Episode 3. shock berat

Willson’s Corporation.

Hari ini mood Arvin benar-benar buruk, setelah sekian lama perjuangan nya untuk mencari gadis itu tidak juga membuahkan hasil.

Belum lagi keinginan konyol orangtua nya yang ingin dia segera menikah.

“Kau keruangan ku sekarang” perintah Arvin pada seseorang diseberang telpon sana.

Tok tok

“Masuk”

“Permisi tuan,” ucap lelaki itu yang langsung membungkukan badannya.

“ kau sudah mendapatkan hasilnya?” tanya Arvin dengan suara berat nya.

“maaf tuan, seperti dugaan saya sebelum nya, ada seseorang yang dengan sengaja melindungi data diri gadis itu.”

“Sial” gumam Arvin “kau cari tau semua data mengenai gadis itu, mulai dari rumah sakit tempat kami dulu dirawat atau bila perlu cari rekaman cctv dihari kecelakaan kami 7 tahun lalu, aku yakin, pasti terjadi sesuatu pada gadis itu” perintah Arvin dengan suara berat nya.

“Baik tuan, saya akan coba menemukan nya."

Setelah kepergian lelaki itu Arvin yang kesal membanting semua yang ada dimeja kerjanya dengan emosi, “sial, mengapa sulit sekali mencari nya."

suara barang berserakan membuat seseorang dari luar sana terkejut dan berlari masuk tanpa permisi.

“tuan, apa yang terjadi, mengapa barang-barang anda berserakan.” tanya Adis melihat kesekaliling ruangan dengan dengan wajah terkejut.

“Kau, lancang sekali masuk keruangan ku tanpa permisi.” Teriaknya dengan amarah yang sudah diubun-ubun.

“M-maaf tuan” jawab Adis yang sadar atas kesalahannya. “tadi saya mendengar keributan,saya pikir anda kenapa-kenapa tuan.” Seru Adis dengan wajah ketakutan.

Arvin dengan seribu kekesalan nya langsung berjalan kearah Adis, mencekam tangan Adis dengan kuat dan menyeret nya keluar ruangan.

“T-tuan apa yang anda lakukan” teriak Adis ketakutan.

“Kau diamlah” teriaknya dengan suara yang meninggi.

Adis yang mendengar kemarahan Arvin hanya pasrah dengan apa yang akan dilakukan bos nya.

Arvin menarik paksa tangan Adis melewati para karyawan nya yang melihat mereka dengan kebingungan dan berbisik bisik.

Arvin tidak menghiraukan mereka dan terus berjalan menarik tangan Adis hingga sampai di parkiran, Arvin membuka pintu mobil dan mendorong Adis agar masuk ke dalam mobilnya.

Arvin mengemudi kan mobilnya dengan kecepatan maksimal sehingga membuat Adis ketakutan.

“T-tuan apa yang ingin anda lakukan” tanya Adis dengan ketakutan.

“kau diamlah, atau aku akan membuang mu kejalanan.” teriaknya lagi, membuat Adis semakin ketakutan.

Arvin menambah kecepatan mobilnya, dia ingin meluapkan emosinya, tapi sialnya Adis lah yang njadi sasaran nya.

“t-tuan s-saya,,” Adis tak dapat menerus kan Kalimatnya karena ketakutan. “tuan berhenti kan mobilny” teriak Adis dengan lantang.

Arvin yang mendengar suara teriakan Adis seketika saat itu tersadar dan memberhentikan mobilnya mendadak.

Adis yang tak siap dengan pengamanan nya hampir saja kepalanya terbentur kaca depan mobil, untung Arvin dengan sigap memegang kepalanya.

Sekretaris dan bos itu seketika terdiam dan menarik nafas dalam-dalam.

Adis yang begitu shock dan terdiam cukup lama, dan entah kenapa kepalanya tiba-tiba pusing.

“Maaf” lirih nya namun Adis tetap diam.

“ nona Radishka” panggil Arvin, Dia menyentuh bahu Adis membuat Adis tersadar dari diamnya. “apa kau baik baik saja? Apa ada yang terluka?” tanya Arvin merasa bersalah.

Seketika itu juga Adis menangis dengan kencang, tidak tau kenapa dia merasa takut sekali.

“nona maaf kan aku, aku khilaf.” Lirihnya putus asa.

“Aku tidak tau apa yang terjadi pada mu tuan, tapi aku mohon, tolong jangan kau jadikan orang lain tempat pelampiasan mu.” Ucap nya dengan nada bergetar dan menangis.

Arvin yang mendengar itu tersadar dan merasa bersalah telah meluapkan emosinya pada orang yang tidak tau apa-apa.

“Aku minta maaf”ulang nya lagi. “Kita kembali kekantor” katanya yang kembali dengan wajah datarnya.

Adis yang masih shock hanya diam dan mencoba meredamkan tangisan nya.

........

