Allia bersiap-siap membawa ibunya pulang untuk segera di makamkan, setelah mendengar penjelasan dari dokter Gio sekarang Allia menjadi lebih tenang walaupun hati Allia belum bisa menerima kepergian ibunya Allia tetap mencoba bersabar
****
TPU ( Tempat Pemakaman Umum )
Setelah pemakaman ibunya Allia selesai, para tetangga yang membantu memakamkan ibunya meninggalkan pemakaman satu persatu sampai akhirnya hanya Allia yang tetap tinggal dan masih menangisi kepergian ibunya.
Menurut Allia ini adalah masa tersulit bagi Allia setelah ayahnya meninggalkannya dan ibunya 2 tahun lalu
" Mah.. Kenapa mama tinggalin Lia? Lia takut sendiri hiks..hiks.. Lia harus sama siapa?, Lia gak bisa hidup tanpa mama hiks..hiks.. " Ucap Allia dengan lirih,
sungguh semua yang terjadi saat ini tidak pernah terlintas sedikitpun di benak Allia,
Saat hari sudah semakin sore Allia yang masih duduk disamping makam ibunya memutuskan untuk segera pulang,
Allia berdiri dan meninggalkan pemakaman ibunya dengan langkah yang lemah karena memang sejak tadi belum memakan apapun.
Dalam perjalanan pulang Allia merasa hidupnya sudah tidak berarti, saat Allia melihat mobil di depannya Allia berniat menabrakan dirinya sendiri agar ia bisa menyusul ibunya yang sudah meninggal, Allia memejamkan matanya dan berjalan menuju mobil tersebut
tetapi mobil itu malah berhenti saat jarak antara mobil dan Allia hanya tinggal sejengkal.
Allia yang tidak merasakan sakit di tubuhnya terduduk lemas dan memeluk kakinya sambil menangis sekencang-kencangnya
RUMAH SAKIT
Setelah Ardiaz meninggalkan rumah sakit, nyonya Tias yang masih di ruangannya hanya duduk di tempat tidur dan memikirkan keadaan putra satu-satunya itu yang belum memiliki pasangan di saat umurnya sudah matang untuk memiliki seorang istri
" Aku tidak bisa diam saja, aku tidak akan membiarkan diaz seperti ini terus, aku harus membantunya mencarikan sorang istri yang bisa merawatnya saat nanti aku pergi "
gumam nyonya Tias di dalam hatinya
Nyonya Tias memutuskan untuk segera pulang ke rumahnya.
Sebenarnya penyakit nyonya Tias tidak kambuh sama sekali dia melakukan itu agar bisa membujuk Ardiaz untuk menikah tetapi hasilnya Nihil, Ardiaz tetap pada pendiriannya
tidak ingin menikah sama sekali.
Dalam perjalan pulang mobil nyonya Tias berhenti mendadak menyebabkan nyonya Tias hampir jatuh dari kursinya
" Ada apa jang, mengapa berhenti mendadak" tanya Nyonya Tias sambil membenahi duduknya,
"Maafkan saya nyonya di depan ada seorang gadis yang menyeberang sembarangan dan hampir tertabrak"
Nyonya Tias terkejut mendengar perkataan ujang dan segera turun dari mobil untuk melihat keadaan gadis tersebut
" Nak apakah kau baik-baik saja, atau ada yang terluka"
Allia yang mendengar suara nyonya Tias mengangkat kepalanya melihat siapa yang mengajaknya bicara dan tersenyum sinis
" Apa peduli anda, mengapa anda menghentikan mobilnya, seharusnya anda menabrak saya dan membiarkan saya MATI"
Teriak Allia lalu menangis kembali . Nyonya Tias merasa terkejut denga apa yang di ucapkan Allia
" mengapa kau berbicara seperti itu? apa yang sebenarnya terjadi pada mu" Tanya nyonya Tias dengan sabar
" H H H.. Kau ingin tahu apa yang terjadi, sekarang dengarkan aku baik-baik, semua orang telah pergi meninggalkanku pertama ayahku kedua teman-teman ku dan sekarang ibuku juga pergi meninggalkan ku,
sekarang kau puas, jika kau sudah puas sekarang pergilah!!"
Nyonya Tias yang merasa iba melihat Allia mencoba menghibur Allia
" Saya tau apa yang kamu rasakan saat ini, percayalah tuhan sedang menguji mu kau pasti bisa melewatinya" Ucap nyonya Tias dengan lembut
Allia yang emosi mendengar kata-kata nyonya Tias berteriak kembali
" Apa tuhan mengujiku? Bersabar? HHHH tuhan tidak pernah adil kepadaku, saat tuhan mengambil semua yang kumiliki saya masih bisa menerimanya saya masih bersabar , tetapi tuhan belum juga puas melihatku sengsara dan sekarang dia juga mengambil ibuku, mungkin setelah aku mati barulah tuhan akan merasa puas" teriak Allia dengan emosi dan kembali menangis dengan keras
PLAKK..!
Nyonya Tias yang emosi mendengar kata-kata Allia menamparnya cukup keras, sehingga Allia yang awalnya marah-marah seketika terdiam dan menangis dengan kencang,
nyonya Tias yang merasa iba langsung memeluk Allia dengan kencang memberikan rasa nyaman kepada Allia,
Allia pun menumpahkan semua air matanya di pelukan nyonya Tias, tanpa nyonya Tias sadari air matanya juga mengalir melihat keadaan gadis yang sedang berada di dalam pelukannya sekarang,
Saat Allia sudah mulai tenang nyonya Tias mencoba bertanya kepada Allia
" sekarang tenangkanlah dirimu, dan kalau saya boleh tau siapa namamu?"
Tanya nyonya dengan lembut
Allia yang masih sesenggukan mencoba menjawab pertanyaan nyonya Tias
" sa.. nama saya All"
Belum sempat Allia menjawab pandangannya menjadi kabur dan tubuhnya menjadi lemas Allia langsung pingsan di pelukan nyonya Tias.
BERSAMBUNG..
JANGAN LUPA VOTE, LIKE, DAN COMENNYA YA GUYS
DI TUNGGU KRITIK DAN SARANNYA YAH:-)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Seirioss
untung Allia dapat camer yg baik
2021-06-08
0
👑Natasy👑
eleh eleh udh ketemu ama calon mertua nih tinggal ketemu ama calon suaminya aja😂
2021-06-08
0
𝔦𝔳𝔞𝔫 𝔴𝔦𝔱𝔞𝔪𝔦
kenapa gue pagi pagi nangis sih 😭😭😭
2021-06-08
0