Cerita 3

sarah pun berjalan tergesa-gesa kearah pintu utama untuk membuka pintu, namun saat sampai diruang tamu, jalannya dihentikan oleh melinda sang majikan

" sarah, kamu mau kemana " tanya sang majikan, karena ia melihat bu sarah berjalan tergesa-gesa

" itu nyonya saya mau bukain pintu " jawab sarah sopan kepada sang majikan

" nggak perlu pintunya udah dibukain sama Wati " sahut sang majikan memberitahu kalau sarah sudah didahului oleh pelayan yang lain

belum sempat sarah menjawab, seseorang tah berdiri tidak jauh dari posisi sarah berdiri menghadap sang majikan

" mah " kata yang keluar dari mulut seorang lelaki yang baru saja datang

" Rendy ini kamu sayang " sahut melinda, yang langsung sontak bangkit dari duduknya mendekati kearah orang yang baru saja datang itu

melihat reaksi dari sang ibu laki - laki itu tertawa lebar, laki - laki itu meletakkan tangannya dikedua pipi melinda, mata mereka bertemu

" iya mah, ini Rendy " ujar laki - laki itu

melinda yang mendengar itu, tanpa ia sadari butiran - butiran bening menetes dari matanya

orang yang selama ini ia rindukan yang hanya bisa dilihat lewat foto, sekarang berada tepat didepannya, memegang kedua pipinya, menatap lekat kedua matanya, sungguh hal yang selama ini ia impikan

" dasar ya kamu bohong sama mamah " ujar melinda, ia menghapus air matanya yang tadi menetes, lalu memukul pelan lengan tangan Rendy

melinda berpura - pura kesal kepada Rendy, karena anaknya bilang kalau diakan baru pulang besok, tapi sekarang ia sudah berada di depannya

" mamah nggak senang kalau Rendy pulang sekarang " ujar Rendy, sambil memegang lengan bekas pukulan sang ibu

Rendy heran kepada ibunya, bersikap seperti orang yang tidak senang, sebenarnya dia hanya ingin memberikan kejutan kepada orang tuanya itu

" Rendy mamah kangen banget sama kamu sayang " ujar melinda, sambil memeluk erat sang putra

" bukannya mamah nggak senang kamu pulang, tapi kan kamu bilang kalau kamu baru pulang besok, mamah nggak siap pin apa - apa buat nyambut kepulangan kamu " ujar melinda lalu ia dengan perlahan melepas pelukannya

Rendy pun tenang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh ibunya

" mah Rendy seneng banget bisa ketemu mamah lagi, nggak perlu nyiapin apa - apa buat nyambut aku " ujar Rendy kepada ibunya itu

melinda kembali memeluk sang putra, ia Benar-benar senang matanya tak henti - hentinya mengeluarkan air mata, tangisan bahagia

" mamah Rendy nggak di suruh duduk dulu " ujar Rendy

melinda yang sadar kalau sang putra itu kelelahan setelah perjalanan panjang langsung menarik tangan Rendy sehingga Rendy terduduk di sofa

" mah ini ibu sarah kan " tanya Rendy kepada sang ibu

karena Rendy baru sadar kalau ada orang yang dari tadi memperhatikan mereka, dan dia masih ingat betul dengan orang itu

orang itu adalah sarah, pelayan rumahnya sejak ia masih kecil, masakan bu sarah lah yang paling ia sukai, dan sampai sekarang sarah dipercaya untuk menyiapkan makanan untuk keluarga santoso

" iya dia adalah sarah, kamu masih ingat sayang " tanya melinda, ia tidak menyangka kalau anaknya itu masih ingat jelas dengan pelayan rumah

" bu sarah apa kabar " sapa Rendy, kepada Sarah yang masih berdiri ditempatnya

" kabar saya baik tuan muda " jawab sarah kepada anak majikannya itu

" kalau begitu saya pamit, lanjutin pekerjaan saya dulu, nyonya tuan muda " ujar sarah, pamit kepada ibu dan anak itu

sarah pun berlalu meninggalkan melinda dan Rendy, dia tidak ingin mengganggu acara kangen - kangenan ibu dan anak itu

sarah pun melanjutkan mencuci piringnya yang sempat tertunda tadi, setelah semua piring sudah selesai dia cuci, dia pun memutuskan untuk pergi beristirahat

setelah sampai kedalam kamarnya, sarah langsung membaringkan tubuhnya diatas kasur yang nampak sederhana

saat ia mulai memejamkan matanya, tiba - tiba saja ia teringat akan sang anak, melihat betapa bahagianya melinda akhirnya bisa bertemu kembali sang anak, membuatnya semakin merindukan sang anaknya yang tinggal terpisah dengannya

walau pun sarah tidak seperti melinda, yang baru bisa bertemu dengan sang selama 4 tahun, namun tetap saja perasaan seorang ibu yang tinggal terpisah dengan sang anak sama

ia pun memutuskan untuk menghubungi anaknya, sarah pun mengambil telponnya yang terletak di meja di samping tempat tidurnya, kemudian sarah langsung menelpon anaknya

" hallo bu " ujar jeni, dari dalam telpon itu

" jeni kamu lagi ngapain nak " ujar bu sarah menanyakan sang anak

" jeni baru bangun tidur bu " jawab jeni, setelah jeni sampai kerumahnya dia langsung tertidur karena seperti yang dia bilang kepada sahabatnya Dita tadi kalau dia sangat kelelahan setelah bekerja

" ibu ganggu kamu tidur ya nak " sahut sarah

" nggak kok bu, kalau ibu nggak telpon jeni, mungkin jeni baru bangun besok, jeni jadi nggak sempat makan malam " sahut jeni kepada ibunya

" maksud kamu, memangnya kamu tidur dari kapan " sahut bu sarah kepada jeni

" setelah jeni pulang kerja tadi bu " sahut jeni, atas pertanyaan dari sang ibu

" oh ya ada apa ibu telpon jeni malam - malam begini. ada perlu apa, memangnya ibu nggak istirahat " ujar jeni

" nggak kok, ini ibu mau istirahat, tapi tiba - tiba saja ibu kangen sama kamu " ujar sarah

mendengar apa yang dikatakan oleh sang ibu jeni pun, menjadi tersentuh. bukan hanya sang ibu jeni pun sangat merindukan ibunya, namun jeni enggan untuk mengungkapkannya karena jeni tidak mau membuat ibunya menjadi sedih

karena semenjak mereka tinggal terpisah jeni selalu menangis setiap malam, karena merindukan sang ibu namun ia tidak mau menceritakannya kepada orang lain dan juga ibunya

karena jeni tahu, kalau saja ia ceritakan makan ibunya juga akan ikut sedih, dan bahkan ia tidak akan fokus lagi untuk bekerja, itu lah mengapa jeni menyembunyikannya dari ibunya

"Bu... kamu kok ngomong seperti itu sih " ujar jeni kepada ibunya itu

" nggak sebenarnya ibu cuman kebawa perasaan aja, karena Rendy anak majikan ibu baru saja pulang dari luar negri " ujar sarah kepada sang anak

" Rendy.. ren. dy " sahut jeni, dengan suara yang sedikit gagap

" iya Rendy, dia kan kuliah keluar negri, dan setelah 4 tahun dia baru pulang, dan nyonya melinda benar - benar senang sampai menangis dengan kedatangan anaknya " ujar sarah sambil tersenyum mengingat kejadian yang ia lihat tadi

tidak terdengar ada sahutan dari dalam telpon, sarah mengira kalau jeni tidur kembali karena ia tidak mendengar sahutan dari sang putri

" ya sudah kalau begitu kamu lanjutin istirahat kamu saja, besok kan kamu harus kerja lagi " ujar sarah

