Ch. 02 - Baterai = Nyawaku!

Suatu Lab Misterius, 02 Januari 2042

"Hanya akan cukup untuk 1 tahun lagi..."

Kata-kata profesor Indra terus tergiang-ngiang dikepalaku, 1 Tahun, 1 Tahun!

K*mpret, ini sih istilahnya garis Deadline udah dibentangkan pas di depan muka gua...

Ha ah, Anj*ng!

Kulanjutkan membersihkan senjata-senjata tuaku, pistol, riffle, pisau komando... Benar-benar, Era Lama merupakan masa-masa keemasan senjata. Dengan ketiadaan energi seperti saat ini, kebanyakan senjata saat ini diolah secara manual oleh para tukang besi, profesi yang naik daun bersamaan dengan bangkitnya Era Energyless. Karena itulah, senjata menjadi langka dan mahal, yang sebenarnya tidak terlalu berpengaruh juga sih dengan keadaan dunia di masa kini.

Karena invasi E.P, manusia kini sedang sibuk-sibuknya membangun dunia kembali seraya berkompromi dengan ketiadaan energi, mana sempat berpikir tentang perang?

Namun, kondisiku berbeda, dengan jantung bionic ini, senjata menjadi barang bawaan wajib setiap aku pergi keluar... Kenapa katamu? Yah, masalahnya gini... Jantung Bionic ini bisa berfungsi dengan memanfaatkan energi listrik, yang untungnya, para E.P tidak "memakan" energi dalam bentuk mentah. Mereka tidak meminum bensin ataupun memakan baterai, sehingga menyisakan cukup banyak baterai untuk digunakan jantung bionicku. Namun, itu 20 tahun lalu, seiring berjalannya waktu, persediaan baterai di Lab E.D.F pun menipis. Selain berkurangnya pasokan baterai, masalah lainnya yang menderaku adalah E.P itu sendiri.

Begini, E.P memang tidak agresif pada mahluk hidup, namun pada kasusku, jantung bionicku menggunakan energi listrik. Karena tertanam dalam tubuhku, maka energi listrik jantung bionic sedikit tersamarkan. Dan untungnya mayoritas material yang digunakan pada jantung bionicku adalah karet dan plastik, yang bersifat Isolator, sehingga sedikit banyak membantu menyamarkan energi listrik yang dipancarkan jantungku. Namun bukan berarti para E.P tidak bisa merasakannya sama sekali. Pada jarak 100 meter, para E.P akan bisa mendeteksi energi yang dipancarkan jantungku. Jika hanya satu atau dua E.P bukanlah masalah besar, namun mereka selalu bergerombol dan kerja sama mereka cukup bagus. Mereka akan mengepungmu, dan kemudian menggunakan lengan-lengan kecil mereka menjadi sejenis Taser*. Listrik bertegangan tinggi yang satu E.P pancarkan memang tidak seberapa, namun jika sepuluh E.P menyerang bersamaan, cukup untuk membunuh seorang pria dewasa.

Jadi, intinya ada dua masalah besar bagiku. Pertama menipisnya stok baterai, yang berarti aku harus mencarinya diluar. Dan kedua tertariknya para E.P untuk menyerangku. Di dalam Lab bawah tanah ini memang relatif aman, namun diluar sana? Gerombolan E.P sudah menunggu untuk menyantap energi listrik bergerak ini...

Ha ah...

Aku pun menghela pelan, segitu beratnya kah beban hidupku ini?

Sambil terus membersihkan senjataku, aku teringat kembali pada masa-masa indah itu. Kecanggihan teknologi pada saat itu benar-benar mengesankan, yah walaupun semuanya kini menjadi sejarah. Tentu, manusia memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat teknologi-teknologi itu kembali, namun dengan keberadaan E.P disekeliling aku rasa hal itu tidak akan mudah. Bisa kau bayangkan, saat kita membangun generator misalnya, E.P pasti akan menyerang dan alhasil pembangunan akan gagal. Jumlah mereka juga sangat banyak jadi aku rasa senjata dan tentara tidak akan membantu banyak.

