Part 4. Bimbang.

"makan yang banyak ya, aku bahagia saat melihat kamu makan seperti ini Nia," ucap Lena yang membuatku tersedak.

"Minum minum, pelan pelan dong makannya," ucap Lena kembali dengan menyodorkan air minum padaku.

"memang aku makannya bagaimana Len?" tanyaku yang merasa cara makanku biasa saja.

"gak gimana gimana sih, cuma aku lebih suka aja liat kamu makan dari pada liat kamu nangis,"

"jadi kamu gak suka aku nangis dan datang ke kamu," ucapku dengan memanyunkan bibirku.

"bukan begitu Nia, aku sakit jika kamu sakit tapi aku bahagia jika kamu bahagia. Ya seperti itulah maksutku,"

"kirain kamu bosan punya sahabat kayak aku?" ku manyukankan lagi bibirku.

"ihh..jelek tau, bibirnya coba gak usah manyun pasti manis," Lena mencoba membuatku tertawa.

"kau itu, selalu memaksaku tersenyum," ucapku sambil memakan makananku kembali.

"karna tugas sahabat itu membuat sahabatnya tersenyum saat senyum itu hilang," dengan tawanya yang sangat khas dari Lena.

"hust..jangan tertawa seperti itu," ucapku menghentikan tawanya.

"Nia, aku ingin kamu bahagia. Jadi slalu tersenyumlah agar rasa sedih itu enyah dari hidupmu,"

"Len, aku janji akan selalu baik baik saja. Jangan mencemaskanku oke..,"

"bagaimana aku tak mencemaskanmu Nia, kau sahabatku yang menikah baru seminggu lalu di madu, bahkan kau tak di anggap istri olehnya. Kenapa kamu tetap bertahan?," ucapnya yang seolah olah terus terus mendorongku untuk meninggalkan Mas Alan.

"jika ada pilihan lain selain mengorbankan kesehatan ayah, pasti aku lakukan dari dulu Len," ucapku mencoba mengulang dan mengulang lagi agar Lena memahami perasaanku pada Ayah.

"beliau pasti akan mengerti Nia, cobalah berbicara pelan pelan dengan Om Ilham. Ini terlalu berat untuk kau pendam sendirian Nia," ucap Lena lirih.

Aku diam kembali, aku tak menjawab ucapan Lena. Karna itu hanya akan membuat ku semakin susah untuk mempertimbangkan semua. Antara kesehatan Ayah atau kesehatan hatiku sendiri.

Malam hari aku tak bisa tidur, ucapan Lena masih terngiang ngiang jelas di telingaku. Sempat terlintas di benakku untuk menyerah, namun segera ku tepis niat itu dengan bayangan Ayah. "Nak, Ayah yakin kalian akan saling mencintai dengan seiring berjalannya waktu. Ayah yakin kalian akan hidup bahagia sampai maut memisahkan". Pesan Ayah yang tak bisa ku lupakan, aku bimbang benar benar bimbang.

Ucapan Lena ada benarnya, tapi bagaimana dengan Ayah. Ya Allah, beri hamba petunjukmu, beri hamba hati yang luas untuk menerima cobaan ini.

Hingga lewat tengah malam mata ini masih tetap terjaga, ku beranjak menuju kamar mandi. Kutatap wajahku di pantulan cermin di depanku sebentar, ku basuh muka ku.

Setelah berwudhu, aku keluar dan melaksanakan Sholat malam. Sholat membuatku merasa lebih tenang di dalam hati, ku akhiri dengan salam lalu ku mencurahkan kembali isi hatiku pada sang pemberi hidup, Allah SWT. Tak lupa doa untuk kesehatan Ayah dan suamiku.

"belum tidur Nia?" ucap Lena yang mengejutkanku.

"gak bisa tidur Len, kau yang membuatku memikirkan ucapanmu tadi," ucapku jujur.

"maaf Nia, aku hanya ingin yang terbaik buat kamu," Lena memelukku.

"hm...Len, boleh aku minta sesuatu?"

"apa permintaanmu, katakanlah siapa tahu aku bisa membantu," ucapnya.

"aku minta tolong, beri aku semangat. Aku putuskan aku akan tetap bertahan dengan Mas Alan sampai Ayah mengetahui dengan sendirinya ya, jika Ayah sudah tahu. Aku akan membuat keputusan baik baik.l ucapku, aku tahu ini akan berat bagi Lena.

"tapi Nia, aku...," ucapannya ku potong, karna aku tahu apa yang akan Lena ucapkan.

"Len, aku mohon. Aku akan baik baik saja, tolong ya beri aku semangat," ucapku memohon pada Lena.

"baiklah, tapi jika Si Alan keterlaluan padamu. Maka aku yang akan maju menghabiskannya," ucap Lena yang membuatku tertawa.

"Mas Alan bukan Si Alan Len, kan kalau di dengar orang kayaknya gimana gitu," ucapku.

"kau bisa aja ngelawak di saat seperti ini, baiklah Si Al, kau beruntung masih di bela oleh bidadari surgamu ini." seloroh Lena yang langsung mendapat tatapan tajam dariku.

"bidadari surganya bukan aku Len," ucapku kembali menunduk.

"aku sih berharap jika Si Ala.. eh Si Al, bisa membuka matanya lebar lebar, jika di hidupnya ada bidadari cantik nan sholeha sepertimu,"

"sudah sudah, lebih baik kita tidur," ajakku agar Lena berhenti memuji mujiku yang gak pantas di puji ini.

"aku pastikan dia akan menyesal sudah menyakiti wanita sebaik kamu." ucap Lena namun aku diam tak menyahutinya.

Hari berikutnya tepat pukul 13.00.WIB. Aku sampai di rumah Mas Alan, aku memutuskan pulang karna tidak enak dengan Lala.

"Assalamualaikum," ucapku lirih.

Ku lihat suasana rumah sepi, padahal mobil Mas Alan terparkir rapi di garasi. Aku pun berpikir kalau mereka mungkin sedang tidur siang, atau mereka pergi menggunakan mobil Lala. Karna aku lihat di garasi tidak ada mobilnya Lala.

Aku melangkah menuju kamar, baru menaiki satu anak tangga sudah di kejutkan seseorang.

"bagus..masih ingat jalan pulang, masih ingat alamat rumah. Pergi keluyuran hingga lupa waktu, lupa rumah. Dari mana saja kau?" sederetan pertanyaan dia berikan padaku..

Kubalikkan badan ke arahnya, oh..tidak. Wajah dinginnya terlihat sangat marah, dan baru kali ini aku di tatapnya. Sayang bukan tatapan manis, melainkan tatapan tajamnya. Yang membuatku bergidik ketakutan.

"dari tempat Lena," jawabku dengan kepala menunduk tak berani melihat wajah seramnya.

"istri macam apa bertingkah sampai tak pulang kerumah?" kata kata yang begitu menohok hati. Bertingkah, apa dia tidak sadar aku seperti ini karena perkataannya.

"kau itu seorang istri, tidak baik bukan jika menginap di tempat orang. Meskipun itu teman wanita," ucapan tegas yang menyayat hati. '

"istri katamu Mas, bukankah kemarin kamu sendiri yang berkata bahwa aku ini orang lain," teriakku dengan suara gemetar menahan air mata yang hendak terdorong keluar.

Ku membalikkan badanku dan melangkah menaiki tangga, lagi lagi langkahku terhenti di pertengahan anak tangga.

"apa maksutmu?" tanyanya.

"apa kau lupa dengan perkataanmu dengan Lala kemarin siang saat aku mau pergi," ku kembali melangkah.

"dan satu lagi, aku memang istri sah mu. Tapi lebih tepatnya Istri yang tak pernah kamu anggap bukan," kuseka air mataku dengan kasar. Dan berlari menuju kamarku, tanpa menghiraukan panggilannya kembali.

Entah berapa kali aku menangis untuknya, air mata yang ku keluarkan untuk laki laki tak berperasaan sepertinya. Dan entah berapa lama lagi aku bisa bertahan hidup bersama laki laki seperti Mas Alan, ingin rasanya aku pergi jauh dari pria sepertinya.

Setelah sholat isya', ku memakai kerudungku kembali. Ku keluar kamar dan turun untuk mengambil minum, entah rasanya sangat tidak berminat untuk makan.

Ku ambil gelas di rak piring, lalu ku tuang air kedalamnya. Namun saat ku berbalik badan untuk kembali ke kamar. Mas Alan mengejutkanku, aku melangkah mundur karna dia melangkah maju ke arahku.

"prak..." gelas di tanganku pun terjatuh karena tanganku yang gemetar melihat wajah menyeramkan Mas Alan. Dia tersenyum menyeringai, membuatku semakin takut hingga menelan salivaku berkali kali.

