Mama....

Subuh ini menjadi awal baru untuk penghuni sebuah kontrakan kecil tidak jauh dari jalan raya. Bukan tampa alasan Yuni memilih kontrakan disini, Yuni sudah memperhitungkan segala sesuatu secara rinci sebelum memutuskan tinggal disini.

Meskipun kecil, kontrakan ini memang mahal, tapi karena disebarang jalan terdapat sekolah, maka Yuni mantap mengambilnya. Rara tidak perlu diantar jemput, dan kontrakannya juga lumayan aman serta nyaman.

Walaupun kemaren dia sudah mengajukan izin untuk mengantar anaknya pertama kali kesekolah dulu sebelum ke restoran, tapi dia tetap berusaha tepat waktu. Berpengalaman menjadi manager di hotel bintang 5 ikut andil dalam membentuk karakternya. Begitu juga dengan Rara, dia tidak pernah bangun terlambat, karena baginya, hidup sangat menyenangkan bila berada diluar rumah.

Setelah mengantar Rara kesekolah, Yuni langsung berangkat ke tempat kerjanya.

"Pagi Mas dan Mbak." Sapa Yuni yang baru tiba di restoran.

"Mbak Yuni ya?" Tanya ita seorang resepsionis di restoran tersebut.

"Eh..iya mbak, saya Yuni."

"Pak Anwar tadi pesan, kalo mbak Yuni udah datang disuruh keruangannya."

"Oke, saya duluan ya!"

Yuni langsung menuju ruangan managernya yaitu Pak Anwar.

Tok...tok...tok....

"Masuk!"

"Selamat pagi Pak."

"Pagi, silahkan duduk, ini silahkan kamu pelajari sambil menunggu pimpinan datang, beliau ingin bertemu dengan kamu."

"Iya, pak." Jawab Yuni sambil terus membaca berkas didepannya.

"Nah itu, yang punya restoran udah datang!" Ucap Pak Anwar sambil berdiri.

Mengikuti Pak Anwar, Yuni juga langsung berdiri berbalik badannya.

"Adam."

"Yuni."

Masih dalam mode terkejut diantara keduanya sampai suara Pak Anwar terdengar.

"Kalian saling kenal?" Tanya Pak Anwar yang langsung diangguki keduannya.

"Kami satu kampus Pak." Ucap Adam.

"Gak nyangka kamu ngelamar kerja disini, bukannya kamu manager hotel bintang lima di Batam? Kenapa sekarang jadi asisten manager restoran? Gajinya kecil disini." Ucap Adam yang sudah duduk di sofa tamu.

Yuni hanya membalas senyum, saat Adam menyerangnya dengan pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

"Hanya ingin pengalaman baru Pak." Jawab Yuni singkat dengan menekankan kata "Pak".

"Mmmm...maaf Pak, apa masih ada yang diperlukan, kalo tidak, saya mau kembali bekerja, banyak hal yang harus saya pelajari." Ucap Yuni berhati-hati, takut menyinggung hati Adam.

"Ouh, iya silahkan, saya rasa sudah cukul kenal juga, semoga betah ya!" Ucap Adam tersenyum.

"Terima kasih Pak." Ucap Yuni sesaat kemudian langsung melesat keluar.

Pekerjaan Yuni sangat bagus, dihari pertama saja banyak perkembangan yang dia ciptakan. Bermodalkan pengalam di Batam, dia sangat cekatan dalam mengatur semuanya. Pak Anwar selaku manager yang sudah lama mengurus restoran juga ikut senang,

Banyak ide-ide cemerlang yang diberikan, bahkan Adam sebagai pemilik restoran ikut bangga, karena otak cerdas temannya masih sangat encer seperti saat kuliah dulu.

"Sepertinya bapak sudah bisa pulang kampung Dam." Ucap Pak Anwar setelah rapat.

Pak Anwar masih terikat hubungan keluarga dengan Adam.

"Maksud Bapak?" Tanya Adam.

"Asisten baru kita." Ucap Pak Adam sambil mengarahkan wajahnya kearah Yuni.

"Eh...kenapa melihat saya?" Tanya Yuni yang ditatap oleh kedua orang penuh senyum.

"Kita lihat nanti Pak." Jawab Adam.

Disaat tengah berbincang, Yuni dikejutkan dengan getaran telponnya.

