Hilangnya Kesucian

Emil menatap lembut wajah Riella yang berada di samping kursi kemudi. Wajahnya tampak semakin ayu ketika ia terlelap. Perpaduan yang pas antara Erik dan Ella, terkadang rasa takut akan kehilangan Riella mencuat, ia takut jika pacarnya akan bosan, lalu berpaling darinya. Dan ia akan kehilangan Riella untuk selamanya.

“Sayang bangun, sudah sampai.” Emil mengusap lembut pipi Riella. Membuat Riella yang merasakan usapan tangan Emil segera membuka mata. Ia terbangun dari tidur nyenyak yang hampir 2 jam ia rasakan.

Riella hanya berdehem sambil mengumpulkan kesadarannya, lalu menoleh ke arah Emil, membalas senyuman lelaki yang ia cintai.

“Mau aku gendong?” tawar Emil sambil melepaskan seatbelt yang melingkar di tubuhnya.

“Nggak perlu Kak,” jawab Riella. Tangannya terulur membuka pintu mobil. Ia lalu keluar menghampiri bangunan mewah minimalis milik Emil.

“Selamat datang My Queen. Siapkah dirimu untuk malam ini?” goda Emil sambil mengedipkan satu matanya ke arah Riella. Sedetik kemudian Riella menjerit kencang karena Emil tiba-tiba mengangkat tubuhnya.

“Lepas Kak!” seru Riella diiringi suara kekehan kecil, Emil membawanya masuk ke villa sambil mengayunkan tubuhnya berputar, membuat dress merah yang ia kenakan menyumbul ke atas, memperlihatkan paha putih tanpa noda kepunyaanya.

Emil menghiraukan ucapan Riella membuat gadis itu segera melingkarkan kedua tangan ke lehernya, karena takut akan terjatuh.

“Pantang berhenti sebelum berhasil!” ucap Emil, menendang kasar pintu kamar yang ada di lantai dua. Rona bahagia terpancar dari wajah keduanya, ketika mereka memasuki kamar termewah dengan aroma citrus di villa tersebut.

“Bullshit! Kamu pasti sudah sering kan, melakukan dengan wanita di luar sana, secara, setiap hari Kakak selalu bertemu dengan wanita sexy!” gerutu Riella, memanyunkan bibirnya.

“Kamu berpikir begitu?” tanya Emil sambil menghempaskan tubuh Riella ke atas ranjang. Ia tidak terima dicap buruk oleh kekasihnya.

“Lantas?” tanya Riella meminta penjelasan.

“Jika malam ini benar terjadi. Kamulah yang pertama dalam hidupku, Honey.” Emil memperhatikan wajah Riella lekat, “kamu yang pertama, percayalah, aku benar-benar bersih! But … kalau hanya memegang dan menghisapnya mungkin kamu wanita yang ketiga yang akan merasakan itu.” Selesai berbicara Emil menerima pukulan bantal bertubi-tubi dari Riella. Membuatnya semakin terbahak karena melihat wajah marah Riella yang telihat menggemaskan.

“Kamu merusak anak gadis orang tahu nggak!” maki Riella, masih dengan pukulannya.

“Gadis yang akan menjadi istriku itu adalah kamu, bukan orang lain!”

“Terserah, yang penting kamu buktikan dulu dengan kak Kalun, restunya penting untuk hubungan kita, dia lelaki kedua yang berhak atasku sebelum aku menikah nanti,” kata Riella menjelaskan.

“Bukan masalah besar, Sayang.” Tangan Emil mulai membuka satu-persatu kancing kemeja warna merah yang masih menempel di tubuhnya, matanya mengarah ke terus Riella yang tersenyum manis padanya.

Dada putih, sedikit bulu halus kini terlihat jelas di depan mata Riella. Gadis itu diam-diam mengeratkan genggamannya di seprei membuat kusut tak beraturan karena tarikan eratnya. Perasaanya bersatu padu, antara cinta, sayang, dan khawatir.

“Kamu janji akan bertanggung jawab kan, Kak?” tanya Riella lirih, memastikan lagi janji Emil.

“Setelah kakakmu bilang oke, aku akan datang menemui papa mertua,” kata Emil yang kini sudah melepaskan bajunya, menyisakan celana pendek warna hijau botol. Ia lalu mengukung tubuh Riella, menatap penuh gairah pada gadis yang masih tertutupi kain merah. Tatapannya teduh, penuh keyakinan, merayu gadis di depannya dengan janji-janji manis.