Ku terus mundur hingga terpentok dinding, aku tak bisa kemana mana. Tangan Mas Alan berhasil mengurungku di tempat. Entah apa yang akan dia lakukan.

Terpopuler

Comments

Dirmayanti Maryam

Dirmayanti Maryam

pergilah nia jgn pernh balik pd laki2 sept Alan

2023-05-15

0

AsnitaParassa Tabang

AsnitaParassa Tabang

maaf terlalu banyak kata ku ku dan ku🤣🙏

2023-03-13

0

Kristi Yani

Kristi Yani

hebatnya cerita ini nyampe episode 4 orang2 masih bahas ttg kemiripan dengan cerita lain ,🤔

2022-11-21

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. Sakit
2 Part 2. Rasa bersalahku.
3 Part 3. Bukan istri tapi orang Lain
4 Part 4. Bimbang.
5 Part 5. Egois
6 Part 6. Cinta tak harus memiliki
7 Part 7. Ayah sakit
8 Part 8. Menantu baik dan cantik
9 Part 9. Berbohong atau jujur
10 Part 10. Kau anggap aku apa
11 Part 11. Aku pergi
12 Part 12. Mencintainya
13 Part 13. Rindu
14 Part 14. Cemburu
15 Part 15. Dia istriku
16 Part 16. Kecewa
17 Part 17. Merindukanmu
18 Part 18. Rencana Lena
19 Part 19. Banyak alasan
20 Part 20. Mas Alan dan Ello
21 Part 21. Munafik
22 Part 22. Tamu pagi hari
23 Part 23. Kedatangan Ayah
24 Part 24. Siapa dia
25 Part 25. Kamu di mana
26 Part 26. Ijin Cuti
27 Part 27. Dear Diary
28 Part 28. Prasangka Buruk
29 Part 29. Di Bandung
30 Part 30. Perdebatan lagi
31 Part 31. Pulang ke Bandung
32 Part 32. Bertemu
33 Part 33. Makan Siang Bersama
34 Part 34. Keputusan 1
35 Part 35. Keputusan 2
36 Part 36. Keputusan
37 Part 37. Pengacara
38 Part 38. Surat Gugatan
39 Part 39. Kembali Jakarta
40 Part 40. Di Permalukan Alan
41 Part 41. Di Permalukan Sinta.
42 Part 42. Aku di mana
43 Part 43. Lepaskan aku
44 Part 44. Terima kasih
45 Part 45. Terlambat Menyesalinya
46 Part 46. Sidang Keputusan
47 Part 47. Pecundang
48 Part 48. Merasa Iri
49 Part 49. Biarkan Aku Bahagia
50 Part 50. Pergi Dari Ibu Kota
51 Part 51. Memulai Kehidupan Baru
52 Part 52. Bertemu Nenek
53 Part 53. Berjumpa Dengan Mars
54 Part 54. Tersisih
55 Part 55. Terima Kasih Ayah
56 Part 56. Kutu Duit
57 Part 57. Dia Pria Baik
58 Part 58. Restu Ayah
59 Part 59. Ungkapan hati Ello
60 Part 60. Will you marry me?
61 Part 61. Jawaban Nia
62 Part 62. Calon Besan
63 Part 63. Akad Nikah
64 Part 64. Sakinah Mawaddah Warahmah
65 Part 65. Malam Pertama
66 Part 66. Kenapa kamu di sini
67 Part 67. Jangan ganggu istriku
68 Part 68. Kebohongan Alan.
69 Part 69. Mengetahui Rencana Busuk Alan
70 Part 70. Kedatangan Alan dan Lala ke Villa
71 Part 71.Kedatangan Alan dan Lala 2
72 Part 72. Kepergian Lala
73 Part 73. Kebahagiaan Keluarga Sanjaya
74 Part 74. Oma dan Mama yang posesif
75 Part 75. Ello Menggoda Nia
76 Part 76. Maafkan Aku Ayah
77 Part 77. Suami impian
78 Part 78. Debat di butik
79 Part 79. Ello kena batunya
80 Part 80. Nama planet atau zodiak
81 Part 81. Mochi dari Alan
82 Part 82. Oma dan Mama kembali berulah
83 Part 83. Lagi lagi ulah Oma dan Mama
84 Part 84. Kejutan
85 Part 85. Ayah kembali ke Bandung
86 Part 86. Lala
87 Part 87. Belajar memasak
88 Part 88. Acara kesukaan Nia
89 Part 89. Kapan menikah
90 Part 90. Nia ikut ke kentor
91 Part 91. Usaha Alan mendapat maaf Ayah
92 Part 92. Obrolan keluarga Sanjaya dengan Lena
93 Part 93. Mbak Kunti
94 Part 94. Singa kawakan
95 Part 95. Menuruti permintaan Nia
96 Part 96. Kisah sedih Bu Dina
97 Part 97. Gudeg dan sate kere
98 Part 98. Bendungan iler
99 Part 99. Kekasih Johan
100 Part 100. Kapan kau melamarnya
101 Part 101. Ingin membuat kejutan pada keluarga
102 Part 102. Kau membuat hidupku berwarna
103 Part 103. Ekspresi wajah Mama yang berbeda
104 Part 104. Salah paham
105 Part 105. Ayah memaafkan Alan
106 Part 106. Menunggu seseorang
107 Part 107. Melupakan tak semudah jatuh cinta
108 Part 108. Tante sakit (Lena dan Zacky)
109 Part 109. Lena dan Zacky
110 Part 110. Lena dan Zacky
111 Part 111. Menunggu Lena
112 Part 112. Kucing janda langka
113 Part 113. Kejutan untuk Ayah
114 Part 114. Bu Dina menemui Adella
115 Part 115. Melupakan
116 Part 116. Bintang hatiku
117 Part 117. Ucap Syukur
118 Part 118. Makan Pasta
119 Part 119. Akad Nikah Lena dan Zac
120 Part 120. Teman atau mantan?
121 Part 121. Malam pertama
122 Part 122. Keluarga besar
123 Part 123. Istrinya Nyamuk
124 Part 124. Wedding Johan dan Dessy
125 Part 125. Nia jatuh
126 Part 126. Begitu terpukul
127 Part 127. Gusar
128 Part 128. Bunda
129 Part 129. Melahirkan
130 Part 130. Siapa namanya?
131 Part 131. Kerusuhan Duo M
132 Part 132. Ambil mobil
133 Part 133. Tak sesuai harapan Zacky
134 Part 134. Darah tinggi Mama
135 Part 135. Tiupan angin
136 Part 136. Sabar Zac..!
137 Part 137. Kecurigaan Zacky
138 Part 138. Isi chat Ayah pada Nia.
139 Part 139. Kehangatan keluarga Besar
140 Part 140. Pov Nia.
141 Part 141. Tamat.
142 Extra Part 1.
143 Extra Part 2
144 Extra Part 3.
145 Extra Part 4
146 Extra Part 5
147 Pengumuman.
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Part 1. Sakit
2
Part 2. Rasa bersalahku.
3
Part 3. Bukan istri tapi orang Lain
4
Part 4. Bimbang.
5
Part 5. Egois
6
Part 6. Cinta tak harus memiliki
7
Part 7. Ayah sakit
8
Part 8. Menantu baik dan cantik
9
Part 9. Berbohong atau jujur
10
Part 10. Kau anggap aku apa
11
Part 11. Aku pergi
12
Part 12. Mencintainya
13
Part 13. Rindu
14
Part 14. Cemburu
15
Part 15. Dia istriku
16
Part 16. Kecewa
17
Part 17. Merindukanmu
18
Part 18. Rencana Lena
19
Part 19. Banyak alasan
20
Part 20. Mas Alan dan Ello
21
Part 21. Munafik
22
Part 22. Tamu pagi hari
23
Part 23. Kedatangan Ayah
24
Part 24. Siapa dia
25
Part 25. Kamu di mana
26
Part 26. Ijin Cuti
27
Part 27. Dear Diary
28
Part 28. Prasangka Buruk
29
Part 29. Di Bandung
30
Part 30. Perdebatan lagi
31
Part 31. Pulang ke Bandung
32
Part 32. Bertemu
33
Part 33. Makan Siang Bersama
34
Part 34. Keputusan 1
35
Part 35. Keputusan 2
36
Part 36. Keputusan
37
Part 37. Pengacara
38
Part 38. Surat Gugatan
39
Part 39. Kembali Jakarta
40
Part 40. Di Permalukan Alan
41
Part 41. Di Permalukan Sinta.
42
Part 42. Aku di mana
43
Part 43. Lepaskan aku
44
Part 44. Terima kasih
45
Part 45. Terlambat Menyesalinya
46
Part 46. Sidang Keputusan
47
Part 47. Pecundang
48
Part 48. Merasa Iri
49
