Part 15. Dia istriku

Pov Alan.

Setelah beberapa minggu aku mengikuti Nia, aku memutuskan untuk menemuinya. Aku ingin meminta penjelasan, siapa pria yang selalu bersamanya.

Pagi ini, aku di sebrang jalan kontrakan Nia. Aku membuntutinya lagi, sampai akhirnya Nia berhenti di Pom bensin. Dia mengisi bahan bakar untuk motornya, saat dia keluar aku menghadangnya.

"kau," ucapnya terkejut melihatku.

"awas, minggir. Aku sedang buru buru," ucapnya menyuruh aku minggir.

"aku mau bicara denganmu Nia," ucapku memohon.

"mau bicara apa? Tapi maaf, aku sedang buru buru. Dan sedang tidak ada waktu," ucapnya. Lalu dia kembali menyalakan motornya. Dengan sigap, ku raih kunci motornya agar dia tidak pergi.

"kembalikan kunciku," teriaknya.

"aku ingin bicara dengan mu Nia. Tolong beri aku waktu sebentar saja," pintaku dengan memohon padanya.

"aku sudah bilang, kalau aku sedang buru buru. Maaf, tolong kembalikan kunci itu," pintanya memohon.

"Nia, sebentar saja. Tolong Nia," pintaku kembali. Namun dia bersikeras tidak mau memberiku waktu.

"anda keterlaluan, jika saya sampai telat. Saya bisa di pecat Tuan Alan yang terhormat," kata kata yang menyayat hatiku. Dia memanggilku Tuan, tidak memanggilku Mas lagi.

"itu lebih bagus Nia. Jadi kau tidak bekerja lagi," tegasku padanya.

"apa maksut anda Tuan. Anda senang melihatku menjadi pengangguran," ujarnya dengan nada tinggi.

"apa selama ini uang yang aku transfer untukmu itu kurang Nia," tanyaku kesal.

"itu sudah lebih dari cukup Tuan, apa lagi untuk wanita sepertiku. Wanita dari keluarga tak berada. Wanita yang tidak tahu diri ini" ucapnya merendah.

"apa salah, jika saya ingin menghilangkan stres di pikiranku. Dengan cara aku bekerja," ucapnya dengan meneteskan air mata.

"dan dengan bebas, pergi dengan pria mana saja. Pria yang bukan mahramnya," teriakku. Yang langsung mendapat tatapan tajam darinya.

"maksut anda apa, bicara seperti itu. Saya bukan wanita yang seperti anda tuduhkan itu," sangkalnya. Dan menyeka air matanya.

"aku berkata, sesuai dengan apa yang aku lihat,"

"anda melihat apa tentang saya, perdulikah anda dengan saya. Wanita tak tahu diri ini," tuturnya dengan tersenyum sinis padaku.

"cukup Nia, maafkan ucapanku waktu itu. Aku tidak sengaja mengucapkannya," sahutku.

"tidak sengaja? Percuma menjelaskan apa pun pada pria egois," ucapnya menyindirku.

"kembalikan kunci saya Tuan," pintanya kembali.

"berhenti memanggilku Tuan Nia," bentakku padanya.

"berhenti memata mataiku," balasnya.

"siapa yang memata mataimu," ucapku menyangkal.

"jika tidak memata mataiku, kenapa anda bisa tahu tentangku. Dan kenapa anda di sini sepagi ini," tanyanya penuh selidik. Aku pun menelan salivaku dengan susah.

"aku tak sengaja melihatmu waktu ada rapat di daerah sini. Dan saat ini aku kebetulan lewat," ucapku berbohong.

"kebetulan lewat. Setahu saya, jika dari rumah anda. Arah kantor anda lain dengan arah kantor saya kerja, itu berbeda arah Tuan dan Ini sangat jauh dari rumah anda," ucapnya.