TERIMA KASIH😇😊

JANGAN LUPA LIKE, COMEN, VOTE, DAN TAMBAHKAN KE FAVORITE

LOVE YOU💜

Terpopuler

Comments

Mimi Adel

Mimi Adel

kok sm ibu sediri manggilnya kamu kayak ke orang lain aja🙏

2021-09-03

1

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-04-28

1

lihat semua
Episodes
1 pengenalan karakter
2 Cerita 1
3 Cerita 2
4 Cerita 3
5 Cerita 4
6 Cerita 5
7 Cerita 6
8 Cerita 7
9 Cerita 8
10 Cerita 9
11 Cerita 10
12 Cerita 11
13 Cerita 12
14 Cerita 13
15 Cerita 14
16 Cerita 15
17 Cerita 16
18 Cerita 17
19 Cerita 18
20 Cerita 19
21 Cerita 20
22 Cerita 21
23 Cerita 22
24 Cerita 23
25 Cerita 24
26 Cerita 25
27 Cerita 26
28 Cerita 27
29 Cerita 28
30 Cerita 29
31 Cerita 30
32 Cerita 31
33 Cerita 32
34 Cerita 33
35 Cerita 34
36 Cerita 35
37 Cerita 36
38 Cerita 37
39 Cerita 38
40 Cerita 39
41 Cerita 40
42 Cerita 41
43 Cerita 42
44 Cerita 43
45 Cerita 44
46 Cerita 45
47 Cerita 46
48 Cerita 47
49 Cerita 48
50 Cerita 49
51 Cerita 50
52 Cerita 51
53 Cerita 52
54 Cerita 53
55 Cerita 54
56 Cerita 55
57 Cerita 56
58 Cerita 57
59 Cerita 58
60 Cerita 59
61 Cerita 60
62 Cerita 61
63 Cerita 62
64 Cerita 63
65 Cerita 64
66 Cerita 65
67 Cerita 66
68 Pengumuman
69 Cerita 67
70 Cerita 68
71 Cerita 69
72 Cerita 70
73 Cerita 71
74 Cerita 72
75 Cerita 73
76 Cerita 74
77 Cerita 75
78 Cerita 76
79 Cerita 77
80 Cerita 78
81 Cerita 79
82 Cerita 80
83 Cerita 81
84 Cerita 82
85 Cerita 83
86 Cerita 84
87 Cerita 85
88 Cerita 86
89 Cerita 87
90 -
91 Cerita 88
92 Cerita 89
93 Cerita 90
94 Cerita 91
95 Cerita 92
96 Cerita 94
97 Cerita 95
Episodes

Updated 97 Episodes

1
pengenalan karakter
2
Cerita 1
3
Cerita 2
4
Cerita 3
5
Cerita 4
6
Cerita 5
7
Cerita 6
8
Cerita 7
9
Cerita 8
10
Cerita 9
11
Cerita 10
12
Cerita 11
13
Cerita 12
14
Cerita 13
15
Cerita 14
16
Cerita 15
17
Cerita 16
18
Cerita 17
19
Cerita 18
20
Cerita 19
21
Cerita 20
22
Cerita 21
23
Cerita 22
24
Cerita 23
25
Cerita 24
26
Cerita 25
27
Cerita 26
28
Cerita 27
29
Cerita 28
30
Cerita 29
31
Cerita 30
32
Cerita 31
33
Cerita 32
34
Cerita 33
35
Cerita 34
36
Cerita 35
37
Cerita 36
38
Cerita 37
39
Cerita 38
40
Cerita 39
41
Cerita 40
42
Cerita 41
43
Cerita 42
44
Cerita 43
45
Cerita 44
46
Cerita 45
47
Cerita 46
48
Cerita 47
49
Cerita 48
50
Cerita 49
51
Cerita 50
52
Cerita 51
53
Cerita 52
54
Cerita 53
55
Cerita 54
56
Cerita 55
57
Cerita 56
58
Cerita 57
59
Cerita 58
60
Cerita 59
61
Cerita 60
62
Cerita 61
63
Cerita 62
64
Cerita 63
65
Cerita 64
66
Cerita 65
67
Cerita 66
68
Pengumuman
69
Cerita 67
70
Cerita 68
71
Cerita 69
72
Cerita 70
73
Cerita 71
74
Cerita 72
75
Cerita 73
76
Cerita 74
77
Cerita 75
78
Cerita 76
79
Cerita 77
80
Cerita 78
81
Cerita 79
82
Cerita 80
83
Cerita 81
84
Cerita 82
85
Cerita 83
86
Cerita 84
87
Cerita 85
88
Cerita 86
89
Cerita 87
90
-
91
Cerita 88
92
Cerita 89
93
Cerita 90
94
Cerita 91
95
Cerita 92
96
Cerita 94
97
Cerita 95

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!