Ia melayang terus menembus tembok, atap dan akhirnya melihat bumi yang bulat, "Indah."
Hara melayang begitu jauh sampai pandangannya menjadi gelap, nafasnya menjadi sesak dan ia merontah menginginkan oksigen.
Ketika ia bisa menghirup nafas, yang masuk ke hidungnya malah air.
Bulp... Bulp... Bulp...
Hara membuka matanya dan melihat dirinya berada dalam air yang tenang.
Apa ini surga atau neraka?
Apa ini dunia yang disiapkan untuk orang yang sudah meninggal?
Ia kemudian berenang ke atas dan mendapatkan permukaan air lalu menghirup nafas dalam-dalam.
Uhuk.. uhuk...
Segerombolan pria berpakain hitam mendekat ke arahnya.
"Gadis sialan! Kau bersembunyi di situ?" Kata sala satu pria.
Hara kaget "Siapa kalian?" Tanya Hara dan berenang ke tepi kolam.
"Tangkap dia!" Lanjut pria itu dan beberapa pria lainnya sudah menangkap Hara.
Sala satu pria membungkam mulutnya dengan sapu tangan, pandangan Hara kemudian menjadi kabur dan ia kehilangan kesadarannya.
Ketika ia sadar, ia sedang terbaring di lantai sebuah kamar dengan pakaian yang masih setengah basah.
"Akhirnya kau sadar juga? Merepotkan saja," kata wanita paruh baya itu lalu melemparkan beberapa helai pakaian ke Hara. "Bersihkan dirimu."
Ini pertama kalinya Hara diperlakukan seperti itu. Ia adalah anak dari seorang pengusaha kaya. Beraninya mereka!
"Sialan kau! Beraninya kau melempar pakaian padaku? Kau pikir siapa dirimu hingga berani memperlakukan Hara Ginaran seperti ini?" Hara melemparkan pakaian tersebut ke lantai dan berusaha berdiri.
Wanita itu berbalik kaget mendengar nama itu. "Astaga, gadis tengik! Kau benar-benar berkhayal sebagai Hara Ginaran? Apakah otakmu sudah korslet setelah bersembunyi dalam kolam begitu lama?"
Kamudian wanita itu berbalik pergi dan menutup pintu dengan keras.
"Ya! Sialan kau! Buka pintunya!" Teriak Hara sambil berlari ke arah pintu dan menggedor pintu itu.
"Wanita sialan! Tunggu kematianmu! Keluargaku tidak akan melepaskan kalian!" Katanya lagi.
Ibu, ayah?
Hara segera menyadari apa yang terjadi. Ia memperhatikan dirinya, mencubit lengannya "Ah..!" Itu sakit!
Apa ia hidup kembali?
Hara segera berlari ke arah cermin di ruangan itu dan,, "Ah..!" Teriaknya dengan keras.
Orang yang berada dalam cermin bukanlah dirinya. Tapi gadis sialan yang menjadi musuh bebuyutannya selama bersekolah.
"Apa-paan ini?" Katanya.
"Ya! Jangan berteriak dan cepat bersihkan dirimu!" Suara seorang perempuan dari balik pintu.
Hara masih dalam keadaan bingung. Ia telah mati, tapi hidup kembali, dan,, jiwanya tersasar ke dalam tubuh Kintan? Gadis yatim piatu?
Perduli amat, ia mencium bau menjijikkan dari tubuhnya. Kemudian ia mandi dan memakai pakaian yang disediakan untuknya.
Ia mengerutkan keningnya mendapati tubuh Kintan ternyata tidak kalah menarik dari tubuhnya.
Kulit putih, lekuk tubuhnya seperti gitar spanyol. Ia menggelengkan kepalanya mengingat gadis itu selama ini menggunakan pakaian longgar dengan penampilan kampungan.
Ck,, ck,,
Pakaian yang ia kenakan begitu terbuka dengan gaya wanita penghibur yang biasa menawarkan diri di pinggir jalan.
Ia mengerutkan keningnya ketika pintu terbuka. "Anak baru, cepatlah, semua orang telah siap!"
Dalam hati, Hara merasa kesal mendengar gadis itu merendahkannya. Tapi posisinya sedang berbeda.
Ia mengikuti wanita itu dengan patuh.
"Bergabung dengan mereka." Kata wanita itu dan meninggalkannya bersama wanita lain dengan pakaian seksi seperti dirinya.
Apa sebenarnya yang dilakukan Kintan?
Mengapa gadis itu berurusan dengan mereka?
Setelah beberapa saat, beberapa pria masuk ke ruangan dan mereka di minta berjajar untuk memamerkan tubuh mereka pada pria-pria hidung belang itu.
Diantara mereka, ada tunangannya! Kendra Rumanan.
Hara segera terbelalak dan mundur ke belakang. Ia tahu, apa yang akan terjadi padanya.
Ia akan menjadi makanan para hidung belang itu. Lebih parahnya lagi, Tunangannya ada di sana!
Hatinya terasa sakit!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments