Berlin...
Universitas Humboldt Berlin terlihat ramai pagi ini karena memang ini adalah salah satu universitas yang sangat disiplin terhadap semua mahasiswanya, dimana semua mahasiswa di wajibkan datang tepat waktu dan tidak boleh terlambat.
Bersamaan dengan itu terlihat pula sebuah mobil sport berwarna gold memasuki parkiran. Lalu, dari dalam mobil keluarlah seorang gadis cantik dengan balutan dress berwarna biru navy.
Gadis itu berdiri di samping mobilnya sambil membuka kacamatanya. Mahasiswa lain yang melihat hal itu pun seolah terhipnotis dan terdiam mematung di tempat masing-masing.
Bisikan yang disertai pujian pun mengalir dari setiap bibir orang yang melihatnya. Para pria menatap lapar ke arahnya, sedangkan para gadis ada yang mencibir dan ada pula yang mengaguminya.
Menurut mereka gadis yang sedang berdiri di samping mobilnya itu merupakan sosok sempurna. Lihat saja wajah cantik itu seperti menampilkan pahatan dari seorang Dewi. Lihat pula manik mata hitam itu yang selalu menatap tajam dan dingin, pipinya yang lumayan chubby dengan hidung mancung bagai perosotan anak TK. Lalu, bibir mungilnya yang semerah ceri itu yang terkadang membuat lawan bicaranya gagal fokus.
"Kania sangat cantik, aku ingin sekali menjadi temannya.." seru seorang gadis yang melihat Kania
"Jangan bermimpi, mana mungkin Kania mau berteman dengan gadis buruk rupa seperti mu.." seru seorang gadis lagi dengan sinisnya
"Iya benar, kalian berdua jika disandingkan akan sangat berbeda seperti seekor itik dan seekor angsa hahha.." seru seorang gadis lagi sambil tertawa
"Aku ingin menjadikannya kekasihku.." seru seorang pria dengan tatapan mendamba
"Mana mungkin akan terwujud, kau lihat saja Kania adalah gadis jenius yang sangat kaya raya. Mana mungkin dia mau berdampingan dengan mu.."
"Kania adalah milikku, selamanya akan tetap seperti itu.."
Dll...
Yah, dia Kania Soviana.
Gadis yang menjadi primadona di universitas Humboldt. Banyak yang ingin menjadikannya sebagai kekasih tapi melihat dari sifatnya yang dingin membuat beberapa pria hanya bisa memandangnya dari kejauhan.
Perlahan namun pasti Kania melangkahkan kaki jenjangnya meninggalkan parkiran. Bagai adegan slow motion pula rambutnya yang panjang berkibar di terbangkan angin.
Kania terus berjalan tanpa memperdulikan semua orang yang menatapnya. Hingga akhirnya dia sampai di kelasnya, dia pun memilih duduk di pojok sambil memainkan ponselnya.
Tak lama kemudian, bel berbunyi dan seorang dosen pun masuk kedalam kelas Kania.
Disaat semua orang sangat serius mendengarkan penjelasan si dosen, Kania malah asik dengan dunianya sendiri. Dia menatap pemandangan taman dari jendela yang ada di sampingnya.
Sang dosen yang melihat hal itu pun mendengus kesal dan memutuskan untuk menghampiri meja Kania.
"Apa yang kau tatap hingga tidak memperhatikan ku yang menjelaskan pelajaran..?" seru sang dosen marah sambil menatap Kania dengan tajam
Kania memutar bola matanya kesal saat mendengar perkataan dosen tersebut.
"Hal yang menurutku jauh lebih menarik dari mata pelajaran mu itu." sahut Kania dengan acuh
"KAU..." teriak dosen itu marah karena Kania mengatakan mata pelajaran yang dia bawa tidak menarik
"Dengar Kania, walaupun kau seorang yang sangat disegani karena statusmu yang sebagai pengusaha terkenal, itu bukan berarti kau bisa berlaku sesuka hatimu.." seru sang dosen
"Ada kalanya kau harus bisa menghargai jernih payah seseorang.." sambungnya
Kania mengalihkan tatapannya dari taman ke dosen yang baru saja menceramahinya.
"Apa kata mu saja Mr. Run aku tidak peduli.." sahut Kania acuh
Sang dosen menghela nafas pasrah, jika boleh jujur dia sangat lelah menghadapi Kania yang menurutnya sangat keras kepala.
Kania tersenyum sinis melihat Mr. Run berjalan meninggalkan mejanya. Hanya butuh sedikit gertakan untuk membuat dosen tua itu menjauh darinya dan Kania melakukannya dengan sangat baik.
......
Setelah berkutat dengan rangkaian kegiatan di kampusnya, Kania memilih menjalankan mobil sportnya menuju ke arah hutan yang terletak tidak jauh dari rumahnya.
Dengan kecepatan sedang dia menjalankan mobilnya di dalam hutan. Bibirnya sedikit menyunggingkan senyum tipis kala melihat pemandangan di hutan tersebut.
