Pagi ini rencana Alwi pulang dari rumah sakit dia sedang menunggu Dokter untuk pemeriksaan. Sejak semalam yang menunggu Aldo dan Dia terlelap kembali setelah sholat subuh.
Alwi sudah bisa bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi sendiri cuma masih ada rasa nyeri bekas operasi. Saat Alwi keluar dari kamar mandi ternyata sudah ada dokter Mentari di dalam ruangan, yang sedang berbicara dengan Aldo.
"Itu pasiennya Dok." Aldo menunjuk Alwi yang keluar dari kamar mandi.
"Kenapa." Alwi nampak bingung.
"Ini dicari dokter cantik malah hilang kemana." kelakar Aldo.
"Sembarangan Kamu, baru ke kamar mandi. Kamu tidur aja." Alwi sewot.
"Bagaimana keadaannya Pak, sudah mau pulang apa di sini saja." canda Dokter Mentari.
"Kalau dia masih suka Di Sini Dok mau ketemu dokter Cantik terus." kelakar Aldo.
" Diam." Alwi melotot ke arah Aldo membuat Dokter Mentari dan Suster menahan tawanya. Kalau tidak ada dokter Mentari bantal bisa melayang ke muka Aldo.
"Siap Komandan." Aldo berdiri dan memberi hormat.
"Ya sudah silahkan di tensi Sus." Dokter Mentari menahan tawanya hingga mukanya memerah. Dan suster segera mengecek tensi Alwi setelah melihat luka bekas operasi yang sudah mulai mengering.
"Ketawa aja Dok, jangan di tahan, hahahaha." kelakar Aldo.
"Maaf ya Dok, teman saya memang seperti itu kalau belum sarapan." Alwi melotot ke arah Aldo.
"Hahahaha.." Aldo masih tertawa.
"Kalau begitu Pak Alwi sudah boleh pulang, silakan untuk administrasi diselesaikan di depan, saya permisi dulu."
"Tunggu Dok." Alwi memanggilnya kemudian memberi kode kepada Aldo untuk keluar bersama suster. Aldo dengan sigap memahaminya.
"Iya ada apa." Dokter Mentari menoleh ke arah Alwi.
"Sus, ada yang mau saya tanyakan tapi di luar saja ya." Aldo mengajak Suster keluar.
"Ada beberapa hal yang perlu saya tanyakan."
"Soal apa Pak." Dokter Mentari merasa heran apalagi mau ditanyakan semua sudah selesai dia sehat.
"Apa Saya nanti harus kontrol lagi ke sini." tanya Alwi dan Dokter Mentari tersenyum sambil menjawabnya
"Iya Pak dan jadwal semua sudah saya serahkan ke bagian administrasi apa saja yang perlu Bapak Alwi lakukan setelah keluar dari rumah sakit.
"Begitu ya Dok."
"Ada lagi Pak, Saya harus ke pasien yang lain."
"Apakah boleh saya mau minta nomor ponsel Dokter."
"Untuk apa Pak."
"Mungkin nanti saya butuh beberapa keterangan dari Dokter mengenai apa yang saya alami." alasan aja Alwi. walau sebenarnya Alwi sudah mempunyai kartu nama dokter Mentari namun akan lebih terlihat laki-laki jika berani meminta langsung kepada yang bersangkutan.
Karena dengan alasan seperti itu dokter Mentari pun mengeluarkan satu kertas kecil dari dalam sakunya.
"Ini kartu nama Saya Pak."
"Oke Terima kasih Dok." Alwi menerimanya dan menyimpannya.
"Kalau begitu Saya permisi Pak, Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, Dok bolehkah Saya menghubungi anda tapi bukan dalam hal pekerjaan." Alwi masih usaha.
"Dengan senang hati bisa menambah silaturahmi." Dokter Mentari membuka pintu sambil tersenyum kepada Alwi.
"Yes....." Alwi bersorak kemudian diam saat pintu terbuka kembali dan ternyata Aldo yang masuk.
"Ngagetin aja Kamu." Alwi terlihat pucat takut Dokter Mentari kembali lagi.
"Hahahaha... Pak Komandan jatuh cinta." kelakar Aldo.
"Kurang aseem ya. plak...." bantal melayang ke arah Aldo namun dapat ditangkap.
