“Ya udah klo kamu ga mau punya hutang budi sama aku. Bagaimana klo kamu menyetujui tawaranku.” Ucapnya
“Tawaran? Maksudnya?” ucapku
“Maksudnya kamu mau membantuku bersandiwara menjadi istriku.” Ucapnya
“Oh itu.” Ucapku
“Iya. Klo kamu jadi istriku, kan kamu ga usah repot-repot cari uang tambahan lagi. Kamu juga masih bisa bekerja dan kuliah.” Jelasnya
“Tapi mas, kenapa harus aku? Kan banyak wanita diluar sana yang pingin banget jadi pacarnya mas.” Ucapku
“Kenapa ya?! Hmm.. Ga ada alasan tuh kenapa aku pilih kamu.” Sahutnya
“Gimana? Setuju ga?” lanjutnya.
“Oh begitu. Trus apa sebabnya mas Rifan menginginkan aku bersandiwara jadi seorang istri?” tanyaku lagi
“Oh untuk yang satu itu, aku jelaskan nanti jika kamu sudah setuju.” Ucap mas Rifan
“Kok begitu sih mas.” Ucapku protes
“Intinya kamu mau ga bantu aku?” tanyanya lagi.
“Ya baiklah mas. Aku setuju.” Ucapku
“Baiklah kalo kamu setuju. Aku akan pertemukan kamu dengan seseorang.” Ucap mas Rifan
“Siapa mas?” tanyaku
“Nanti kamu juga akan tahu. Pokoknya kamu ikut aja.” Ucapnya
“Ya udah deh. Aku ikut.” Sahutku pasrah dan akupun masuk kedalam mobilnya
Setelah beberapa saat, kamipun sampai di sebuah rumah yang bisa dibilang sangat sederhana. Aku heran, untuk apa mas Rifan mengajakku kesana
“Mas, sebenarnya ini dimana?” tanyaku
“Sebentar lagi kamu akan tahu.” Sahutnya membukakan pintu mobil untukku
Setelah turun, kamipun masuk kedalam rumah. Didalam kami disambut oleh beberapa orang.
“Selamat datang tuan muda.” Ucap salah satu asisten rumah tangga disana
“Nenek ada?” tanyanya
“Ada tuan. Dikamarnya.” Sahut asisten rumah tangga itu
Setelah mendengar jawaban dari asistennya, mas Rifan langsung menggandeng tanganku
Setelah sampai di depan kamar nenek, mas Rifan pun mengetuk pintunya
“Nek, ini Rifan. Rifan boleh masuk?” tanya mas Rifan dari luar kamar nenek
“Masuklah fan.” Sahut nenek dari dalam
“Nek, bagaimana keadaan nenek sekarang?” tanya mas Rifan
“Nenek baik-baik saja, fan.” Sahut Nenek
“Fan, ini siapa?” tanya nenek dengan melihat kearahku
“O ya nek, kenalin. Ini Cilla calon istri Rifan nek.” Ucap mas Rifan
“Oh ini calon cucu mantu nenek ya?!” ucap nenek
“Iya nek.” Sahut mas rifan
“Apa kabar nek?” ucapku memberi salam pada nenek
“Baik. Sini duduk dekat nenek.” Ucap nenek sambil menepuk tempat tidur sementara aku melihat ke arah mas Rifan dan mas Rifan pun mengangguk
“Calon istrimu cantik fan. Kamu pintar sekali memilih calon istri.” Goda nenek
“Ah nenek bisa saja.” Ucap mas Rifan sementara aku hanya bisa tersenyum
“O ya, sekarang kesibukan kamu apa?” tanya nenek padaku
“Saat ini aku sudah bekerja nek disalah satu persahaan swasta di kota A dan aku juga saat ini sedang kuliah.” Ucapku
“Lalu keluargamu?” tanya nenek lagi dan akupun terdiam sambil menunduk membuat mas Rifan sadar akan kesedihanku
“Nek, orang tua Cilla, ayahnya sudah lama meninggal, sedangkan ibunyapun beberapa hari yang lalu juga sudah meninggal. Sekarang dia yatim piatu nek. Tidak punya keluarga.” Jelas mas Rifan mewakiliku yang terdiam
“Betapa kasihannya dirimu nak. Sini nenek peluk kamu.” Ucap nenek yang membuka kedua tangannya kemudian memeluk sambil mengelus kepalaku
“Jika kamu bersedih dan ingin menangis, maka menangislah sepuasmu.” Ucap nenek lirih.
Mendengar ucapan nenek, akupun tanpa sadar langsung menangis. Sementara mas Rifan hanya bisa melihatku yang sedang dipeluk nenek.
.
.
.
.
Bersambung...
Jangan lupa like dan comen nya ya...🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
pertemuan yg mengharukan tnpa di sengaja....
2023-10-16
0
TePe
ohhh...m
2020-10-12
2
Fida Basuki
lanjut
2020-09-03
3