Kejadian di ruang makan

Seila dan ibunya lalu naik ke kamar mereka masing-masing, kali ini Seila benar-benar kesal juga di buatnya. kalau nemu nya hantu waria kayak Dani yang mungkin Seila udah gombalin habis-habisan. Tapi ini malah hantu beneran gak ada waria nya, Seila mengingat perkataan ibunya kalau dia mau tidur itu harus memukul-mukul tempat tidur nya dengan selimut.

Seila menghela napas lega dan akhirnya memutuskan untuk baca doa lalu tidur, Malam itu malam yang bisa di bilang hawanya sangat adem. Seila malam itu tertidur dengan nafas yang lega karena tidak ada gangguan lagi yang terjadi malam itu.

Pagi harinya Seila terbangun tepat pukul 05.00, dia kali ini tidak ingin mengingat kejadian semalam. Seila langsung bersiap-siap untuk mandi dan turun ke bawah untuk sarapan pagi bersama keluarga.

Di dapur sudah terlihat papa ibu dan adiknya duduk manis menunggu Tuan putri Seila datang.

"Ehmmm, Tuan putri kok barusan bangun cepat?" Tanya ibu kepada Seila. Seila seperti biasanya hanya terdiam dan mengangkat satu alisnya.

"Anak papa kok tambah hari mirip cowok yah gayanya?" Papa sengaja mengkritik Seila pagi-pagi itu, hanya untuk melihat apa yang akan di lakukan Seila kepadanya.

"Ihhh papa kok ngomong gitu sih, harusnya papa senang dong dapat anak yang tomboy dan bisa jaga diri kayak Seila ini." Ucap Seila kepada papanya dengan memonyongkan mulutnya.

"emang kakak ceila kalau jadi cowok mukanya kayak gimana pa?" perkataan Anggi membuat seisi ruangan terdiam dan membayangkan wajah Seila kalau jadi Cowok.

"Kalau aku jadi cowok kayaknya mirip Joaquin Phoenix deh." Ucap Seila dengan mengigit beberapa roti masuk ke dalam mulutnya.

"kakak mirip jagung Pinus, jagung Pinus itu apa yah kak?" Ucap Anggi dengan polosnya. kata-kata Anggi membuat seisi ruangan tertawa terutama Seila. Seila bahkan menyemprotkan roti itu ke wajah adiknya sendiri.

Buuuuurrrrrr (Suara semprotan)

"Hahahaha, Ohok Ohok Ohok." Seila tertawa sampe membuatnya terbatuk-batuk. sedangkan Anggi lagi-lagi hanya bisa menangis dengan menghilangkan beberapa roti yang di semprotkan ke wajahnya dari mulut kakaknya.

Papa dan ibunya malah ikutan tertawa melihat wajah Anggi sudah penuh Roti bekas semprotan dari mulut Seila.

"Uhuhuhuuuu...... Anggi menggosok kedua matanya karena Roti itu masih menempel di wajahnya dia merasa jijik sekaligus binggung mau berbuat apa.

"Ihhhh, uhuhuhuuuu, loti ini sangat jijik, kakak ceila nakal." Seila justru tambah menangis karena papa dan mamanya malah ikutan menertawai dirinya...

Karena ibu kasihan dengan Anggi akhirnya di bawahnya Anggi ke wastafel untuk mencuci mukanya yang penuh dengan muntahan roti itu.

Uhuhuhuuuu..... kakak Ceila nakal, kakak Ceila nakal, Kakak Ceila nakal." Anggi bahkan masih menyebut-nyebut nama Seila untuk melampiaskan kekesalannya dengan menghentakkan kakinya ke lantai. Ibunya saat itu sangat ingin tertawa tapi berusaha untuk menahannya, karena tidak ingin membuat Anggi semakin menangis.

Kali ini Seila tidak mau ketinggalan konten seru ini, akhirnya di video lah adiknya yang masih kesal itu sambil tertawa.

"Anggi balik dulu dong," Seila memanggil adiknya yang baru mau mencuci muka. mendengar panggilan kakanya dia berbalik dan kembali ke Wastafel. di wastafel ibunya membantu Anggi menghilangkan bekas roti yang masih tersisa. Seila dan papa masih tertawa di meja makan melihat semua kejadian yang tidak di sangka terjadi.