"Eits.. kapan nih mulai jalan."
"Ini di kasih langsung." Alwi memamerkan kartu nama yang langsung dikasih oleh dokter Mentari.
"Lah, kemarin kan sudah Aku kasih." Aldo heran dengan sahabatnya.
"Enggak gentle dong, nggak berani minta langsung." Alwi berkemas dan memakai jaketnya siap pulang karena administrasi telah di urus oleh Aldo.
"Hebat sahabat Ku." Aldo menepuk pundak sahabatnya dan kemudian membawakan tasnya bersama-sama keluar dari rumah sakit.
Aldo mengemudikan mobilnya menuju rumah Alwi namun Dia menolaknya malah mengajak ke kantor.
"Kita ke kantor dulu."
"Ngapain Bro, kamu istirahat dulu." kata Aldo sambil fokus menyetir.
"Aku mau lihat muka gembong itu dulu."
"Tahan emosi masih perawatan Kamu."
"Nggak sabar mau kasih bogem mentah ini ke mukanya."
"Sabar sudah aku wakili kemarin." Aldo melirik ke arah Alwi.
"Itu Kamu, tangan Ku ini rasanya gatal."
"Tenang Bro, ingat kondisi Kamu. Aku tau Kamu terluka karena Dia tapi sudah jebloskan saja buat seumur hidup atau hukuman mati."
Aldo tidak menuruti apa kata Alwi, Dia tetap melajukan mobilnya menuju ke rumah Alwi karena Mama Ani sudah menunggu Dia tidak mau membuatnya khawatir.
"Kita pulang saja, Kamu nggak kasihan sama Mama. Dia sudah nunggu Kamu." Aldo melajukan mobilnya.
"Ya sudah terserah Kamu." kalau sudah menyangkut urusan Mamanya Alwi tidak akan tega untuk membantahnya.
Tak lama kemudian Aldo memasuki rumah Aldo dan memarkirkan mobilnya di samping.
Dia berjalan masuk mengikuti Alwi, Mama Ani sudah menunggunya di ruang tamu.
"Assalamualaikum." ucap Alwi dan Aldo.
" Waalaikumsalam Alhamdulillah akhirnya kalian pulang juga Mama udah nunggu dari tadi." Alwi dan Aldo mencium tangan Mama bergantian.
"Iya Ma, baru selesai pemeriksaannya." ucap Alwi.
"Ayo Kita makan dulu, kalian pasti lapar."
Mama mengajak Alwi dan Aldo ke meja makan.
" ini khusus untuk kamu Alwi karena kamu harus mengkonsumsi makanan yang lembut dahulu." Mama menyodorkan satu mangkuk bubur ayam.
"Makasih Ma."
"Aldo Kamu ambil sendiri apa yang kamu suka di situ." Aldo mengedarkan pandangannya ke atas meja yang terdapat berbagai macam lauk.
"Ini pesta Ma, makanan banyak gini." Aldo merasa heran kenapa Mama Ani memasak begitu banyak.
"Nggak papa Mama seneng Alwi pulang. Nanti kamu bawa aja untuk Istri dan anakmu."
"Wah.. makasih Ma. Lala pasti suka."
"Yang sakit Aku, Dia yang dapat makanan enak aku cuma bubur ayam satu mangkok." Alwi sewot Dia.
"Hahaha... terima nasib dulu Bro Nanti kalau udah sembuh ini semua buat kamu."
"Basi nunggu Aku sembuh itu makanan."
"Udah Ah... ayo makan nggak baik marah-marah di depan rezeki."
"Ayo Ma santap." ada semangat memenuhi piringnya dengan nasi dan berbagai macam lauk Alwi hanya melongo melihatnya membayangkan betapa nikmatnya masakan Mamanya.
#####
Kasih dukungan dong biar semangat Authornya 😃😃😃😃...
jangan lupa LIKE ya komen juga boleh tapi yang mendukung 😊😊😊😊
VOTE jangan lupa.😃😃😃😃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Afni
suka cerita nya
2021-05-24
2
Ami Usrekk
lanjut
2021-05-04
3
Waryana Ryana
Semangat Thor 👍👍💪💪
2021-03-06
4