"Yosh, selesai!"

Kutatap senjata-senjataku yang telah bersih lagi, senjata-senjata ini sudah seperti sahabat bagiku. Para senjata inilah yang menemaniku dalam misi-misi di dunia luar, saat mengantarkan paket, mencari baterai-baterai, atau misi-misi penting lainnya. Entah bagaimana nasibku tanpa mereka. Bagiku senjata teramat penting, karena kondisi "Spesial"ku, semua anggota E.D.F tidak ada yang mau menjadi timku. Tentu saja, siapa yang mau melaksanakan misi bersama "magnet" E.P kan?

Tapi berkat semua itu, aku menjadi salah satu agen paling tangguh yang dimiliki E.D.F. Karena "kondisi" khususku, aku selalu diprioritaskan dalam masalah persenjataan. Berbeda dari anggota lainnya, semua senjata yang kumiliki adalah yang terbaik dan persediaan amunisiku juga berkali-kali lipat lebih banyak dari anggota lainnya. Beda dengan senjata mereka yang diproduksi dengan keterbatasan Era Energyless, senjataku adalah senjata Era Lama yang diproduksi dengan standar tinggi. Daya hancur, ketahanan, serta akurasi senjataku jauh, jauh lebih baik dari senjata Era Energyless.

Senjata-senjata itu pun kembali kusimpan ketempatnya, kemudian, setelah sedikit merengangkan badan, akupun melangkah pelan menuju ruangan profesor Indra...

"Oh Ian! Masuk Ian!"

Profesor Indra menyambutku saat aku tiba diruangannya. Kuperhatikan sekeliling tempat itu, dan...

"Kenapa mereka ada di sini prof?" tanyaku heran

"Bukan cuma lu yang dipanggil Ian," balas Jodi ketus

"Sudah-sudah, kita datang kesini bukan untuk bertengkar." Agri berusaha menengahi

Jodi, Agri, dan...

"Jadi, ada apa memanggil kami kemari Prof?"

Keifer...

Aku terdiam sejenak, tiga orang terbaik dari pasukan patroli Serigala Putih sedang ada diruangan yang sama denganku saat ini...

Pasukan Patroli Serigala Putih, mereka adalah unit pasukan khusus dari E.D.F yang memiliki misi untuk berpatroli di dunia luar. Tujuan pasukan ini menjaga kestabilan di sekitar area pengawasan kami, dalam hal ini kota Jakarta.

Dengan invasi E.P, komunikasi menjadi jauh lebih sulit, sehingga pemerintah kesulitan mengontrol tiap-tiap wilayah. Dan dikarenakan kondisi yang sulit ini, Para pemimpin dunia bersepakat untuk menghentikan peperangan untuk waktu yang tidak ditentukan / sampai berakhirnya invasi E.P. Kondisi ini menyebabkan tentara dan polisi tidak lagi efektif, sehingga dunia menyetujui untuk melebur mereka menjadi satu kesatuan, yaitu Earth Defense Force.

Dengan E.D.F, semua negara menjadi terbuka dan tidak ada rahasia lagi. Prioritas utama E.D.F adalah untuk menyelidiki asal usul E.P, mengusir mereka, dan membawa Era kejayaan manusia kembali. Karena sifat E.D.F yang tidak memihak negara manapun, melainkan memihak kemanusian, sehingga pertikaian antar negara yang tidak perlu terjadi bisa dicegah.

Namun masalah kemanusiaan bukanlah benar-benar berakhir, Perampok, pencuri, Bajak Laut, ******* pun masihlah ada bahkan didunia tanpa energi ini. Karena itulah, E.D.F yang terdiri dari leburan tentara dan polisi memiliki unit patroli yang berfungsi selayaknya polisi. Tiap-tiap kota memiliki pasukan patrolinya sendiri, yang mana semakin besar kotanya, semakin besar unitnya. Untuk pasukan patroli Serigala Putih, karena kota yang diawasi tergolong besar, ada 12.000 pasukan dibawah komando Keifer, pemimpin pasukan patroli Serigala Putih. Dan ya, Keifer bahkan bukan orang Indonesia. Dia berasal dari E.D.F cabang Kanada. Namun E.D.F tidak melihat asal-usul seseorang, melainkan kompetensi. Dan kuakui, Keifer memang sangat hebat.

