Di tempamemaka , Aziz terus memikirkan jawaban yang akan ia berikan nanti , sampai sampai ia tidak konsen kerja dan sering membuat kesalahan
" lo ada masalah Ziz ." Tanya Naila yang heran akan sikap sahabat nya itu
" nggk papa koq Nai cuma kepikiran orang rumah." Jawab Aziz tersenyum menutupi kegundahan hatinya , ia selalu bersikap kuat di hadapan orang lain
" ya udah ." Ucap Naila pasrah mau di bujuk bagaimana pun sahabatnya ini tak akan menceritakan kehidupannya , mereka melanjutkan pekerjaan nya , Aziz berusaha untuk selalu profesional ia takut hanya karena itu imbas nya kemana mana
Hingga tak terasa waktu pulang kerja telah tiba dengan perasaan campur aduk dan was was
Ia masih bimbang dalam memilih apa keputusan nya nanti , semoga ini yang terbaik
Setibanya di rumah ia duduk di hadapan kedua orang tuanya dan di samping kakak nya yang selalu memberi ia semangat
" apa jawaban kamu ,kita tidak bisa berlama lama dalam masalah ini." Ucap Rahman tegas , cara bicara bukan seperti pemohonan melainkan perintah wajib tak boleh di tawar
" kamu harus pilih sesuai hatimu dek." Ucap Tiara , Azizah tersenyum kepada kakaknya
" A...Aziz mau pa asalkan papa dan mama bisa bahagia ." Ucap Aziz dengan suara seperti tak rela tapi di rela relakan , Tiara tak dapat membantah jika Adiknya sudah mememberi keputusan ia hanya tak ingin adik nya ini salah jalan
" kamu serius ." Tanya Ria memastikan ia sangat bahagia mendengar hal itu
" iya ma." Ucap Aziz lembut , sekasar kasarnya mereka pada dirinya dan kakaknya tapi mereka tetap keluarga nya orang yang sudah merawat mereka dan memberikan kehangatan sementara
" Papa senang , tak sia sia kita mengapdosi mu." Ucap Rahman , kata kata tersebut begitu menusuk di hati Aziz begitu juga dengan Tiara
" ya sudah besok dia ingin bertemu dengan kita di Cafe A , papa ingin kamu menampilkan yang terbaik." Ucap Rahman lalu pergi dan di susul Ria , sifat angkuh , sombong tak bermanusiawi kembali terlihat lagi , baru saja mereka ingin lebih lama lagi merasakan kasih sayang tapi malah kelihatannya akan semakin buruk lagi
Aziz dan Tiara menuju kamar mereka
🌙🌙🌙🌙🌙🌙
Malam ini mungkin akan menjadi awal dari cerita mereka ,cerita yang tak di ketahui bagaimana akhirnya
Semoga tidak akan ada rasa benci karena itu bahaya dan mematikan
⛅⛅⛅⛅⛅⛅
Pagi hari , sinar mentari menyinari seluruh bumi hari sudah mulai menjelang siang
Di salah satu rumah seorang gadis tengah bingung menatap diirinya di cermin , tanpa ia sadari butiran kristal bening lolos begitu saja dari kelopak matanya mengaliri pipi mulusnya yang cantik
Sakit dan kecewa tak dapat ia umpamakan , ia tak habis pikir bagaimana jalan pikir kedua orang tuanya meskipun tidak ada hubungan darah apakah mereka tak memikirkan perasaannya tak ada kah sedikit saja rasa belas kasihan dari mereka
Ia hanya berharap semoga di kemudian hari mereka bisa berubah dan sadar sebelum ajal menjumpai mereka terlebih dahulu
Di setiap saat ia selalu berdoa dan mengaharapkan kasih sayang dari kedua orang tuanya tersebut
Azizah wanita ini tengah menatap dirinya di cermin , apakah dia tak pantas mendapatkan kasih sayang apakah ia tak pantas bahagia
Semua manusia memiliki batas kesabaran dan batas kemanusiaan nya masing masing , semua bisa berubah jika takdir berkehendak
Jam makan siang nanti ia akan bertemu dengan seseorang yang akan membelinya mungkinkah kata itu yang pantas di sebutkan
Suara ketukan pintu dari luar membuat ia tersadar dari lamunan nya
tok.. tok...tok
" Aziz kamu harus dandan yang cantik mama mau Tuan Dirga terpesona dengan kamu ." Teriak Ria