Kedua tangan Riella mencoba menahan dada Emil yang semakin dekat dengannya, jantungnya sudah seperti suara genderang yang ditabuh cepat, saat sentuhan kulit dan kedua manik mata mereka bertemu. Pori-pori kulitnya terbuka lebar, siap mengeluarkan keringat yang akan membasahi tubuhnya.

Mengerti hal itu, Emil meraih tangan Riella, meletakkan kedua tangan Riella di tengkuk lehernya, dia mulai lagi mendekati tubuh Riella, kekasih yang baru ia pacari 6 bulan. Dia mencintai Riella, semenjak mereka sering bertemu. Dia tak pernah mengira, jika gadis yang kini di bawah kukungan tubuhnya, ternyata juga mencintainya, hatinya bahagia ketika itu. Ketika mereka memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius.

Namun, ada penghalang diantara mereka berdua, Kalun tidak mengizinkan mereka untuk bersama. Alasannya satu, karena Emil suka bergonta-ganti pacar selama ini. Kalun khawatir jika adiknya yang baik akan dilukai oleh Emil, karena ia mengenal luar dan dalam sisi Emil.

“Are you ready?” Emil menjeda ucapannya sambil menatap Riella penuh cinta, “hanya dengan cara ini kakakmu yang keras kepala itu, bisa mengizinkan kita untuk bersama,” lanjut Emil diiringi kecupan lembut di dahi Riella. Tangannya mulai bergerilya, membelai lembut di benda kembar milik Riella, yang masih tertutup kain, tangan kekar itu mer*emas, memainkannya dengan lembut berusaha menaikkan gairah wanita cantik dibawahnya.

“Pasti akan menyakitkan?!” kata Riella di tengah suara merdunya.

“Hanya 5 menit sakitnya, setelah itu aku akan membawamu menuju kenikmatan syurga dunia,” lirih Emil sambil menurunkan ciumannya di leher jenjang Riella, membuat Riella semakin gelonjotan karena tidak bisa menahan rasa geli akut yang baru pertama kali ia rasakan.

“Rilex Sayang. Semua akan baik-baik saja! Kamu bisa melakukan apapun padaku, saat kamu tidak kuat merasakan sakitnya. Atau aku bisa menghentikan sejenak ketika melihatmu mengangkat tangan, tanda menyerah!” pesan Emil, tangannya mulai membuka kancing baju Riella satu persatu yang ada di punggung. Matanya menatap penuh kekaguman, melihat tubuh sempurna Riella yang kini sudah terlepas dari kain.

Riella memejamkan matanya, ketika benda keras itu perlahan mulai melesak masuk, merusak selaput dara yang selama 25 tahun ini ia lindungi, rasa sakit, panas, mengiringi darah yang menetes di atas seprei kasur bewarna putih. Malam ini dia menyerahkan apa yang ia miliki, kehormatan, kesucian, dan tubuhnya pada orang yang ia cintai. Ia tidak peduli lagi dengan janjinya terhadap papa dan kakaknya, dia melupakan dosa apa yang akan ia terima setelah dia melakukan perzinahan ini. Hati dan matanya sudah tertutup oleh cinta. Cinta yang begitu besar pada kekasihnya.

Setelah selesai melakukan pergumulan hebat, keduanya kelelahan dan ambruk di atas ranjang. Masih saling berpelukan sambil mengatur nafas yang masih memburu, keduanya terjaga sambil menghirup aroma parfum yang masih tersisa.

“Aku mencintaimu, Sayang. Terima kasih atas segalanya.” Emil berucap sambil mengusap keringat yang membasahi wajah Riella. Ia lalu mengecup singkat bibir Riella, yang masih terlihat membengkak karena ulahnya yang kasar.

“Jangan tinggalkan aku, atau aku akan benar-benar hancur saat kamu pergi nanti,” kata Riella sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Emil.

“Kamu separuh nyawaku, mana bisa aku meninggalkanmu. Kecuali ….”

“Kecuali, apa?” tanya Riella menatap curiga ke arah Emil.

“Kecuali kamu tidak bisa memuaskan aku.” Emil berucap diiringi suara tawanya yang menggelegar. Membuat Riella mencubit lembut pinggang Emil.

Tanpa terasa mereka bersendau gurau hingga pukul 5 pagi. Tidak menyadari seberapa lama permainan Emil tadi, hingga waktu terasa cepat berlalu. Mereka berdua yang kelelahan terlelap saat sang fajar mulai hadir.

***

Gelap sudah berganti menjadi terang, memancarkan cahaya yang menyengat di luar villa. Namun, Riella masih terlelap di dekapan Emil. Tidak peduli jarum jam di angka berapa, keduanya melewatkan jam sarapan pagi. Tubuhnya terasa sakit dan tidak bertenaga setelah aktivitasnya beberapa jam yang lalu, membuatnya tidak ingin beranjak dari kasur, meski matanya sudah terbuka sekalipun.

🚑

Jangan lupa untuk like, komentar, dan vote ya.😘

Terpopuler

Comments

Kartina Alfa rizki

Kartina Alfa rizki

yah dapet seken dong Kenzo...orang mkn nangka Kenzo dapet getah nya...

2023-09-28

0

Eli Juliyaty

Eli Juliyaty

sekali d baca bkin hati memanas😡😡😡😡👊🏻👊🏻👊🏻👊🏻

2021-06-15

0

Lani Chayank

Lani Chayank

kok rella gampang gitu ya ngasik mahkotanya

2021-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Visual Tokoh Utama
2 Penyerahan Jabatan
3 Hilangnya Kesucian
4 Riella Sakit
5 Teman Cerita
6 Kedai Es Krim
7 Orang Ketiga
8 Kita Akan Menikah
9 Sudahi Saja
10 Pacarnya Sudah Kembali
11 Kabar Bahagia
12 Acara Tunangan
13 Om Kecil
14 Berangkat Bersama
15 Pasien Darurat
16 Masalah Emilyan Caesar Handoko
17 Dokter Mesum
18 Apartemen 990
19 Pasangan Lucknut
20 Teman Cerita Dua
21 Akibat Sakit Hati
22 Api Dan minyak
23 Meminta Riella
24 Masih Bisa Mundur
25 Benci Yang Beralasan
26 Akad Nikah
27 Jangan Menyentuh Bibirku
28 Bukan Kisah Novel
29 Pilihan Riella
30 Perhatian Kenzo
31 Hak & Kewajiban
32 Rahasia Kenzo
33 Lintang Pacar Kenzo
34 Sebutan Papa
35 Foto Galeri
36 Masakan Pertama
37 Cerita Masa Itu
38 Satu Kesempatan
39 Duda! Jaminan100% Orisinil
40 Takut Khilaf
41 Nasihat Kalun
42 Menanti Kabar
43 Tangga Darurat
44 Mendadak Pulang
45 Masalah Kissmark
46 Kejutan Untuk Riella
47 Hadiah Pertama
48 Perpisahan Lagi
49 Boarding Pass
50 Just A Dream
51 Korban Meninggal
52 Hasutan Kenzie
53 Jikalau Cinta
54 Masih Butuh Kamu Untuk Melupakannya
55 Foto Kita
56 Obat Anti-depresan
57 Bee & Honey
58 Bee-Nee (BiNi)
59 Berdua denganmu lebih baik
60 Wǒ ài nǐ
61 Pulang
62 Cemburu
63 Bau Kencur
64 Pesan Mama
65 Mantan Pacar
66 Sebelum Bulannya Datang
67 Limited Edition
68 Riella Hamil
69 Terabaikan
70 Cek Up Sendiri
71 Paket Datang
72 Mencari Petunjuk
73 Menunggu Pulang
74 Deja' Vu
75 Riella Hilang
76 Hatinya Bergetar
77 Riella Baik-Baik Saja
78 Dia Kuat, Seperti Aku!
79 Perasaan Bersalah
80 Satu Kesempatan
81 Anak ini Anakku?
82 Tolong Selamatkan Anakku!
83 Detak Jantung
84 Pulang
85 Momen Bahagia
86 Maura dan Naura
87 Memang Pantas Aku Dapatkan
88 Aku Milikmu
89 Terima Kasih
90 Mimpi Atau Nyata
91 Aku Mencintaimu
92 Jono Bin Kenzo
93 Kantor Kenzo part. 1
94 Kantor Kenzo part.2
95 Ingin Kumiliki
96 Kepo-in Mantan
97 Kabar Buruk
98 Akibat Kelelahan
99 Sebelum Berpisah
100 Biar Kejutan
101 Luar Biasa
102 Tidak Bisa Dihubungi
103 Taman Kenangan
104 Rencana Acara Perusahaan
105 Wanita di Dalam Toilet
106 DIAM
107 Biarkan Aku yang Pergi
108 Putri Kecil
109 Zea
