Akhirnya waktu kerja berakhir. Sore ini perasaanku sangat enggak karuan. Aku berjalan keluar dari pintu lift, rasa lelah menyelimuti tubuhku. Aku yang gak pernah kerja sebelumnya belum terbiasa dengan pekerjaan berat seperti seorang sekertaris. Jadwal boss yun yang padat mengharuskan aku setiap menit mengikuti kemanapun dia pergi.
Mulai dari Ke Mall Pekan baru, ciputra, SKA lalu ke perusahaan lainnya untuk menemui teman atau juga klien Dari boss yun. Setelah kembali kekantor harus meeting lagi. Bahkan untuk membuka komik pun gak ada waktu.
Sekarang sudah jam 6 sore tapi langit belum terlihat petang. Aku terus berjalan menuju halte buss. Pengen sih naik ojek tapi sayang uang, lebih baik naik bus saja dulu kalau sudah gajian nanti baru naik ojek.
Tiba tiba aku teringat perintah Bos yun. Dia ingin aku berpura pura jadi pasangannya untuk datang ke acara makan malam keluarganya. Aku beneran enggak suka deh berurusan dengan orang lain. Karena dulu aku pernah mengalami rasa yang amat sakit.
Sewaktu aku baru Tamat SD, tiba tiba ayahku pengen aku ikut tinggal bersama dia, alasannya karena dia ngarap seluruh anak anaknya kumpul jadi satu dirumah, padahal bukan karena itu, dia tahu aku ini anak yang cerdas. Selalu dapat juara ketika disekolah.Agar kehormatan dan harga dirinya naik dan dia terkenal jadi aku dibawa kerumahnya. Untuk sekolah di tempat istri dia mengajar.
Sekolah tersebut adalah milik sahabat ayahku. Suatu hari Sahabat ayahku sangat bangga kepadaku karena berhasil mengharumkan nama baik sekolah. Tapi enggak dengan anaknya.
Dia bernama Dian, dian dan aku dulunya satu kelas. Karena aku datang, ia merasa ayahnya enggak lagi bangga kepadanya. Selama SMP dia membenciku. Melakukan segala cara agar semua teman sekelas membenciku. Bahkan sampai guru guru sekolah jadi menilai jelek terhadapku.
Yang lebih parah, dia masih SMP sudah berpacaran dengan adik kelas. Adik kelas mengira aku dekat dengannya karena ayahku dan ayahnya bersahabat. Sudah dibenci teman sekelas, aku lagi lagi dibenci oleh adik kelas.
Dulu aku punya teman, teman baik malahan. Tapi dia tiba tiba menjauhiku bahkan semua keluh kesah yang ku ceritakan kepadanya, dibongkar habis keseluruh sekolah tanpa tersisa. Dia mengingat semua apa yang ku ucapkan, bahkan kebencianku terhadap dian.
Ayah marah, aku dipukuli berkali kali dengan tali pinggang, aku yang udah membanggakannya terasa enggak berarti lagi karena kesalahan yang bahkan enggak pernah kulakukan. Akhirnya aku dibalikin deh kerumah ibuku.
Sudah sampai didesa, kebanyakan tetangga malah mencibirku, mengataiku enggak punya sopan santulah, anak yang menjatuhkan nama baik ayahnyalah. Mereka juga bilang aku ini kelewat bodoh karena dibuang oleh ayahku. Juga mengataiku masih kecil sudah kegatelan ngerebutin pacar orang. Aku yakin saudara ayahku yang tinggal satu desa dengan ibu menyebarkan berita itu. Padahal mereka enggak tau tuh kisahku yang sebenarnya. Sakit banget loh perasaan ku dimasa lalu, pernah gak sih kalian ngerasain apa yang udah kurasain? . Padahal aku udaah tinggal dirumah ayahku yang bahkan aku sendiri jarang sekali dikasih uang jajan. Hanya ibuku yang perhatian. Selalu mengirimi uang setiap bulan.