Drtttt....drttt.....

"Maaf, saya permisi sebentar, mau menerima telpon." Ucap Yuni.

Dengan cepat dia keluar dari ruang Rapat menuju jendela.

Yuni_

"Hallo."

Dimas_

"Kenapa lama sekali, kemana aja kamu?"

Yuni_

"Baru selesai rapat, ada apa?"

Dimas_

"Kamu kerja dimana? Rara gimana?"

Yuni_

"Rara sekolah, sore baru pulang, ada apa?"

Dimas_

"Aku ingin ketemu Rara sebentar sebelum ke Korea."

Yuni_

"Ouh, kirimkan alamatmu, nanti malam aku antar."

Dimas_

"Oke."

Tutttttt....

"Huffftttt...main tutup aja, bukannya salam dulu, biarpun mantan tapi tetap manusia." Yuni menggerutu didepan ponselnya.

"Mantan?" Suara lelaki dibelakang Yuni berhasil membuatnya terkejut.

"Hehehe... Pak Adam, ada yang bisa dibantu Pak?" Tanya Yuni mengalihkan pembicaraan.

"Tidak, saya permisi dulu." Ucap Adam.

Yuni merasa lega, ketika Adam tidak menuntutnya menjawab pertanyaannya tadi. Sementara Adam memendam ribuan pertanyaan dikepalanya.

Kelegaan Yuni ternyata hanya sementara, dia kembali dikejutkan dengan telpon masuk dari sekolah Rara.

Setelah Meminta izin, Yuni segera keluar restoran menuju sekolah anaknya. Yuni langsung menuju ruang BK.

Tok...tok...tok...

"Masuk!"

"Selamat siang buk." Ucap Yuni menyapa guru BK dan terlihat sudah ada beberapa murid disana dalam keadaan basah kuyup kecuali Rara putrinya yang terlihat santai.

"Silahkan duduk bu!" Titah guru BK.

"Ada apa ini bu?" Tanya Yuni penasaran.

"Mutiara menyiram teman-temannya dengan alasan mereka membulli karena dia anak baru, sementara yang lain tidak mengakuinya." Ucap guru BK sambil menghela nafasnya.

"Apa ini kejadian pertama bu?" Tanya Yuni.

Guru BK seakan mengerti kemana arah pertanyaan Yuni tersebut.

"Sudah sering bu, tapi saya rasa kali ini mereka salah orang." Ucap guru BK tersenyum.

Bukan maksud membela, tapi Yuni sangat paham karakter anaknya yang tidak suka mengganggu atau diganggu. Yuni menghampiri anak-anak tersebut. Dengan memasang mata tajam dan menyeramkan.

"Kalian tau, pelaku perundungan atau bullying seperti kalian bisa masuk penjara? Jika kalian mau selamat, maka bertemanlah secara benar dan baik!"

Ceklek...

"Photo kalian akan saya posting di media sosial, agar semua orang melihat siapa pelaku perundungan disekolah ini dan bukan hanya kalian yang malu, tapi orang tua serta keluarga besar kalian juga akan malu dengan tingkah kalian, bagaimana apa kalian mau minta maaf atau melanjutkan balas dendam kalian pada Mutiara anak saya?" Tekan Yuni.

"Ka-kami minta maaf tante, kami tidak bermaksud membulli Mutiara, tolong tante jangan sebarin photo kami di medsos!" Pinta seorang anak.

"Baiklah, saya maafkan kalian, dan saya juga minta maaf karena kalian jadi basah begini, untung cuma air keran, saya gak bisa bayanhin kalau kalian disiram air comberan." Seloroh Yuni.

"Sekarang kalian minta maaf sama Rara, dia baru disekolah ini, seharusnya kalian mengajaknya berteman bukan menjadikannya musuh." Titah Yuni yang langsung dilaksanakan oleh murid-murid tersebut.

Setelah maaf memaafkan, murid-murid tadi langsung keluar dari guru BK.

"Ibu hebat juga rupanya." Ucap guru BK.

"Bukan hebat bu, tapi jeli melihat situasi, anak-anak sekarang lebih takut medsos daripada guru." Seloroh Yuni sambil beranjak keluar.

Yuni menggenggam erat tangan putrinya saat mereka menyebrang jalan.

