa tujuan menjadi bodyguard," pesan Sukma
Haikal hanya membaca pesan dari Sukma tanpa membalasnya. Pandangan Haikal kembali tertuju pada Mila yang sedang fokus belajar. Diam diam Haikal memfoto Mila yang sedang belajar. Setelah memfoto Mila, Haikal tersenyum senyum memperhatikan foto Mila yang sedang belajar. Hingga tanpa sadar, Haikal mengucap sesuatu yang didengar oleh Mila.
"Cantik," ucap Haikal
"Bang Ikal, apa yang cantik?" tanya Mila
"Oh, anu ini Bang Ikal sedang lihat foto bunga matahari bagus banget. nanti Bang Ikal lihatkan. sekarang Nona lanjutkan belajarnya dulu," jawab Haikal
"Baiklah," saut Mila
---------------
@@@@@
Yuk dukung author dengan like, coment dan vote novel ini !!!!
Rate, Like, Coment dan Vote kalian sungguh berharga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments