perlahan - lahan sinar matahari masuk menembus lubang-lubang jendela kamar jeni, yang mengganggu tidur nyenyak nya, secara perlahan jeni memaksa untuk membuka matanya.
setelah itu ia melirik kearah jam yang ada didinding kamarnya. betapa terkejutnya jeni setelah melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 08:15. dia pun langsung bergegas untuk bersiap - siap untuk berangkat bekerja
dengan tergesa-gesa jeni mulai berjalan menuju cafe tempat ia bekerja, jeni selalu berangkat dengan berjalan kaki, karena menurutnya selain alasan untuk berolah raga, dengan ia berjalan kaki dapat menghemat pengeluarannya
butuh waktu sekitar 15 menit untuk jeni agar ia bisa sampai di tempat ia bekerja, setelah sampai ia melihat kalau cafe nya masih belum buka, yang membuatnya akhirnya bisa tenang
jeni mulai masuk kedalam cafe tersebut, yang masih terlihat sepi hanya ada beberapa pegawai cafe yang nampak mempersiapkan cafe untuk buka
sesampainya jeni didalam cafe ia langsung mengerjakan tugasnya ia nampak sibuk menata dan membersihkan meja - meja cafe tersebut
" tumben kamu telat jen " ujar Dita, sahabat satu - satunya jeni. ia melihat jeni datang terlambat dari biasanya
"nggak kenapa - kenapa kok, cuman bangunnya tadi agak kesiangan aja " sahut jeni kepada Dita
Dia masih fokus dengan apa yang ia kerjakan, tanpa menoleh kearah orang yang sedang mengajak nya berbicara
belum sempat Dita mengeluarkan suara untuk mengajak jeni berbicara, tiba - tiba bos mereka datang Dita pun mengurungkan niatnya untuk meneruskan pembicaraannya, dari pada ia harus mendapatkan omelan dari sang bos
karena bos ditempat Dita dan jeni bekerja di kenal dengan bos yang sangat tegas kepada para karyawan - karyawannya, apa bila ada karyawan yang membicarakan bukan masalah pekerjaan maka dia tidak segan - segan untuk memarahinya
dengan datangnya sang bos itu kalau cafe siap untuk di buka, jeni Dita dan pegawai cafe lainnya pun sibuk dengan tugas mereka masing - masing
################################
" Bu sarah apa sarapannya sudah siap " tanya seorang perempuan.
Dia tampak sangat elegan walaupun usianya sudah tidak lagi muda namun perawakannya masih sangat terjaga, ia adalah melinda santoso majikan dari bu sarah
" sudah nyonya, saya akan siap kan dulu " sahut bu sarah kepada majikannya itu
bu sarah pun dengan cekatan menata rapi sarapan yang sudah ia masak keatas meja makan
" silahkan dinikmati nyonya " ujar bu sarah sopan kepada sang majikan
" apa bu sarah sudah sarapan " tanya melinda kepada pelayannya itu
mendengar pertanyaan dari sang majikan itu, bu sarah hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya, karena memang ia belum makan apa pun pagi ini
" ya sudah kalau begitu bu sarah sarapan bareng saya saja " ujar melinda kembali
mendengar ajakan dari majikan nya sarah pun menerima ajakan tersebut, ia duduk di meja makan yang nampak sangat mewah dan pastinya sangat mahal
bukannya ia tidak tahu malu, karena ini bukan pertama kalinya ia sarapan bersama sang majikan ini adalah kesekian kalinya, dia sudah dianggap oleh majikannya sebagai keluarga, karena ia bekerja di keluarga santoso sudah 15 tahun
itu lah mengapa ia sudah dianggap keluarga di rumah tersebut, dulu waktu pertama kali dipaksa untuk makan bersama bu sarah merasa sangat canggung, mungkin karena sudah terlalu sering hingga membuatnya sudah mulai terbiasa
bu sarah dan sang majikan melinda menyantap makanan yang berada di atas meraka, hingga terdengar suara telpon yang berbunyi yang menandakan kalau ada seseorang yang sedang menelponnya