110 Dia Menyerah
111 Notebook
112 Obsesi Saphira
113 Hukuman Buat Riella
114 Menandatangani Surat Perceraian Kita
115 Nyanyian Paling Merdu
116 Terlambat Menyadari
117 Menemui Kenzo
118 I Love You, Kenzo!
119 Trauma Masih Tersisa
120 Final Episode
121 Cerita Kenzo dan Riella Berlanjut
122 Kenzo Ganti Buku
123 Promosi Cerita Emil
124 Promosi Cerita
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Visual Tokoh Utama
2
Penyerahan Jabatan
3
Hilangnya Kesucian
4
Riella Sakit
5
Teman Cerita
6
Kedai Es Krim
7
Orang Ketiga
8
Kita Akan Menikah
9
Sudahi Saja
10
Pacarnya Sudah Kembali
11
Kabar Bahagia
12
Acara Tunangan
13
Om Kecil
14
Berangkat Bersama
15
Pasien Darurat
16
Masalah Emilyan Caesar Handoko
17
Dokter Mesum
18
Apartemen 990
19
Pasangan Lucknut
20
Teman Cerita Dua
21
Akibat Sakit Hati
22
Api Dan minyak
23
Meminta Riella
24
Masih Bisa Mundur
25
Benci Yang Beralasan
26
Akad Nikah
27
Jangan Menyentuh Bibirku
28
Bukan Kisah Novel
29
Pilihan Riella
30
Perhatian Kenzo
31
Hak & Kewajiban
32
Rahasia Kenzo
33
Lintang Pacar Kenzo
34
Sebutan Papa
35
Foto Galeri
36
Masakan Pertama
37
Cerita Masa Itu
38
Satu Kesempatan
39
Duda! Jaminan100% Orisinil
40
Takut Khilaf
41
Nasihat Kalun
42
Menanti Kabar
43
Tangga Darurat
44
Mendadak Pulang
45
Masalah Kissmark
46
Kejutan Untuk Riella
47
Hadiah Pertama
48
Perpisahan Lagi
49
Boarding Pass
50
Just A Dream
51
Korban Meninggal
52
Hasutan Kenzie
53
Jikalau Cinta
54
Masih Butuh Kamu Untuk Melupakannya
55
Foto Kita
56
Obat Anti-depresan
57
Bee & Honey
58
Bee-Nee (BiNi)
59
Berdua denganmu lebih baik
60
Wǒ ài nǐ
61
Pulang
62
Cemburu
63
Bau Kencur
64
Pesan Mama
65
Mantan Pacar
66
Sebelum Bulannya Datang
67
Limited Edition
68
Riella Hamil
69
Terabaikan
70
Cek Up Sendiri
71
Paket Datang
72
Mencari Petunjuk
73
Menunggu Pulang
74
Deja' Vu
75
Riella Hilang
76
Hatinya Bergetar
77
Riella Baik-Baik Saja
78
Dia Kuat, Seperti Aku!
79
Perasaan Bersalah
80
Satu Kesempatan
81
Anak ini Anakku?
82
Tolong Selamatkan Anakku!
83
Detak Jantung
84
Pulang
85
Momen Bahagia
86
Maura dan Naura
87
Memang Pantas Aku Dapatkan
88
Aku Milikmu
89
Terima Kasih
90
Mimpi Atau Nyata
91
Aku Mencintaimu
92
Jono Bin Kenzo
93
Kantor Kenzo part. 1
94
Kantor Kenzo part.2
95
Ingin Kumiliki
96
Kepo-in Mantan
97
Kabar Buruk
98
Akibat Kelelahan
99
Sebelum Berpisah
100
Biar Kejutan
101
Luar Biasa
102
Tidak Bisa Dihubungi
103
Taman Kenangan
104
Rencana Acara Perusahaan
105
Wanita di Dalam Toilet
106
DIAM
107
Biarkan Aku yang Pergi
108
Putri Kecil
109
Zea
110
Dia Menyerah
111
Notebook
112
Obsesi Saphira
113
Hukuman Buat Riella
114
Menandatangani Surat Perceraian Kita
115
Nyanyian Paling Merdu
116
Terlambat Menyadari
117
Menemui Kenzo
118
I Love You, Kenzo!
119
Trauma Masih Tersisa
120
Final Episode
121
Cerita Kenzo dan Riella Berlanjut
122
Kenzo Ganti Buku
123
Promosi Cerita Emil
124
Promosi Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!