Ch. 03 - Nyanyian sang Biduan

Jakarta, 15 Februari 2042

" Kurasakan hatiku, meragu...

Kuharus bagaimana, ku tak tahu...

Merasa sepi, dalam hatiku...

Merasa hampa, dalam hidupku...

Saatku buka mataku

Kulihat, senyum manismu

Memberi kehangatan di jiwaku

Ku bahagia...

Namun semua itu, semu

Hanya bayang dalam pikiranku

Merasa sepi, dalam hatiku

Merasa hampa, dalam hidupku

Semua, kini tiada

Hal yang kurindukan darimu

Dengan perasaan hampa

Ku bernyanyi... "

Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok Plok !!!

Gemuruh tepuk tangan seketika memenuhi taman kecil ini, suasana pun menjadi meriah...

"Lagi lagi lagi!" teriak para penonton

Gadis penyanyi itu tersenyum, sebelum akhirnya menolak dengan sopan permohonan orang-orang itu.

"Maaf ya semua, Pertunjukan hari ini sampai disini saja. Tapi jangan khawatir, akan ada pertunjukan-pertunjukan lainnya. Nanti datang dan saksikan ya!"

Gadis itu kemudian membereskan gitarnya, kemudian melambai-lambaikan tangannya kepada para penonton yang mulai membubarkan diri.

Jadi dia ya?

Aku pernah mendengar dari teman-temanku disekolah, tentang seorang gadis cantik yang sering bernyanyi dari taman ke taman. Gadis itu walaupun, maaf, buta, namun suaranya sangat indah. Dia juga lumayan aneh, bisa berjalan dengan lancar tanpa tongkat bantu selayaknya orang normal. Beberapa temanku berteori kalau dia memiliki kemampuan seperti salah satu superhero terkenal dari barat, yaitu pendengaran yang tajam. Sehingga dia seakan bisa "melihat" dari suara. Yah, awalnya aku meragukan hal itu, namun melihatnya secara langsung begini, mau tidak mau aku kepikiran...

Apa benar dia memiliki pendengaran super?

Tiba-tiba gadis itu berjalan ke arah sini, semakin dia mendekat ke tempat dudukku, semakin jelas figurnya terlihat. Dia sangat cantik, rambut hitam panjangnya dibiarkan terurai. Badannya terlihat sangat indah dan terawat, dan mata abu-abunya yang unik menambah kesan misterius...

Eh tunggu...

Dia datang ke arahku!

"Ehm, halo?"

Sekarang dia bicara padaku...

"Ha- lo?"

Raut wajahnya berubah kegirangan

"Kau, selalu mandi pakai sabun kan?"

Ok

Mungkin ini kedengarannya aneh...

Tapi begini, karena invasi E.P, berbagai komoditas menjadi langka. Orang-orang jadi semakin berhemat dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Salah satu komoditas yang dihemat orang-orang adalah sabun. Kebanyakan orang hanya mandi menggunakan sabun tiga hari sekali, itupun menggunakan sabun kualitas rendah yang diproduksi pada Era Energyless. Sabun itu hanya berbusa, namun jangan harap berbau wangi. Ya, sabun itu tidak ada baunya, hanya membersihkan saja!

Tapi aku? Beruntung karena aku memiliki keluarga yang cukup berada, dan ayahku adalah seorang pencinta kebersihan, sehingga dia menyetok ribuan sabun dari Era Lama di gudang kami. Jadi, ya, aku selalu mandi dengan sabun wangi setiap hari. Yah, bahkan di sekolah aku dijuluki si wangi...

Halo... Bukannya aku yang wangi, tapi kalian yang bau!

"Yah, begitulah..." balasku heran

Gadis itu tersenyum lembut, kemudian duduk di sebelahku...

"Namaku Dorothea Hart, biasa dipanggil Thea, kamu?" tanyanya seraya mengulurkan tangan kepadaku

"Aku Nandra, Danenandra Kamandaka... Senang bisa berkenalan" ucapku seraya menyambut uluran tangannya

"Hmm..."

Dia terdiam sejenak, sambil sedikit memiringkan kepalanya ke arahku...

"Coba bilang, sekolah..."

"Kenapa?"

"Bilang saja..."

Ya sudahlah, kuturuti saja kehendak gadis cantik di depanku ini

"Sekolah,"

"Hmm..."

"Dari suaramu, kamu masih pelajar ya? Sekitar kelas 3 SMA? Bukannya sekarang jam pelajaran? Kamu bolos ya?"

