Kriiiiiinngggg...... Suara alarm membangunkan Nathalia dari tidur nyenyak nya.
"Hoammm, kenapa malam ini cepat berlalu, aku masih ingin berlama-lama disini" Gumam Nathalia.
Nathalia menyingkapkan selimut yang masih melekat di tubuhnya, udara dingin membuat sekujur tubuhnya merinding, ingin rasanya Nathalia kembali berbaring dan menggunakan selimut tebal itu, tapi dia menepis keinginan itu.
"Benar kata papa, aku harus mencoba menerima semua ini, ini adalah impianku" Batin Nathalia menyemangati diri sendiri.
Tapi sesaat kemudian Nathalia seperti memikirkan sesuatu.
"Tapi.... Kampungan , penuh becek, gak ada mall, restoran,salon. Adanya palingan cuman sawah yang penuh lumpur dan rumah yang kumal" Pikir Nathalia lagi membuat dia bergidik membayangkan hidupnya tanpa kemewahan.
Nathalia mengambil Handphone miliknya, begitu banyak notifikasi yang datang. Semua teman-temannya mamposting sekolah mewah tempat mereka di tempatkan.
"Nasibku benar-benar sial..!! " Umpat Nathalia hendak membanting Handphone mewah miliknya.
"Ehhhh... Tapi sayang juga nih di banting" Ucap Nathalia mengurungkan niatnya.
Tak tak tak...
Terdengar suara langkah kaki mendekati kamar Nathalia.
Tok tok tok... Suara ketukan pintu terdengar.
"Lia sayang, kamu sudah bangun? Buka pintunya sayang!" Panggil Tiara.
"Bentar ma.. " Sahut Nathalia dari dalam kamar lalu membukakan pintu.
"Kenapa belum mandi sayang? Kakak kamu masih punya banyak kerjaan, nanti kalau kelamaan dia malah gak jadi antarin kamu" Kata Tiara.
"Ini aku mau mandi kok ma"
"Ya sudah, mama tinggal ya. Jangan lama-lama sayang, kami tunggu di meja makan." Suruh Tiara.
"Baik mama sayang" Jawab Nathalia memberikan senyuman indahnya.
Tiara meninggalkan putrinya di kamar sedangkan ia pergi ke lantai bawah untuk duduk bersama sang suami.
Nathalia melangkahkan kaki nya ke dalam kamar mandi berukuran besar. Dia menikmati betapa nyamannya berendam di dalam bathup dengan aroma yang menenangkan dan busa yang berlimpah.
"Ini hari terakhir aku merasakan ini" Batin Nathalia dan menghela napas panjang.
Puas membersihkan diri dalam kamar mandi, dia bergegas mengganti bajunya. Dengan memakai rok mini dan baju nya yang ketat membuat bentuk tubuhnya yang langsing terlihat.
Selesai berdandan Nathalia menuruni tangga, di meja makan orangtuanya dan kakaknya tengah menunggu dia untuk sarapan.
Walaupun banyak kesibukan yang dilakukan setiap anggota keluarga, makan bersama di pagi hari tidak pernah terlewatkan bagi mereka.
"Adik kesayanganku sudah datang" Kata Martin.
"Pagi kak, pagi pa" Sapa Nathalia.
"Pagi sayang " Sahut Roy, papa Nathalia.
"Makanan enak terakhir nih kayaknya" Ucap Martin mengejek.
"Kakak jahat bangat sih" Rengek Nathalia.
"Martin.. Jangan gitu dong sama adik mu" Ucap Tiara.
"Rasain tuh, dimarahin. Weekk.. " Ucap Nathalia menjulurkan lidahnya.
"Dasar anak manja..." Balas Martin.
"Ma....." Seru Nathalia.
"Sudah, sudah... Kita sarapan dulu, nanti terlambat" Ucap Roy.
Pembantu di rumah itu yang akrab disapa Bi Inah, segera menyiapkan makanan bagi majikannya.
Bi Inah adalah pembantu yang ditugaskan khusus untuk menyiapkan makanan. Dan masih ada beberapa pembantu lain yang mengerjakan tugasnya masing-masing.
Selesai sarapan mereka kembali berbincang, karena masih ada sedikit waktu lagi sebelum berangkat pada tujuan masing-masing.
"Barang-barang mu sudah di kemas Lia?" Tanya Tiara.
"Sudah, Ma. Bi Tuti tolong ambilkan koper yang di atas ya!" Perintah Nathalia pada pembantunya.
"Baik non".
Setelah pergi ke atas untuk mengambil barang majikannya ia kembali dengan dua koper di tangannya.
"Ini non, dua koper lainnya juga ikut non?" Tanya Bi Tuti menanyakan dua koper lain yang masih ia tinggalkan.
"Iya, Bi" Ucap Nathalia membuat yang lainnya menggeleng.
Pembantu tersebut kembali lagi dengan dua koper besar.
"Ya ampun , Lia... Kayak mau pindahan aja" Ujar Martin.
"Ya mau gimana? Semuanya barang-barang penting" Jawab Nathalia.
"Oke deh. " Ucap Martin mengalah.
"Bi, tolong panggilkan supir untuk membawa semua barang-barang Lia dan masukkan ke bagasi mobilnya." Suruh Tiara.
"Baik nyonya" Ucap Bi Tuti lalu pergi memanggil supir.
"Kita berangkat sekarang?" Tanya Martin.
"Ayok kak. Ma, Pa , Nathalia pamit ya." Pamit Nathalia dengan wajah sedih.
"Iya sayang. Belajarlah untuk jadi yang lebih baik lagi. Tunjukkan bahwa ini memang impian yang selama ini kamu harapkan." Ucap Roy lalu memeluk putrinya.
"Hati-hati sayang, jaga kesehatan mu. Jangan lupa untuk mengabari mama yah..!" Pinta Tiara dan memeluk Putrinya.
"Aku pergi ya... Bye Ma, Pa" Ucap Nathalia melambaikan tangannya.
"Bye sayang" Ucap Tiara dengan air mata di wajahnya karena harus melepaskan putrinya.
Dua mobil melaju perlahan meninggalkan kediaman Keluarga Alexander. Satu mobil milik Martin yang ia gunakan untuk mengantar adiknya, dan satu lagi mobil milik Nathalia yang digunakan untuk membawa barang Nathalia dan yang akan ia gunakan nantinya di tempat ia bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Kusii Yaati
aq mampir thor
2022-01-12
0
Clara
lanjut..
2021-10-30
0
Istiana
hampir kebanyakan cerita yang gue baca pasti pembantunya bi inah. kalo pembantunya bi inah gue mikirnya jadi ke sinet dari jendela smp😪😪
2021-06-28
0