"Hahahaha, kau Seila selalu membuat adikmu marah." Papanya sengaja pura-pura memarahi Seila supaya Anggi berhenti menangis.

Mendengar Seila di marahi sama papanya Anggi langsung tersenyum dan menghakimi Seila waktu itu.

"Kakak Ceila pantas dapat hukuman," Kata Anggi lalu menghentakkan kaki nya berharap papanya akan menghukum kakanya.

"Iya deh kakak minta maaf, gitu aja Ngambek." ledek Seila ke adiknya. kali ini Anggi hanya diam dan masih kesal dengan kakaknya.

...🦋🦋🦋...

Sarapan pagi ini benar-benar pengalaman yang kacau, Seila sengaja membuat Video agar bisa di abadikan. Tapi tanpa membuat video susah-susah sebenarnya ada sisi TV di ruang itu, entah kenapa Seila baru teringat.

"Ahhh gak papa lah, lumayan dapat komedi pagi-pagi." Ucap Seila dalam hatinya.

Seila sudah sampai di kampus dia lalu izin ke papanya dan adiknya, "Pak Seila duluan yah, adik Seila yang paling unyul kakak duluan yah." Seila lagi-lagi mencubit pipi Anggi tapi kali ini sangat lembut.

"Iya, dada kakak cantik." Anggi tiba-tiba langsung semangat dan melambaikan tangan nya ke kakaknya.

Mobil papanya melaju menjauh dari kampus nya, Seila masuk ke dalam kampus itu. Rupanya dia datang kepagian. buktinya saja satpam di kampus saja baru datang semua, Seila dengan santai nya melewati orang-orang tanpa memikirkan mereka.

Seila menyelusuri balkon kampus itu dengan handset di telinga nya, Kampus begitu sepi dan hening. Baru beberapa orang yang datang ke kampus ini, bisa di bilang gak cukup 10 orang.

Kayaknya aku ke kampus sangat pagi deh, ahh gak papa lah. bisiknya dalam hati. Seila lalu melanjutkan perjalanan nya, samar-samar dia mendengar seperti ada suara yang memanggil namanya.

Seila.... Seila... Seila... suara memanggil dari arah belakang. tiba-tiba langkah Seila langsung terhenti mendengar ada yang menyebut namanya berulang kali.

"Loh aku tidak salah dengar yah, kok kayak ada yang memanggilku. kesal Seila saat itu tapi dia tetap tak menghiraukan suara itu dan tetap terus berjalan menyelusuri jalan itu.

Lalalalala, lalalala hehehehe, hehehehe, cualalala cualalalala

Tiba-tiba langkahnya terhenti di kamar mandi cowok, dia lalu mengintip masuk ke dalam. di dengarnya seperti ada suara bersenandung di kamar mandi itu.

Di dalam hantu waria malah asik bersenandung, lalalalala, lalalalala, cualalalala cualalala, aku sangat cantik.......

Seila kali ini juga melihat hantu waria itu, awalnya sih dia biasa-biasa saja malah tersenyum-senyum sendiri melihat tingkah hantu itu.

Hantu waria langsung berbalik ke arah Seila dengan tatapan kosong dan terdiam, kali ini dia menatap Seila dengan senyuman yang menyeramkan menurut Seila.

"Hallo sayang, sini deh dekat Cuindi temani Cuindi yuk...." panggil hantu waria itu dengan senyum ingin berkawan.

Seila tiba-tiba langsung berbalik arah seakan-akan dia tidak takut, di balik tembok dia langsung berlari terbirit-birit. dia juga bahkan hampir kencing di celana di buatnya, Seila bahkan lari kembali keluar parkiran dan menabrak sesuatu yang tinggi.

Bruukkk....

Jidat Seila tiba-tiba kesakitan, ternyata dia menabrak tubuh tinggi seorang pria. Seila menoleh ke atas betapa kagetnya di liatnya wajah Dani yang sedang memandangnya dengan mengangkat satu alisnya keheranan.

Ada apa dengan anak ini?" Dani semakin keheranan.

...🦋🦋🦋...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!