Senjata Makan Tuan...

Tinggalkan jejak kalian ya...

Like, komen, vote dan rate...

Biar aku makin semangat...😍

 

Adam menghela nafasnya, saat menyantap makan siang. Sementara Dika bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Kembalikan segera ularnya, papa gak suka kamu pelihara ular." Titah Adam pada putranya.

"Nanti malam diambil Pa, aku juga kurang suka, cuma karena sayang teman aja."

"Sejak kapan kamu punya teman dan lebih tepatnya sayang pada teman?" Selidik Adam.

"Dika juga manusia Pa, jauh dari lubuk hati yang paling dalam, Dika memiliki jiwa sosial dan kasih sayang yang besar, coba tanya bi Inah, ya kan Bi?" Ucap Dika sambil tersenyum kearah bi Inah sementara bi Inah nampak seperti orang kebingungan.

Sementara ditempat lain, tepatnya disebuah bengkel mobil, seorang anak perempuan sedang berkutat dengan oli dan baut. Rara minta izin kepada ibunya untuk ke bengkel depan, karena dia bosan dirumah. Dengan segala petuah yang keluar dari ibunya, akhirnya dia berhasil lolos juga.

Dengan telaten dan cekatan dia melakukan semua yang diajarkan, berkenalan dengan berbagai perkakas montir membuatnya sangat antusias.

"Eh, Ra, kamu ini anak perempuan bukannya main boneka atau masak-masakan dengan teman-teman, ini malah main oli, apa ibu kamu gak marah?" Tanya bang Beni yang punya bengkel.

"Abang tenang aja, mama orangnya gak mengekang selagi itu hal yang baik, apa lagi ini, kan lumayan dapat ilmu gratis, siapa tau kedepannya Rara yang bakal jadi pemilik bengkel ini." Seloroh Rara sambil melumuri oli ke baut-baut yang sudah karat.

"Tapi kamu gak abang bayar nih ya?" Goda bang Beni.

"Gak masalah bang, yang penting ilmu aja gratis buat Rara."

"Bapak kamu dimana Ra?" Tanya bang Beni.

"Di Korea bang?" Jawab Rara pendek.

"Bapak kamu orang Korea, hebat bener."

"Orang pribumi bang, cuma sekarang lagi di Korea, ada kerjaan katanya."

"Ouhhhh...."

Rara masih berkutat dengan pekerjaannya, sementara dirumah Yuni yang sudah membereskan pekerjaannya dikejutkan dengan deringan ponsel dikamarnya.

Tingggg....

Yuni_

"Hallo Adam, ada apa?"

Adam_

"Harus ada apa-apa dulu baru bisa telpon kamu?"

Yuni_

"Bukan, maksudku mungkin ada sesuatu yang penting tentang restoran yang mau kamu bicarakan."

Adam_

"Gak ada sih, keluar yok! Nongkrong dimana gitu."

Yuni_

"Nongkrong, ingat umur Pak."

Adam_

"Ingat kok, umur 35 tapi badan 25 gimana?"

Yuni_

"Yayayayaya...terserah anda sajalah Pak."

Adam_

"Jadi gimana? Mau ya? Hitung-hitung nostalgia masa lalu."

Yuni_

"Mau sih, cuma aku tanya Rara dulu, kasihan kalo hari minggu juga ditinggal."

Adam_

"Bawa aja, sekalian aku bawa Dika, biar mereka bisa berteman juga."

Yuni_

"Boleh deh kalo gitu, aku siap-siap dulu ya."

Adam_

"20 menit lagi aku jemput kesana."

Yuni_

"Oke, udah ya."

Adam_

"Bye..."

Yuni segera memanggil anaknya ke bengkel, tidak mudah membuat Rara untuk ikut bersamanya, dengan segala permohonan dan tentunya persyaratan yang diajukan Rara segera diiyakan Yuni.