Part 49. Biarkan Aku Bahagia
50
Part 50. Pergi Dari Ibu Kota
51
Part 51. Memulai Kehidupan Baru
52
Part 52. Bertemu Nenek
53
Part 53. Berjumpa Dengan Mars
54
Part 54. Tersisih
55
Part 55. Terima Kasih Ayah
56
Part 56. Kutu Duit
57
Part 57. Dia Pria Baik
58
Part 58. Restu Ayah
59
Part 59. Ungkapan hati Ello
60
Part 60. Will you marry me?
61
Part 61. Jawaban Nia
62
Part 62. Calon Besan
63
Part 63. Akad Nikah
64
Part 64. Sakinah Mawaddah Warahmah
65
Part 65. Malam Pertama
66
Part 66. Kenapa kamu di sini
67
Part 67. Jangan ganggu istriku
68
Part 68. Kebohongan Alan.
69
Part 69. Mengetahui Rencana Busuk Alan
70
Part 70. Kedatangan Alan dan Lala ke Villa
71
Part 71.Kedatangan Alan dan Lala 2
72
Part 72. Kepergian Lala
73
Part 73. Kebahagiaan Keluarga Sanjaya
74
Part 74. Oma dan Mama yang posesif
75
Part 75. Ello Menggoda Nia
76
Part 76. Maafkan Aku Ayah
77
Part 77. Suami impian
78
Part 78. Debat di butik
79
Part 79. Ello kena batunya
80
Part 80. Nama planet atau zodiak
81
Part 81. Mochi dari Alan
82
Part 82. Oma dan Mama kembali berulah
83
Part 83. Lagi lagi ulah Oma dan Mama
84
Part 84. Kejutan
85
Part 85. Ayah kembali ke Bandung
86
Part 86. Lala
87
Part 87. Belajar memasak
88
Part 88. Acara kesukaan Nia
89
Part 89. Kapan menikah
90
Part 90. Nia ikut ke kentor
91
Part 91. Usaha Alan mendapat maaf Ayah
92
Part 92. Obrolan keluarga Sanjaya dengan Lena
93
Part 93. Mbak Kunti
94
Part 94. Singa kawakan
95
Part 95. Menuruti permintaan Nia
96
Part 96. Kisah sedih Bu Dina
97
Part 97. Gudeg dan sate kere
98
Part 98. Bendungan iler
99
Part 99. Kekasih Johan
100
Part 100. Kapan kau melamarnya
101
Part 101. Ingin membuat kejutan pada keluarga
102
Part 102. Kau membuat hidupku berwarna
103
Part 103. Ekspresi wajah Mama yang berbeda
104
Part 104. Salah paham
105
Part 105. Ayah memaafkan Alan
106
Part 106. Menunggu seseorang
107
Part 107. Melupakan tak semudah jatuh cinta
108
Part 108. Tante sakit (Lena dan Zacky)
109
Part 109. Lena dan Zacky
110
Part 110. Lena dan Zacky
111
Part 111. Menunggu Lena
112
Part 112. Kucing janda langka
113
Part 113. Kejutan untuk Ayah
114
Part 114. Bu Dina menemui Adella
115
Part 115. Melupakan
116
Part 116. Bintang hatiku
117
Part 117. Ucap Syukur
118
Part 118. Makan Pasta
119
Part 119. Akad Nikah Lena dan Zac
120
Part 120. Teman atau mantan?
121
Part 121. Malam pertama
122
Part 122. Keluarga besar
123
Part 123. Istrinya Nyamuk
124
Part 124. Wedding Johan dan Dessy
125
Part 125. Nia jatuh
126
Part 126. Begitu terpukul
127
Part 127. Gusar
128
Part 128. Bunda
129
Part 129. Melahirkan
130
Part 130. Siapa namanya?
131
Part 131. Kerusuhan Duo M
132
Part 132. Ambil mobil
133
Part 133. Tak sesuai harapan Zacky
134
Part 134. Darah tinggi Mama
135
Part 135. Tiupan angin
136
Part 136. Sabar Zac..!
137
Part 137. Kecurigaan Zacky
138
Part 138. Isi chat Ayah pada Nia.
139
Part 139. Kehangatan keluarga Besar
140
Part 140. Pov Nia.
141
Part 141. Tamat.
142
Extra Part 1.
143
Extra Part 2
144
Extra Part 3.
145
Extra Part 4
146
Extra Part 5
147
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!