Mulai dari situlah aku enggak mau disukai orang, aku juga enggak pengen tahu nama orang. Bagiku nama orang gak begitu penting kalau hanya buat sakit hati apalagi orang dengan status sosial tinggi , nasib malang pasti menimpa. Aku jadi tertutup dan enggak suka keluar, enggak suka bergaul, enggak pengen sih punya temen lagi.
Saat kelas 3 SMP aku Mulai membaca komik, ikut nonton anime bersama kak ari kalau dia liburan pulang kerumah ibu. Aku juga mainin game dari ponsel hasil menabung membantu ibu ngutipi brondolan, biji biji sawit yang jatuh dari pohonnya.
Lalu saat SMA, aku udah berubah total jadi otaku, mau orang sedesa ngatain apapun tentangku, aku mah gak lagi peduli, bahkan anak anak mereka yang sekelas denganku saja enggak ada yang ku kenali. Masa bodoh yang penting hidupku nyaman. Aku bahkan lebih suka dengan laki laki 2 dimensi dibandingkan 3 dimensi. Meskipun hanya gambar tapi kesan nya sih menurut ku lebih tampan.
Tapi semua itu tiba tiba berubah, waktu aku ketemu Otaku gamer,maksudku orang yang kusuka. Aku yang tadinya merasa kurang bersyukur dan suka mengeluh mulai sadar bahwa masih ada orang yang nasibnya lebih parah dariku. Itu lah dia, orang yang kusuka. Ia ditinggalkan ibu dan ayahnya. Tinggal hidup bersama bibi dan neneknya. Setiap hari dia enggak pernah dikasih uang jajan bahkan makan pun susah. Bibinya jahat bin ampun lah jahatnya. Setiap uang yang dikirimi orang tua otaku gamer selalu saja di makan habis olehnya.
Ditambah lagi neneknya yang lumpuh enggak bisa jalan, setiap neneknya tidur tengah malam dan paginya mengompol. Otaku gamer selalu disuruh membersihkan bekas ompolannya. Nasibnya sudah sangat parah begitu. Tapi ya dia akhirnya diambil oleh ibunya saat telah masuk SMA. Mereka tinggal didesa sebrang. Nama desa nya singgit Km 7. Sedangkan desaku singgit km8.
Begitulah kira kira kepedihan yang kupunya dan orang yang kusuka punya.
"kamu ngapain berdiri disitu?" kok terus terusan ketemu dengan boss yun sih. Liat dia nyetir mobil tepat didepanku. Aneh banget, segini ramainya orang di halte buss bisa juga ya dia nemuin aku.
"Nunggu bus boss"
"Ayo naik, nanti malam kita terlambat lagi gara gara kamu lama banget pulangnya"
"Gak usah deh boss, aku naik buss aja"
"Naik" aduh. Ampun deh, galak banget,apa semua oraang kaya suka maksa gini ya. Kayaknya enggak deh! Laki laki ini aja mungkin yang rada rada aneh sendiri.
Dengan diliatin banyak orang disekitarku, yang mungkin mengira aku ini bodoh karena menolak ajakan Laki laki yang sedang naik mobil, merek nya apa sih ini mobil? Ahhh.. Honda jazz. Aku berjalan turun dari halte buss masih dengan di pandang banyak orang dan didepanku mobil motor sedang berlalu lalang, aku buka pintu mobil bagian belakang. Dan...
"Depan, kamu kira aku supir mu ya?", maksa amat lah... ini boss ku. Kemaren minta traktiran mie ayam maksa, sekarang juga maksa. Mungkin sifatnya memang pemaksa kali ya.
Dengan langkah terpaksa, aku menutup pintu mobil bagian belakang lalu menuju pintu mobil bagian depan. Aku buka... haaah kebanyakan orang dihalte bus memandang. Aku tebak nih, didalam hati mereka pasti bilang " beruntung sekali dia" heeeh.. yakin deh 70%.
Beneran deh sebenarnya aku gak terlalu suka dekat dekat orang yang bisa mengundang perhatian orang lain untuk iri ataupun cemburu kepadaku. Aku ini ya, tidak ada pantes pantesnya dicemburuin.
Udah naik diatas kursi mobil bagian depan. Boss yun mulai menyalakan mobil dan melaju.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments