Setelah aku menanyakan apa yang mau di minum oleh mas Rifan, akhirnya aku pergi ke dapur. Tapi sebelum itu aku ke kamar ibuku dulu.
Setelah aku masuk kedalam kamar ibu, aku melihat ibu yang terlihat seperti sedang tertidur. Namun entah mengapa, firasatku tidak enak. Lalu aku putuskan untuk mencoba membangunkannya. Betapa terkejutnya aku ternyata ibuku sudah tiada
Seketika aku menangis histeris dan membuat mas Rifan menjadi sangat terkejut.
“Ada apa Cilla?” tanyanya
“Mas, ibuku sudah tiada.” Sahutku sambil menangis
“Inalillahi wa innailahi roji’un. Kamu yang sabar ya. Sekarang kamu tenang dulu. Biar aku yang ngurus semuanya.” Ucap mas Rifan dan akupun mengangguk
“Ibu, kenapa ibu tiba-tiba pergi seperti ini? Aku belum siap bu.” Ucapku sambil sesenggukan
Setelah beberapa saat, para pelayatpun berdatangan. Aku hanya diam dan menangis.
Sementara mas Rifan mempersiapkan semuanya.
Keesokan harinya, ibuku sudah dimakamkan. Aku masih berdiam diri. Tak ingin makan ataupun minum.
“Cilla, makanlah sedikit-sedikit. Kamu belum makan lho dari semalam.” Ucap mas Rifan
“Aku ga lapar mas. Mas aja yang makan.” Ucapku yang memang benar-benar tidak ingin makan sama sekali.
“Tapi kamu harus tetap makan. Klo tidak, kamu akan sakit.” Ucapnya
“Aku ga mau mas. Aku ga mau makan.” Ucapku
“Cilla, klo kamu seperti ini, ibumu pastilah sangat sedih. Kamu mau ibumu sedih?” tanyanya dan akupun menggeleng
“Klo kamu ga mau, kamu makan ya?!” ucapnya
“Baiklah mas. Aku makan. Tapi sedikit aja ya.” Ucapku
“Iya. Ga apa-apa. Makanlah.” Sahutnya
Setelah itu, akupun mencoba makan sedikit.
Beberapa saat setelah aku selesai makan, tiba-tiba ada orang datang menagih hutang.
“Cil, kapan kamu akan membayar hutangmu? Ini sudah jatuh temponya lho.” Ucap ibu itu
“Iya nanti pasti saya akan cicil. Tapi sekarang, tolong beri saya waktu. Ibu saya baru saja meninggal. Jadi saya harus mengurus semuanya dulu.” Ucapku
“Ga. Kamu udah menunggak terlalu lama. Klo kamu, saya kasih waktu lagi, bisa-bisa uang saya ga bisa memutar lagi.” Ucapnya
“Tapi bu. Aku mohon, mengertilah.” Ucapku memohon
“Sekali tidak ya tidak.” Ucapnya ketus
“Aku akan membantu membayar semua hutang-hutangmu, Cilla” ucap mas Rifan serius
“Tapi mas, aku perlu waktu yang sangat lama untuk membayar utangku kepada mas. Apa mas tidak apa-apa?” ucapku
“Kamu tak usah khawatir masalah itu.” Ucap mas Rifan
“Tapi mas, aku ga bisa menerima kebaikan mas begitu saja. Karena kita baru saja kenal beberapa hari.” Ucapku
“Ya sudah, jika kamu bersih keras untuk memaksa membayarnya, maka bayarlah dengan cara membantuku.” Ucap mas Rifan
“Bantu bagaimana mas?” tanyaku bingung
“Bersandiwaralah menjadi istriku? Bagaimana?” ucapnya
“Apa?” tanyaku terkejut
“Iya. Jadilah istriku. Apa kau mau?” tanya mas Rifan
Setelah mendengar ucapannya, akupun terdiam beberapa saat.
“Baiklah mas. Tapi apakah pernikahan ini sejenis dengan nikah kontrak?” tanyaku memastikan
“Tidak. Nikah kontrak ada batas waktunya, sedangkan ini tidak ada batas waktunya.” Ucapnya
“Maksudnya?” tanyaku
“Pernikahan ini akan selamanya berlaku, jika kamu belum menemukan orang yang cocok untukmi.” Jelas mas Rifan
“Jadi misal sehari setelah menikah, ternyata ada yang menyukaiku, maka seketika itu mas akan menceraikan aku?” tanyaku
“Iya, asal cowok itu harus melewati beberapa syarat dari aku.” Ucap mas Rifan
“Syarat?” tanyaku
“Iya, syaratnya gampang kok.” Ucap mas Rifan
“Apa itu?” tanyaku
“Jawabannya di episode selanjutnnya ya..” ucap mas Rifan
“Ya mas...” sahutku
“Sabar...” ucap mas Rifan
.
.
.
.
.
Bersambung....
Jangan lupa like dan comen serta vote nya ya...🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ñiýâ Puttri Cengeng
Thor bysha tidk jgn di kasi kata ucap kesan nya Kya gimna baca nya
2021-04-06
0
Taz
seruuuuu and cowoknya cool
2021-03-30
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
ntar d jawab d up selannjutnya biar q kepo ea thorrr 😄😄😄
2021-01-25
1