Catatan Akhir Sekolah 5

Setelah malam tiba.

Tiba-tiba Nafis dan Toink memberi aku kabar, kalau dia ada urusan mendadak, dan tidak bisa main.

"Do sorry ya gua sama Toink ada urusan mendadak, nongkrongnya next time aja ya, sorry ya Do," kata Nafis.

"Lah lu gmna sih Fis, gak jelas lu, gua gak enak sudah janjian sama Lia, gmna sih lu!" geramku.

"Sorry Do mendadak soalnya," jawab Nafis.

Aku bingung, aku harus apa, pasti Lia sudah rapih dan bersiap-siap, dan aku benar-benar merasa bersalah.

Aku langsung menelepon Lia, untuk meminta maaf, kalau mainnya tidak jadi, dan aku ingkar.

"Lia?" tanyaku, lirih.

"Iya kenapa Do, Ridho udah di mana, Lia udah siap nih," jawab Lia, sangat gembira.

"Maaf ya," lirihku.

"Maaf kenapa Do," jawab Lia.

Aku terdiam karena merasa bersalah.

"Nafis nya gak jelas Lia, enggak jadi deh mainnya, maaf ya," kataku, merasa malu dan bersalah.

Lia tidak membalas pesanku tapi dia membacanya, mungkin dia kecewa.

Tapi setelah beberapa menit kemudian baru lah dia membalas pesanku.

"Iya gak apa-apa Do," lirih Lia, kecewa.

"Maaf ya Lia, pasti Lia udah rapih ya," lirihku.

"Iya gak apa-apa Do...sini Do main aja ke rumah Lia?" tanya Lia.

"Nanti ya Lia, lain kali," jawabku.

"Janji ya," harap Lia, tersenyum.

"Iya Lia siap," kataku.

... ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya saat aku di sekolah, aku langsung menegur Nafis dan Toink.

"Lu gimana sih Fis, Ink gaenak gua sama Lia?" tegurku.

"Sorry Do mendadak," jawab Toink.

"Iya Do sorry," jawab Nafis.

Aku benar-benar merasa malu dengan Lia, sampai aku memutuskan untuk tidak keluar kelas, agar tidak bertatap muka dengan Lia, karena malu.

Saat jam istirahat hampir berakhir, Nafis berkata kepadaku.

"Do di cari in Lia, katanya Ridho mana," kata Nafis.

Aku hanya membalas Nafis dengan tersenyum, karena aku masih merasa kesal dengannya.

Saat bel masuk berbunyi, aku bersama Ipul dan Guntur pergi ke toilet, dan saat aku berjalan menuju ke toilet.

Tiba-tiba Lia memanggil namaku dari jendela kelasnya.

"Ridho," panggil Lia, tersenyum.

Aku hanya tersenyum dan langsung membuang muka, karena aku merasa bersalah sudah ingkar janji dengannya.

Mungkin dia biasa-biasa saja soal janji yang aku ingkari itu, tapi aku yang merasa malu dan bersalah, karena ingkar.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...RAZIA SEPATU...

Setiap hari Sabtu selama aku masih kelas 10, sekolahku selalu rutin melakukan Razia sepatu.

Dan kalau ada murid yang tidak memakai sepatu berwarna hitam putih, sepatunya itu akan langsung di sita oleh OSIS, sampai waktunya sekolah berakhir

Aku selalu menghindar saat ada Razia sepatu, karena sepatuku, sepatu Sneaker berwarna putih, aku sampai berlari dan mengumpat bersama teman-temanku yaitu Guntur, Ipul, Ikhsan, Noris, Nafis, dan Toink.

Sampai-sampai aku mengumpat di dalam toilet, tapi tetap saja aku ketahuan, dan akhirnya sepatuku di sita sampai waktunya sekolah berakhir, aku hampir berkelahi dengan OSIS itu, karena kesal sepatuku di sita.

"Anjing sini sepatu gua!" bentakku, sambil menggenggam kerah baju OSIS.

"Maaf ini sudah peraturan ka," tegas OSIS.

