di rumah

Di rumah Seila langsung masuk ke dalam kamarnya untuk istirahat, dia tidak melihat ibunya mungkin dia sedang berada di dapur atau di kamar.

Rasanya tubuh Seila pegal semua habis kerja tugas di kelas tadi, Yah meski di kerjakan separuhnya sama Dani. Seila sebenarnya sangat ingin berterima kasih kepada pria itu, tapi niatnya di batalkan karena Dani suka ke geeran jika dia berterima kasih kepadanya.

Kali ini Seila tersenyum sendirian kamarnya, membayangkan ke konyolan Dani tadi. tak terasa sudah jam 03.00 Seila ketiduran di kamarnya.

"Seila aku akan membunuhmu," Teriak wanita itu kepada Seila dengan mencekik leher Seila.

"Siapa kamu, hentikan, hentikan," Seila terus teriak-teriak di kamarnya tidak jelas.

"Hentikan, kamu siapa berani mengancam ku?" Tanya Seila kesal di buatnya.

"Seila, Seila aku membencimu." Teriak Wanita itu lagi.

Seila lalu membaca doa agar dia di jauhkan dari makhluk itu. Setelah baca doa Seila terbangun, lagi-lagi dia mimpi buruk. pintu kamarnya ada yang mengetuk.

Tok tok tok, (tidak ada jawaban)

"Tok tok tok, Seila sayang kamu kok ngunci pintunya, makan malam udah dari tadi loh mama siapkan di bawah.

"iya mah, Seila baru mau turun kok." Ucap Seila kepada mamanya.

"Cepat-cepat yah sayang, adekmu dari tadi gak mau makan loh." ibunya memberi tau Seila lagi.

"Iya deh ma Seila turun nih, Seila lalu membuka pintunya lalu turun ke bawah bersama ibunya.

Di dapur terlihat adiknya dan papa sedang duduk di meja makan dengan melipat kedua tangannya.

"kaka ceila kok lama bener turunnya, Anggi kan capek nunggunya." kesel Anggi kepada kakanya.

"Yaelah Adek kakak ngambek, Seila lalu mendekati adiknya dan mencubit pipinya gemes.

"uuuhhhhuuuu," Anggi menangis karena Seila mencubit pipinya sangat keras sampai meninggalkan warna memar di sana.

Semua keheranan, loh bukannya Anggi barusan semangat karena Seila datang. lah ini malah nangis, Seila akhirnya tersadar kenapa Anggi menangis.

"Anggi kok nangis?" Tanya ibunya.

"kakak ceila..... uhuhuhuuuu dia dia cubit pipi Anggi campe cakit." Anggi malah tambah menangis.

"Yaelah Adek gue kok cengen banget yah," Seila sengaja membuat adiknya tambah menangis, suka saja kalau melihat adiknya nangis soalnya lucu.

"Mih kakak ceila kenapa tidak minta maaf, uhuhuhuuuu." Anggi mulai kesal dengan kakanya bukannya minta maaf malah ngeledek.

"Seila... minta maaf dong, adiknya masih kecil loh masa di kasih menangis terus." Ucap ibunya.

"Iya deh Bu, Kakak Seila minta maaf dong." Seila lalu mengulurkan tangannya ke adiknya. tiba-tiba adiknya langsung tersenyum lebar.

"Anggi maafin deh, tapi... tapi kakak ceila halus belikan Anggi mainan yah." Ucap Anggi meminta mainan dengan polosnya ke kakaknya.

"Siap deh kakak belikan, sini pipinya kakak Seila cubit lagi." Seila ingin mencubit pipi Anggi tapi langsung di tutup pipinya pake kedua tangannya.

"Anggi tidak mau, kakak Seila jahat sama Anggi. Anggi lagi-lagi ngmbek dengan kakaknya, karena ulah kakanya itu sendiri.

...🦋🦋🦋...

Makan malam telah usai Seila membantu ibunya untuk beres-beres di dapur papanya sudah ada di ruang tamu dan adiknya.

"Bu, Seila kok masih sering ketindihan yah?" Seila memberi tau ibunya kejadian tadi.

"Yah itu karena kamu mungkin lupa baca doa jadi kamu suka ketindihan kalau tidur, kalau tidur itu jangan lupa baca doa atuh Seila. Nasehat ibu nya agar Seila itu bisa mengikuti saran ibunya.

"Yahh mau bagaimana lagi, kalau kita capek yah kadang kelupaan baca doanya Bu." Ucap Seila kepada ibunya.

"Makanya nak, ibu tuh sering saranin Seila supaya sebelum tidur itu tempat tidur nya di sapuhin dulu supaya tidak di tinggalin jin." Nasehat ibu membuat Seila tersadar bahwa selama ini dia sangat jarang untuk memerhatikan semua itu.

"Iya Bu, nanti Seila akan lakukan setiap hari, supaya jin tuh pada bosan juga." Ucap Seila kesel juga di buatnya selalu di ganggu makhluk-makhluk aneh itu.

Seila naik ke kamarnya, malam ini dia akan melanjutkan kerja tugasnya dari kampus. tak terasa sudah pukul 11 malam, Seila benar-benar ngantuk sekarang.

"Aduuuh padahal tinggal sedikit lagi baru selesai." Kesal nya dalam hati.

Karena merasa tenggorokan nya mulai kering, akhirnya dia memutuskan untuk turun ke dapur untuk mengambil air minum. biasanya dia itu suka membawa naik teko yang sudah di isi air dengan gelas dan nampannya tapi kali ini entah kenapa dia lupa semua itu. yang di ingatnya hanya tugas tugas dan tugas.

Dengan perasaan malas di langkah kan kakinya untuk turun ke dapur untuk mengambil air di meja makan itu. lagi-lagi dia melihat kejadian aneh, kali ini bukan anak kecil lagi yang di liatnya. tapi seorang ibu-ibu yang sedang duduk di dapur membelakanginya. Yah Seila pikir itu ibunya, akhirnya dia menegur ibunya.

"Ehmmm, ibu kok belum tidur?" Tanya Seila lalu melangkah kan kakinya untuk mendekati ibunya. tapi dia hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Seila, Seila merasa ada yang aneh kok ibunya tidak menjawab pertanyaan nya, biasanya sih ibu sangat cepat merespon nya.

Tania lalu memegang pundak itu tapi kok dia masih merasa aneh lagi, kali ini bahkan lebih aneh lagi.

"ibuuu, aku kan tanya ibu kenapa belum tidur?" Tanya Seila lagi yang sudah berada di samping ibunya.

Seila lalu mengambil air minum di meja itu lalu meneguknya, tak selang beberapa lama kemudian dari tangga ada yang memanggilnya.

"Seila, kok kamu belum tidur?" mendengar suara itu seila langsung berbalik.

Deg deg deg perasaan nya mulai tak karuan, dia diam membisu di tempatnya. Seila lalu menoleh lagi tapi wanita yang di temuinya tadi sudah tidak ada lagi.

"Seila sayang kamu kok bengong, ibu nanya kamu kok belum tidur?" Ibunya menghampiri Seila yang saat itu seluruh tubuhnya mulai kaku tak berdaya.

Sebagai seorang ibu pasti akan khawatir dengan keadaan anaknya, ibunya semakin khawatir melihat tingkah Seila yang tidak seperti biasanya.

"Sayang kok kamu melamun?" Tanya ibu Seila dengan mengguncang tubuhnya. Seila lalu tersadar dari lamunannya dan hanya bisa tersenyum kepada ibunya.

"Ibu, loh ibu kok ada di sini?" Tanya Seila balik.

"Sayang ibu tadi waktu di kamar itu sempat terbangun untuk pipis, jadi ibu mau mastiin semua lampu tau-tau ada kamu di dapur." Ibunya memberi tau Seila.

"Tapi apakah ibu masuk ke dapur tadi?" Tanya Seila yang mulai merinding kala itu.

"Loh, ibu kan barusan dari kamar sayang gak ke dapur." ibu mulai keheranan dengan apa yang di katakan Seila tapi hanya bisa mencairka suasana saja dan mengajak seila kembali ke kamarnya.

...🦋🦋🦋...

Terpopuler

Comments

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪​​​🇱​​​​❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐

like like kk

2022-02-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!