Skak mat, kenapa aku bisa lupa. Aku pun segera mencari alasan yang tepat agar Nia tidak curiga denganku lagi.

"aku...aku ada meeting pagi di daerah sini," jawabkku terbata bata.

"ohh..meeting pagi, anda sedang buru buru juga bukan. Kembalikan kunci saya," ujarnya.

"kau keras kepala Nia," geramku. Aku pun langsung mengangkatnya ke pundakku. Nia pun teriak, dan memukul mukul punggungku dengan keras.Tapi aku tak menghiraukan itu.

"turunkan aku....," teriaknya dan memukul punggungku.

"tolong...tolong...," pekiknya kembali.

Tapi dengan teriakannya itu, semua orang ramai ramai menghampiriku.

"turunkan Nona ini Tuan, atau saya akan berbuat kasar pada Anda," ancam Satpam Pom bensin.

"dia istri saya Pak, jadi tolong jangan halangi jalan saya pak," ujarku. Karna Satpam tersebut menghadang ku, dan di kelilingi oleh banyak orang. Aku menurunkan Nia dari gendonganku.

Mereka semua menghakimi ku, dan Nia hanya diam saja tanpa membelaku.

"jika Nona ini benar istri anda. Kenapa anda menggendong paksa seperti tadi. Dan kenapa Nona ini berteriak dan menangis," ujar Pak Satpam dengan menatapku penuh curiga.

"kami sedang ada sedikit masalah," jelasku pada Satpam.

"betul begitu Nona," tanya Pak Satpam pada Nia. Tapi Nia hanya diam dan menunduk saja.

"jawab Nia," titahku.

"kembalikan dulu kunciku, baru aku akan menjelaskan pada mereka," ujar Nia.

"Tuan, lihat Nona ini saja tidak mengakui jika anda suaminya. Tuan ini ingin menculiknya," hardik semua orang.

"saya betul suaminya Pak," Nia benar benar membuatku kesal. Dia tidak mengakuiku suaminya saat semua orang di sini menghardikku.

"Nia, katakan Nia," titahku dangan sedikit teriak. Karna Nia hanya diam dan tertunduk menangis.

"kenapa anda memaksa Nona ini Tuan. Sebaiknya anda ikut kami Tuan, dan jangan berkilah,"

Aku pun mengeluarkan Kartu Nikahku dengan Nia, yang selalu ku bawa di saku jasku. Dan ku tunjukkan pada Semua orang.

Dan benar semua orang langsung percaya dengan kartu yang ku tunjukkan. Kini aku bernapas lega. Mau tidak mau Nia pun ikut denganku.

"Nia, ayo pulang kerumah," ajakku lembut.

"tidak, aku tidak akan pulang lagi ke rumah terkutuk itu," sahutnya.

"rumah terkutuk, apa maksutmu?" tanyaku tak mengerti.

"rumah yang di dalamnya di penuhi ketidak adilan," jawabnya.

"maafkan aku. Ijinkan aku memperbaiki semuanya, dan kita mulai semuanya dari awal," pintaku. Berharap Nia mau mendengarkan kata kataku.

"maaf, aku sudah katakan tadi. sekali tidak, tetap tidak," ucapnya. Sekecewa itukah Nia padaku, sampai dia enggan ikut pulang.

"apa karna pria itu, hingga kamu menolak ikut denganku. Kamu bisa bebas bersamanya setiap saat," ketusku padanya.

"jaga ucapanmu itu," teriaknya dan menatapku tajam.

"kenapa, memang benar apa yang aku katakan. Pantaskah seorang wanita bersuami. pergi bersama pria yang bukan mahramnya," hardikku padanya.

"suami yang tidak menganggapku istri tepatnya. Dan apa perdulimu, bukankah aku ini orang lain. Orang yang menghalangi cinta Romeo dan Juliet," ketusnya padaku.