Kenapa aku tahu?

Karena aku dulu adalah salah satu anggota pasukan patroli Serigala Putih...

"Ehm!"

Batukan kode dari Prof. Indra membuyarkan lamunanku

"Kita semua sudah berjuang selama ini, namun petunjuk tentang apa itu E.P masihlah sangat samar. Kita tidak tahu darimana asal mereka, dan mengapa mereka menginvasi bumi."

"Namun, kita tahu E.P bukanlah mahluk yang pandai, hampir semua tingkah lakunya didasarkan pada insting dan refleks, hampir seperti binatang."

"Lalu, apa hubungannya dengan dipanggilnya kita kemari?" tanya Jodi tak sabar

"Nah, hal itu terasa aneh bukan? Apakah mereka hanya bergerak berdasarkan instingnya menuju bumi dari planet asal mereka dari luar angkasa?"

"Tunggu" sela Keifer , "Bagaimana kita bisa tahu mereka berasal dari luar angkasa atau bahkan dari luar bumi? Memang, mereka datang dari langit, tapi bisa saja mereka berasal dari bumi kan?"

Senyum kecil mengembang di wajah Profesor Indra, iapun melanjutkan penjelasannya

"Tepat sekali, ilmuwan kita sudah lama curiga kalau E.P berasal dari bumi, salah satunya dikarenakan semua material di tubuh E.P adalah material yang berasal dari bumi."

Profesor Indra memberi jeda sejenak, sebelum melanjutkan

"Namun kita tidak punya bukti kuat tentang hal itu, bagaimana mungkin, organisme aneh semacam itu dan sebanyak itu bisa tidak kita ketahui sebelumnya?"

"Mungkin mereka berasal dari kedalaman laut?" tanyaku penasaran

Profesor Indra menggeleng pelan, "Itu tidak mungkin, fitur tubuh mereka seolah dirancang untuk hidup di daratan, hidup di kedalaman laut atau dibawah tanah bukanlah kondisi yang cocok untuk tubuh mereka. Mahluk ini bisa bernafas melalui pori-pori kecil di kulitnya, dan mereka juga menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi. Kulit metal mereka berfungsi layaknya panel surya, yang mana akan sulit dilakukan jika di kedalaman laut ataupun dibawah tanah. Belum lagi kemampuan anti-gravitasi mereka yang aneh, yang belum pernah diketemukan pada mahluk apapun di bumi sebelumnya."

Kamipun terdiam sejenak, tenggelam dalam pikiran masing-masing

"Namun, akhirnya kita menemukan sebuah petunjuk penting yang mungkin membantu kita membongkar asal muasal E.P ini. Beberapa hari lalu, seorang warga sipil melihat penampakan E.P yang berbeda dari E.P lainnya. E.P ini berwarna merah, berbeda dari E.P lainnya yang berwana hitam legam. Tidak hanya sampai disitu, menurut laporan saksi mata, E.P ini memakan E.P lainnya..."

Wow, E.P yang memakan sesama E.P!

"Lalu, apa hubungannya E.P aneh ini dengan asal muasal E.P?" tanya Agri

Profesor Indra memandang Agri kesal, kemudian melanjutkan pembicaraannya

"Bukan E.P aneh, kami memanggilnya Abnormal Energy Parasite, atau Abnormal E.P. Begini, pada dasarnya mahluk hidup memang memiliki berbagai variasi. Anjing misalnya, ada berbagai ras yang ada didunia ini. Namun berbeda dengan E.P, sejauh ini mereka semua serupa, ciri-ciri fisik satu sama lainnya sama persis. Nah, keberadaan Abnormal E.P membuktikan adanya variasi pada E.P, namun anehnya sejauh ini hanya diketemukan satu saja."

