Dua Kurcaci...

Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya!!!

Like, komen, vote dan rate...

Happy reading...😍😍😍

 

Disaat anak-anaknya sedang menikmati pantai dengan cara masing-masing, kedua orang tua larut dengan pikiran mereka sendiri.

"Apa benar kalian bercerai?" Tanya Adam memecahkan keheningan diantara keduanya.

"Iya, baru 2 minggu, aku sudah duluan memundurkan diri dari hotel, makanya begitu aku diterima di resto kamu, aku langsung kemari." Jelas Yuni.

"Maaf, kalo boleh tau, alasan kalian bercerai kenapa?"

"Seperti kata Rara tadi, sudah tidak ada cinta lagi, bahkan kehadiran Rara tidak cukup menjadi alasan untuk mempertahankan pernikahan kami."

"Maaf kalo aku sudah menyinggung perasaanmu." Sesal Adam.

"Sudahlah, aku masih Yuni yang dulu, Yuni yang gak peduli sama hal-hal mewek, aku tidak pernah menyesal dengan apa yang sudah terjadi, nikmatin aja semuanya, maka kamu akan merasa bahagia karena pernah menjalaninya."

"Hmmm...masih sama seperti dulu ternyata." Ucap Adam tersenyum.

Rara asik memotret berbagai objek yang dirasa cocok. Diam-diam Dika juga memotret Rara dengan ponsel.

"Lihatlah kelakuan putramu!" Ucap Yuni pada Adam.

"Hehehe...sepertinya dia sudah menemukan objek yang menarik perhatiannya." Ucap Adam tersenyum.

"Putriku bukan barang Pak Adam!"

"Hahaha...menurutmu, tidak menurut putraku."

"Kenapa kau tidak menikah lagi Dam?" Tanya Yuni penasaran.

"Entahlah, aku seperti hilang selera sama perempuan."

"Jangan bilang sekarang kau lebih suka yang batangan ya?" Ucap Yuni tergelak.

"Jangan meragukanku, aku masih normal, kalo aku mau sekarang juga aku bisa menghamilimu." Goda Adam.

"Hahahaha...aku bukan perempuan alai yang mudah tergoda Dam, usia kita sama, sudah gak mempan untukku rayuan pulau kelapamu." Seloroh Yuni.

"Apa kau bahagia setelah bercerai?" Tanya Adam yang membuat Yuni berhenti tertawa.

"Mmmm...kalo bahagia aku gak tau harus menilai dari mana, tapi hati aku lebih tenang setelah bercerai, setidaknya aku tidak perlu memikirkan suami yang sudah jadi mantan."

"Aku tidak menyangka kalian akan bercerai, padahal dulu kalian seperti lem dan perangko, nempel aja."

"Kita tidak pernah tau apa yang terjadi dimasa depan, aku juga sudah tidak mau membahasnya lagi, jadi saya minta dengan sangat hormat, Bapal Adam tidak lagi mengungkit masa lalu saya." Ucap Yuni penuh penekanan.

Mereka mengakhiri perbincangan nostalgia yang tidak penting, kembali menikmati hembusan angin laut serta riuhnya ombak. Sedangkan para bocah pengacau, sudah mulai menjalankan aksinya.

Dika merasa bosan melihat apa yang Rara lakukan, tiba-tiba ide jahilnya muncul. Rara yang pertama merasa tidak peduli terhadap Dika, kemudian langsung berlari kearah Dika.

"Kenapa?" Tanya Rara Panik.

"Itu Ra, ibu jari kaki aku!"

"Iya, ibu jari kaki kamu kenapa?" Rara masih dalam mode panik.

"Kamu gak lihat, kalo ibu jari aku tuh ternyata besar dan panjang." Ucap Dika datar.

Seketika wajah Rara terlihat berubah merah, Dika yang menyadari aura Rara langsung lari dengan kencang sambil tertawa, sedangkan Rara yang sudah sangan kesal, langsung mengejarnya dengan sekuat tenaga.

Saat kedua orang tuanya tengah bernostalgia ria, seorang priaberlari dengan wajah panik kearah mereka.

"Maaf pak, buk, apa anak perempuan dan laki-laki disana anak bapak dan ibu?" Tanya si pria dengan panik.

"Eh, eh iya, anak-anak kemana ya Dam?" Tanya Yuni yang baru menyadari anaknya sudah tidak tampak lagi.

"Disana ada seorang anak perempuan lagi berkelahi dengan seorang anak laki-laki buk, coba ibu lihat apa anak-anak ibu? Tidak ada yang berani melerainya buk, mereka seperti jago bela diri." Ucap si pria sambil berjalan.

Dengan panik mereka langsung berlari ke arah kerumunan.

"Bisa remuk anakmu Yun, si Dika itu sabuk hijau karate." Ucap Adam gelisah.

"Hahhh???" Yuni seketika mematung mendengar ucapan Adam.

Menyadari Yuni sudah tidak disampingnya lagi, Adam berbalik menarik tangan Yuni untuk melerai mereka. Betapa terkejut dan hampir tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Dika dan Rara berkelahi dengan lihai seolah mereka atlet bela diri. Adam tampak biasa dengan kemampuan Dika, tapi yang membuat dia kaget adalah Rara bisa mengimbangi kemampuan Dika.

