Welcome to New School

~ SMA Garuda ~

.

.

.

"Anjiirr ... sekolahnya lebih gedek dari sekolah gue yang lama, gue pikir sekolah gue yang dulu udah gedek bangat, ternyata ada yang lebih gedek lagi. " Stella tak henti-hentinya mengagumi bangunan kokoh yang berada di depannya.

(visualnya Sma garuda😍)

" Pasti yang sekolah di sini rata-rata anak orang kaya."

Tiba-tiba Stella berhenti bicara sambil melipat tangan kirinya di dada dengan tangan kanan menumpu di atasnya kemudian ia menempelkan jari telunjuknya ke dagu.

"Eits, tunggu bentar deh. Gue kan juga sekolah di sini, kalau orang yang sekolah di sini anak orang kaya, berarti gue juga anak orang kaya dong?" Stella nampak berpikir sejenak, sejurus kemudian....

"Ntahlah.... "

Stella mengedikkan bahunya dan berjalan menelusuri lorong sekolahan untuk mencari ruang kepsek.

***

"Njirrr.... ruang kepseknya di mana sih, kok gak nemu-nemu dari tadi. "

Wajar dong Stella menggerutu, lantaran sudah hampir setengah jam dia mengelilingi sekolah yang lumayan gedek ini namun tak dapat menemukan ruangan kepseknya.

"Ini nih ... akibat sekolah terlalu ke gedean, ruang kepseknya aja gak nemu-nemu. Coba di sekolah lama gue, masuk gerbang lurus belok kanan, lewati kelas MIA 1 sampe deh. Ini gue udah muter-muter ampe kaki rasanya mau copot gak nemu-nemu juga. Mana sekolahnya gedek amat lagi, siapa sih yang buat sekolah ini." Stella tak henti-hentinya menggerutu sampe Ia tak sadar bahwa ada seorang anak cowok yang sedang mengikutinya dari tadi.

"Hai." Sebuah tangan mendarat di pundak Stella, membuat gadis itu merasa was-was

"Kayak ada yang megang pundak gue. Perasaan gue sendiri deh di sini. Soalnya kan jam pelajaran telah dimulai." Stella mulai berfikir macam-macam dan tak berani membalikkan badannya.

"Jangan-jangan ... mamvos gue!! Mana gak tau baca ayat kursi lagi. Tapi, masa iya sekolah sebagus dan seelit ini ada penunggunya sih? tapi kalau benar ada ... ah sudahlah mendingan gue lari aja. " Stella mengambil ancang-ancang untuk lari. Namun, saat langkahnya baru di mulai pergelangan tangannya serasa dicekal oleh seseorang.

" Ampun-ampun setan. Gue gak bakalan ngehina tempatmu ini lagi. Gue gak bakalan ganggu kamu lagi. Gue bakalan pergi, tapi please, lepasin gue. Gue ini udah kurus, jelek lagi. Walau gak jelek-jelek amat sih memang, tapi gak cocoklah kalau kamu tahan aku, lepasin yah? " Pinta gadis itu.

Kepala gadis itu tertunduk sembari terus memohon tanpa membalikkan badannya. Ia tak punya keberanian untuk melihat setan yang ia maksud, padahal yang ia maksud setan itu adalah cowok yang mengikutinya sedari tadi.

Sontak sang cowok yang di katakan setan oleh Stella itu pun tertawa terpingkal-pingkal. Stella pun membalikkan badannya karena mendengar suara tawa dari arah belakangnya.

" Si ... si ... siapa lo?" Stella bertanya dengan nada gemetar, karena dia masih merasa deg- deg-an dengan kejadian tadi.

"Haha, lo bilang gue setan? " Cowok itu menunjuk dirinya dan Stella pun menganggukkan ke palanya.

"Gue? Orang ganteng kayak gue lo bilang setan? Aneh lo." Cowo itu belum menghentikan tawanya sampai tatapan tajam keluar dari mata Stella yang membuatnya bungkam sesaat sebelum akhirnya ia memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama gue Devano Aldi Dirgantara." ucap cowok tersebut sambil mengulurkan tangannya.