Akhirnya, Kania sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi. Dia keluar dari mobilnya lalu mendekat ke arah gerbang. Disana, ada sebuah kotak berwarna coklat yang sewarna dengan gerbang.
Kania mendekatkan matanya ke arah kotak tersebut.
Retina anda terdeteksi,
Selamat datang di markas Rose Blood Leader.
Terdengar suara yang tegas dari kotak tersebut. Sebenarnya, kotak itu merupakan sistem yang dibuat Kania untuk menjaga keamanan markasnya.
Dengan berkemampuan melacak retina, sistem itu tidak dapat di tembus oleh hacker negara sekalipun. Sebelum membuat sistem itu, Kania sudah memerintahkan semua anak buahnya untuk mendaftarkan retina mereka pada kotak tersebut. Hingga sistem itu dapat mengenali mereka jika mereka mendekatkan mata mereka ke arahnya.
Gerbang yang tinggi menjulang itu pun terbuka dengan sendirinya. Kania kembali memasuki mobilnya dan melajukannya memasuki gerbang.
Setelah Kania memasuki gerbang, secara otomatis gerbang itu kembali terkunci.
Sekarang terlihatlah sebuah gedung bertingkat 8 yang berdiri megah dengan fasilitas yang tentunya sangat-sangat canggih bahkan lebih canggih dari fasilitas yang dibuat negara Berlin. Di depan gedung itu terlihat sebuah plakat yang bertuliskan "ROSE BLOOD"
Dan yah, kini Kania sedang berada di markas Rose Blood. Markas yang sengaja dia bangun di tengah hutan untuk mengelabui para musuh-musuhnya.
Sebenarnya, Rose Blood tidak hanya memiliki satu markas saja melainkan banyak dan itu tersebar di seluruh dunia. Kania telah berhasil membuat Rose Blood menjadi mafia terkuat nomor 1 dan diakui oleh seluruh dunia walaupun banyak yang tidak tau rupa dari Leader Rose Blood ini.
Setiap bertugas, Kania dan semua anggotanya selalu memakai topeng. Oleh karena itu tidak ada yang tahu wajah dari semua anggota Rose Blood.
Topeng mereka pun berbeda dengan topeng lainnya, karena anggota Rose Blood memiliki ciri khas di topengnya yaitu memiliki ukiran bunga mawar di sudut topengnya. Dan yang paling penting topeng itu juga merupakan alat komunikasi jika mereka sedang bertugas.
Kania sendiri topengnya berwarna merah darah disertai ukiran bunga mawar berwarna hitam di tengah dahinya.
Kania kembali keluar dari mobilnya setelah memarkirkan mobilnya dengan rapi di basement dan menatap para anak buahnya yang sedang berlatih dengan giat. Dia hanya menatap dari kejauhan tanpa berniat untuk menghampiri mereka.
"Anda datang berkunjung Leader.." sapa seorang pria yang datang menghampiri Kania
"Hmm.." sahut Kania acuh
"Apa anda membutuhkan sesuatu..?" tanya pria itu lagi
"Bagaimana dengan pengiriman senjata
kita..?" tanya Kania balik
"Semuanya berjalan lancar Leader, bahkan kami juga sudah menumpas Red Lion mafia yang berniat menjual gadis-gadis di bawah umur." sahut pria itu dengan tegas
"Bagus, kalau begitu lanjutkan latihan mu Drew aku hanya ingin mengecek keamanan markas dan senjata." seru Kania sambil menatap tajam pria muda di hadapannya
"Baik Leader.." sahut Drew tegas
Andrew atau kerap disapa Drew oleh Kania, dia merupakan tangan kanan kepercayaan Kania dan dia juga sangat setia.
Kania berjalan meninggalkan Drew menuju ruang penyimpanan senjata. Kania memperhatikan senjata itu satu persatu dan dia pun mengangguk puas. Lalu, Kania berjalan menuju ruang penyimpanan obat dan kembali meneliti apakah ada obat yang kurang atau tidak dan ternyata semua obat masih berada dalam kotak yang tersegel.
Tak berhenti sampai disitu, Kania kembali melangkahkan kakinya menuju ruang laboratorium yang biasa dia pakai untuk bereksperimen. Dia menyentuh satu persatu barang-barangnya yang entah mengapa dia merasa akan meninggalkan semua itu selamanya.
Setelah selesai di ruang laboratorium, Kania kembali melangkah menuju ruangan khusus dimana dia menyimpan senjata mematikan, racun mematikan dan sistem-sistem hebatnya.
Kania memilih untuk duduk di kursinya dan melanjutkan untuk merakit senjata api yang mematikan untuk para anak buahnya.
Selamat membaca kembali gays...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Card Log-On
ok cukup menarik
2022-02-14
0
anime sad girl
we seru banget ceritanya 🥰
2021-10-13
0
Nana Cempluk
Semangat terus ya
2021-07-29
0