B A B 3

Di Tempat lain, mobil hitam yang tadinya melaju di jalan saat ini berhenti tepat di depan sebuah mansion berwarna putih keperakan itu. Dengan langkah kakinya yang tegas namun cepat, Ronald berjalan masuk ke dalam mansion tempat tinggalnya saat ini.

"Red, di mana paket milikku?" tanya Ronald kepada kepala pelayan yang ada di dalam mansion.

"Paket anda ada di ruang keluarga tuan muda dan juga tuan besar dan nyonya besar saat ini sedang berada di ruang keluarga juga" jelas Red yang merupakan kepala pelayan di mansion yang sudah ditempati 20 tahun lebih ini.

Di mana keluarga Johnson yang dipimpin oleh Alexander Johnson ini tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya yang tinggal di mansion utama dan lebih memilih tinggal di mansion baru yang sering disebut sebagai mansion barat yang terletak di dekat pantai.

"Apa mereka sudah pulang dari liburan mereka?" tanya Ronald terkejut saat mendengar kedua orang tuanya yang sangat romantis itu sudah pulang dari liburannya di negara Indonesia.

"Ya tuan muda" jawab Red yang diangguki oleh Ronald.

Dengan langkah kakinya yang tegas, Ronald langsung membuka pintu ruang keluarga yang ada dekatnya dan melihat sesosok wanita paruh baya dengan kecantikan alami sedang minum teh bersama suaminya yang tidak pernah kehilangan pesona gagahnya.

"Mom, apa kau lihat paketku?" tanya Ronald sambil berjalan ke arah ibunya lalu mencium pipi ibunya yang lembut dengan banyak kecupan manis nan hangat.

"Astaga, kamu mengagetkan mom saja" ucap Cyla yang menerima banyak kecupan dari anak laki-laki nya saat ini.

"Maaf mom, hanya saja aku tidak bisa menahan kesabaranku saat mengetahui kakak mengirimiku sebuah paket" ucap Ronald meminta maaf dan memeluk ibunya hangat.

"Baiklah, lihat di balik pintu. Paket besar itu adalah paket yang diantarkan kakakmu dari ketentaraan dengan helikopter”  jelas Cyla sambil menunjuk ke arah paket berukuran besar yang tersembunyi di balik pintu yang terbuka.

Membuat Ronald yang melihatnya dengan cepat mengecup pipi ibunya. Namun sayangnya ciuman manis itu dengan cepat diblokir oleh tangan besar milik ayahnya. Membuat tatapan tajam miliknya menatap ke arah ayahnya.

"Cih, sangat tidak menyenangkan" gerutu Ronald yang melihat ayahnya memblokir ciuman manis miliknya.

"Memang tidak menyenangkan, makanya cari pacar sana" dingin Alex yang tidak ingin wajah istrinya dicium lebih banyak lagi oleh anaknya.

"Mom, lihat Daddy"

"Sudah-sudah, lebih baik kamu membuka paketmu saja sana" senyum Cyla menengahi pertengkaran kecil antara suami dan anaknya.

"Hmm"

Ronald yang mendengar ucapan ibunya melepaskan pelukan hangatnya lalu berjalan ke arah paket yang diberikan oleh kakaknya untuknya. Dengan gunting dan juga pisau, Ronald membuka paket berukuran besar itu dan membuka sebuah kotak hitam dengan kunci gembok.

"Apa yang Rei beri kan kepadamu Ronald?" tanya Cyla yang melihat anak laki-lakinya tidak banyak bicara hanya menatap isi kotak hitam itu tenang.

"Kakak memberiku pistol dan juga peluru dengan merek Glock 17" jawab Ronald sambil menyentuh pistol berwarna hitam pekat itu. Sedangkan Cyla yang mendengarnya dengan pelan berjalan ke arah anak laki-lakinya saat ini dan melihat hadiah yang disebutkan oleh Ronald.

Di mana di sana terlihat sebuah kotak hitam berbentuk koper yang memiliki isi sebuah pistol bermerek Glock 17 dengan peluru nya. Ditambah pistol itu memiliki ukuran nama di sampingnya. Walaupun kecil huruf-huruf itu melambangkan nama Ronald.

"Bukankah itu hadiah yang bagus, mengapa kamu murung seperti itu?" tanya Cyla yang melihat anak laki-lakinya tidak banyak bicara dibandingkan hari biasanya.

"Ini memang hadiah yang bagus mom, hanya saja aku pikir kakak akan memberikanku hadiah yang lebih masuk akal. Mom juga tahu bukan bahwa kakak selalu memberikan ku hadiah pistol bahkan ini sudah ke 12 kalinya" jelas Ronald yang mengetahui kakaknya ingin dia menjaga dirinya.

