Bab. 2. Penilaian si kembar

Kedua orang tuanya dan kakak kesayangannya belum tau kalo kesayangan mereka yang bandel telah kembali ketanah air bahkan menempati salah satu apartemen mewah mereka.

Hari pertama kerja di perusahaan Diamond grup membuat Malika mendisiplinkan dirinya untuk bangun pagi-pagi dan bersiap ke kantor karena tinggal sendiri dan tidak bisa mengharapkan siapapun untuk membangunkan dirinya.

Tiba dikantor masih tersisa 15 menit sebelum jam kerja, membuat Malika berjalan dengan santai dan bertegur sapa dengan karyawan yang berpapasan dengannya.

Malika memang seorang gadis yang ceria, lincah, cantik dan cerdas tapi keras kepala.

Tiba di meja yang berhadapan langsung dengan pintu ruangan CEO, Malika langsung mengecek berkas yang tersusun rapi di mejanya. Tak lama kemudian terdengar langkah kaki mendekati mejanya dan Malika langsung berdiri menyambutnya

"Selamat pagi tuan,,,". sapa Malika sambil tersenyum

"Selamat pagi nona Malika,,," balas Saldy karena sang bos terus melangkah tanpa membalas salam sekretarisnya

'ada juga ya makhluk ciptaan Allah seperti ini, minim ekspresi, datar, sedingin salju, seperti robot aja, hidupnya warna abu-abu gelap' . batin Malika dongkol

"Pagi-pagi itu kerja, jangan suka merutuki orang ". kata Davis yang tiba-tiba berdiri di depan Malika

"Astaga,,,tuan suka sekali menuduh orang ya???" balas Malika kesal karena kaget

"Cepat masuk ke ruangan ku bacakan jadwal dan bawakan berkas yang harus kuperiksa ". kata Davis dengan nada memerintah

Kemudian Malika segera membawa berkas yang diminta Davis dan sekaligus membawa benda pipih bergambar apel digigit setengah. Lalu Malika dengan lincahnya membacakan semua jadwal yang telah diatur membuat Davis kagum dalam hati karena semua pekerjaannya pada hari pertama sempurna.

Akan tetapi bukan Davis namanya kalo tidak membuatkan kesalahan karyawannya.

"Ck,,,kamu terlalu cerewet, jadi perempuan itu kalo berbicara harus tenang bukan dengan suara sepertimu ". kata Davis menyindir

"Terserah saya tuan,,,yang berbicara itu mulut saya, yang penting pekerjaan saya selesai. Tuan tidak ada hak mengatur cara saya berbicara. Orang tua saya saja tidak pernah mengatur saya seperti itu ". balas Malika panjang lebar

"Kamu punya orang tua???" tanya Davis tak sadar mengorek informasi tentang diri Malika

"Ya punya lah tuan, memangnya saya lahir dari batu???enak saja tuan mempertanyakan keberadaan ku di dunia ini ". balas Malika mengomel

"Tidak bisakah kamu menjawab pendek-pendek saja???" tanya Davis lagi

"Tuan tidak udah bertanya kalo tidak mau dijawab panjang-panjang karena pertanyaan tuan memang membutuhkan penjelasan ". jawab Malika tak mau kalah

Saldy yang memperhatikan interaksi keduanya jadi tersenyum lebar, baru kali ini ada yang berani menjawab setiap perkataan seorang Davis Putra Dirgantara seorang CEO yang terkenal dingin dan tanpa ampun bagi musuh-musushnya.

"Sekarang kamu keluar, urusanmu disini sudah selesai ". kata Davis dengan mengibaskan tangannya tanda mengusir

"Dari tadi juga saya mau keluar, hanya tuan saja yang selalu banyak tanya ". balas Malika tersinggung dengan gerakan tangan Davis

Malika kemudian langsung keluar ruangan Davis dan kembali melakukan pekerjaannya dengan serius karena menurutnya seseorang harus bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

Sedang seriusnya Malika dengan pekerjaannya, tiba-tiba berdiri di depan mejanya sepasang anak remaja yang tersenyum ke arahnya, meskipun kaget Malika tetap tersenyum manis meskipun dia belum kenal dengan kedua remaja itu.

"Maaf adik-adik,,,,ada yang bisa kakak bantu???" tanya Malika

"Kenalkan saya Aldi dan ini adikku Alda, kami mau ketemu dengan bang Davis, apa dia sibuk???" jawab remaja yang ternyata saudara si salju.

"Oh beliau ada, dek,,,silahkan aja masuk ". kata Malika

"Terima kasih kakak cantik ". balas mereka bersamaan

Kemudian kedua remaja itu menghilang dibalik pintu besar ruangan CEO.