Sementara Yuni masih belum percaya dengan apa yang dilihat, Rara anaknya bisa bela diri, dan berbagai pertanyaan muncul dikepalanya. Mereka yang tadinya ingin melerai, langsung terdiam melihat kedua anaknya masih dalam posisi fit. Banyak ponsel yang merekam adegan mereka saat itu.

Akhirnya, setelah keduanya merasa capek, mereka mengakhiri sendiri pergulatan diatas pasir tersebut. Mereka tersenyum puas menatap satu sama lain.

"Kamu hebat." Ucap Dika.

"Kakak juga." Jawab Rara.

Sementara orang tuanya tersenyum senang, terutama Yuni yang dari tadi memegang dadanya. Sudah dari tadi dia ingin melerai mereka, tapi Adam menahannya dengan alasan membiarkan mereka meluapkan emosinya. Sementara itu, rekaman pergulatan mereka telah memenuhi seantero negeri bahkan sampai luar negeri.

Kecanggihan teknologi saat ini menjadikan mereka mendadak terkenal.

Yuni dan Adam yang sudah kembali ke pondok tersenyum melihat kedua anaknya berjalan tertatih-tatih.

"Bagaimana boy, girl, puas?" Ledek Yuni.

"Sangat puas." Jawab keduanya serentak.

"Apa perlu kerumah sakit?" Tanya Adam.

"Aku sih gak usah Yah, kalo Rara gak tau." Jawab Dika.

"Gak usah Om, cuma memar dikit tinggal dikompres aja." Jawab Rara.

"Ya udah, sekarang kita pulang, biar kalian bisa istirahat." Ucap Adam.

Mereka akhirnya kembali pulang, dengan keadaan hening, kedua anaknya sudah sangat lelah hingga tidak mengeluarkan sepatah katapun didalam mobil.

Sebelum mengantar Yuni dan Rara, Adam berhenti disebuah restoran cepat saji, membelikan makan siang untuknya dan juga Yuni.

"Ini untuk kalian." Ucap Adam saat kembali ke mobil.

"Kok banyak banget?" Tanya Yuni.

"Pasti perlu banyak asupan setelah mengeluarkan banyak tenaga." Sindir Adam.

Sementara yang disindir hanya diam tampa ekspresi. Setelah mengantar Yuni, Adam langsung menuju kediamannya. Baru sampai didepan pintu rumah, ponselnya tiba-tiba berdering.

Adam_

"Assalamualaikum Abah."

Abah_

"Walaikumsalam, kamu dimana Dam?"

Adam_

"Baru pulang dari pantai Bah, sama Dika juga."

Abah_

"Jadi yang di tv itu benar, Dika berkelahi sama anak perempuan?"

Adam_

"Abah tau dari mana?"

Adam menepuk jidadnya seolah dirinya manusia bodoh yang mempertanyakan itu.

Adam_

"Iya Bah, itu Dika sama Rara anaknya Yuni teman kuliah Adam dulu, ingatkan?"

Abah_

"Ouh, Anwar bilang, kalo sekarang dia jadi asisten manager resto kita ya?"

Adam_

"Iya Bah, ternyata putrinya juga jago bela diri, Yuni selaku ibunya saja tidak tau, Abah tau, Rara itu penggemar Abah."

Abah_

"Maksudmu?"

Adam_

"Begitu tau kalo teman-teman Adam dulu panggil Abah dengan sebutan Raja Perjodohan dia sangat tertarik ingin ketemu Abah, bahkan mau minta dijodohin juga sama Abah."

Abah_

"Ternyata anak itu lebih pintar dari ibunya, hahahaha. Kapan Dika liburan? Bawa Yuni sama anaknya kemari, abah juga mau ketemu."

Adam_

"Sebulan lagi mungkin Bah, tidak lama lagi Dika ujian akhir semester."

Abah_

"Ya sudah, Abah tutup dulu, salam buat Yuni dan anaknya, bilang Abah kangen!"

Adam_

"Iya, nanti Adam sampaikan, Assalamualaikum."

Abah_

"Walaikumsalam."