" Stella!" jawab Stella ketus sambil membalas uluran tangan tersebut.

" Wah ... wah ... santai dong jawabnya. Gak usah ketus gitu juga kalek, cantik-cantik kok galak"

Stella memaksakan senyumnya dan memutar bola matanya, sementara Devano hanya tersenyum melihat tingkah Stella.

" Anak baru? " Devano memasukkan kedua tangannya kedalam kantong dan berjalan melewati Stella, Stella pun mengejar dan menyamakan langkahnya dengan Devano.

" Iyah ... lo tau gak di mana ruang kepsek, soalnya gue dah muter muter dari tadi tapi gak ketemu juga." Devano menoleh sebentar kearah Stella yang juga sedang menoleh ke arahnya kemudian ternseyum kecil.

"Lo ogeb atau terlalu polos sih? " Devano bertanya tanpa mengalihkan pandangannya. Sementara yang ditanya hanya mendecak sebal.

"Ya jelas gue tau lah... orang gue udah 1,5 tahun di sini, massa iya gue gak tau ruang kepsek."

Tiba tiba Stella menghentikan langkahnya, dan Devano yang merasa bahwa Stella sudah tidak ada di sampingnyapun menoleh ke belakang.

"Lo ngapain berdiri di situ?"

Gue rasa mungkin dia bisa gue manfaatin untuk nunjukin jalan, sekalian kan gue ngambil kesempatan dekat dekat orang ganteng. Batin Stella.

Devano yang merasa pertanyaannya tidak di jawab memutuskan untuk menghampiri Stella.

"Oy ... gue tanya ngapain lo di sini?" Devano menjentikkan jarinya di depan wajah Stella yanh sedang melamun.

"Ah ... iyah iyah kenapa? " Stella seperti orang bodoh yang menanyakan hal itu.

Hm ... Devano memutar bola matanya.

"Lo ngapain di sini?" Sekali lagi Devano mengulang pertanyaan yang sama kepada Stella si tulalit.

"Nggak ngapa ngapain, oh ya ... antarin gue dong, please ... yah yah yah. " Stella menyatukan kedua telapak tangannya dan mengedip ngedipkan matanya membuat muka imut sebisa yang ia mungkin.

( Banyangkan saja seorang badgirl yang dulunya terkenal sebagai pembuat onar, galak dan mempunyai aura mistik membuat muka muka imut, tentu tidak akan cocok, tapi untungnya Stella mempunyai muka yang cantik dan juga sesuai porsi, tidak kecil dan tidak juga besar, punya pipi yang tembem, hidung mancung dan bibir merah alami membuat mukanya tak terlihat menyeramkan tapi malah terlihat cantik )

Devano tersenyum kecil melihat tingkah Stella yang menurutnya sangat lucu.

" Lo gak perlu kayak gini juga gue pasti antarin kok. "

Mereka berdua berjalan dengan keadaan sunyi, diam tak bersuara tak ada yang memulai pembicaraan lagi sampai mereka tiba di ruang kepsek.

"Udah sampai ... gue deluan yah ... mau balik ke kelas dulu." Devano melambaikan tangannya dan berjalan memutar arah.

"Okey, bye ... makasih yah udah mau ngantarin gue." Stella sedikit berteriak agar suaranya dapat di dengar oleh Devano yang memang sudah sedikit jauh darinya, dan Devano mengangkat tangannya membentuk simbol oke dengan ibu jari dan jari telunjuk yang menyatu membentuk huruf o.

***

NB: JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE:)

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

keren sih tapi bad girlnya takut setan

2022-06-03

0

rara aprilia

rara aprilia

apakah si stella g nyadar klo dia tu orkay🥲

2022-01-29

1

Nadin Lubis

Nadin Lubis

yang bagus dong

2021-05-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!