Byuuuuuuur...
Satu ember air di siramkan ke tubuh Vina, Vina yang tadinya tidak sadarkan diri langsung terbangun. Vina melihat ke arah kaki dan tangannya yang di ikat tali, tanpa banyak berpikir Vina berusaha melepaskan tali yang mengingat tangannya itu, tiga pria yang menculik Vina hanya tertawa kecil melihat Vina yang berusaha melepaskan diri namun tidak ada hasilnya.
"Siapa kalian? kenapa kalian menculik ku!" teriak Vina sambil menatap tajam ke arah tiga pria yang menculiknya.
"Aku yang menyuruh mereka" sahut Rengga yang berjalan ke arah Vina dan berdiri tepat di depan Vina.
"Kamu lagi, apa mau mu?" tanya Vina sambil menatap Rengga.
"Diam" bentak Rengga yang terlihat sangat marah.
"Aku tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan untuk menggoda keponakan ku, Andreas yang dulunya sangat segan padaku tadi berani berteriak memarahi ku" sambung Rengga.
"Itu tidak ada urusannya dengan ku, lepaskan aku" ucap Vina.
Plaaaaaak...
Rengga menampar pipi Vina dengan sangat keras.
"Sudah ku bilang diam, wanita murahan seperti mu pasti hanya ingin mengincar kekayaan ku dan kamu melakukan melalui keponakan ku" ucap Rengga sambil memegang dagu Vina dan menatapnya dengan tajam.
"Andreas mantan adik kelas ku, kami tidak memiliki hubungan apapun" sahut Vina mencoba menjelaskan.
Plaaaaaaak...
Rengga kembali menampar pipi Vina.
"Aku tahu, semua wanita itu sama saja hanya dia yang berbeda" ucap Rengga sambil menarik rambut Vina.
"Aku tidak tahu dia siapa yang kamu maksud, aku juga sudah menjelaskan semuanya lepaskan aku sekarang" sahut Vina.
"Aku akan melepaskan mu, kamu harus ingat ini pelajaran pertama untuk mu, tapi jika aku melihatmu masih mendekati Andreas bersiaplah menerima kemarahan ku" ucap Rengga sambil berjalan pergi meninggalkan Vina.
Ketiga pria yang awalnya berdiri jauh dari Vina langsung berjalan mendekati Vina, ketiga menampar Vina berulang kali sambil sesekali menarik rambut Vina dengan sangat keras.
"Sekarang pergilah, ingat apa yang di katakan bos kami" ucap salah satu pria yang berdiri di depan Vina.
Vina bergegas keluar dari gudang sambil menangis memegangi wajahnya, Vina benar-benar tidak menyangka kenapa nasib buruk berulang kali menghampirinya dalam sehari.
"Tuhan. Sebenarnya apa salah ku, semalam aku tidak tahu siapa yang mengambil kesucian ku, di tambah melihat sahabat dan kekasih ku berselingkuh dan sekarang. Hiks, hiks, hiks " Vina terus menangis sepanjang jalan.
Vina yang terus menangis tanpa sengaja memegang tas kecilnya, Vina baru mengingat di dalam tas kecilnya ada kartu yang berisi uang 350 juta.
Vina mengusap air matanya lalu memanggil taksi, Vina bertekad meninggalkan kenangan buruk yang baru saja di alaminya dengan cara pergi keluar negeri.
Vina yang baru sampai di bandara langsung memesan tiket pesawat ke singapura, Vina berharap walau dia tidak memiliki pengalaman dia bisa hidup di luar sana dengan layak tidak seperti di negaranya sendiri.
Di tempat lain, Andreas mendapat kabar bahwa Rengga meminta anak buahnya untuk menculik Vina. Andreas yang tidak terima langsung mendatangi Rengga yang masih berada di perusahaannya.
Braaaaaaaaak...
Andreas mendobrak pintu ruangan Rengga dengan kemarahan yang terlihat jelas di wajahnya, Rengga yang melihat Andreas sangat marah hanya diam sambil memperhatikan apa yang akan di lakukan ponakan itu.
"Kamu menculik kak Vina, sebenarnya apa mau mu" bentak Andreas yang berdiri tepat di depan meja Rengga.
"Oh wanita itu mengadu padamu" sahut Rengga santai.
"Dia tidak mengadu, bahkan aku tidak bertemu dengannya. Apa kamu berpikir jika kamu menculiknya dan mengancamnya aku akan menjadi penurut yang akan mematuhi semua perkataan mu" ucap Andreas.
"Aku tahu kamu melampiaskan kemarahan mu hanya karena calon istrimu sudah mati, tapi aku tidak akan membiarkanmu melakukan sesuatu padanya" sambung Andreas.
Braaaaaaaak...
Rengga memukul mejanya sambil menatap Andreas, tanpa banyak bicara Rengga menghampiri Andreas dan langsung menamparnya.
"Hanya karena wanita kamu menjadi liar, bersiaplah kamu sepertinya memang sudah tidak cocok tinggal di sini" ucap Rengga.
"Apa maksudmu, aku tidak akan pergi kemanapun, aku akan melindungi kak Vina dari perbuatanmu yang kejam itu" sahut Andreas.
Ian yang berdiri di pojok ruangan hanya menggelengkan kepalanya, pertengkaran antara paman dan ponakannya membuatnya benar-benar merasa tidak habis pikir.
"Apa yang kamu tunggu, bawa dia keluar" ucap Rengga memerintah Ian.
"Baik bos" sahut Ian yang langsung menarik tangan Andreas.
"Lepaskan, aku tidak akan pergi kemanapun, aku ingin melindungi Kak Vina" ucap Andreas sambil berusaha melepaskan tangan Ian yang memegangnya dengan sangat erat.
Ian yang berhasil membawa Andreas keluar dari kantor bergegas kembali ke ruangan Rengga, Ian menatap Rengga yang duduk murung sambil mengetuk jari-jarinya di mejanya.
"Apa Tuan yakin ingin mengirim Andreas keluar negeri?" tanya Ian.
"Tentu saja aku yakin, mulai dari sekarang dia harus mandiri" sahut Rengga.
"Lalu kemana Tuan akan mengirimnya?" tanya Ian lagi.
"Ke Singapura, biarkan dia melanjutkan sekolah hingga lulus kuliah di sana" ucap Rengga.
"Baik, kalau begitu aku akan mengatur semuanya" sahut Ian sambil berjalan pergi meninggalkan ruangan Rengga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Erma Wahyuni
ketemu lagi donk sama vina
2021-08-11
0
Pipit Sopiah
dari sini aku nyimak terus
2021-06-28
0
Siti Aisyah
u nya jga cwe tolol ...
2021-05-09
0