Gila! Gimana dia bisa tahu?

"Gimana?"

"He he he, rahasia..." balasnya sambil tersenyum manis

"Lalu, kamu juga masih pelajar kan? Bukannya berarti kamu bolos juga?"

Dia kemudian menatapku heran, kemudian tertawa terbahak-bahak

"Ha ha ha ha, memangnya aku terlihat semuda itu ya?"

Bentar, kalau dilihat dari wajahnya sih dia kira-kira seumuran denganku

"Kamu seumuran denganku kan? Atau lebih muda?"

Sekali lagi dia tertawa...

"Ha ha ha ha, ada-ada saja kamu, begini-begini, aku sudah lulus SMA 3 tahun yang lalu..."

"Eh, berarti?"

"Usiaku sekarang 21... Bukan 18 tahun sepertimu..."

Wow, aku tertipu dengan penampilannya. Wajahnya terlihat masih sangat muda

"Wah, selain cantik, kau juga awet muda ya..."

Seketika raut wajahnya berubah...

"Cantik ya?"

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanyaku khawatir

Thea menggeleng pelan, kemudian berkata pelan...

"Aku buta sejak lahir..."

J****EDARRRR!!!!

Sial, aku salah ngomong! Membicarakan masalah penampilan dengan orang buta, sama saja berbicara mengenai asyiknya bernyanyi ria dengan orang bisu...

"Maaf..."

"Ga apa-apa kok..."

Tiba-tiba pikiran kampretku datang...

"Oh ya, aku dengar dari orang-orang, katanya kamu punya pendengaran super!"

"Ya, bisa dibilang begitu, bukan cuma pendengaran sih..."

"Bukan cuma pendengaran?"

Dia mengangguk antusias

"Ya, selain pendengaran, penciumanku juga cukup tajam. Lidah dan kulitku juga sangat sensitif..."

Begitu, Tuhan itu adil ya?

Walaupun banyak yang meragukan keberadaan-Nya, apalagi semenjak invasi E.P, namun aku masih yakin akan adanya Tuhan. Berbagai keajaiban kecil yang terjadi, seperti pada Thea, membuatku percaya dengan keberadaan yang lebih tinggi dan kuasa diatas kita...

"Nan? Oi?"

Suara Thea mengagetkanku

"Ah, aku melamun lagi ya? Maaf deh, sudah kebiasaan," ujarku seraya mengaruk rambutku yang tidak gatal

"He he he, unik juga kamu, bisa-bisanya melamun ditengah pembicaraan gadis cantik begini..."

"He he he, iya deh yang cantik, maaf ya."

Ya, kelihatannya Thea tidak terlalu terganggu dengan kata cantik...

"Hmmm, indra selain penglihatanku memang tajam... Tapi tetap saja aku ga bisa mengerti sesuatu secara visual..."

"Begitu, kau pasti kerepotan ya?"

"Begitulah, eh Nan, bisa bantuin aku ga?"

"Bantu gimana?"

"Kamu bisa, mendeskripsikan wajahku kan?"

"Eh? Tapi?"

"Bukannya kamu tadi bilang aku cantik?"

Kembali kugaruk rambutku yang tidak gatal, kemudian...

"Gimana ya ngomongnya... Hmmm... Kulitmu putih mulus, Rambut panjangmu hitam lebat. Matamu, abu-abu... Bibirmu merah merona alami... "

"Gitu aja?"

"Ya, aku gak terlalu berbakat dengan kata-kata"

Wajah Thea pun terlihat kesal, gawat, harus segera mencairkan suasana nih!

"Oh ya? Lagu yang tadi bagus sekali, itu lagu ciptaanmu? Atau lagu itu ciptaan orang lain?" tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan

"Mau mengalihkan pembicaraan ya?"

"Eh? Engga kok, aku cuman ..."

Tiba-tiba Thea tertawa kecil...

"Ya udah deh, lagu tadi ciptaanku sendiri..."

"Oh, pasti terinspirasi dari mantan kan?"

TAK! Thea mengetuk kepalaku keras

"Apaan sih?"

"Kamu ini, masih kecil sudah ngomong mantan-mantanan,"

"Halo, beda umur kita ga jauh-jauh amat neng,"

Kami pun tertawa bersama

Aneh, padahal kami baru kenal, kok rasanya akrab banget ya?

Thea pun kemudian kembali berdiri, sambil mengambil gitarnya...

"Aneh banget ya, kita bisa becandaan begini gara-gara sabun..."

"Ya, begitulah..."

Akupun berpikir sejenak, kemudian membuka mulutku pelan...

"Kira-kira kita bisa ketemu lagi ga ya? Kapan kamu ke taman ini lagi?"

"Entahlah, aku juga tidak tahu."

Yah, hidup ini tidak selalu berjalan seperti yang kita harapkan... Kenapa aku berharap ketemu dia lagi ya, kenal aja baru beberapa menit yang lalu.

"Tapi aku punya firasat, kalo kita akan bertemu lagi. Firasatku biasanya manjur loh."

Eh?

"Ya udah, aku pergi dulu ya... Dah Nandra!" Ujarnya sambil melambaikan tangan ke arahku

"Ya, hati-hati di jalan ya!" Kataku sambil membalas lambaian tangannya

Diapun perlahan berjalan menjauh dari taman, kuperhatikan terus sosoknya sampai akhirnya menghilang di kerimbunan pohon-pohon di sekeliling taman.

Dia sudah pergi ya?

Kucoba membuka kembali bukuku, namun setelah 3 lembar, aku merasa mengantuk. Hadeh, gara-gara suasana taman yang enak nih, jadi pengen rebahan kan?

Kumasukan bukuku kembali kedalam tas, kemudian sambil sedikit merengangkan badan, kuambil posisi tidur yang nyaman dibangku taman ini. Dengan menggunakan tas sebagai bantal darurat, kuselonjorkan kakiku sampai sedikit keluar dari bangku.

Mantap! Posisi Wuenak ini!

Ditemani desiran pelan angin pagi dan suara gemerisik daun, aku pun menguap pelan. Sedikit demi sedikit, mataku pun terpejam...

Bersambung

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

next

2021-06-17

1

Daffa Abiyyu

Daffa Abiyyu

Mantap Mbang Author dan Juga lumayan Ilustrasi nya mbak Vina semoga sukses saya dari dulu selalu ingin baca sebuah novel yang ada ilustrasi nya, ini adalah novel pertama yang saya baca tetapi ada ilustrasi nya semoga lebih bagus lagi ilustrasi nya dan novel Mbang

salam kenal dari Daffa Abiyyu

2020-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 Ch. 00 - Prolog
2 Ch. 01 - Sang Siswa Introvert
3 Ch. 02 - Baterai = Nyawaku!
4 Ch. 03 - Nyanyian sang Biduan
5 Ch. 04. - Parasit Abnormal
6 Ch. 05 - Misi Penting
7 Ch. 06 - Pekerjaan Sekolah
8 Ch. 07 - Bolos
9 Ch. 08 - Berburu
10 Ch. 09 - Pertemuan
11 Ch. 10 - Proposal Kerjasama
12 Ch. 11 - Bebas
13 Ch. 12 - Petualangan Dimulai
14 Ch. 13 - Samudra
15 Ch. 14 - Earth Defense Force
16 Ch. 15 - Misi Baru!!!
17 Ch. 16 - Bajak Laut?!
18 Ch. 17 - Pertempuran Laut!!!
19 Ch. 18 - Pertempuran Laut!!! (2)
20 Ch. 19 - Pertempuran Laut!!! (3)
21 Ch. 20 - Pertempuran Laut!!! (4)
22 Ch. 21 - Saat Genting!!!
23 Ch. 22 - Karamnya Titanic!!!
24 Ch. 23 - Duel Maut!!!
25 Ch. 24 - Markas Pusat E.D.F
26 Ch. 25 - Small Talk
27 Ch. 26 - Peperangan Laut!!!
28 Ch. 27 - Topeng
29 Ch. 28 - Serangan
30 Ch. 29 - Kekacauan di Big Tower
31 Ch. 30 - Ide Gila!
32 Ch. 31 - Abnormal
33 Ch. 32 - Pertarungan Parasit
34 Ch. 33 - Belum Mati!
35 Ch. 34 - Secret Tunnel
36 Ch. 35 - Jawaban?
37 Ch. 36 - Kebenaran
38 Ch. 37 - Pilihan
39 Ch. 38 - Epilog
40 Ch. 39 - Prolog Season 2
41 Ch. 40 - Wabah
42 Ch. 41 - Pasukan Serigala Putih
43 Ch. 42 - Api Dendam
44 Ch. 43 - Konfrontasi
45 Ch. 44 - Pertarungan Tekad
46 Ch. 45 - S.O.G
47 Ch. 46 - Bangkit!
48 Ch. 47 - Rehat Sejenak
49 Ch. 48 - Tenang Sebelum Badai
50 Ch. 49 - Deklarasi!
51 Ch. 50 - Salah Perhitungan
52 Ch. 51 - Kontak
53 Ch. 52 - Rio Grazio
54 Ch. 53 - Titik Balik
55 Ch. 54 - Big Talk
56 Ch. 55 - Penyusup
57 Ch. 56 - Fajar Peperangan
58 Ch. 57 - World War III
59 Ch. 58 - World War III (2)
60 Ch. 59 - Duka
61 Ch. 60 - Kelabu
62 Ch. 61 - World War III (3)
63 Ch. 62 - Kutukan
64 Ch. 63 - World War III (4)
65 Ch. 64 - World War III (5)
66 Ch. 65 - "God"
67 Ch. 66 - Deep Talk
68 Ch. 67 - Pengorbanan
69 Ch. 68 - Persimpangan
70 Ch. 69 - Selisih
71 Ch. 70 - Akhir
72 Ch. 71 - Epilog (Tamat)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Ch. 00 - Prolog
2
Ch. 01 - Sang Siswa Introvert
3
Ch. 02 - Baterai = Nyawaku!
4
Ch. 03 - Nyanyian sang Biduan
5
Ch. 04. - Parasit Abnormal
6
Ch. 05 - Misi Penting
7
Ch. 06 - Pekerjaan Sekolah
8
Ch. 07 - Bolos
9
Ch. 08 - Berburu
10
Ch. 09 - Pertemuan
11
Ch. 10 - Proposal Kerjasama
12
Ch. 11 - Bebas
13
Ch. 12 - Petualangan Dimulai
14
Ch. 13 - Samudra
15
Ch. 14 - Earth Defense Force
16
Ch. 15 - Misi Baru!!!
17
Ch. 16 - Bajak Laut?!
18
Ch. 17 - Pertempuran Laut!!!
19
Ch. 18 - Pertempuran Laut!!! (2)
20
Ch. 19 - Pertempuran Laut!!! (3)
21
Ch. 20 - Pertempuran Laut!!! (4)
22
Ch. 21 - Saat Genting!!!
23
Ch. 22 - Karamnya Titanic!!!
24
Ch. 23 - Duel Maut!!!
25
Ch. 24 - Markas Pusat E.D.F
26
Ch. 25 - Small Talk
27
Ch. 26 - Peperangan Laut!!!
28
Ch. 27 - Topeng
29
Ch. 28 - Serangan
30
Ch. 29 - Kekacauan di Big Tower
31
Ch. 30 - Ide Gila!
32
Ch. 31 - Abnormal
33
Ch. 32 - Pertarungan Parasit
34
Ch. 33 - Belum Mati!
35
Ch. 34 - Secret Tunnel
36
Ch. 35 - Jawaban?
37
Ch. 36 - Kebenaran
38
Ch. 37 - Pilihan
39
Ch. 38 - Epilog
40
Ch. 39 - Prolog Season 2
41
Ch. 40 - Wabah
42
Ch. 41 - Pasukan Serigala Putih
43
Ch. 42 - Api Dendam
44
Ch. 43 - Konfrontasi
45
Ch. 44 - Pertarungan Tekad
46
Ch. 45 - S.O.G
47
Ch. 46 - Bangkit!
48
Ch. 47 - Rehat Sejenak
49
Ch. 48 - Tenang Sebelum Badai
50
Ch. 49 - Deklarasi!
51
Ch. 50 - Salah Perhitungan
52
Ch. 51 - Kontak
53
Ch. 52 - Rio Grazio
54
Ch. 53 - Titik Balik
55
Ch. 54 - Big Talk
56
Ch. 55 - Penyusup
57
Ch. 56 - Fajar Peperangan
58
Ch. 57 - World War III
59
Ch. 58 - World War III (2)
60
Ch. 59 - Duka
61
Ch. 60 - Kelabu
62
Ch. 61 - World War III (3)
63
Ch. 62 - Kutukan
64
Ch. 63 - World War III (4)
65
Ch. 64 - World War III (5)
66
Ch. 65 - "God"
67
Ch. 66 - Deep Talk
68
Ch. 67 - Pengorbanan
69
Ch. 68 - Persimpangan
70
Ch. 69 - Selisih
71
Ch. 70 - Akhir
72
Ch. 71 - Epilog (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!