4 ( Transisi )

Masa transisi mereka dari remaja menuju dewasa memang penuh pertengkaran diantara mereka. Dimana pun, kapan pun, dalam situasi apa pun, mereka berlima bisa saja bertemu lalu ribut tak tentu arah.

Jika biasanya dua cewek bisa bersahabat dekat dan saling menyayangi, tidak dengan Astrid dan Ellea. Mereka berdua juga kerap ribut adu omong yang tak jelas ujung pangkalnya. Dan jika itu terjadi, biasanya ketiga cowok di genk Abjad akan jadi penonton yang baik atau bahkan menambahkan bumbu yang membuat keributan makin parah. Seperti yang terjadi hari ini.

" Makanya ga usah nyamain sama selera gue Trid, ga kreatif banget sih...," kata Allea sinis.

" Eh, suka-suka gue lah. Kenapa lo jadi sewot, lo aja sana yang ganti selera, ga usah nyuruh gue. Lagian gue ogah nurutin Lo, emangnya Lo nyokap gue...," balas Astrid jutek.

" Ihh..., lo tuh ya, emang ga mau ngalah banget sih jadi orang. Dasar egois, pantesan aja temen lo pada kabur semua...," lanjut Ellea dengan wajah kesal.

" Jangan kawatir soal temen gue. Lo pikirin aja diri lo sendiri. Sekarang gue tanya mana temen lo, ada ga...?!" kata Astrid kasar.

" Sia*an. Gue emang pemilih, tapi gue lakukan karena gue tau orang kaya gimana yang bisa diajak temenan. Dan itu bukan Lo...!" balas Ellea tak kalah sengit.

" Siapa juga yang mau jadi temen lo...?!" teriak Astrid lantang.

Ellea dan Astrid masih tarik urat leher, mengeluarkan semua perbendaharaan kalimat yang mereka punya.

Sedangkan Bara, Charlie dan David hanya duduk menonton sambil menghitung poin kemenangan yang didapat dari pertengkaran Astrid dan Ellea. Ya, mereka bertiga kadang menjadikan pertengkaran Astrid dan Ellea menjadi taruhan, yang menang akan ditraktir oleh yang kalah.

" Sebenernya dari tadi gue bingung, ni cewek berdua lagi ributin apaan ya...?" tanya Bara polos.

" Gue juga ga tau...," sahut David sambil ngupil.

" Apalagi Gue, kan gue baru datang jadi ga tau apa sebabnya tuh kunti pada ribut...," kata Charlie sambil nyengir.

Kemudian Bara berjalan mendekati Ellea dan Astrid lalu memandangi mereka bergantian.

" Ngapain lo...?!" bentak Ellea dan Astrid bersamaan karena tak suka melihat Bara berdiri di antara mereka berdua. Apalagi saat itu Bara menatap wajah mereka dengan tatapan yang menyebalkan.

" Udah kan ya...?, makan yuk, gue laper...," kata Bara dengan wajah sok sedih.

" Ck, ya udah...Ayolah, kita makan ketoprak aja di tempat biasa. Ayo El...," kata Astrid sambil mengambil tas yang diletakkannya di meja.

" Ayo deh, gue juga laper nih, aus juga...," sahut Ellea yang segera mengikuti Astrid pergi mencari makanan meninggalkan ketiga remaja laki-laki yang saling pandang.

" Anjrit, dari tadi ribut segitu hebohnya, udahannya gini doang...?!" seru David pada kedua sahabat ceweknya dengan dongkol.

Ellea dan Astrid menoleh sebentar lalu melengos sambil terus berjalan.

" Dasar cewek ga waras..., pantesan aja ga ada yang betah jadi cowok lo...!" maki Charlie sambil menggebrak meja.

" Dasar cewek ga punya perasaan. Gue nontonin lo berdua ribut dari tadi ga dikasih minum, apalagi makanan. Dasar egois lo...!" teriak Bara marah.