Berbeda halnya dengan Dika, dia yang tidak sengaja mendengar Adam berbicara ditelpon, langsung menaruh curiga. Dan saat Adam mengajaknya, dengan cepat dia menyetujuinya.

"Kamu jangan berpikir yang bukan-bukan ya, yang akan kita temui ini teman kuliah papa, dia juga sudah menikah dan punya anak, tapi duluan papa yang menikah." Titah Adam saat mereka di mobil.

Setelah 15 menit, mereka berhenti didepan deretan kontrakan yang agak kedalam tapi masih jelas terlihat dari jalan.

"Kami didepan ya!" Adam mengirim pesan kepada Yuni.

Tidak lama, Yuni sudah keluar dari rumahnya dengan menggandeng Rara yang terlihat cemberut. Saat mereka melewati bengkel Beni, yang punya bengkel langsung berteriak.

"Kemana Ra? Potong gaji ya?" Seloroh Beni dari bengkelnya, membuat Yuni dan Rara tertawa.

"Gak usah digaji bang, aku masih punya bapak." Ucap Rara sebelum masuk ke mobil.

Setelah menyapa sebentar, mereka masuk kedalam mobil. Diperjalanan Adam sudah memperkenalkan Yuni dan anaknya pada Dika. Tampak wajah Dika terlihat datar berbeda dengan wajah Rara yang tampak cemberut.

"Kita ke pantai Dam?" Tanya Yuni saat mobil berhenti.

"Iya, cari suasana baru, bosan kalo cuma ke cafe-cafe aja." Ucap Adam.

"Begini nih kalo orang tua kurang bahagia saat muda." Ucap Dika langsung keluar dari mobil diikuti yang lainnya.

"Maaf ya, mulut putraku susah direm." Ucap Adam.

"Sudah, biasa aja, kamu belum dengar aja kalo anakku bicara, bisa jantungan kamu." Seloroh Yuni saat mereka menuju sebuah pondok dipinggir pantai.

Setelah memesan kelapa muda, Adam kembali ke pondok bergabung dengan yang lain. Adam merasa heran dengan wajah Dika yang terlihat tidak nyaman. Sementara Rara juga terlihat tidak suka terhadap dirinya.

"Kalian gak usah takut, kami gak punya niat lain ngajal kalian kemari." Uca Adam yang tidak dipedulikan oleh Dika dan Rara.

"Niat lain apa maksudnya Dam?" Tanya Yuni polos.

"Muka anak-anak kita terlihat tidak nyaman, mungkin mereka berpikir kalo kita mau pendekatan." Jawab Adam tersenyum.

"Hahaha...pendekatan apa maksudnya? Ayolah boy, girl...siapa yang mau pendekatan? Tadikan sudah dibilang kalo kami teman kampus, dan tante juga sangan kenal dengan ibu kamu Dika, walaupun ibumu agak pendiam."

"Ayahmu duluan menikah, kalo tante sama teman yang lain selesai kuliah baru nikah, maklum saja, kakekmu itu Dika, raja perjodohan, apa ayahmu tidak cerita?"

Dika mulai terpancing dengan cerita masa lalu, sementara Adam hanya tersenyum melihat Yuni berseloroh ria tentang abahnya. Sementara Rara seolah tidak peduli dengan pembicaraan ibunya, tapi pendengarannya jelas menangkap semua yang dibicarakan.

"Ah...aku jadi rindu sama abahmu Dam, sudah lama tidak ketemu, apa beliau masih suka menjodohkan orang?" Tanya Yuni.

"Masih, dan ayah adalah targetnya." Dengan cepat Dika menjawab pertanyaan yang seharusnya dijawab oleh ayahnya.

"Ouh ya...wow... jadi gimana apa kali ini berhasil seperti dulu?" Tanya Yuni penasaran.

"Seperti dulu?" Tanya Dika kembali.

"Iya, seperti dulu dengan ibu kamu." Jawab Yuni.