melinda yang mendengar telponnya berbunyi pun langsung mengambil handphonenya yang terletak di atas meja makan, terlihat nama seseorang yang sedang menelpon yaitu adalah Rendy anak semata wayangnya
melinda pun langsung menerima panggilan tersebut
" hallo mah " sauk - sauk terdengar suara lelaki yang keluar dari dalam telpon itu
" hallo sayang kamu apa kabar " sahut melinda kepada sang putra, dia langsung menanyakan kabar sang anak, karena sudah hampir 4 tahun ia tidak pernah lagi melihat karena sang anak harus terpisah demi masa depan anaknya kelak
" aku baik - baik aja kok mah, kalau mamah sama papah giman kabarnya " ujar Rendy menjawab pertanyaan dari sang ibu, rendy pun juga langsung menanyakan kabar dari kedua orang tuanya yang sangat ia rindukan
" mamah baik - baik aja, kalau papah kamu sekarang lagi ada di luar kota, untuk mengurus anak perusahaan disana, mungkin besok baru pulang " sahut melinda lagi kepada sang putra
" kalau kamu kapan pulang sayang, kan kuliah kamu sudah selesai " sambung melinda lagi
dia tahu kalau kuliah anaknya itu sudah selesai itulah mengapa ia sangat penasaran kapan anaknya itu pulang, karna ia sudah sangat merindukan sang putra semata wayangnya
" besok aku pulang kok mah " sahut Rendy kepada sang ibu
mendengar kalau anaknya itu akan pulang besok, melinda benar - benar sangat senang hari yang paling ia tunggu - tunggu dari dulu telah tiba
" bagus lah mama benar - benar senang mendengarnya, mama akan siapkan makanan kesukaan kamu sebanyak - banyaknya " ujar melinda.
tidak henti - hentinya ia tersenyum ia tersenyum mendengar anaknya akan segera pulang
" ya sudah kalau begitu Rendy tutup dulu ya telponnya, sampai jumpa besok ma " ujar Rendy kepada ibunya itu. lalu ia pun memutuskan sambungan telponnya dengan sang ibu
setelah sambungan telponnya terputus, namun senyum gembira dari bibir melinda, tetap merekah. dia sekarang benar - benar sangat bahagia, tergambar dari raut wajahnya itu yang tak hentinya tersenyum
bu sarah hanya ikut tersenyum melihat sang majikan tersenyum bahagia
karena ia sangat paham bagaimana rasanya terpisah dengan anak, karena sejak jeni memutuskan untuk tinggal dirumah peninggalan sang ayah saat berusia 15 tahun
flashback on
dulu saat ayahnya jeni meninggal saat usia jeni baru menginjak 5 tahun, saat itu juga bu sarah mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya dan sang anak, ia pun mendengar kabar kalau keluarga santoso sedang mencari orang untuk menjadi pelayan di rumah megah tersebut
ia pun diterima untuk bekerja dirumah keluarga santoso, dan juga sarah diizinkan untuk membawa jeni ikut dengan nya tinggal di tempat ia bekerja, saat usia jeni 5 tahun, selama 10 tahun jeni tinggal di rumah keluarga santoso, jeni pun dekat dengan melinda dan juga Hendra majikan ibunya
namun saat jeni berusia 15 tahun, jeni memutuskan untuk tinggal di rumah tempat tinggalnya dulu, dirumah yang sederhana namun sangat banyak kenangan didalamnya
dengan berat hati sarah memberikan izin kepada sang anak untuk tinggal terpisah dengannya sarah pun tidak mempunyai pilihan lagi, ia harus tetap bekerja untuk membiayai sekolah sang anak
flashback of
TERIMA KASIH 😇
JANGAN LUPA UNTUK LIKE, COMEN, DAN VOTE DAN TAMBAHKAN KE FAVORITE
LOVE YOU GUYS😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Iba Shayra
apakh nnti bu melinda akn mnjodohkan anakx dgnn jeni y thor
2021-12-29
0
Mimi Adel
masih nyimak sudah mulai tertarik...
2021-09-03
0
Suswati Cucu
cerita nya Lumayan bagus
2021-07-17
1