“Kau sudah bangun.” Suara berat Arvin sukses membuat Adis terkejut.
“ah,, t-tuan, apa yang anda lakukan disini?” tanya nya dengan wajah kaget nya.
“Kau tadi pingsan, aku membawa mu keruangan ku”
Adis yang bertambah kaget sontak saja langsung berdiri dan memandang sekitar nya. Benar saja itu adalah ruangan bosnya.
“Maaf tuan, aku tidak tau.” Jawabnya dengan menundukkan kepalanya.
“tidak masalah, seperti nya kau sudah baik-baik saja, aku akan mengantar mu pulang” ucapnya dengan suara datarnya.
“tapi tuan a—“
“Segera kemas barang-barang mu, dan untuk besok kau jangan masuk kerja dulu” ucapnya dingin.
“A-apa a-ku di dipecat tuan” tanya Adis dengan mata yang bberkaca-kaca.
“Siapa yang akaan memecatmu?”
“Tadi tu --
“Aku hanya memberikan mu cuti dua hari” imbuhnya berlalu mengambil kunci mobil. Adis bernafas lega.
..........
Mansion keluarga Willson.
“Bagaimana?” Tanya mommy dengan seseorang di sebrang sana.
“hari saya melihat tuan muda Arvin menggandeng seseorang wanita muda nyonya, dan saya baru melihat wanita itu” tutur seseorang itu.
“Benarkah? Kau tidak berbohong?” tanya mommy dengan kaget, karena selama ini Arvin tidak pernah menggandeng wanita manapun, bahkan dia tidak pernah mau melirik wanita manapun.
“Benar nyonya, saya akan mengirimkan kan hasil gambarnya”
“Bagus, kau akan kuberikan bonus. Kerja bagus” seru mommy dan mematikan sambungan telepon nya.
“Ini kabar bahagia” pekik mommy sambil melihat foto yang dikirim oleh mata-matanya, “ aku akan menemui gadis cantik ini, ahh cantik nya calon menantu ku.” Seru Mommy dan segera menelepon Daddy dan memberikan kabar bahagia ini.
..........
Adis dan Tuan Arvin telah sampai di rumah sederhana milik Adis, Arvin melihat rumah itu dan melihat kearah Adis.
“ini rumah mu?”
“lebih tepatnya ini rumah yang kami kontrak tuan.”
Arvin hanya mengangguk kan kepalanya dan memandang sekitar rumah itu.
Sementara dari dalam rumah sederhana bunda melihat mobil mewah yang berhenti di depan rumahnya.
“Lohh mbok, itu siapa? Kok berhenti disini.”
“mbok juga gak tau nak, coba kita lihat” kata simbol dan langsung mendorong kursi roda bunda.
“Ya ampun mbok itukan Adis dan.. siapa laki-laki itu!” tanya bunda
“ Assalamualaikum bunda” Adis memberi salam dan mencium tangan bundanya.
“ Waalakumsalam salam kak, kenapa wajah kamu pucat?” tanya ibu sambi membelai wajah putri nya, “apa kamu sakit nak?, Terus siapa pria itu?” tunjuk bunda kearah Arvin.
“Kenalin Bun, ini bos tempat Adis bekerja.” Lalu Adis menatap Arvin. Hanya“tuan perkenalkan ini bunda saya, dan ini mbok sum tetangga kami.” Ucap adis.
“salam kenal nyonya, nama saya Arvin.” Arvin menjabat tangan bunda.
“eh, iya tuan saya intan bundanya Adis” jawab bunda, oh ya ini ada apa ya kok tiba-tiba tuan dan Adis ada disini, bukankah ini masih jam kerja?” tanya ibu dengan melihat Adis dan tuan Arvin bergantian.
Arvin pun menjelaskan bahwa Adis tadi tiba-tiba pingsan dan harus istirahat total selama dua hari. Belum sempat dia menjelaskan tentang kejadian Adis yang shock dimobil tadi, bunda langsung terkejut dan wajah nya terlihat sangat khawatir.
“Apa? Apa kamu ada yang sakit kak dada kamu sakit lagi kak?” tanya bunda cemas sambil melihat seluruh tubuh Putri nya.
“Adis oke bunda” jawab Adis menenangkan bundanya. “adis kurang enak badan bunda.”
“Kamu sedang tidak berbohong kan nak? Kalau kamu ada yang sakit kamu bilang ya sama bunda.”