"Gagal tante, ini sudah yang ke 35 orang yang aku gagalkan tepatnya!" Jawab Dika.

"Wah, kamu hebat! Lagian hari gini masih aja jodoh-jodohin, kamu juga Dam, bukannya cari istri sesuai hati sendiri ini malah ikutin hati orang tua, apa kamu bahagia menikah seperti itu? Kamu tau Dika, Opa kamu dulu malah ikut menjodohkan teman-teman tante yang lain, setiap kami kerumah, selalu ditanya "apa ada yang mau menikah, Opa ada calonnya!" sebagian teman tante langsung menerima, cuma tante sama beberapa teman yang lain menolak, gak mau tante nikah sama orang gak kita cinta."

"Terus mama nikah sama papa karena cinta, kenapa sekarang bercerai? Seharusnya bahagia dong karena saling mencintai, bukannya bercerai, orang tua memilih dengan hati, orang muda memilih karena nafsu, Rara mau ketemu Opa itu, mau minta dijodohkan juga." Sahut Rara yang membuat semua mata terbelalak kaget.

"Hahahaha...rasakan kamu Yun, senjata makan tuan." Adam tergelak mendengar Rara yang dari tadi diam, akhirnya bersuara dan berhasil membungkam mulut ibunya sendiri.

Yuni menatap Dika, sementara Dika menatap kelain arah, jangan tanya Adam, karena dia begitu puas menertawakan Yuni saat ini.

Hening sesaat, sampai Rara berjalan kearah pantai sambil membawa kameranya. Disaat anak-anak seumurannya asik dengan ponsel, lain halnya Rara yang lebih suka bermain dengan kameranya.

Melihat Rara pergi, Dika juga ikut mengikuti dari belakang, diam-diam Dika penasaran dengan sifat Rara yang menurutnya aneh dan bikin penasaran.

Terpopuler

Comments

Juraidah Hikmah

Juraidah Hikmah

seru...!