Tetapi tidak mungkin lagi bukan menyimpan pistol dikamarnya. Bahkan saat ini laci khusus yang dia siapkan sudah dipenuhi dengan pistol dan juga peluru dari kakaknya. Membuat kamar yang dulunya dipenuhi bau mint berganti menjadi bau mesiu.

"Mom juga tahu nak, tetapi kita tidak bisa melupakan dimana kakakmu berada saat ini, bukan?" senyum Cyla sambil mengelus lembut pucuk kepala anak laki-lakinya.

"Tetapi Ronald, bukankah ada yang tidak biasa dari paketmu hari ini" lanjut Cyla yang melihat ada sesuatu hal yang berbeda di dekat pistolnya. Membuat Ronald yang mendengarnya mendongakkan kepalanya lalu melihat ke arah ibunya lihat.

Di mana di Sana matanya menangkap sebuah pita bewarna hitam dengan benang emas terikat dan menyatu dengan pistol yang dia dapatkan. Dengan keraguan, Ronald menggapai pita berwarna hitam itu dan menyadari bahwa pita yang merupakan pengikat itu bukan pita biasa. Melainkan sebuah dasi hitam dengan jahitan benang emas yang rapi.

"I-ini"

"Lihat, pasti kakakmu saat ini sedang memikirkan barang apa yang cocok untukmu juga" senyum Cyla yang membuat perasaan pasrah milik Ronald berubah menjadi bahagia.

"Dasi hitam, mom aku dapat dasi hitam" semangat Ronald sambil mengangkat tinggi-tinggi dasi hitam yang diberikan kakaknya. Membuat Cyla yang melihatnya hanya bisa terkekeh lembut melihat tingkah laku kekanakan anaknya yang saat ini berumur 26 tahun.

"Baiklah daripada kamu melompat-lompat kegirangan lagi, mengapa kamu tidak coba saja dasi hitam itu. Bukankah kamu akan kembali ke perusahaan lagi"

"Kalau begitu, mom pasangkan" manja Ronald sambil menyerahkan dasi hitam yang dia dapatkan ke arah ibunya dan membiarkan tatapan tajam milik sang ayah mengarah kepadanya. Dengan suara dingin yang mencekam, Ronald yang mendengarnya hanya bisa tersenyum tipis dan tipis.

"Sun, bukankah seharusnya kita mencarikan jodoh untuk anak laki-laki kita yang satu ini" jelas Alex yang sangat tidak menyukai sikap anak keduanya yang memiliki kemiripan 90% dengan anak pertamanya Reinald.

di mana kedua anaknya memiliki sikap manja terhadap ibunya dan bermusuhan seperti anjing dan kucing dengan ayahnya. Sehingga membuat Alex yang melihat sikap kedua anaknya hanya bisa mengontrol amarahnya dan berpikir kebiasaan itu akan hilang di saat dewasa nanti. Namun sayang bukannya hilang melainkan sikap itu terus bertambah.

"Jodoh? apa kamu ingin menikah Ronald?" tanya Cyla sambil merapikan dasi yang dia pakaikan untuk anak laki-lakinya

"Lebih baik dia menikah dengan cepat sun, bukankah ada peribahasa mengatakan lebih cepat lebih baik" timpal Alex sambil meminum teh hitam miliknya dan membiarkan Ronald yang mendengarnya mendengus kesal.

"Tenang saja aku tidak akan menikah, mom" jelas Ronald yang tidak ingin mendengar omong kosong milik ayahnya lagi.

"Mengapa memangnya?" bingung Cyla yang melihat anak keduanya tidak ingin menikah cepat.

Walaupun Cyla merupakan ibunya, dia tidak pernah memaksakan kehendak kedua anaknya. Bahkan jika banyak orang mengatakan umur Reinald dan Ronald sudah memasuki umur menikah, tetap saja Cyla tidak bisa memaksakannya. Namun tidak ada ibu yang tidak ingin mengetahui alasan spesifik dari kedua anaknya tentang pernikahan, bukan?

"Itu karena....

•Jangan Lupa beri Tip dan Vote☞ ̄ᴥ ̄☞

Terpopuler

Comments

Wina Amara01

Wina Amara01

ayo nikah

2021-01-28

1

Didiet Tantri New

Didiet Tantri New

thor..kritik dikit yaa...tulisannya jangan kebanyakan kata "dimana.."🙏

2020-12-11

0

Lina Susilo

Lina Susilo

hahahahaha..alex selalu kalah dri anak2 nya

2020-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!