"Assalamualaikum bang, kak Saldy,,," sapa si kembar berbarengan

"Waalaikumsalam kesayangannya Abang ". balas Davis mendekati kedua adiknya

"Bang,,,sekretaris baru lagi???" tanya Alda penasaran

"Iya, kan duduknya di meja sekretaris,,,". jawab Davis asal

"Kenapa Alda bertanya???" tanya Saldy

"Orangnya cantik, kak,,,seperti artis gitu ". jawab Alda

"Lebih cantik adik Abang,,," kata Davis mengusap sayang kepala Alda

"Tapi bang, Aldi penasaran deh, kok seorang sekretaris bajunya branded ???" tanya Aldi menilai penampilan Malika

Saldy dan Davis saling berpandangan karena ternyata bukan hanya mereka yang merasa aneh dengan penampilan Malika yang mewah

Jauh di lubuk hati Davis pun penasaran dengan Malika, karena penampilannya yang sepertinya bukan dari kalangan biasa.

Setelah si kembar pulang, Davis dan Saldy tidak melanjutkan pekerjaan mereka melainkan membahas Malika.

"Aku gak mau tau, pokoknya kamu harus menyuruh orang kepercayaanmu mengawasi Malika mulai hari ini, aku gak mau sesuatu terjadi pada perusahaan". kata Davis

"Hei,,,,kenapa loe takut seperti itu, bukannya perusahaan kita keamanannya tingkat tinggi??? masa hal seperti ini aja kamu ketakutan gitu". balas Saldy

"Kalo tentang itu, aku gak takut, yang aku takutkan itu kalo dia disuruh ngejebak kita hingga terjadi hal-hal yang bisa menjatuhkan perusahaan ". kata Davis

"Aku sih gak yakin, aku percaya kok sama Malika, hanya memang penampilannya aja yang bikin aku penasaran ". balas Saldy

"Berhati-hati gak ada salahnya ". kata Davis.

"Ok, mulai sebentar gua suruh si Bobby mengawasi Malika ". balas Saldy

Tak terasa waktu pulang kantor pun tiba. Malika bergegas merapikan meja kerjanya dan bersiap untuk pulang

"Tuan, jam kerja sudah selesai,,,pekerjaan sayapun sudah beres. Saya permisi pulang tuan.". kata Malika di depan pintu ruangan CEO yang kebetulan terbuka sedikit.

"Hmmmm,,," balas Davis.

Setelah Malika menghilang, Saldy lalu mengirim pesan kepada orang kepercayaannya untuk mengikuti Malika dan melaporkan setiap kegiatan Malika.

Malika kemudian memesan taksi online untuk mengantarnya ke apartemennya. Tanpa sepengetahuan Malika seseorang mengikutinya dibelakangnya.

Malika dengan santai turun dari taksi online setelah tiba di apartemennya dan berjalan memasuki lift dan menuju ke lantai 12 dimana kamarnya berada.

Bobby yang ditugaskan mengikuti Malika langsung mengirimkan lokasi tempat tinggal Malika kepada Saldy.

tit tit tit (kira-kira gitu deh bunyi pesan masuk di ponselnya Saldy)

Saldy langsung membuka pesan dan terbelalak kaget melihat lokasi tempat tinggal Malika, Davis yang melihat Saldy seperti itu langsung merebut ponsel Saldy

"Whatttt??? " teriak Davis membuat Saldy terjingkat kaget

"Apaan sih bos, biasa aja, kali,,," omel Saldy

"Wah,,,pokoknya harus diawasi nih cewek, tinggalnya di apartemen mewah pula, pokoknya gua kasih loe waktu satu Minggu paling lama laporan gadis ini harus sudah jelas, kalo gak loe cari cara keluarkan dia dari perusahaan gua ". kata Davis tak mau ambil resiko

"Besok kan hari Sabtu, apa tetap harus diawasi bos??" tanya Saldy

"Ya haruslah, bayar orang kepercayaanmu untuk mengawasi gadis ini 24 jam". kata Davis.

Saldy kemudian membalas pesan Bobby dan menyuruhnya untuk selalu mengawasi Malika setiap hari.

...💐💐💐💐💐...

nah up_nya satu bab selesai lagi,,,,semoga suka

jangan lupa jejaknya, ya😁😁😁bukannya author gak ikhlas nulis ya tapi author juga manusia biasa, butuh penyemangat😀😀😀

salam hangat dari author

Terpopuler

Comments

Allenn

Allenn

Davis

2024-07-28

0

Umi Chomsatur Rochmah

Umi Chomsatur Rochmah

cuuuuzzzzz

2024-02-02

1

Febri Ana

Febri Ana

lanjuutt

2023-03-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!