ARDIAZ HENANDRA PUTRA Adalah seorang CEO dari perusahaan Henandra Group, Ardiaz adalah putra dari Tuan Henandra dan nyonya Tias Henandra,
sebagai anak tunggal Ardiaz lah yang harus mengurus perusahaan setelah ayahnya meninggal lima tahun yang lalu.
Ardiaz memiliki perawakan yang tampan, badan yang atletis dan otak yang cerdas,
sehingga membuat perusahaan yang ia pimpin mengalami kemajuan yang sangat pesat, walaupun begitu tidak ada perempuan yang ingin mendekatinya karena sifatnya yang yang cuek, dingin, dan keras kepala.
semenjak kekasihnya meninggalkannya dua tahun yang lalu tanpa alasan Ardiaz menjadi tidak percaya kepada perempuan kecuali ibunya sendiri
****
Saat sampai di rumah sakit Ardiaz langsung menuju ruangan ke ruangan mamanya yang terletak di ruangan VVIP,
saat sampai di ruangan mamanya Ardiaz langsung mencium tangan mamanya, walaupun hati Ardiaz tidak tenang melihat keadaan mamanya yang sakit, tetapi wajah Ardiaz tidak menunjukkan kekhawatiran apapun, bahkan nada bicaranya tidak berubah tetap dingin dan datar
"Kenapa penyakit mama bisa kambuh? , apa karena perawat ini tidak becus melakukan pekerjaannya"
Ardiaz menatap tajam ke arah perawat pribadi yang sedari tadi tertunduk dengan wajah yang pucat karena takut,
Nyonya sanjaya hanya tersenyum lembut dan berkata lembut kepada Ardiaz
"diaz, mama tidak apa-apa mama hanya ingin melihat kamu menikah dan bahagia bersama istrimu nanti, dan saat mama pergi ada yang mengurusmu"
Ardiaz yang awalnya menatap kosong langsung menatap ibunya dengan wajah dinginnya itu
" Bukankah diaz sudah bilang, diaz tidak ingin menikah ataupun memiliki keluarga sendiri"
Ardiaz yang amarahnya mulai terpancing meninggalkan ruangan itu tanpa berkata-kata lagi.
****
Allia perlahan membuka matanya dan mencoba mengingat-ingat apa apa yang baru saja terjadi, saat ingatan akan ibunya yang telah meninggal memenuhi kepalanya
Allia kembali berderai air mata.
Allia segera berlari menuju tempat terakhir ia melihat ibunya terbaring,
tangisan Allia pecah ketika melihat ibunya yang terbaring tak bernyawa dan sudah siap untuk dibawah pulang
" Ma ..Mama gak kenapa-napa kan, Mama becanda kan, udah dong ma udah gak lucu, Lia gak suka mama becanda kek gini" Allia tertawa dengan sedih
" Ma.. Mama bangun ma jangan tinggalin lia,
lia udah gak punya siapa-siapa lagi, lia takut sendiri, lia harus sama siapa, ma bangun maa.."
Suara tangisan lia menggema di seluruh ruangan hingga siapapun yang mendengar nya akan merasa kasihan kepada Allia,
" Nona.. maafkan saya mengganggu, tapi sebaiknya nona membawa ibu nona pulang agar bisa segera dimakamkan"
suara suster yang sudah berdiri di belakang Allia mengejutkan Allia,
Allia yang mendengar apa yang di katakan suster itu membentak dan memarahi suster karena tidak suka dengan apa yang suster itu katakan
" Apa yang kau maksud?, apa kau sudah gila
Mama belum meninggal mama hanya tidur,
aku akan mengadukan mu kepada atasan mu agar kau segera di pecat, sekarang kau keluar dari sini, keluar..!!"
Teriak Allia dengan geram, Teriakan Allia di dengar oleh dokter yang sedang berjalan melewati ruangan itu
dokter itu langsung masuk dan melihat Allia yang sedang memarahi suster
" ada apa ini " tanya dokter yang heran melihat Allia yang sedang memarahi suster
" maaf dokter Gio saya hanya mengatakan kepada nona ini agar membawa ibunya pulang agar bisa segera di makam kan, tetapi nona ini tidak terima dan malah memarahi saya" Ucap suster menceritakan semuanya.
dokter Gio yang mendengar penjelasan dari suster itu mengangguk mengerti dan berusaha menjelaskan kepada Allia
" Nona saya dokter Gio Dokter dirumah sakit ini, maaf jika suster ini menyakiti perasaan nona tetapi apa yang di bilang sama suster semuanya benar ibu anda harus segera di makam kan" jelas dokter Gio dengan lembut
" ouwh jadi kau dokter di rumah sakit ini, katakan kepada suster mu ini mama saya masih hidup dia hanya sedang beristirahat, Mama saya belum meninggal" Teriak Allia kembali menangis
dokter Gio mencoba mendekati Allia dan mencoba memeluk Allia yang sedang menangis dan memberontak, Dokter Gio memberi penjelasan kepada Allia dengan hati-hati agar tidak melukai perasaan Allia
" Nona apa saya boleh tau siapa nama anda"
Dokter Gio bertanya dengan lembut kepada Allia,
Allia yang masih sesenggukan mencoba menjawab pertanyaan dokter Gio
"sa.. saya Allia "
Dokter Gio yang mendengar jawaban dari Allia melepaskan pelukannya
" Apa saya boleh memanggil mu Allia"
Allia hanya mengganguk
" baiklah, Allia apa kamu menyayangi ibumu" Tanya dokter Gio dengan pelan, Allia kembali mengangguk
" Apa Allia tidak kasihan melihat ibumu belum di makam kan"
Allia menggeleng lemah dan menangis kembali.
**BERSAMBUNG.
Jangan lupa di vote, like dan komen yah guys
di tunggu saran dan kritiknya
agar author lebih semangat lagi membuat ceritanya
# salam manis dari author :-)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Seirioss
allia yg kuat yaa😢
2021-06-08
1
👑Natasy👑
authornya jualan bawang😭bnyk bngt bawang disini😭
2021-06-08
0
𝔦𝔳𝔞𝔫 𝔴𝔦𝔱𝔞𝔪𝔦
😭😭😭😭 allia aku bersama mu
2021-06-08
0