[Kediaman utama Arvadhafiose, Indonesia]
(11.56 AM)
Setelah hampir 1 jam dalam perjalanan gadis itu sampai di kediaman Arvadhafiose, rumah besar dengan suguhan tatanan American Style pada bagian gerbang utama dan depan/muka rumahnya sendiri. Disekitarnya tidak jauh dari teras rumah terdapat sebuah mini garden yang sangat eksotis, menambah kesan sejuk saat pertama melihat tampilan luar rumah.
(Tin..tin..tin..) klakson mobil Tesla Model X
" Pak tolong bukain gerbangnya." Pintanya dengan kaca yang terbuka disisinya
"..." Pak satpam dengan sigap membukakan pintu gerbang sedikit untuk satu orang bisa masuk dan keluar, dan menghampiri pemilik mobil mewah tersebut
" Maaf nona, nona muda sebelumnya sudah ada janji dengan tuan saya? Saya tidak bisa memasukkan orang lain tanpa seizin tuan muda." Jelasnya dengan sopan dan heran
Karena memang satpam rumah tidak menerima perintah bahwa ada orang lain yang akan 'masuk lagi' baik itu dari tuan muda ataupun nona muda-nya. Perlu diingat bahwa keluarga mereka adalah keluarga besar jadi mereka akan selalu waspada dan hati-hati dalam menerima tamu, mereka tidak akan menerima tamu sembarangan tanpa seizin tuan rumah. Hal ini juga berlaku untuk seluruh keluarga besar yang ada termasuk keluarga Nocthadhanaksa sendiri.
" Hurrff.. yeah I know it, saya adalah teman dari nona muda anda G-ra. Coba bapak konfirmasi dulu ke G-ra, saya tunggu disini saja tidak apa-apa." Jelas gadis itu
"Baik non, maaf saya permisi dulu. Saya izin menutup gerbangnya lagi ya non." Pergi meninggalkan gadis itu dan kembali menutup pintu gerbang yang ia buka
Beberapa menit kemudian satpam tersebut membuka lebar gerbang utama yang ada dihadapannya dan dengan sopan mempersilahkan mobil itu untuk masuk.
" Terimakasih pak. Oh ya pak, tolong ambil barang dibagasi mobil saya ya setelah itu bapak taruh aja didalam. Okay? "
" Siap non."
...°¢¢¢¢¢°...
(Ting..tong..) suara bel rumah
...Who's that? (Samar-samar suara seorang gadis muda, semakin terdengar jelas dalam auditorium awal)
" Permisi mbak, saya kurir ada paket datang. Saya harus menyerahkannya secara langsung." Candanya sembari menunggu pintu terbuka
Pintu utama dilengkapi sistem kunci RFID berbasis Mikrokontroler Arduino Uno R3 yang menggunakan reader tipe RC- , keamanan yang ganda untuk pintu utama guna mencegah hal yang tidak di inginkan.
" Hai. Udah sampai? How are you?" Terlihat perasaan ceria diwajahnya dan menyambut sahabat lama-nya itu dengan pelukan yang erat.
" Hai, yeah I'm fine." Dengan sukacita disetiap kalimatnya
" Udah lama banget ya kita nga ketemu? May be 6 or 7 years ago?" Sembari menuntun sahabatnya untuk masuk kedalam rumah
" Iya, 7 tahun yang lalu. Eh.. G-ra, by the way loe sekarang sudah berubah ya? I think you become a very beautiful girl, hhmm.. I like the way you look now. I thought you were still a cewek tomboy seperti waktu kita kecil dulu. " Puji Renxa dengan senyum dibibirnya melihat betapa berubah drastisnya sahabatnya itu
" Come'n don't joke with me, I've always been like this. Loe tu yang berubah, jadi tambah cantik aja. " jawabnya menutupi rasa malu dengan sedikit tertawa
" Hhmm.. oh ya, digarasi depan rumah loe kenapa banyak banget mobil terparkir? Bokap nyokap lagi balik kerumah? Atau mobil-mobil loe yang di garasi bawah dipindahin kedepan sebagian?" Tanyanya dengan penasaran
" Ah.. it- " belum selesai ia menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Renxa menyelanya dengan cemas
" Gue haus, ambilin air minum dong." Pintanya dengan tangan yang berada dipangkal tenggorokannya
" Ah.. loe mah gitu. Ambil sendiri aja sana deh, malas bolak-balik gue, didapur sana noh." Sambil menunjuk jari kearah dapur rumahnya berada
" Ah.. loe mah gitu juga. Masa tamu harus ambil minum sendiri? "
" Nggak papa udah, anggap aja rumah sendiri. Huaa.. " dengan santainya menyandarkan punggung disofa tempat ia duduk dan memainkan handphone-nya
" Kesana? Beneran?" Sambil menunjuk kearah lebih dalam rumah megah tersebut dan berjalan perlahan
" Hhmm..." gumamnya menanggapi pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya
...°¢¢¢¢¢°...