"E.P itu pada dasarnya seperti mahluk yang dibuat, bukan tumbuh dan berkembang. Begitu "dilahirkan", E.P langsung pada bentuk dewasanya. Jika kalian perhatikan, E.P satu dan lainnya sama persis, seperti dicetak. Nah, kami memiliki teori mengenai Abnormal E.P ini..."

"Teori?" tanyaku

"Bahwa Abnormal E.P ini sebenarnya adalah "produk" cacat, yang berarti "pencetak" E.P tidaklah benar-benar sempurna, dia bisa menjadi variabel pembeda... Jika kita berhasil mendapatkan Abnormal E.P ini dan menelitinya, kita mungkin akan mendapatkan bukti yang cukup."

"Bukti yang cukup?" Tanya Keifer

"Untuk mengetahui asal-usul E.P," balas Profesor Indra yakin...

Ini hal yang bagus kan? Berarti kita bisa mengusir E.P kan?

Berarti...

Hidupku bisa kembali normal, kan?

 

Bersambung

*Taser : Alat (Senjata) yang menembakan duri/jarum yang tersambungkan kabel ke baterai yang menghasilkan kejutan listrik/setrum dan menyebabkan seseorang (penyerang) tidak bisa bergerak (mengalami kelumpuhan sementara) dalam waktu yang singkat.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

