MENCINTAI OM ASISTEN 3
Bab 3 Membalas budi baik orang tua
Tujuh Belas Tahun Kemudian
Adalah seorang gadis muda berprestasi tak hanya terlihat dari nilai pelajaran di sekolahnya, namun Brenda seperti memiliki bakat terpendam menjadi seorang model.
Mengenakan seragam putih abu abu pagi itu, Brenda membiarkan rambut hitam nya terurai dengan satu kancing terbuka di bawah kerah.
"Nak, pakai seragam mu yang benar Nak, jangan begitu, nanti kamu bisa digoda lelaki." Nasihat Pak Yanto.
"Ih papa, kenapa sih papa kuno banget, kita tuh harus ikutin jaman Pa, sekarang jaman milenial."
"Ya jaman boleh milenial, tapi ingat harus jaga diri. Sebagai perempuan harus pintar bawa diri dan menjaga diri."
"Ih papa mu itu gak ngerti jaman sudah modern ya, anak kita sudah mulai dewasa, sudah mulai mengerti dunia fashion yang cocok untuk dirinya. Seperti cita citanya, kamu mau jadi model terkenal kan sayang?" Kata mama Brenda.
"Hehehe, iya mama ku sayang, Brenda mau banget jadi model."
"Ya sudah, sana berangkat sekolah nanti terlambat, sekolah yang rajin, supaya kelak dapat pekerjaan yang bagus, membalas budi untuk orangtua mu ini penting." Lagi lagi mama Brenda membahas soal membalas budi. Sedangkan suaminyayang memggelengkan kepala mendengar petuah sang istri yang tak jauh jauh mendorong Brenda untuk cepat bekerja demi membalas budi orang tuanya.
Bertahun tahun menjalani hidup penuh liku dan merasakan banyak perubahan dalam hidup membuat Ibu Desi semakin menikmati kehidupan kota dan jaman modern.
"Ayo Nak, papa antar ke sekolah."
"Ih papa bercanda, Brenda di jemput sama Rendy pa."
"Nak, Rendy itu naiknya motor gede, nanti kamu gimana duduknya, rok kamu sempit gitu?"
"Ya ampun papa itu norak ya, kan Brenda itu calon model pa, masa rok ketat aja jadi masalah. Kalau terbuka dikit ya gak masalah donk." Sahut mama Brenda.
Sementara gadis muda itu sudah berlari mendengar klakson motor yang di kendarai Rendy temannya sudah sampai depan rumah.
Rumah minimalis yang saat ini ditinggali oleh keluarga pak Yatno adalah bukti keuletan hasil jeripayah laki laki itu dalam bekerja.
Semakin kesini kehidupan pun terus mengalir mengikuti jaman, sudah tidak adalagi nada bicara halus dan santun. Mulut ibu Desi sudah terbiasa mengucap mama dan papa untuk panggilan keduanya. Sudah tidak ada lagi wanita lembut yang dulu selalu pasrah dengan penghasilan suaminya.
Pak Yanto berhasil memiliki perusahaan kontraktor kecil kecilan yang kini bisa mendongkrak kehidupan mereka sekeluarga. Bahkan sekarang pria itu sudah semakin mahir menyetir sedan abu abu metaliknya.
"Pa, mama mau kenalin Brenda ke anak temen mama, dia itu anaknya udah lama kerja di agency model. Siapa tahu Brenda bisa diterima kerja disana."
"Mama apa apaan sih, papa masih sanggup dan terus berjuang demi kehidupan kita ma. Brenda itu masih sekolah. Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita memenuhi kebutuhan dan pendidikannya." Pak Yanto mulai geram dengan perbincangan singkat bersama sang istri.
"Pokoknya Mama mau kenalin Brend anaknya temen mama itu. Masa gak wajar sih Pa, Brenda sekolah kan bisa sambil kerja. Bolos sekali dua kali juga gak masalah. Kan wajar kalau anak yang di besarkan itu membalas budi baik orang tuanya."
"Iya Ma, Papa paham. Tapi jangan sekarang, Brenda baru juga mau lulus SMA. Anak itu harus fokus dengan pendidikannya dulu, menghadapi ujian akhir sekolah demi bisa kuliah di universitas impian Brenda Ma."
"Nah itu dia masalahnya Pa, kuliah itu kan mahal. Sudah bagus di biayai sampai SMA, ya kalau mau kuliah yah harus kesadaran donk sambil kerja."
"Ya nanti kita bicarakan lagi saja ya Ma, Papa mau berangkat kerja dulu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
berliii
kalo ujung nya begitu kenapa ga d buang aja tu anak. yakali ambil anak cuma mau utk balas budi hmm
2021-10-12
1
Memi kasim
❤️❤️❤️❤️
2021-10-08
1
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
next
2021-02-27
1