"cukup Nia, siapa pria itu. Seharusnya kamu bisa menjaga sikapmu,"

"katakan Nia, siapa pria itu," bentakku. Karna Nia hanya diam, menatap jalanan di balik jendela mobil.

"antarkan aku ke kantorku," bukan jawaban melainkan perintahnya.

"aku tidak akan mengantarmu, sebelum kamu jawab pertanyaanku. Siapa pria itu,"

"atas dasar apa, kamu ingin tahu siapa pria itu. Apa perduli mu," sahutnya dengan nada kesalnya.

"kau istriku. Jadi aku berhak tahu,"

"istri yang tak di anggap tepatnya," sahutnya.

"kau benar benar membuatku kesal Nia," geramku dan spontan tanganku mencengkram tangannya.

"saki...t," pekiknya kesakitan. Lalu berusaha menghempaskan tanganku. tapi, aku tak melepas cengkraman itu.

"itu, hukuman untukmu. Karna sudah berani bermain serong,"

"dia sahabatku dan Lena sedari kuliah, hanya sekedar sahabat. Tidak lebih," mendengar jawabannya. Membuatku sedikit lega, dan melepaskan cengkramannku. Aku menepikan mobilku di pinggir jalan.

"maafkan aku, aku tak bermaksut membuat tanganmu sakit," ucapku penuh penyesalan. Kuraih tangannya lalu ku usap lembut. Namun tangan itu dia tarik dari genggamanku.

"tidak apa apa," jawabnya dengan tersenyum. Aku pun ikut tersenyum.

"ini tidak sebanding, dengan sakit di dalam sini," ucapnya. Dengan menunjukkan tangannya di dada. Air matanya pun keluar, aku pilu melihat dia menangis.

"Nia aku minta maaf, aku akui aku salah. Ijinkan aku memperbaiki semuanya," pintaku.

"maaf, aku harus berangkat kerja. Saya tidak ingin telat," ucapnya. dan hendak keluar mobil.

"biar aku antar," cegahku dengan menarik tangannya. Namun di hempaskan olehnya.

"aku bisa sendiri," tolaknya.

"aku akan tetap mengantarmu," ucapku. Lalu ku lajukan kembali mobilku. Ku lirik wajah itu, dia tak menatapku. Dia memilih menatap jalanan di balik jendela. Dia benar benar kecewa dan marah padaku.

Entah mengapa, aku merasa bahagia bisa mengantarnya kerja. Ini pertama kalinya aku mengantarkan dia kerja.

"terima kasih," ucapnya tanpa memandangku. Lalu keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam kantor.

"sama sama, Nia," gumamku. Karna Nia sudah berlalu masuk ke kantor.

Terpopuler

Comments

Endang Supriati

Endang Supriati

nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!

2024-01-20

1

meilanyokey

meilanyokey

gampang banget luluhnya

2022-06-03

0

Eka Yulianti

Eka Yulianti

motor nya Nia ditinggalkan di pom ya Thor?