Terpopuler

Comments

Amie chie

Amie chie

pasti abah bakalan jodohin Adam sama Yuni

2021-07-12

1

Kunifah Winanto Kunifah

Kunifah Winanto Kunifah

bagus bngt thorr...👍

2021-06-24

0

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

rara gt loh orangnya kepo jadi wajar aja tiba2 liat dia bisa ini itu

2021-06-19

0

lihat semua
Episodes
1 Teman Lama...
2 Mama....
3 Papa...
4 Senjata Makan Tuan...
5 Dua Kurcaci...
6 Viral...
7 Kebiasaan...
8 Lagi???
9 Permainan...
10 Umur Vs Pemikiran...
11 Sekutu...
12 Pilihanku...
13 Rayuan...
14 Siasat...
15 Andikaaa...
16 Anak Singa Melow...
17 Anak Singa Vs Ibu Macan
18 Bohongnya Si Anak Singa...
19 Ibu Macan Beraksi...
20 Taring Si Anak Singa...
21 Bapak Singa Vs Ibu Macan...
22 Dug...Dug...Dug...
23 Lupa...
24 Kecewanya Si Ibu Macan...
25 Ketika Ibu Macan Pergi...
26 Sayang...
27 Cuek-cuek Sayang...
28 Ah...Calon Mama
29 Introgasi...
30 Sang Mantan...
31 Oh...Lambe
32 Piknik...
33 Janda???
34 Saingan???
35 Baikan Aja Dulu...
36 Kuda...
37 Jagung...
38 Sakit...
39 Sakit (2)
40 Ah...
41 Sayang...
42 Pelukan...
43 Father Vs Son...
44 PEREMPUAN...
45 JULI...???
46 Cemburu...
47 Digrebek...
48 Rara Bukan Barang...
49 VIRAL...LAGI???
50 REKOR...
51 ABAH...LAGI???
52 SAH...SAH...SAH...
53 ISI HATI ADAM...
54 ORANG TUA...
55 ABAH vs ADAM...
56 KOPER...
57 TAWURAN...
58 AYAH...
59 Resepsi lanjut, Rugi Jangan!!!
60 Datang dan Pergi...
61 ULAH PERTAMA...
62 MASTER CHEF INDONESIA...
63 KOMPOR...
64 DRAMA...
65 PENGADILAN...
66 HADIAH...
67 CURHAT...
68 YANG SELALU DIKENANG...
69 BOGEM MENTAH...
70 ULAR BETINA...
71 ULAR BETINA VS ANAK MACAN...
72 KAMU PUNYA DUIT BERAPA???
73 Lapar atau Rakus???
74 FANS...
75 Pawang Ular Betina...
76 HOT NEWS...
77 BAYI...
78 DRAMA TIGA PENGUNTIT...
79 Drama Belum Berlalu...
80 SEMUT...
81 Rambutan....
82 Isi Hati Ayah...
83 Akting...
84 Persekutuan...
85 Rasa Bersalah...
86 Gelagat Mencurigakan...
87 SIM...
88 KUSUT...
89 Tekwan Pereda Emosi...
90 Tersayat...
91 Pilihan...
92 Monik...
93 3 bulan...
94 Perpisahan...
95 The End...
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Teman Lama...
2
Mama....
3
Papa...
4
Senjata Makan Tuan...
5
Dua Kurcaci...
6
Viral...
7
Kebiasaan...
8
Lagi???
9
Permainan...
10
Umur Vs Pemikiran...
11
Sekutu...
12
Pilihanku...
13
Rayuan...
14
Siasat...
15
Andikaaa...
16
Anak Singa Melow...
17
Anak Singa Vs Ibu Macan
18
Bohongnya Si Anak Singa...
19
Ibu Macan Beraksi...
20
Taring Si Anak Singa...
21
Bapak Singa Vs Ibu Macan...
22
Dug...Dug...Dug...
23
Lupa...
24
Kecewanya Si Ibu Macan...
25
Ketika Ibu Macan Pergi...
26
Sayang...
27
Cuek-cuek Sayang...
28
Ah...Calon Mama
29
Introgasi...
30
Sang Mantan...
31
Oh...Lambe
32
Piknik...
33
Janda???
34
Saingan???
35
Baikan Aja Dulu...
36
Kuda...
37
Jagung...
38
Sakit...
39
Sakit (2)
40
Ah...
41
Sayang...
42
Pelukan...
43
Father Vs Son...
44
PEREMPUAN...
45
JULI...???
46
Cemburu...
47
Digrebek...
48
Rara Bukan Barang...
49
VIRAL...LAGI???
50
REKOR...
51
ABAH...LAGI???
52
SAH...SAH...SAH...
53
ISI HATI ADAM...
54
ORANG TUA...
55
ABAH vs ADAM...
56
KOPER...
57
TAWURAN...
58
AYAH...
59
Resepsi lanjut, Rugi Jangan!!!
60
Datang dan Pergi...
61
ULAH PERTAMA...
62
MASTER CHEF INDONESIA...
63
KOMPOR...
64
DRAMA...
65
PENGADILAN...
66
HADIAH...
67
CURHAT...
68
YANG SELALU DIKENANG...
69
BOGEM MENTAH...
70
ULAR BETINA...
71
ULAR BETINA VS ANAK MACAN...
72
KAMU PUNYA DUIT BERAPA???
73
Lapar atau Rakus???
74
FANS...
75
Pawang Ular Betina...
76
HOT NEWS...
77
BAYI...
78
DRAMA TIGA PENGUNTIT...
79
Drama Belum Berlalu...
80
SEMUT...
81
Rambutan....
82
Isi Hati Ayah...
83
Akting...
84
Persekutuan...
85
Rasa Bersalah...
86
Gelagat Mencurigakan...
87
SIM...
88
KUSUT...
89
Tekwan Pereda Emosi...
90
Tersayat...
91
Pilihan...
92
Monik...
93
3 bulan...
94
Perpisahan...
95
The End...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!