Asisten Juna melihat ruangan tuanya kosong dengan barang* yang berserakan dilantai. Lalu dia berjalan ke arah ruang sekretaris tuannya, dan ternyata ruangan itu juga kosong.

“Apa yang terjadi” batin Juna dan segera menelepon lelaki misterius itu. “Katakan apa yang terjadi”

Lalu lelaki itu menceritakan tentang yang telah terjadi tadi diruangan Arvin. Karna memang lelaki itu melihat Arvin mengamuk dan menyeret tangan sekretarisnya.

“Hufftt,, aku sudah menduga, apa lagi yang dilakukan tuan. Apa dia membuat hal konyol lagi” gumamnya resah.

Dan tak berapa lama Juna melihat bos nya beserta sekertaris bosnya. dia melihat wajah pucat Adis dan mata bengkak gadis itu.

“Bos apa yang terjadi?” tanya Juna dengan wajah khawatir lalu mengarahkan pandangannya pada Adis. “ nona apa yang terjadi, mengapa wajah mu sangat pucat?”

Belum sempat menjawab Adis merasa kepalanya sangat pusing dan berat, dia memegang kepalanya yang seketika itu juga ambruk kelantai.

Namun Arvin dengan sigap langsung menangkap tubuh Adis yang bersyukur belum terbentur lantai.

“Juna, panggil kan dokter sekarang juga” titah Arvin dan langsung menggendong tubuh Adis kedalam ruangan dan merebahkan tubuh Adis di sofa.

Juna yang melihat itu segera menelepon dokter keluarga Willson.

“Bagaimana, sudah kau hubungi tanya nya dengan wajah khawatir.

“Sudah tuan, dokter keluarga akan segera datang”

Juna yang melihat kekhawatiran tuannya menjadi bingung, biasanya tuannya ini tidak pernah bersikap seperti ini.

“maaf tuan, apa yang terjadi dengan nona Radishka?”

“Tadi aku meluapkan kekesalanku padanya, dia ketakukan dan aku benar benar merasa bersalah”. Ucap Arvin dengan masih melihat kearah Adis.

“Hanya itu saja tuan?” tanya Juna lagi.

“apa maksudmu Juna?” tanya Arvin balik dengan suara meninggi.

Belum sempat Juna menjawab, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu dan ternyata itu adalah dokter Arifin.

“Maaf tuan, apakah terjadi sesuatu dengan anda?” tanya dokter dan langsung mendekati Arvin.

“Bukan aku, tapi dia” tunjuknya kearah Adis. “Kau cepat periksa dia, aku tidak mau terjadi sesuatu pada nya.

Dokter Arifin mengerutkan keningnya, lalu melihat kearah gadis cantik itu. “Siapa gadis ini tuan?” tanyanya dengan wajah bingung.

“Jangan banyak bertanya, cepat periksa dia” telak Juna dengan suara tegas.

Dokter Arifin yang tak ingin membuat masalah akhirnya memeriksa Adis, meletakan stetoskop nya ke dada Adis dan mengecek tekanan darah Adis.

“Nona ini mengalami shock berat tuan, saya sarankan untuk istirahat total selama 2 hari tuan, dan dia seperti nya kekurangan banyak cairan. Saya akan memberikan resep obat nya.

Arvin yang mendengar nya semakin merasa bersalah.

“Baiklah kau boleh pergi” lalu Arvin menatap kearah Juna. “Juna kau urus meeting siang ini, aku yang akan mengurus nya disini, bagaimana pun ini kesalahan ku” ucapnya dengan wajah bersalah.

“Baiklah tuan” Juna meninggalkan ruangan, dan sekarang tinggal Arvin dan Adis diruangan itu.

“Mengapa wajahnya seperti tidak asing” gumamnya denga terus berpikir keras. “apa perasaan ku saja!”

Setelah beberapa menit, Adis mengerjapkan matanya dengan tangan yang menyentuh keningnya.

“uhhh.” Desis Adis merasa kepalanya begitulah berat dan sakit.”

jangan lupa kritik dan saran nya ya teman-teman.. !!

to be continued...

Terpopuler

Comments

Alyah Nasution

Alyah Nasution

gadis kecil itu pasti si adis

2022-04-14

0

Trenyuh Sri

Trenyuh Sri

Mungkin gadis kecil itu yg di cari alfina adalah adis

2021-12-15

0

Endang Sr.

Endang Sr.

dialah gadis penolongnya

2021-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1. diterima kerja
3 Episode 2. hari pertama kerja
4 Episode 3. shock berat
5 Episode 4. pernikahan kontrak
6 Episode 5. kekasih simpanan
7 Episode 6. acting mommy
8 Episode 7. mencari informasi
9 Episode 8. seperti badut
10 Episode 9. penolakan
11 Episode 10. mem-blacklist
12 Episode 11. dia akan datang
13 episode 12. Tidak Sudi
14 episode 13. waktu singkat.
15 episode 14 satu tamparan.
16 episode 15. surat perjanjian
17 episode 16 terpaksa menyetujui pernikahan
18 episode 17. menikah
19 episode 18. pria tidak punya perasaan
20 episode 19. tidak bisa jauh
21 episode 20. kesal sekali
22 pertama kali berpisah
23 berbagi orangtua
24 apa Riko masih menyukai ku?
25 harapan sebenarnya
26 Claudia Pulang
27 Terjebak dalam Permainan Sendiri
28 Panik
29 Halusinasi
30 dilemanya
31 tertidur
32 Kecupan Dipinggir Pantai
33 Oma Meri
34 Ketakutan Mommy
35 Perubahan Sikap Arvin
36 Satu Sendok
37 Ingin Segera Berpisah
38 Arvin Gelap Mata
39 Takut Arvin Meninggalkan nya
40 Kegilaan Oma
41 ke Khawatiran Arvin
42 Memberikan Hukuman Pada Oma
43 Pak Suami
44 Rasa Takut Adis
45 Berpisah Lama
46 Kepergian Arvin
47 Kesedihan Adis
48 Adis Jatuh Pingsan
49 Perasaan Takut
50 Sebenarnya Adis Sebenarnya
51 Arvin Pulang
52 Wanita Penyelamat.
53 Berusaha Menemui Adis
54 Sakit Sekali
55 Tiga Bulan Kehamilan
56 Aku Sangat Mencintai Istri ku
57 Kamu..
58 Keselamatan Adis
59 Tanda Ucapan Terimakasih
60 Kesedihan Juna
61 Bahagia Walaupun Bukan Bersamamu
62 Perasaan Seorang Ibu
63 Keinginan Diki
64 Menuruti Keinginan Adis
65 Tidak Bermaksud
66 Menghela Nafas Lega
67 Kekanak-kanakan
68 Jangan Tinggalkan Aku Lagi
69 Sebenarnya Apa Mau Ku?
70 Apa Sebenarnya?
71 Yang Terpenting Kalian Baik-baik Saja
72 Mencari Tahu
73 Yang Sebenarnya terjadi Pada Arvin
74 Itu Hanyalah Masa Lalumu
75 Baik-baik Saja
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1. diterima kerja
3
Episode 2. hari pertama kerja
4
Episode 3. shock berat
5
Episode 4. pernikahan kontrak
6
Episode 5. kekasih simpanan
7
Episode 6. acting mommy
8
Episode 7. mencari informasi
9
Episode 8. seperti badut
10
Episode 9. penolakan
11
Episode 10. mem-blacklist
12
Episode 11. dia akan datang
13
episode 12. Tidak Sudi
14
episode 13. waktu singkat.
15
episode 14 satu tamparan.
16
episode 15. surat perjanjian
17
episode 16 terpaksa menyetujui pernikahan
18
episode 17. menikah
19
episode 18. pria tidak punya perasaan
20
episode 19. tidak bisa jauh
21
episode 20. kesal sekali
22
pertama kali berpisah
23
berbagi orangtua
24
apa Riko masih menyukai ku?
25
harapan sebenarnya
26
Claudia Pulang
27
Terjebak dalam Permainan Sendiri
28
Panik
29
Halusinasi
30
dilemanya
31
tertidur
32
Kecupan Dipinggir Pantai
33
Oma Meri
34
Ketakutan Mommy
35
Perubahan Sikap Arvin
36
Satu Sendok
37
Ingin Segera Berpisah
38
Arvin Gelap Mata
39
Takut Arvin Meninggalkan nya
40
Kegilaan Oma
41
ke Khawatiran Arvin
42
Memberikan Hukuman Pada Oma
43
Pak Suami
44
Rasa Takut Adis
45
Berpisah Lama
46
Kepergian Arvin
47
Kesedihan Adis
48
Adis Jatuh Pingsan
49
Perasaan Takut
50
Sebenarnya Adis Sebenarnya
51
Arvin Pulang
52
Wanita Penyelamat.
53
Berusaha Menemui Adis
54
Sakit Sekali
55
Tiga Bulan Kehamilan
56
Aku Sangat Mencintai Istri ku
57
Kamu..
58
Keselamatan Adis
59
Tanda Ucapan Terimakasih
60
Kesedihan Juna
61
Bahagia Walaupun Bukan Bersamamu
62
Perasaan Seorang Ibu
63
Keinginan Diki
64
Menuruti Keinginan Adis
65
Tidak Bermaksud
66
Menghela Nafas Lega
67
Kekanak-kanakan
68
Jangan Tinggalkan Aku Lagi
69
Sebenarnya Apa Mau Ku?
70
Apa Sebenarnya?
71
Yang Terpenting Kalian Baik-baik Saja
72
Mencari Tahu
73
Yang Sebenarnya terjadi Pada Arvin
74
Itu Hanyalah Masa Lalumu
75
Baik-baik Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!