2022-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Sakit
2 Part 2. Rasa bersalahku.
3 Part 3. Bukan istri tapi orang Lain
4 Part 4. Bimbang.
5 Part 5. Egois
6 Part 6. Cinta tak harus memiliki
7 Part 7. Ayah sakit
8 Part 8. Menantu baik dan cantik
9 Part 9. Berbohong atau jujur
10 Part 10. Kau anggap aku apa
11 Part 11. Aku pergi
12 Part 12. Mencintainya
13 Part 13. Rindu
14 Part 14. Cemburu
15 Part 15. Dia istriku
16 Part 16. Kecewa
17 Part 17. Merindukanmu
18 Part 18. Rencana Lena
19 Part 19. Banyak alasan
20 Part 20. Mas Alan dan Ello
21 Part 21. Munafik
22 Part 22. Tamu pagi hari
23 Part 23. Kedatangan Ayah
24 Part 24. Siapa dia
25 Part 25. Kamu di mana
26 Part 26. Ijin Cuti
27 Part 27. Dear Diary
28 Part 28. Prasangka Buruk
29 Part 29. Di Bandung
30 Part 30. Perdebatan lagi
31 Part 31. Pulang ke Bandung
32 Part 32. Bertemu
33 Part 33. Makan Siang Bersama
34 Part 34. Keputusan 1
35 Part 35. Keputusan 2
36 Part 36. Keputusan
37 Part 37. Pengacara
38 Part 38. Surat Gugatan
39 Part 39. Kembali Jakarta
40 Part 40. Di Permalukan Alan
41 Part 41. Di Permalukan Sinta.
42 Part 42. Aku di mana
43 Part 43. Lepaskan aku
44 Part 44. Terima kasih
45 Part 45. Terlambat Menyesalinya
46 Part 46. Sidang Keputusan
47 Part 47. Pecundang
48 Part 48. Merasa Iri
49 Part 49. Biarkan Aku Bahagia
50 Part 50. Pergi Dari Ibu Kota
51 Part 51. Memulai Kehidupan Baru
52 Part 52. Bertemu Nenek
53 Part 53. Berjumpa Dengan Mars
54 Part 54. Tersisih
55 Part 55. Terima Kasih Ayah
56 Part 56. Kutu Duit
57 Part 57. Dia Pria Baik
58 Part 58. Restu Ayah
59 Part 59. Ungkapan hati Ello
60 Part 60. Will you marry me?
61 Part 61. Jawaban Nia
62 Part 62. Calon Besan
63 Part 63. Akad Nikah
64 Part 64. Sakinah Mawaddah Warahmah
65 Part 65. Malam Pertama
66 Part 66. Kenapa kamu di sini
67 Part 67. Jangan ganggu istriku
68 Part 68. Kebohongan Alan.
69 Part 69. Mengetahui Rencana Busuk Alan
70 Part 70. Kedatangan Alan dan Lala ke Villa
71 Part 71.Kedatangan Alan dan Lala 2
72 Part 72. Kepergian Lala
73 Part 73. Kebahagiaan Keluarga Sanjaya
74 Part 74. Oma dan Mama yang posesif
75 Part 75. Ello Menggoda Nia
76 Part 76. Maafkan Aku Ayah
77 Part 77. Suami impian
78 Part 78. Debat di butik
79 Part 79. Ello kena batunya
80 Part 80. Nama planet atau zodiak
81 Part 81. Mochi dari Alan
82 Part 82. Oma dan Mama kembali berulah
83 Part 83. Lagi lagi ulah Oma dan Mama
84 Part 84. Kejutan
85 Part 85. Ayah kembali ke Bandung
86 Part 86. Lala
87 Part 87. Belajar memasak
88 Part 88. Acara kesukaan Nia
89 Part 89. Kapan menikah
90 Part 90. Nia ikut ke kentor
91 Part 91. Usaha Alan mendapat maaf Ayah
92 Part 92. Obrolan keluarga Sanjaya dengan Lena
93 Part 93. Mbak Kunti
94 Part 94. Singa kawakan
95 Part 95. Menuruti permintaan Nia
96 Part 96. Kisah sedih Bu Dina
97 Part 97. Gudeg dan sate kere
98 Part 98. Bendungan iler
99 Part 99. Kekasih Johan
100 Part 100. Kapan kau melamarnya