Aku selalu menjadi pusat perhatian murid- murid di sekolahku, aku merasa malu, karena saat aku keluar kelas, aku tidak memakai sepatu, karena sepatuku di sita, sampai-sampai aku meminjam sepatu Dimas untuk pergi ke kantin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...MENGIKUTI KEGIATAN BELA DIRI KARATE...

Setelah itu aku bersama Guntur, Ipul dan Alif mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan bela diri karate di sekolah.

Tapi aku, Ipul, dan Guntur tidak pernah mengikuti kegiatan itu, dan kami hanya sekedar iseng saja mendaftar kegiatan itu.

Begitu pun dengan Alif dia hanya mengikuti sekali saja kegiatan itu, lalu setelah itu dia di suruh Membeli baju perlengkapan karate.

Karena Alif tidak mempunyai uang untuk membeli baju perlengkapan karate, akhirnya dia pun tidak melanjutkan kegiatan itu lagi.

... ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...MURID BARU YANG CANTIK...

Hari itu adalah hari Selasa, aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba semua murid di kumpulkan di lapangan dan tidak seperti biasanya.

Ternyata ada pengumuman penting dari pihak sekolah dan juga ada pengumuman murid baru.

Setelah murid baru itu di suruh untuk memperkenalkan dirinya di depan lapangan kepada kami semua.

Dan di salah satu murid baru itu ada perempuan yang sangat amat cantik dan berbeda sekali menurutku dari perempuan- perempuan yang ada di sekolahku.

Perempuan itu benar-benar membuat isi satu sekolahku gempar.

Khususnya kaum laki-laki langsung tergila- tergila dan terpesona saat melihatnya dirinya, tak terkecuali aku, dan banyaknya perempuan-perempuan yang syirik kepadanya.

Bahkan setelah aku melihatnya, aku langsung jatuh cinta dan terpesona, dan seketika rasa cintaku menghilang terhadap Febry, tapi aku sadar, aku hanya terobsesi oleh kecantikannya.

Saat jam istirahat, aku bersama teman-temanku makan bersama di kelas, sambil membicarakan tentang murid baru itu.

Saat aku selesai makan, aku melihat Ikhsan dan Noris yang sedang berdiri di depan kelas murid baru itu, dan tampaknya Ikhsan dan Noris ingin berkenalan dengan murid baru itu, tapi murid baru itu tidak kunjung keluar dari kelasnya.

Setelah 5 menit Ikhsan dan Noris pergi, barulah murid baru itu keluar dari kelasnya untuk pergi ke kantin bersama teman-teman barunya.

Setelah beberapa menit kemudian, Ipul dan Guntur mengajakku untuk pergi ke kantin membeli minum.

Lalu setelah itu aku berpapasan dengan murid baru itu, dia ingin masuk ke kelasnya, dan aku ingin pergi ke kantin bersama Ipul dan Guntur, aku melihatnya dan dia pun melihatku.

Aku merasa seperti mengenalnya dan dia pun mungkin merasakan hal yang sama sepertiku.

Setelah itu Ikhsan berkata kepadaku kalau murid baru itu bernama Mutiara, aku ingat, kenapa aku merasa pernah mengenalnya, ternyata dia tinggal tidak jauh dari rumahku, dan dia adalah teman pertamaku, saat aku pertama kali datang ke Indonesia, tapi setelah tidak lama kemudian dia pergi dan menghilang tanpa kabar, lalu setelah itu aku tidak pernah melihatnya lagi.

Dan sekarang aku tidak menyangka aku bisa melihatnya lagi, sekarang dia terlihat lebih cantik, tapi aku sama sekali tidak pernah menyapanya, karena aku tidak mau di anggap sok akrab dengannya, dan mungkin dia merasakan hal yang sama sepertiku.

Dan teman-temanku juga selalu menjodohkanku dengan Mutiara, karena menurut teman-temanku kalau aku menjadi kekasihnya, aku akan menjadi pasangan paling serasi di sekolahku.

Karena yang satu tampan dan yang satu lagi cantik, bahkan Alif pernah memaksaku untuk mendekati Mutiara.

"Udah lu deketin aja Mutiara?"

"Enggak ah malas."

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

good

2021-03-18

0

Anonymous

Anonymous

😘😘😘😘😘

2021-03-18

0

Anonymous

Anonymous

bagus thor, keren menghibur

2021-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!