Teriakan Bara barusan membuat Charlie dan David menoleh ke arahnya. Lalu setelah hitungan ketiga mereka kompak menjitak kepala Bara gemas.

satu... dua... tiga...

Pletak !!!

" Awww..., gila lo. sakit b*go..., " teriak Bara lagi sambil memegangi kepalanya.

Tapi David dan Charlie cuek dan segera berlalu. Bara nampak mengikuti David dan Charlie sambil terus mengusap kepalanya. Kemudian mereka bertiga melangkah mengikuti arah tempat dimana Ellea dan Astrid menghilang.

\=====

Genk Abjad beranjak dewasa.

Mereka mulai jarang bertengkar .Mereka juga mulai mengenal arti cinta. Mulai naksir lawan jenis dan perasaan lain yang mengiringinya.

Tapi tak seorang pun menceritakan perasaan masing-masing. Mereka beranggapan sama. Percuma membaginya dengan anggota genk Abjad. Karena tak kan pernah dapat solusi apa pun.

" Gue tuh sukaaaa banget sama si Malvin, kalo liat senyumnya tuh gimanaa gitu..., " curhat Astrid suatu hari.

" Lo jangan kepedean lah, dia tuh ga bakalan naksir sama lo. Lo tuh jauh dari typenya, jangan ngarep deh...," sahut  Charlie yang sedang berbaring menatap awan sambil menggigiti ujung rumput.

" Jangan sirik lo, kaya lo udah berhasil aja ngegaet si Imelda...," kata Astrid kesal sambil melempar bungkus kacang kulit kearah Charlie.

Lemparan Astrid tak mengenai sasaran karena Charlie sembunyi di balik tubuh Bara yang berukuran jumbo itu. Bara yang hampir terpejam pun kaget, lalu menyingkirkan sampah itu dari atas tubuhnya.

" Kalo gue tuh justru suka sama Charlie...," kata Ellea kalem namun membuat keempat anggota Genk Abjad terkejut lalu menoleh cepat ke arah Ellea.

Charlie yang namanya disebut oleh Ellea tampak salah tingkah. sCharlie pun bangun dari posisi tidurnya tadi, lalu duduk manis sambil mendengarkan Ellea bicara.

" Jangan-jangan lo demam ya, atau ketempelan, kok bisa suka sama Charlie...," kata David sinis.

" Emang salah ya kalo suka sama Charlie...?" tanya Bara bingung.

" Mmm bukan gitu, cuma...," David tak melanjutkan ucapannya.

" Gue suka sama Charlie, karna biar pun ditolak berkali-kali sama cewek, tapi tetep mau berjuang. Ditolak, berjuang lagi. Ditolak lagi, berjuang lagi. Gitu terus, sampe gue mikir..., kapan Charlie sadar ya kalo sikapnya itu bikin cewek illfeel...," kata Ellea sambil meneguk es teh manisnya hingga tandas.

Ucapan Ellea membuat suasana hening sejenak. Namun sesaat kemudian pecahlah tawa mereka berlima.

" Sialan lo...," kata Charlie disela tawanya.

" Gue udah hampir pingsan tadi, kawatir si Ellea nembak Charlie...," kata Bara terbahak-bahak.

" Ga mungkin lah Bar. Charlie bukan type gue...," sahut Ellea di sela tawanya.

" Gue juga hampir ketipu tadi. Lo jahat El, liat tuh si Charlie mukanya jadi biru gitu...," canda Astrid.

" Haa..., kena kan Lo. Tadi ngatain Astrid sekarang Lo sendiri yang kesentil...," kata David sambil tertawa.

Mereka masih duduk di taman itu hingga hari menjelang malam. Mereka pun meninggalkan tempat itu setelah terdengar adzan Maghrib di Musholla.

bersambung

Terpopuler

Comments

nizam nizam

nizam nizam

lucuuu...lanjuuut..

2022-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!