101 Part 101. Ingin membuat kejutan pada keluarga
102 Part 102. Kau membuat hidupku berwarna
103 Part 103. Ekspresi wajah Mama yang berbeda
104 Part 104. Salah paham
105 Part 105. Ayah memaafkan Alan
106 Part 106. Menunggu seseorang
107 Part 107. Melupakan tak semudah jatuh cinta
108 Part 108. Tante sakit (Lena dan Zacky)
109 Part 109. Lena dan Zacky
110 Part 110. Lena dan Zacky
111 Part 111. Menunggu Lena
112 Part 112. Kucing janda langka
113 Part 113. Kejutan untuk Ayah
114 Part 114. Bu Dina menemui Adella
115 Part 115. Melupakan
116 Part 116. Bintang hatiku
117 Part 117. Ucap Syukur
118 Part 118. Makan Pasta
119 Part 119. Akad Nikah Lena dan Zac
120 Part 120. Teman atau mantan?
121 Part 121. Malam pertama
122 Part 122. Keluarga besar
123 Part 123. Istrinya Nyamuk
124 Part 124. Wedding Johan dan Dessy
125 Part 125. Nia jatuh
126 Part 126. Begitu terpukul
127 Part 127. Gusar
128 Part 128. Bunda
129 Part 129. Melahirkan
130 Part 130. Siapa namanya?
131 Part 131. Kerusuhan Duo M
132 Part 132. Ambil mobil
133 Part 133. Tak sesuai harapan Zacky
134 Part 134. Darah tinggi Mama
135 Part 135. Tiupan angin
136 Part 136. Sabar Zac..!
137 Part 137. Kecurigaan Zacky
138 Part 138. Isi chat Ayah pada Nia.
139 Part 139. Kehangatan keluarga Besar
140 Part 140. Pov Nia.
141 Part 141. Tamat.
142 Extra Part 1.
143 Extra Part 2
144 Extra Part 3.
145 Extra Part 4
146 Extra Part 5
147 Pengumuman.
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Part 1. Sakit
2
Part 2. Rasa bersalahku.
3
Part 3. Bukan istri tapi orang Lain
4
Part 4. Bimbang.
5
Part 5. Egois
6
Part 6. Cinta tak harus memiliki
7
Part 7. Ayah sakit
8
Part 8. Menantu baik dan cantik
9
Part 9. Berbohong atau jujur
10
Part 10. Kau anggap aku apa
11
Part 11. Aku pergi
12
Part 12. Mencintainya
13
Part 13. Rindu
14
Part 14. Cemburu
15
Part 15. Dia istriku
16
Part 16. Kecewa
17
Part 17. Merindukanmu
18
Part 18. Rencana Lena
19
Part 19. Banyak alasan
20
Part 20. Mas Alan dan Ello
21
Part 21. Munafik
22
Part 22. Tamu pagi hari
23
Part 23. Kedatangan Ayah
24
Part 24. Siapa dia
25
Part 25. Kamu di mana
26
Part 26. Ijin Cuti
27
Part 27. Dear Diary
28
Part 28. Prasangka Buruk
29
Part 29. Di Bandung
30
Part 30. Perdebatan lagi
31
Part 31. Pulang ke Bandung
32
Part 32. Bertemu
33
Part 33. Makan Siang Bersama
34
Part 34. Keputusan 1
35
Part 35. Keputusan 2
36
Part 36. Keputusan
37
Part 37. Pengacara
38
Part 38. Surat Gugatan
39
Part 39. Kembali Jakarta
40
Part 40. Di Permalukan Alan
41
Part 41. Di Permalukan Sinta.
42
Part 42. Aku di mana
43
Part 43. Lepaskan aku
44
Part 44. Terima kasih
45
Part 45. Terlambat Menyesalinya
46
Part 46. Sidang Keputusan
47
Part 47. Pecundang
48
Part 48. Merasa Iri
49
Part 49. Biarkan Aku Bahagia
50
Part 50. Pergi Dari Ibu Kota
51
Part 51. Memulai Kehidupan Baru
52
Part 52. Bertemu Nenek
53
Part 53. Berjumpa Dengan Mars
54
Part 54. Tersisih
55
Part 55. Terima Kasih Ayah
56
Part 56. Kutu Duit
57
Part 57. Dia Pria Baik
58
Part 58. Restu Ayah
59
Part 59. Ungkapan hati Ello
60
Part 60. Will you marry me?
61
Part 61. Jawaban Nia
62
Part 62. Calon Besan
63
Part 63. Akad Nikah
64
Part 64. Sakinah Mawaddah Warahmah
65
Part 65. Malam Pertama
66
Part 66. Kenapa kamu di sini
67
Part 67. Jangan ganggu istriku
68
Part 68. Kebohongan Alan.
69
Part 69. Mengetahui Rencana Busuk Alan
70
Part 70. Kedatangan Alan dan Lala ke Villa
71
Part 71.Kedatangan Alan dan Lala 2
72
Part 72. Kepergian Lala
73
Part 73. Kebahagiaan Keluarga Sanjaya
74
Part 74. Oma dan Mama yang posesif
75
Part 75. Ello Menggoda Nia
76
Part 76. Maafkan Aku Ayah
77
Part 77. Suami impian
78
Part 78. Debat di butik
79
Part 79. Ello kena batunya
80
Part 80. Nama planet atau zodiak
81
Part 81. Mochi dari Alan
82
Part 82. Oma dan Mama kembali berulah
83
Part 83. Lagi lagi ulah Oma dan Mama
84
Part 84. Kejutan
85
Part 85. Ayah kembali ke Bandung
86
Part 86. Lala
87
Part 87. Belajar memasak
88
Part 88. Acara kesukaan Nia
89
Part 89. Kapan menikah
90
Part 90. Nia ikut ke kentor
91
Part 91. Usaha Alan mendapat maaf Ayah
92
Part 92. Obrolan keluarga Sanjaya dengan Lena
93
Part 93. Mbak Kunti
94
Part 94. Singa kawakan
95
Part 95. Menuruti permintaan Nia
96
Part 96. Kisah sedih Bu Dina
97
Part 97. Gudeg dan sate kere
98
Part 98. Bendungan iler
99
Part 99. Kekasih Johan
100
Part 100. Kapan kau melamarnya
101
Part 101. Ingin membuat kejutan pada keluarga
102
Part 102. Kau membuat hidupku berwarna
103
Part 103. Ekspresi wajah Mama yang berbeda
104
Part 104. Salah paham
105
Part 105. Ayah memaafkan Alan
106
Part 106. Menunggu seseorang
107
Part 107. Melupakan tak semudah jatuh cinta
108
Part 108. Tante sakit (Lena dan Zacky)
109
Part 109. Lena dan Zacky
110
Part 110. Lena dan Zacky
111
Part 111. Menunggu Lena
112
Part 112. Kucing janda langka
113
Part 113. Kejutan untuk Ayah
114
Part 114. Bu Dina menemui Adella
115
Part 115. Melupakan
116
Part 116. Bintang hatiku
117
Part 117. Ucap Syukur
118
Part 118. Makan Pasta
119
Part 119. Akad Nikah Lena dan Zac
120
Part 120. Teman atau mantan?
121
Part 121. Malam pertama
122
Part 122. Keluarga besar
123
Part 123. Istrinya Nyamuk
124
Part 124. Wedding Johan dan Dessy
125
Part 125. Nia jatuh
126
Part 126. Begitu terpukul
127
Part 127. Gusar
128
Part 128. Bunda
129
Part 129. Melahirkan
130
Part 130. Siapa namanya?
131
Part 131. Kerusuhan Duo M
132
Part 132. Ambil mobil
133
Part 133. Tak sesuai harapan Zacky
134
Part 134. Darah tinggi Mama
135
Part 135. Tiupan angin
136
Part 136. Sabar Zac..!
137
Part 137. Kecurigaan Zacky
138
Part 138. Isi chat Ayah pada Nia.
139
Part 139. Kehangatan keluarga Besar
140
Part 140. Pov Nia.
141
Part 141. Tamat.
142
Extra Part 1.
143
Extra Part 2
144
Extra Part 3.
145
Extra Part 4
146
Extra Part 5
147
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!