"Thank you ma, untuk hari ini." Ucap Rara tersenyum.

"Welcome baby, mama senang kamu bisa mempertahankan diri dengan baik, kita jadi perempuan memang tidak boleh lemah, dan jangan memberikan celah kepada siapapun untuk menindas atau menyakiti kita." Ucap Yuni menyalipkan beberapa nasehat untuk putrinya.

"Oh iya, mama sampai lupa, nanti malam papa kamu ingin ketemu, gimana?"

"Mmm...kalo mama ikut, Rara juga ikut."

"Ikutlah, mana mungkin mama lepasin lamu sendirian malam-malam, papa kamu mau ke Korea besok, jadi sebelum berangkat, dia minta ketemu kamu dulu."

"Mmm...Rara pikir dia sudah lupa sama Rara."

"Kamu anaknya, mana mungkin papa lupa, ingat darah lebih kental dari air."

"Ya siapa tau, wanita-wanita seksi itu mungkin mampu membuatnya lupa sama Rara, buktinya papa bisa lupa sama mama, tidak menutup kemungkinan dia lupa sama Rara."

"Hust...jangan bicara begitu. Ingat ya, adap sama orang tua itu penting, walaupun kami bercerai, tapi dia tetap papa kamu, tidak akan terpisahkan, udah ah, ayo, masuk mandi dan malam ini mama tidak perlu masak, kamu kirim pesan ke papa kamu, bilang kamu mau makan enak!"

"Rara atau mama yang mau makan enak?"

"Dua-duanya dong girls... kapan lagi kita porotin tuh duit, dari pada habis buat wanita gak gejalas, lebih baik buat kita yang jelas ini kan?"

"Hahahaha...mama, ini ajaran sesat menyesatkan, boleh ditiru Mom?" Ledek Rara.

"No!" Ucap Yuni singkat berlalu ke kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Nadia Laili

Nadia Laili

good job Yuni Sy pernah di posisi yg sama anak mengalami perundungan waktu baru pindah sekolah, kalau anak Sy di palak,Krn anak Sy gak pernah Sy kasih uang jajan tapi bawa bekal, makanya dia tidak kasih uang ke temn2 yg malak,eh malah di hitung utang besoknya harus bayar,Sy pikir kalau Sy lapor sm guru yg ada anak Sy di musuhi kasian nanti malah gak ada teman, akhirnya Sy dekati yg malak Sy jajanin mereka di kantin sekolah, sampai akhirnya mereka jadi best friend anakku walau sdh tidak ku jajanin lagi mereka ttp melindungi anakku di sekolah

2021-11-02

0

Kasmiati Ahmad

Kasmiati Ahmad

awal ceritanya masih bs dibilang aman. tp sudah mulai penasaran. semangat ya Thor..

2021-07-20

0

mrs Cakradonya lovely

mrs Cakradonya lovely

menurutku karakter Rara gk mencerminkan anak usia 10 tahun thor.....kaya udh dewasa gitu

2021-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Teman Lama...
2 Mama....
3 Papa...
4 Senjata Makan Tuan...
5 Dua Kurcaci...
6 Viral...
7 Kebiasaan...
8 Lagi???
9 Permainan...
10 Umur Vs Pemikiran...
11 Sekutu...
12 Pilihanku...
13 Rayuan...
14 Siasat...
15 Andikaaa...
16 Anak Singa Melow...
17 Anak Singa Vs Ibu Macan
18 Bohongnya Si Anak Singa...
19 Ibu Macan Beraksi...
20 Taring Si Anak Singa...
21 Bapak Singa Vs Ibu Macan...
22 Dug...Dug...Dug...
23 Lupa...
24 Kecewanya Si Ibu Macan...
25 Ketika Ibu Macan Pergi...
26 Sayang...
27 Cuek-cuek Sayang...
28 Ah...Calon Mama
29 Introgasi...
30 Sang Mantan...
31 Oh...Lambe
32 Piknik...
33 Janda???
34 Saingan???
35 Baikan Aja Dulu...
36 Kuda...
37 Jagung...
38 Sakit...
39 Sakit (2)
40 Ah...
41 Sayang...
42 Pelukan...
43 Father Vs Son...
44 PEREMPUAN...
45 JULI...???
46 Cemburu...
47 Digrebek...
48 Rara Bukan Barang...
49 VIRAL...LAGI???
50 REKOR...
51 ABAH...LAGI???
52 SAH...SAH...SAH...
53 ISI HATI ADAM...
54 ORANG TUA...
55 ABAH vs ADAM...
56 KOPER...
57 TAWURAN...
58 AYAH...
59 Resepsi lanjut, Rugi Jangan!!!
60 Datang dan Pergi...
61 ULAH PERTAMA...
62 MASTER CHEF INDONESIA...
63 KOMPOR...
64 DRAMA...
65 PENGADILAN...
66 HADIAH...
67 CURHAT...
68 YANG SELALU DIKENANG...
69 BOGEM MENTAH...
70 ULAR BETINA...
71 ULAR BETINA VS ANAK MACAN...
72 KAMU PUNYA DUIT BERAPA???
73 Lapar atau Rakus???
74 FANS...
75 Pawang Ular Betina...
76 HOT NEWS...
77 BAYI...
78 DRAMA TIGA PENGUNTIT...
79 Drama Belum Berlalu...
80 SEMUT...
81 Rambutan....
82 Isi Hati Ayah...
83 Akting...
84 Persekutuan...
85 Rasa Bersalah...
86 Gelagat Mencurigakan...
87 SIM...
88 KUSUT...
89 Tekwan Pereda Emosi...
90 Tersayat...
91 Pilihan...
92 Monik...
93 3 bulan...
94 Perpisahan...
95 The End...
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Teman Lama...
2
Mama....
3
Papa...
4
Senjata Makan Tuan...
5
Dua Kurcaci...
6
Viral...
7
Kebiasaan...
8
Lagi???
9
Permainan...
10
Umur Vs Pemikiran...
11
Sekutu...
12
Pilihanku...
13
Rayuan...
14
Siasat...
15
Andikaaa...
16
Anak Singa Melow...
17
Anak Singa Vs Ibu Macan
18
Bohongnya Si Anak Singa...
19
Ibu Macan Beraksi...
20
Taring Si Anak Singa...
21
Bapak Singa Vs Ibu Macan...
22
Dug...Dug...Dug...
23
Lupa...
24
Kecewanya Si Ibu Macan...
25
Ketika Ibu Macan Pergi...
26
Sayang...
27
Cuek-cuek Sayang...
28
Ah...Calon Mama
29
Introgasi...
30
Sang Mantan...
31
Oh...Lambe
32
Piknik...
33
Janda???
34
Saingan???
35
Baikan Aja Dulu...
36
Kuda...
37
Jagung...
38
Sakit...
39
Sakit (2)
40
Ah...
41
Sayang...
42
Pelukan...
43
Father Vs Son...
44
PEREMPUAN...
45
JULI...???
46
Cemburu...
47
Digrebek...
48
Rara Bukan Barang...
49
VIRAL...LAGI???
50
REKOR...
51
ABAH...LAGI???
52
SAH...SAH...SAH...
53
ISI HATI ADAM...
54
ORANG TUA...
55
ABAH vs ADAM...
56
KOPER...
57
TAWURAN...
58
AYAH...
59
Resepsi lanjut, Rugi Jangan!!!
60
Datang dan Pergi...
61
ULAH PERTAMA...
62
MASTER CHEF INDONESIA...
63
KOMPOR...
64
DRAMA...
65
PENGADILAN...
66
HADIAH...
67
CURHAT...
68
YANG SELALU DIKENANG...
69
BOGEM MENTAH...
70
ULAR BETINA...
71
ULAR BETINA VS ANAK MACAN...
72
KAMU PUNYA DUIT BERAPA???
73
Lapar atau Rakus???
74
FANS...
75
Pawang Ular Betina...
76
HOT NEWS...
77
BAYI...
78
DRAMA TIGA PENGUNTIT...
79
Drama Belum Berlalu...
80
SEMUT...
81
Rambutan....
82
Isi Hati Ayah...
83
Akting...
84
Persekutuan...
85
Rasa Bersalah...
86
Gelagat Mencurigakan...
87
SIM...
88
KUSUT...
89
Tekwan Pereda Emosi...
90
Tersayat...
91
Pilihan...
92
Monik...
93
3 bulan...
94
Perpisahan...
95
The End...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!