aku suka... next

2021-06-15

1

anggita

anggita

sdh like.,👍

2020-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 00 - Prolog
2 Ch. 01 - Sang Siswa Introvert
3 Ch. 02 - Baterai = Nyawaku!
4 Ch. 03 - Nyanyian sang Biduan
5 Ch. 04. - Parasit Abnormal
6 Ch. 05 - Misi Penting
7 Ch. 06 - Pekerjaan Sekolah
8 Ch. 07 - Bolos
9 Ch. 08 - Berburu
10 Ch. 09 - Pertemuan
11 Ch. 10 - Proposal Kerjasama
12 Ch. 11 - Bebas
13 Ch. 12 - Petualangan Dimulai
14 Ch. 13 - Samudra
15 Ch. 14 - Earth Defense Force
16 Ch. 15 - Misi Baru!!!
17 Ch. 16 - Bajak Laut?!
18 Ch. 17 - Pertempuran Laut!!!
19 Ch. 18 - Pertempuran Laut!!! (2)
20 Ch. 19 - Pertempuran Laut!!! (3)
21 Ch. 20 - Pertempuran Laut!!! (4)
22 Ch. 21 - Saat Genting!!!
23 Ch. 22 - Karamnya Titanic!!!
24 Ch. 23 - Duel Maut!!!
25 Ch. 24 - Markas Pusat E.D.F
26 Ch. 25 - Small Talk
27 Ch. 26 - Peperangan Laut!!!
28 Ch. 27 - Topeng
29 Ch. 28 - Serangan
30 Ch. 29 - Kekacauan di Big Tower
31 Ch. 30 - Ide Gila!
32 Ch. 31 - Abnormal
33 Ch. 32 - Pertarungan Parasit
34 Ch. 33 - Belum Mati!
35 Ch. 34 - Secret Tunnel
36 Ch. 35 - Jawaban?
37 Ch. 36 - Kebenaran
38 Ch. 37 - Pilihan
39 Ch. 38 - Epilog
40 Ch. 39 - Prolog Season 2
41 Ch. 40 - Wabah
42 Ch. 41 - Pasukan Serigala Putih
43 Ch. 42 - Api Dendam
44 Ch. 43 - Konfrontasi
45 Ch. 44 - Pertarungan Tekad
46 Ch. 45 - S.O.G
47 Ch. 46 - Bangkit!
48 Ch. 47 - Rehat Sejenak
49 Ch. 48 - Tenang Sebelum Badai
50 Ch. 49 - Deklarasi!
51 Ch. 50 - Salah Perhitungan
52 Ch. 51 - Kontak
53 Ch. 52 - Rio Grazio
54 Ch. 53 - Titik Balik
55 Ch. 54 - Big Talk
56 Ch. 55 - Penyusup
57 Ch. 56 - Fajar Peperangan
58 Ch. 57 - World War III
59 Ch. 58 - World War III (2)
60 Ch. 59 - Duka
61 Ch. 60 - Kelabu
62 Ch. 61 - World War III (3)
63 Ch. 62 - Kutukan
64 Ch. 63 - World War III (4)
65 Ch. 64 - World War III (5)
66 Ch. 65 - "God"
67 Ch. 66 - Deep Talk
68 Ch. 67 - Pengorbanan
69 Ch. 68 - Persimpangan
70 Ch. 69 - Selisih
71 Ch. 70 - Akhir
72 Ch. 71 - Epilog (Tamat)
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Ch. 00 - Prolog
2
Ch. 01 - Sang Siswa Introvert
3
Ch. 02 - Baterai = Nyawaku!
4
Ch. 03 - Nyanyian sang Biduan
5
Ch. 04. - Parasit Abnormal
6
Ch. 05 - Misi Penting
7
Ch. 06 - Pekerjaan Sekolah
8
Ch. 07 - Bolos
9
Ch. 08 - Berburu
10
Ch. 09 - Pertemuan
11
Ch. 10 - Proposal Kerjasama
12
Ch. 11 - Bebas
13
Ch. 12 - Petualangan Dimulai
14
Ch. 13 - Samudra
15
Ch. 14 - Earth Defense Force
16
Ch. 15 - Misi Baru!!!
17
Ch. 16 - Bajak Laut?!
18
Ch. 17 - Pertempuran Laut!!!
19
Ch. 18 - Pertempuran Laut!!! (2)
20
Ch. 19 - Pertempuran Laut!!! (3)
21
Ch. 20 - Pertempuran Laut!!! (4)
22
Ch. 21 - Saat Genting!!!
23
Ch. 22 - Karamnya Titanic!!!
24
Ch. 23 - Duel Maut!!!
25
Ch. 24 - Markas Pusat E.D.F
26
Ch. 25 - Small Talk
27
Ch. 26 - Peperangan Laut!!!
28
Ch. 27 - Topeng
29
Ch. 28 - Serangan
30
Ch. 29 - Kekacauan di Big Tower
31
Ch. 30 - Ide Gila!
32
Ch. 31 - Abnormal
33
Ch. 32 - Pertarungan Parasit
34
Ch. 33 - Belum Mati!
35
Ch. 34 - Secret Tunnel
36
Ch. 35 - Jawaban?
37
Ch. 36 - Kebenaran
38
Ch. 37 - Pilihan
39
Ch. 38 - Epilog
40
Ch. 39 - Prolog Season 2
41
Ch. 40 - Wabah
42
Ch. 41 - Pasukan Serigala Putih
43
Ch. 42 - Api Dendam
44
Ch. 43 - Konfrontasi
45
Ch. 44 - Pertarungan Tekad
46
Ch. 45 - S.O.G
47
Ch. 46 - Bangkit!
48
Ch. 47 - Rehat Sejenak
49
Ch. 48 - Tenang Sebelum Badai
50
Ch. 49 - Deklarasi!
51
Ch. 50 - Salah Perhitungan
52
Ch. 51 - Kontak
53
Ch. 52 - Rio Grazio
54
Ch. 53 - Titik Balik
55
Ch. 54 - Big Talk
56
Ch. 55 - Penyusup
57
Ch. 56 - Fajar Peperangan
58
Ch. 57 - World War III
59
Ch. 58 - World War III (2)
60
Ch. 59 - Duka
61
Ch. 60 - Kelabu
62
Ch. 61 - World War III (3)
63
Ch. 62 - Kutukan
64
Ch. 63 - World War III (4)
65
Ch. 64 - World War III (5)
66
Ch. 65 - "God"
67
Ch. 66 - Deep Talk
68
Ch. 67 - Pengorbanan
69
Ch. 68 - Persimpangan
70
Ch. 69 - Selisih
71
Ch. 70 - Akhir
72
Ch. 71 - Epilog (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!