2022-03-31

0

Erna Wati

Erna Wati

sama kyk anak aku 11 taun tp ngmongnya kyk ortu pedes lg kadang suka malu akunya

2021-08-07

0

miella

miella

itu anak²nya di kasih mkn boncabe kli ya

pedes bgt omongannya

2021-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 Teman Lama...
2 Mama....
3 Papa...
4 Senjata Makan Tuan...
5 Dua Kurcaci...
6 Viral...
7 Kebiasaan...
8 Lagi???
9 Permainan...
10 Umur Vs Pemikiran...
11 Sekutu...
12 Pilihanku...
13 Rayuan...
14 Siasat...
15 Andikaaa...
16 Anak Singa Melow...
17 Anak Singa Vs Ibu Macan
18 Bohongnya Si Anak Singa...
19 Ibu Macan Beraksi...
20 Taring Si Anak Singa...
21 Bapak Singa Vs Ibu Macan...
22 Dug...Dug...Dug...
23 Lupa...
24 Kecewanya Si Ibu Macan...
25 Ketika Ibu Macan Pergi...
26 Sayang...
27 Cuek-cuek Sayang...
28 Ah...Calon Mama
29 Introgasi...
30 Sang Mantan...
31 Oh...Lambe
32 Piknik...
33 Janda???
34 Saingan???
35 Baikan Aja Dulu...
36 Kuda...
37 Jagung...
38 Sakit...
39 Sakit (2)
40 Ah...
41 Sayang...
42 Pelukan...
43 Father Vs Son...
44 PEREMPUAN...
45 JULI...???
46 Cemburu...
47 Digrebek...
48 Rara Bukan Barang...
49 VIRAL...LAGI???
50 REKOR...
51 ABAH...LAGI???
52 SAH...SAH...SAH...
53 ISI HATI ADAM...
54 ORANG TUA...
55 ABAH vs ADAM...
56 KOPER...
57 TAWURAN...
58 AYAH...
59 Resepsi lanjut, Rugi Jangan!!!
60 Datang dan Pergi...
61 ULAH PERTAMA...
62 MASTER CHEF INDONESIA...
63 KOMPOR...
64 DRAMA...
65 PENGADILAN...
66 HADIAH...
67 CURHAT...
68 YANG SELALU DIKENANG...
69 BOGEM MENTAH...
70 ULAR BETINA...
71 ULAR BETINA VS ANAK MACAN...
72 KAMU PUNYA DUIT BERAPA???
73 Lapar atau Rakus???
74 FANS...
75 Pawang Ular Betina...
76 HOT NEWS...
77 BAYI...
78 DRAMA TIGA PENGUNTIT...
79 Drama Belum Berlalu...
80 SEMUT...
81 Rambutan....
82 Isi Hati Ayah...
83 Akting...
84 Persekutuan...
85 Rasa Bersalah...
86 Gelagat Mencurigakan...
87 SIM...
88 KUSUT...
89 Tekwan Pereda Emosi...
90 Tersayat...
91 Pilihan...
92 Monik...
93 3 bulan...
94 Perpisahan...
95 The End...
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Teman Lama...
2
Mama....
3
Papa...
4
Senjata Makan Tuan...
5
Dua Kurcaci...
6
Viral...
7
Kebiasaan...
8
Lagi???
9
Permainan...
10
Umur Vs Pemikiran...
11
Sekutu...
12
Pilihanku...
13
Rayuan...
14
Siasat...
15
Andikaaa...
16
Anak Singa Melow...
17
Anak Singa Vs Ibu Macan
18
Bohongnya Si Anak Singa...
19
Ibu Macan Beraksi...
20
Taring Si Anak Singa...
21
Bapak Singa Vs Ibu Macan...
22
Dug...Dug...Dug...
23
Lupa...
24
Kecewanya Si Ibu Macan...
25
Ketika Ibu Macan Pergi...
26
Sayang...
27
Cuek-cuek Sayang...
28
Ah...Calon Mama
29
Introgasi...
30
Sang Mantan...
31
Oh...Lambe
32
Piknik...
33
Janda???
34
Saingan???
35
Baikan Aja Dulu...
36
Kuda...
37
Jagung...
38
Sakit...
39
Sakit (2)
40
Ah...
41
Sayang...
42
Pelukan...
43
Father Vs Son...
44
PEREMPUAN...
45
JULI...???
46
Cemburu...
47
Digrebek...
48
Rara Bukan Barang...
49
VIRAL...LAGI???
50
REKOR...
51
ABAH...LAGI???
52
SAH...SAH...SAH...
53
ISI HATI ADAM...
54
ORANG TUA...
55
ABAH vs ADAM...
56
KOPER...
57
TAWURAN...
58
AYAH...
59
Resepsi lanjut, Rugi Jangan!!!
60
Datang dan Pergi...
61
ULAH PERTAMA...
62
MASTER CHEF INDONESIA...
63
KOMPOR...
64
DRAMA...
65
PENGADILAN...
66
HADIAH...
67
CURHAT...
68
YANG SELALU DIKENANG...
69
BOGEM MENTAH...
70
ULAR BETINA...
71
ULAR BETINA VS ANAK MACAN...
72
KAMU PUNYA DUIT BERAPA???
73
Lapar atau Rakus???
74
FANS...
75
Pawang Ular Betina...
76
HOT NEWS...
77
BAYI...
78
DRAMA TIGA PENGUNTIT...
79
Drama Belum Berlalu...
80
SEMUT...
81
Rambutan....
82
Isi Hati Ayah...
83
Akting...
84
Persekutuan...
85
Rasa Bersalah...
86
Gelagat Mencurigakan...
87
SIM...
88
KUSUT...
89
Tekwan Pereda Emosi...
90
Tersayat...
91
Pilihan...
92
Monik...
93
3 bulan...
94
Perpisahan...
95
The End...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!