Gadis itu perlahan menapakkan kaki memasuki lebih dalam Arvadhafiose house, disetiap langkahnya ia sangat berhati-hati. What's the concept of this room? Pikirnya dalam hati. Tiba-langkahnya berhenti pada satu titik dimana pertama kali ia melihatnya
"...I just..."
"...no, I won't..."
"...you, don't..."
Samar-samar namun terlihat dan terdengar jelas tepat ruangan sebelum dapur rumah itu, Renxa mendengar sepercik suara wanita dengan seorang pria. Mereka berada didalam sebuah kamar yang sangat luas, tetapi pintu kamar tersebut terbuka sangat lebar jadi bukan salah Renxa bahwa ia dapat melihat mereka.
Didalam kamar terdapat seorang wanita yang sangat cantik dengan semua pakaian mininya membuat Renxa bertanya-tanya,
Apakah dia wanita baik-baik? Or she's a bitches? Huh.. Pikirnya.
Tepat dihadapan wanita tersebut tergambar jelas seorang pria yang tampan dan berkarisma, seseorang yang sangat tidak asing pikirnya.
Hh.. kaya pernah lihat, who's that guy?
" Come'n babe.. jangan seperti itu, please. You don't miss my tough?" Rayu wanita cantik itu kepada pria tampan yang ada didepannya, sesekali tangannya menyentuk wajah, leher, dan bagian dada pria itu.
Pria itu terlihat tidak begitu terganggu dengan aktivitas wanita itu, tanganya melingkar dipinggang wanitanya yang mungkin adalah 'kekasihnya'.
" Are you sure? Hhm.. why do you smell so hot? I feel like I'm losing." Jawab pria itu dengan dengan senyuman dibibirnya
Mereka memandang satu sama lain dan beberapa saat kemudian bibir mereka sudah menutup jarak diantaranya. Tidak lama setelah mereka berciuman, pria tersebut menyadari adanya seseorang gadis yang sedang menonton mereka berdua dan memutuskan untuk menghentikan aktivitas diantara keduanya sehingga dia dapat melirik kearah gadis itu dimana.
" What's wrong? Kita belum selesai berciuman. " dengan heran dan menge-check apa yang dilihat pria didepannya itu
" ..." (melirik kearah gadis itu)
Renxa yang dengan heran bertanya-tanya segera menyadarkan dirinya sendiri bahwa "pria" itu sudah menyadari kehadiran atas dirinya, terlihat "pria" itu hanya melirik dan tidak melihat sepenuhnya dengan wajah tampannya. Membuat diri Renxa semakin yakin bahwa itu adalah 'orang ya sama?'
" Who's that girl? Just mess us up" keluh wanita cantik itu dan perlahan berjalan menutup pintu kamar itu
Sebelum pintu kamar sepenuhnya menutup terlihat jelas "pria" yang menyandarkan kepalanya didinding dengan santai dan "pria" itu tidak melihat kearah Renxa terus menerus, melainkan sekali dua kali saja melirik kearah Renxa dan "Dia" benar-benar meliriknya dengan senyum tipis dibibirnya, sampai pada akhir pintu benar-benar tertutup.
...°¢¢¢¢¢°...
Bodoh! Kenapa loe mempermalukan diri loe sendiri. So stupid, seharusnya loe sudah pergi dari tadi. Ngapain loe liat mereka berdua? Bodoh! Bodoh!
...□■□■...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
syafridawati
3 like mendarat saling dukung ya
2021-08-17
1
LIDIA KAY
lnjut thor
.... 😁
2021-02-26
1
Mei Shin Manalu
Aku boom like yaa
2021-02-26
1