ULANG TAHUN SEKOLAH?

Nina menatap sebal pada pria yang menepuk pundaknya tadi.

"Mau apa loe?" Tanya Nina jutek.

"Ketik nomernya Ara." Jawab Marvell tenang sambil menyodorkan hp miliknya.

Nina menatap sejenak pada sebuah hp bermerk apel di gigit tersebut. Kemudian dia beralih menatap ke arah yang punya.

"Gue gak mau." Ketus Nina sambil melipat kedua lengannya di dada.

Marvell pun menatap malas wanita di hadapannya ini.

"Ya elahh, pelit amat. Gue bayar deh."

Nina menggelengkan kepalanya singkat.

"Udahlah, kasih aja." Timpal seseorang dari arah belakang Marvell.

Nina yang melihatnya langsung mendengus sebal. Lalu memilih untuk pergi dari sana. Namun tangannya segera di tahan oleh Marvell.

"Gue turutin deh, apa mau loe. Tapi please, kasih nomer Ara sama gue." Pinta Marvell dengan tatapan memelasnya.

Nina tetap menggelengkan kepalanya.

"Kasih aja kenapa." Sahut Julian.

"Kok loe yang sewot sih?" Balas Nina dengan juteknya.

Marvell terdiam sambil melirik Nina dan Julian secara bergantian. Kini kedua orang itu saling menatap tajam satu sama lain.

Namun Nina lebih dulu memutuskan pandangannya dan beralih menatap Marvell.

"Siniin hp loe."

Dengan cepat Marvell menyodorkan hpnya kepada Nina. Nina pun mengetikkan nomer Ara di hp itu, setelah selesai, dia kembalikan lagi pada pemiliknya. Kemudian bergegas pergi dari sana karena pesanan ojek onlinenya telah tiba.

"Udahlah. Jangan di liatin terus, nanti baper." Goda Marvell pada Julian yang memandangi kepergian Nina.

"Apaan sih loe?" Julian lalu memilih untuk meninggalkan Marvell. Dan menuju ke parkiran untuk mengambil motor sportnya.

...* * *...

Malam harinya...

Setelah makan malam bersama kedua orangtuanya, Marvell lekas masuk ke dalam kamarnya.

Dan mengatakan pada kedua orangtuanya, bahwa dirinya akan belajar untuk ulangan semester awal. Preett😝

Padahal, dirinya ingin chattingan dengan Ara.

Hay ✅

Dan tak butuh waktu lama, pesan Marvell sudah di lihat.

^^^Iya. Ini siapa?✅^^^

Alangkah senangnya hati Marvell walaupun hanya mendapat balasan singkat dari sang pujaan hati.

**Ini aku yang di kantin tadi😊.✅

^^^Ooo..yang tadi ribut^^^

^^^sama Nina yaa?✅^^^

"Yaa elah, kenapa cuman ributnya yang dia inget?" Gumam Marvell.

Iya, mungkin.

Kalau boleh tau, kamu lagi apa?✅

^^^Lagi belajar kak.✅^^^

"Pacar idaman." Celetuk Marvel sambil tersenyum seperti orang gila.

Apa kamu tau namaku?✅

^^^Enggak.✅^^^

Panggil aja Marvell, okey?✅

^^^Oh, iya kak.✅^^^

"Udah gue bilang panggil Marvell, eh masih di panggil kakak."

Chattingan pun hanya sebentar, karena Ara harus belajar dan mengisi PR-nya. Sedangkan Marvell? Mau ada PR atau enggak, dia gak peduli sama sekali.

...* * *...

Matahari sudah menampakkan dirinya. Dan bergantian dengan sang bulan.

Dan semua siswa-siswi, mulai kembali pergi ke sekolah seperti biasa. Begitupuj dengan Ara.

Dia baru saja turun dari mobilnya, lalu melangkahkan kakinya untuk memasuki sekolahnya.

"Vell, nohh." Tunjuk Julian saat melihat ada Ara.

Marvell yang saat itu berada di parkiran dan sedang duduk di atas motornya, langsung bergegas turun dan berjalan menghampiri Ara. Sementara teman-temannya, pergi menuju ke kelasnya.

"Hay.." Sapanya seperti chattingannya semalam.

Ara segera menoleh dan menatap Marvell bingung.

"Kakak nyapa aku?"

'Polos amat sih, dek.' Batin Marvell menjerit.

"Ya iyalah. Kamu inget aku gak?"

Ara mengerutkan dahinya sejenak, kemudian menggelengkan kepalanya pelan.

Marvell pun menghembuskan nafasnya.

"Aku yang semalem chat kamu."

Seketika Ara berOh ria, "Kak Marvell ya?"

Dengan cepat Marvell mengangguk antusias.

"Yuk, ke kelas."

Ara mengangguk kecil. Kedua orang itu pun berjalan bersama menuju ke kelas.

Setibanya di kelas 11 IPA 1, Marvell langsung berpamitan untuk ke kelasnya. Ara hanya mengangguk singkat, kemudian masuk ke dalam kelasnya.

Marvell menuju ke kelasnya sambil bersiul ringan. Bahkan, tak jarang banyak dari kaum hawa yang menatapnya kagum dan terpesona.

Ketika dia sudah tiba di kelasnya, dirinya langsung di sambut dengan suara Randy dan Julian yang sedang berduet bersama.

"Mending diem geh. Suara loe pada thu, bikin sakit telinga gue." Ucap Marvell sambil berjalan menuju ke bangkunya.

Randy dan Julian menatap tajam Marvell yang terlihat tidak perduli.

"Mentang-mentang abis ketemu gebetan." Cibir Randy yang tak di tanggapi oleh Marvell sama sekali.

Dan tak lama, bel pun berbunyi. Semua anak kelas 12 1PA 3, langsung menuju ke lapangan atas intrupsi dari ketua kelas. Karena memang jadwal mereka saat ini adalah penjas.

Mereka melakukan pemanasan dulu. Setelah itu, pak Riko yang sebagai guru penjas, tiba di lapangan dan mengumumkan sesuatu.

"Selamat pagi anak-anak." Sapanya.

"Pagi pakk."

"Sehat semua?" Tanya pak Riko.

"Ni guru pakek basa-basi segala." Bisik Julian pada teman-temannya.

"Sehat pakk."

"Oke. Disini saya akan membicarakan sesuatu. Minggu depan, kita akan merayakan ulang tahun sekolah seperti tahun sebelumnya. Dan kalian tahu bukan? Setiap ulang tahun sekolah ini, kita akan mengadakan lomba."

Semua siswa yang ada di hadapan pak Riko mengangguk benarkan perkataannya.

"Oleh sebab itu, hari ini saya akan membebaskan kalian untuk bermain olahraga yang kalian suka."

"Yee..." Sorak semua muridnya.

"Tapi, kecuali untuk tim yang biasa main basket. Kalian akan latihan dengan di awasi oleh bapak."

"Yahhh..." Itulah nada kecewa dari anak tim basket.

"Sekarang, kalian boleh bubar. Dan untuk kalian empat serangkai, mendekat ke arah bapak."

'Apa boleh buat?' Batin Marvell pasrah.

Empat serangkai memang selalu terkenal dengan keonarannya. Namun senakal apapun mereka, mereka masih memiliki prestasi di bidang olahraga, contohnya basket.

Marvell, Rafa, Randy, Julian dan di tambah satu murid lagi dari kelas mereka yang bernama Bagus, sang ketua kelas.., melangkah menghampiri pak Riko.

"Seperti biasa, kalian akan tanding saat ulang tahun sekolah di adakan."

Kelima pria itu hanya mengangguk.

"Dan kamu Rafa, harus membimbing anggota-anggota kamu. Kamu mengerti?"

Rafa langsung mengangguk mantap.

Lalu mereka berlima, mulai latihan basket pada hari ini. Hingga ketika waktunya pulang, mereka harus tetap berada di sekolah untuk latihan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!