" iya ma." hanya itu yang bisa di ucapkan Aziz saat ini
" ya sudah 1 jam lagi kita berangkat ." Ucap Ria kemudian berlalu , Aziz kembali ke tempat tidurnya
" apakah aku boleh membangkang perintah beliau." Tanya Aziz pada diri sendiri ia hanya bisa menarik nafas panjang panjang dan menghembuskan nya dengan kasar
Aziz mengambil pakaian nya yang paling bagus itu hasil keringat nya sendiri
Setengah jam kemudian ia sudah selesai mandi dan memakai baju tinggal sedikit menata wajah
Gadis berhijab tersebut memakai games warna biru dongker di padu dengan hijab senada , ia memakai model yang praktis dan cepat
Tiara sebenarnya ingin ikut untuk memastikan keselamatan adik kesayangannya tapi di larang oleh kedua orang tuanya ia malah di suruh cari uang yang banyak
Baru pertama kalinya setelah beberapa tahun ini Aziz bisa satu kendaraan dengan kedua orang tuanya , semenjak kedua orang tuanya mendapat hak waris keduanya Aziz dan Tiara di pelantarkan bagai barang yang sudah usang dan tua
jalanan sedikit macet membuat mereka telat tiba di Cafe A , dengan segera mereka memasuki ruangan yang sudah du pesan Tuan Dirga
" maaf Tuan menunggu lama ." Ucap Rahman sopan , Dirga hanya berdehem kali ini ia di dampingi sekretaris nya Bayu
Aziz hanya melirik Dirga sekejap lalu kembali menunduk , tampan memang sampai ia terpesona akan ketampanannya tapi buka Aziz yang mudah jatuh hati pada pria apalagi tabiat nya yang jelek
" Ini putri saya Tuan." Ucap Ria , bahkan dandanan Ria dan Aziz berbeda bagaikan Langit dan Bumi
" Ayo kenalan ." Bisik Ria menyenggol lengan Aziz , Aziz mendongakkan kepalanya
" Saya Azizah tuan ." Ucap Aziz ramah ia akan berbicara sopan apalagi lawannya masing di batas wajar
" hhmm ."
" sesuai persyaratan nya sekarang putri anda bukan lagi milik anda dan ia sudah menjadi milik Tuan Dirga keseluruhannya hidup dan mati , dengan anda mendatangani surat ini maka semuanya sudah resmi dan apabila Nona Azizah kabur maka anda yang akan menanggung akibatnya . Ucap Bayu menjelaskan semuanya secara detail dan memberikan sebuah dokumen , Rahman dan Ria langsung menandatangani nya dengan segera
" Kalian bisa pergi." Ucap Dirga dingin
" baik Tuan." Ucap Rahman tapi langkahnya di hentikan oleh suara Aziz
" Tunggu ma pa ." Ucap Aziz berdiri dari duduknya
" izinkan Aziz memeluk kalian untuk yang terakhir kalinya." Ucap Aziz tanpa menunggu jawaban kedua orang tuanya ia memeluk kedua orang tuanya dengan erat , pelukan yang ia rindukan bertahun tahun kini bisa ia rasakan walaupun dalam keadaan seperti ini
ia tetap bersyukur
Setelah puas berpelukan Aziz melepasnya dan mengucapkan terima kasih , Orang tuanya hanya diam tak menjawab dan segera pergi
Aziz kembali ke ruangan tadi tapi ternyata Dirga telah pergi tinggallah Bayu di situ
" Saya Bayu sekretaris Tuan Muda Dirga , nona sekarang turuti saja perintah saya. Ucap Bayu ia memperhatikan Aziz dari tadi
gue yakin perempuan ini bisa bikin Dirga berubah walaupun sangat kecil kemungkinan
Dengan ragu ragu Aziz menurut ia mengikuti semua arahan dari Bayu
**
***Hallo semua gimana ceritanya
nyambung nggk , masuk akal nggk yang udah baca jangan lupa tinggalin jejak ya
🤗🤗🤗🤗***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Fadila Bakri
hanya bisa bilang lanjut
2021-05-29
0
Rahil Ramadhani
ah semoga tiara ama shabat dirga nnti amin
2021-05-02
1
Ryanna Amil
Punya org tua adopsi yg begitu kejam kenapa masih mau tinggal kan baik kabur sj. Pergi berdua dgn kakaknya tiara dan hidup berdua lagipun mereka kan sudah punya pekerjaan apa yg perlu dirisaukan.
2021-02-06
0