“Iya bunda, bunda tenang aja ya, Adis pasti akan baik-baik saja.”
“Baiklah kalau begitu, tuan saya mengucap terimakasih banyak karena tuan telah membantu anak saya dan mengantar nya pulang.”
Arvin hanya mengangguk kan kepalanya dan tersenyum simpul kearah bunda adis. Sebenarnya dia merasa tidak enak hati namun ia harus tetap menjaga image nya.
“Kalau begitu saya pamit undur diri nyonya,”pamitnya dan segera pergi dari rumah sekertaris nya.
..........
Setelah beberapa menit Arvin telah sampai di kantor nya. Dia menelpon seseorang.
“keruangan ku sekarang.” Perintahnya dan langsung mematikan sambungan nya.
“aku harus segera cari cara,aku tau Daddy mengetahui tentang gadis itu.” Gumam Arvin.
Setelah termenung cukup lama Alvin tersadar ketika suara bunyi ketukan pintu.
Tok tok
"Masuk."
“permisi tuan, ada apa tuan memanggil saya.” Tanya asisten Juna.
“Aku butuh bantuan mu, aku tidak tau apa yang harus kulakukan.” Ucap Arvin dengan putus asa.
“Apa yang terjadi tuan, aku akan coba membantumu sebisa ku.”
Arvin menatap kearah Juna, begitulah Arvin sebenarnya. Mudah emosi dan putus asa. Berbeda dengan image dingin yang ditampilkan nya selama ini.
“Daddy akan menjodohkan kan ku, dan aku yakin Daddy tau keberadaan gadis kecil itu.” Imbuhnya dengan wajah datarnya.
“Apa yang akan anda lakukan jika anda bertemu dengan gadis itu tuan”
Arvin yang ditanya seperti itu menjadi bungkam, dia pun tidak tau apa yang terjadi pada dirinya. Yang dia tau dia ingin sekali bertemu dengan gadis kecil itu.
“Aku tidak tau” jawabnya dengan mata yang memandang kearah langit-langit ruangan nya.
“apakah anda mencintai gadis itu tuan?”
Arvin yang ditanyai begitu langsung menatap kearah Juna.
“ Atau anda hanya merasa berhutang nyawa padanya? Jika tuan mencintai nya, maka tuan pantas memperjuangkan nya, namun jika tuan hanya merasa berhutang Budi maka terima penawaran tuan Willson.”
Arvin yang mendengar nya menjadi semakin pusing.
“ aku tidak tau Juna, ini cinta atau perasaan bersalah, aku hanya mengikuti naluri ku.”
“Apa tuan bisa menerima permintaan orang tua anda untuk perjodohan itu?”
Arvin menggeleng kan kepalanya dengan cepat.
“Aku tidak bisa”
“Apa yang ada dalam hati dan pikiran anda tuan?”
“Hanya gadis itu.” Imbuhnya.
“Lalu apa yang akan anda lakukan dengan orang tua anda?”
“Aku tidak tau Juna, aku tidak mungkin menerima perjodohan ini dan akan menyakiti semu pihak.” Keluh nya dengan memicit pangkal hidung nya yang terasa berdenyut.
“Kalau begitu hanya ada satu cara tuan.” Ucap Juna dengan seringai liciknya.
“Bagaimana?”
“Dengan cara menikah kontrak tuan.” Jawabnya dengan santai dan menatap kearah tuanya.
“Apa ?, apa kau bodoh Juna" bentak Arvin
"aku hanya memberikan saran, jika tuan tidak bisa menerima maka menikah lah dengan pilihan orang tua anda" ucap Juna membuat Arvin benar-benar bingung.
" lalu jika aku memilih saranmu, apa yang akan aku dapat kan."
"tuan akan tetap mendapatkan apa yang tuan mau, karna kita akan membuat perjanjian pranikah kepada gadis yang akan menjadi istri anda."
"ahhh, aku pusing sekali" keluh Arvin dengan menyisir rambutnya dengan jari jari tangannya."
"pikirlah tian, karna hanya ini cara yang ama untuk anda"
jangan lupa kritik dan saran nya teman-teman..!!!
to be continued. . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Shinwien
adis adalah gadis kecil itu
2021-08-19
0
Fitryani Nini
lagi lagi nikah konntrak kyk rumah. aza
2021-07-06
1
Shabahnoor Diana
jadi penasaran
2021-07-05
1